Album berisi 10 lagu. Rencananya, Yang Xi harus menyelesaikan lagu ke-10 untuk resmi debut dengan cara unik yang telah disiapkan Ren He—sejak awal sudah menarik perhatian banyak orang.
Hingga kini, 9 lagu pertama berkualitas sangat tinggi. Lagu ke-10 seharusnya menjadi yang paling menonjol di album—begitu dugaan semua penonton...
Tepat saat mereka penuh antisipasi, tiba-tiba terjadi pemadaman listrik! Wajah asli Yang Xi terlihat! Kejadian berikutnya semakin membingungkan: Pemuda di panggung tiba-tiba menghilang, lalu gadis itu meninggalkan panggung...
Penonton semua terpaku, lagu kesepuluh yang dijanjikan di mana?! Apa yang terjadi?
Begitu Yang Xi berlari keluar pintu dan menghilang di kerumunan, meski dia kabur, banyak yang berhasil memfoto dan merekam videonya. Dengan foto-foto ini, pasti bisa dilacak dong?
Langsung saja foto HD Yang Xi diposting online: Gadis dalam lukisan, penyanyi misterius!
Orang yang tak tahu konteks bingung membaca judul. Setelah klik masuk, baru mulai terguncang. Postingan itu merinci kronologi malam ini, barulah pembaca paham: dua berita panas belakangan ternyata tentang orang yang sama.
Sensasi kejutan dan sukacita ini luar biasa!
Sebelumnya bahkan ada yang menduga mungkin wajah penyanyi ini kurang menarik sehingga sengaja disembunyikan. Nyatanya, masyarakat yang sangat memperhatikan penampilan ini jarang menerima orang berwajah biasa tapi sukses besar.
Pandangan ini didukung sebagian orang, tentu lebih banyak yang menyatakan ini omong kosong, sama sekali mustahil. Namun mereka yang kontra mulai bergumam dalam hati... Jangan-jangan benar-benar jelek?
Kini, setelah mengetahui kebenaran, mereka terkejut sekaligus senang menemukan bahwa gadis itu sama sekali tidak jelek, bahkan merupakan sosok dalam lukisan yang sebelumnya heboh diperbincangkan!
Yang Xi yang sesungguhnya semakin tiga dimensi, hawa segar yang menyentuh jiwa, aura independen. Berdiri di panggung seolah itu memang tempat yang semestinya menjadi miliknya, persis seperti lukisan "Pengejar Mimpi". Cahaya lampu secemerlang apa pun, panggung seindah apa pun, hanyalah pendukung belaka.
Setelah mendengar sembilan lagu, mereka sadar telah menjadi penggemarnya. Baik lagu maupun orangnya, alur tak mengalami pembalikan, segalanya sempurna!
Satu-satunya penyesalan adalah... tak mendengar lagu kesepuluh!
Awalnya Xie Zexi sebagai ketua balabantuan sempat khawatir kepergian Yang Xi dan Ren He di tengah acara akan membuat semua orang kecewa, tapi dia meremehkan daya tarik musik dan popularitas Yang Xi-Ren He.
Meski lagu terakhir tak dinyanyikan, hal ini justru memicu rasa ingin tahu lebih besar. Mengetahui ada lagu kesepuluh tapi tak bisa mendengarnya, seperti kucing kecil yang menggaruk-garuk hati dengan ganas. Penonton banyak yang tetap duduk menunggu, berharap Yang Xi dan Ren He kembali. Namun akhirnya mereka kecewa karena tak kunjung datang.
Kesempurnaan memang menyenangkan, tapi ketidaklengkapan justru menciptakan keindahan unik yang membuat cerita lebih berkesan abadi!
Lagu kesepuluh ini menjadi teka-teki terbesar malam ini, ditunggu tak terhitung orang.
Bersamaan dengan itu, setelah foto Yang Xi diposting ke internet, informasi tentangnya pun dibongkar orang: mantan siswa Sekolah Menengah 4 Ibukota, ayahnya adalah diplomat yang mengundurkan diri Yang En, ibunya sebagai Ketua Dewan Grup Yi Yi, kini telah pindah ke Sekolah 13 Luocheng, baru saja menyelesaikan ujian masuk SMA!
Secara umum, setelah menemukan Yang Xi seharusnya tidak sulit menemukan informasi Ren He, tapi tak ada yang tahu Yang Xi punya pacar!
Beberapa siswa Sekolah 4 Ibukota memang pernah mengatakan bahwa Yang Xi mengaku punya pacar, tapi masalahnya siapakah orang ini sama sekali tidak ada jejaknya. Kemungkinan orang tersebut berada di Luocheng atau Ibukota, ini jelas meningkatkan kesulitan mencari petunjuk.
