Luocheng
Duan Xiaolou duduk di kamarnya menatap layar berita. Sejak pukul 10 malam, setelah ledakan berita tentang Yang Xi, dia terus duduk di depan komputer mengikuti semua perkembangan terkait.
Agak mengejutkan. Saat konser Jiang Siyao dulu, dia memang bilang ingin bernyanyi. Tapi siapa yang menganggap serius?
Masa muda siapa yang tidak dihiasi kata-kata heroik? "Aku mau masuk Tsinghua!" "Aku akan kuliah di Peking!" "Aku ingin jadi ilmuwan!"
Tapi ujung-ujungnya hanya bisa becanda getir: "Tsinghua itu siapa sih? Kok pada mau..."
Namun yang tak disangka Duan Xiaolou - dia benar-benar bernyanyi! Dan popularitasnya melambung bak matahari di zenith. Sepertinya bintang baru generasi ini akan segera lahir!
Sembilan lagunya sudah dia dengar. Benar-benar enak didengar! Terutama trilogi "Aku Makan Ayam Goreng di Lapangan Rakyat", "Ranap Mudah Meledak", dan "Wo De Ai" - terus mengalir tak bisa berhenti!
Duan Xiaolou tiba-tiba merasa sedikit iri, bukan iri karena lawannya menjadi terkenal, melainkan iri karena lawannya benar-benar melakukan apa yang diinginkannya.
Hal seperti ini yang tiba-tiba muncul di sisi gadis remaja yang sedang dalam masa puber memiliki daya penghancur yang sangat besar. Ya, masa muda memang seharusnya digunakan untuk melakukan apa yang diinginkan!
Faktanya, di usia muda memang seharusnya mengalami lebih banyak hal, karena kebanyakan orang akan perlahan kehilangan ujung-ujung tajam kepribadiannya, lalu berkompromi dengan kehidupan.
Saat menengok kembali masa lalu nanti, baru akan menyadari betapa banyak penyesalan yang tertinggal.
Duan Xiaolou juga punya hal yang ingin dilakukan. Bahkan dia ingin belajar Ren He merangkak gedung tanpa alat, tapi tidak jadi melakukannya. Seperti kebanyakan orang, dia tetap tak bisa melangkahkan kaki itu.
Tapi yang paling diperhatikan Duan Xiaolou bukanlah berita tentang Yang Xi. Dia duduk di depan komputer terus memantau pembaruan postingan dan berita, hanya ingin tahu: Siapakah pemuda itu sebenarnya?!
Saat mengisi formulir pendaftaran sebelumnya, Duan Xiaolou mengundang Ren He ke pertemuan teman sekelas. Ren He mengatakan akan pergi ke ibukota, tapi tidak menjelaskan tujuan pastinya. Kini Duan Xiaolou menyadari: kejadian ini terjadi di Houhai ibukota!
Yang membuatnya gelisah, Ren He juga mengenal Yang Xi - bahkan hubungan mereka sangat dekat. Begitu dekatnya sampai ia selalu merasa ada sesuatu yang disembunyikan di balik itu.
Ia ingin tahu apakah pemuda misterius ini adalah Ren He. Tapi tak ada satu pun sumber yang membocorkan informasi, bahkan media pun enggan berspekulasi tentang identitas pemuda tersebut. Semua data tentangnya seolah dihapus paksa dari gosip oleh tangan besar tak terlihat, menghilang tanpa sisa!
Duan Xiaolou tidak rela menyerah. Ia mencari kembali video dan foto-foto lama yang memuat gambar samar Ren He bersama seorang gadis. Dulu ia tak tahu gadis itu adalah Yang Xi, sehingga tak pernah terlintas dalam spekulasi liar-nya bahwa orang tersebut ada di sekitarnya.
Tapi sekarang saat dilihat kembali, rahang bawah di bawah topi baseball pemuda itu... begitu mirip Ren He! Jika bukan orang yang sangat memperhatikan Ren He mungkin takkan menyadari, tapi Duan Xiaolou takkan berhenti mengamatinya meski tanpa sengaja.
Tak perlu dipertimbangkan lagi, hampir secara bawah sadar Duan Xiaolou sudah yakin, pastilah itu Ren He tanpa keraguan.
Saat itu Yang Xi bilang ingin bernyanyi, Ren He berjanji akan menuliskan lagu untuknya. Semuanya mengira mereka bercanda, ternyata keduanya sungguh-sungguh.
Duan Xiaolou menghela napas lalu mematikan komputer dan merebahkan diri di tempat tidur. Dalam kesadarannya, Ren He semakin terasa misterius, dunianya pun semakin luas.
Jarak antara dirinya dengan Ren He seolah semakin menjauh.
……
Saat menelepon Liu Erbao, Ren He baru benar-benar menyadari betapa sombongnya para komposer andal di dunia hiburan itu, dengan statusnya yang begitu istimewa, disanjung bak bulan dikelilingi bintang.
Seorang komposer andal sebenarnya pendapatannya jauh lebih rendah dibanding Liu Erbao dan kawan-kawan, namun pihak itu bisa dengan mudah mengejek Liu Erbao. Bagi para penyanyi yang ingin meminta lagu, mungkin mereka berpikir: "Komposer andal memang punya karakter, sombong karena bakat itu hal manusiawi."
Tapi bagi Ren He, ini adalah kelakuan komedian yang dimanja...