Beberapa media berencana membandingkan foto tidak jelas Ren He sebelumnya dengan orang-orang di sekitar Yang Xi untuk mencari petunjuk kecil, namun tepat saat itu banyak wartawan tiba-tiba menerima pesan: Jangan terus menggali, ubah target ke gadis itu, hentikan pencarian identitas asli orang lainnya.
Banyak wartawan merasa bingung, saat ini jika menggali gosip pasti akan viral, mengapa dilarang?
Lalu beberapa wartawan cerdik berhasil mengorek info dari bos mereka: Ketua Dewan sekaligus Pemimpin Redaksi Kelompok Media Ibukota, tokoh besar sastra Tuan Zhou Wumeng berharap kita memberi toleransi, jangan menggali lebih dalam!
Waduh, siapa pemuda itu? Sampai-sampai Zhou Wumeng turun tangan mengunci semua informasi?!
Meski sebagian besar media tidak punya hubungan kepentingan dengan Kelompok Media Ibukota, bisa saja terus menggali dan merebut sumber berita, tapi masalah utamanya bukan kelompok medianya, melainkan pribadi Zhou Wumeng!
Seandainya orang lain yang meminta, mungkin bisa diabaikan. Tapi jika Zhou Wumeng yang bicara, kita tak bisa menyepelekan. Murid-muridnya tersebar di mana-mana, bahkan ada yang jadi pejabat tinggi pemerintahan. Apa pantas kita menyinggung beliau hanya demi gosip sepele?
Persoalannya bukan bisa tidaknya memberitakan, tapi apakah pantas menyinggung Zhou Wumeng karena hal seperti ini?
Berita tidak hanya satu ini, isu panas muncul setiap hari. Kalau mereka sudah meminta untuk menjual harga diri, biarkan saja berlalu.
Tapi sementara orang luar masih belum tahu kebenaran, kalangan di dalam lingkaran sudah menyadari satu hal: Pasti ada latar belakang besar di balik pemuda itu, namun seberapa besar sebenarnya? Tak ada yang tahu, karena dalam keturunan Zhou Wumeng tak ada yang cocok dengan ciri-cirinya.
Dan ini juga cara terselubung Zhou Wumeng menerobos sebuah pesan: Mengingat pemuda itu punya koneksi, untuk sementara jangan cari-cari masalah, laporan tentang Yang Xi juga sebisa mungkin hindari berita negatif.
Siapa yang tahu bencana apa yang akan terjadi jika kita memancing kemarahan orang di belakangnya?
Namun ketika mereka mulai menggali informasi pribadi Yang Xi, tiba-tiba tersadar bahwa masalah ini jauh lebih rumit... Siapa Yang En bukanlah hal penting, grup Su Ruqing memang raksasa di industri pariwisata tapi pengaruhnya tak sampai sejauh itu. Masalahnya justru pada kakek Yang Xi...
Informasi semacam ini bagi para wartawan sangat mudah digali, sebenarnya mereka sama sekali tidak berniat merahasiakannya. Tapi...
"Sialan," para wartawan mulai geli di selangkangan, iblis macam apa ini sebenarnya?
Ren He tak pernah berniat memanfaatkan latar belakang keluarga, Yang Xi pun sama. Tapi bagaimana lagi, para wartawan tetap harus mengukur diri – apakah mereka cuma cukup buat ngisi celah gigi keluarga besar itu?
Di kehidupan sebelumnya Ren He juga punya selebritas serupa. Biasanya wartawan akan menghindari membahas latar belakang keluarga, dan pemberitaan cenderung positif – hal yang wajar.
Kita semua hidup dalam lingkaran ini. Tak ada yang mau menyinggung orang lain hanya karena urusan sepele, buat apa?
Tentu saja, soal menyinggung atau tidak, tetap tergantung seberapa besar pengorbanannya vs seberapa besar keuntungan yang didapat.
Tiba-tiba seseorang teringat: "Bukankah Kesatria juga dari Luocheng? Laporan palsu sebelumnya menyebut identitas Kesatria adalah siswa Sekolah 13, yang ternyata satu sekolah dengan Yang Xi..."
Lihatlah, yang satu selebritas, yang satunya lagi pria gemuk berita palsu. Begitu jauhnya perbedaan antar manusia.
Xu Nuo sedang makan semangka di rumah tiba-tiba merasa dirinya kena getah tanpa sebab, apa salahku ini brengsek?
Meskipun laporan tentang Kesatria adalah berita palsu, namun keberadaannya di Luocheng tidak perlu diragukan lagi.
Luocheng lagi? Kok belakangan ini Luocheng sering muncul iblis-iblis ya?