Hal pertama yang dilakukannya setelah kembali ke hotel adalah menyalin sebagian naskah "The Kite Runner", dengan menyalin sedikit setiap hari, dalam sepuluh hari pasti bisa mengirimkan naskah tepat waktu.
Kemudian saat ia membuka internet untuk melihat berita, tiba-tiba menemukan ada yang membuat kejutan!
Di tengah pujian merata untuk Yang Xi di internet - ada yang memuji kecantikannya, ada yang bilang lagunya benar-benar enak didengar - tiba-tiba seorang komposer andal muncul dengan pernyataan publik: "Kesembilan lagu ini kualitasnya tidak merata, kurang nilai seni."
Tidak hanya menolak kesembilan lagu itu, tapi juga langsung membuat argumen detail beserta pengetahuan profesional di bidang komposisi, membuat Ren He pusing tujuh keliling.
Meski memiliki pengetahuan teori musik yang diberikan oleh Sistem Hukuman Langit yang istimewa, namun hadiah dari sistem ini juga memiliki level. Pengetahuan teori musiknya sendiri baru mencapai tingkat Ahli, apalagi membahas aspek seni yang begitu tinggi - Ren He benar-benar tak mengerti.
Baginya, lagu yang enak didengar saja sudah cukup. Selama bisa membangkitkan resonansi di hati pendengar, itu sudah memadai. Semua jargon profesional itu hanya cara untuk mempermalukan orang.
Melihat ada yang secara resmi mencoba menekan Yang Xi, darahnya langsung mendidih. Ini bisa ditahan?
Ren He menyorot nama komposer bernama Yu Shixiong. Setelah mencari informasi, ternyata komposer ini cukup ternama dengan beberapa lagunya pernah masuk daftar peringkat, bahkan satu di antaranya pernah jadi juara!
Banyak selebritas dunia hiburan memujinya, membuat reputasinya bersinar. Posisinya di industri benar-benar dianggap istimewa.
Ren He kembali melihat komentar di bawah postingannya. Anehnya, banyak fans Yang Xi tiba-tiba mulai ragu: "Penjelasan Guru Yu Shixiong terdengar masuk akal, tapi lagu-lagu ini tetap enak didengar. Apakah memang tidak profesional?"
Melihat komentar seperti ini, nafsu Ren He langsung terpancing. Selalu ada orang yang tidak punya pendirian, lebih memilih percaya pada 'profesionalitas' ketimbang hati nurani sendiri.
Tapi apakah komentar 'profesional' itu benar-benar otoritatif? Belum tentu!
Menurut Ren He, orang iri seperti Yu Shixiong yang melompat keluar untuk menjatuhkan popularitas Yang Xi adalah tumor ganas dalam pembangunan jalan Sosialisme!
Langsung ia mengajukan akun dummy dengan nama: Aku Penggemar Fanatik Yang Xi!
Saat para penonton masih berdebat tentang "profesionalitas", tiba-tiba muncul komentar dari akun bernama "Saya Penggemar Gila Yang Xi": "Masih nggak bisa ngebedain lagu bagus atau enggak? Gue dari sononya emang benci sama orang sok menggurui kayak gini. Ngak bisa nulis lagu bagus, ngiri liat orang lain bisa. Kalau jago, tunjukkin dong lagu yang bikin kita ketagihan dengerin!"
Komentar ini memang radikal tapi menekankan satu hal: "Masa iya nggak bisa ngebedain lagu bagus sendiri?"
Bener juga sih, profesional atau nggak yang penting lagunya enak didenger!
Lagian omongan mereka kayaknya ada benarnya. Pepatah bilang 'sesama profesi saling meremehkan', kemungkinan besar Shi Xiong Yu cuma iri sama popularitas Yang Xi. Wong anak SMP aja bisa nulis banyak lagu bagus, masa senior-senior mau malu gitu?
Saat itu, ID bernama "Aku Adalah Fans Gila Yang Xi" muncul lagi memberikan komentar pedas: "Hanya antara rekan seprofesi lah kebencian tanpa tedeng aling-aling! Sudah tua-tua hidupnya sia-sia seperti anjing, masih kalah enak dengaran lagu yang ditulis siswa SMP! Ayo kita serang habis-habisan si 'pakar' brengsek yang iri pada gadis kecil ini! Lagu-lagunya nanti menurutku tidak usah didengar, toh sudah ada Yang Xi!"
Langsung, gaya komentar yang awalnya cukup tertib di internet sekejap berubah kacau. Banyak orang mulai mengakui pandangan Ren He: Rekan seprofesi saling meremehkan!
Apalagi kalimat "Hanya antara rekan seprofesi lah kebencian tanpa tedeng aling-aling" ini benar-benar brilian! Sangat bisa membangkitkan resonansi! Kalimat ini langsung menambah nilai argumen secara keseluruhan! Saat mengirimkannya, Ren He agak deg-degan... Khawatir Sistem Hukuman Langit akan memberikan misi hukuman. Tapi untungnya tidak terjadi...
Yu Shixiong yang duduk di depan komputer awalnya merasa puas diri melihat semua orang mengakui pandangannya, tapi dalam sekejap mata sebuah ID aneh tiba-tiba melompat dan mengarahkan semua komentar untuk mengecapnya sebagai orang tua yang tak tahu sopan santun, Yu Shixiong hampir mati kemarahan!
Penggemar fanatik Yang Xi? Apa arti penggemar fanatik? Istilah ini belum pernah muncul sebelumnya, rasanya seperti sesuatu yang sangat hebat!
