Zhou Wumeng kenal kepala sekolah Si Zhong? Itu teman sekelas lamanya? Ini benar-benar kejutan dan sukacita tak terduga! Sebelumnya Ren He masih merenung, apakah Zhou Wumeng bisa membantunya mengurus surat penerimaan sekolah Si Zhong.
Bagaimanapun, kalau dia sendiri yang bicara pasti tidak mempan. Beberapa orang juga tidak bisa digoyahkan dengan uang, apalagi Ren He sekarang sebenarnya juga tidak punya banyak uang...
Sekarang masalah besar yang dibuat Su Ruqing akhirnya terpecahkan. Perasaan Ren He bisa digambarkan seperti legawa, tapi dia masih harus merahasiakannya. Meski sudah pindah sekolah, tetap harus dirahasiakan.
Siapa tahu nanti Su Ruqing membuat jurus baru? Jangan-jangan setelah susah payah pindah sekolah, eh brengsek mereka malah mengirim Yang Xi ke luar negeri! Bukan tidak bisa ikut, tapi terlalu merepotkan!
Lagipula saat ini dia juga tidak punya kenalan luar negeri...
Jadi yang harus dilakukan adalah bersikap rendah hati, rendah hati, dan lebih rendah hati lagi, agar ibu mertua mengira aku masih sekolah di Luocheng, Ren He berpikir dengan senyum lebar di hatinya. Su Ruqing mana tahu bahwa hal yang ia kira sudah bisa ditenangkan justru semakin berbahaya, musuh langsung berpindah dari tempat terbuka ke persembunyian!
Meski Ren He tidak bisa hadapi langsung Su Ruqing, tapi bisa adu kecerdikan dan keberanian!
Sebelum menutup telepon, Zhou Wumeng masih mengingatkan Ren He bahwa besok lusa adalah waktu audisi terbuka Kunlun, ia harus datang tepat waktu jangan sampai semua orang menunggu dia sendiri. Saat itu Zhou Wumeng juga akan mewakili Yayasan Qinghe dan Kelompok Media Ibukota untuk menyelesaikan semua urusan Sang Pengejar Layang-Layang, tetap dengan formula lama: hak cipta pertama-tama dimasukkan ke aset Yayasan Qinghe, kemudian Ren He sebagai perwakilan hukum Yayasan Qinghe akan menandatangani kontrak lisensi hak cipta dengan Kelompok Media Ibukota.
Ren He secara khusus mengingatkan Zhou Wumeng: "Buku 《Sang Pengejar Layang-Layang》 ini sebenarnya akan lebih lambat berkembang jika dimulai dari dalam negeri. Justru lebih baik langsung diterjemahkan dan diluncurkan dari luar negeri, menggunakan reputasi internasional untuk mendongkrak penjualan domestik!"
Seandainya 《Sang Pengejar Layang-Layang》 ditulis oleh penulis baru, Zhou Wumeng pasti tidak akan mempertimbangkan proposalnya karena terlalu berisiko. Namun dengan kredibilitas Ren He yang terbukti melalui kemampuannya, strategi meluncurkan buku tersebut dari luar negeri terasa masuk akal.
Setelah menutup telepon, Ren He merenungkan rencana pendampingannya ke ibukota. Sepertinya tidak ada hambatan berarti kecuali kemungkinan penolakan dari Lao Ren dan Ibu Ren. Tapi sebagai juara ujian kerajaan di Luocheng yang mendapat undangan masuk Sekolah Menengah Keempat Ibukota, alasan ini cukup meyakinkan - apalagi pastinya mereka ingin anaknya mendapat pendidikan terbaik.
Dengan pertimbangan itu, segenap rintangan seolah telah sirna. Ren He merasa kini ia bisa tidur nyenyak tanpa beban.
Soal misi mendaki gedung celana dalam tanpa alat, tunggu sampai tenaga pulih dulu. Masih ada waktu seminggu, dan bubuk magnesium sudah ada di mobil siap kapan saja. Waktunya nanti malam saat sepi, soalnya dia punya rekaman visual super yang tak terhalang gelap. Daripada siang digelandang Paman Polisi terus minta orang tua jemput, kan malu.
Lao Ren dan Ibu Ren sama sekali belum tahu anaknya sudah kabur dari Luocheng. Mereka pikir, Ren He yang tak punya uang di sakunya bisa lari sejauh apa? Jadi enggak khawatir sama sekali...
Ren He bermimpi di malam hari. Dalam mimpinya, dia mengajak Yang Xi terjun payung. Tubuh mereka diikat tali satu parasut. Yang Xi ada dalam pelukannya, dua tubuh melayang bebas di angkasa.
Tiba-tiba terdengar gemuruh dahsyat dari langit, suara Sistem Hukuman Langit: "Hukuman untuk inang: impotensi 3 tahun!"
Sialan! Ren He langsung terbangun di tempat!
Untung hanya mimpi! Setelah Mimpi Terbangun, barulah Ren He menyadari yang paling perlu dikhawatirkannya sekarang bukanlah ibu mertua, melainkan Sistem Hukuman Langit!
Sekarang bahkan hukuman seperti menari di atas Gerbang Tiananmen sudah muncul, berapa banyak lagi hukuman tak bermoral yang menantinya? Benar-benar brengsek!
Setelah tiga hari mencontek buku, barulah esensi vital, energi spiritual, dan semangatnya pulih. Ia duduk sebentar di warnet sebelah hotel. Bos warnet sedang fokus mengetik keyboard sambil menatap layar komputer. Ren He mengetuk meja kasir baru sang bos menyadari kedatangannya.
Ren He sengaja datang untuk menjaga hubungan baik dengan pasukan siber Kacu Merah ini. Siapa tahu setelah Yang Xi debut nanti, masih ada hal yang membutuhkan bantuan mereka.
Li Muxi tidak mempermasalahkan usia Ren He yang terlihat lebih muda. Siapa pun yang mampu menghabiskan banyak uang semalam hanya untuk membantu seorang gadis berantem di internet, sekecil apa pun usianya, pasti bukan orang sembarangan. Bagaimana jika ia ternyata anak borjuis dari akar kota kekaisaran?
Di ibukota, segalanya berlimpah - tapi orang-orang yang tak boleh diganggu juga begitu banyak...
Lagipula pada akhirnya Ren He-lah yang membawanya ke jalan ini, bahkan tanpa ragu mengajarkan begitu banyak teknik. Ini tak akan dilupakan Li Muxi. Meski Li Muxi terkenal setia kawan, Ren He tak berharap ia akan selalu ingat budi ini. Manusia bisa berubah - di kehidupan sebelumnya, Ren He telah menyaksikan banyak perubahan.
Jadi yang harus dilakukannya sekarang adalah mempererat hubungan dengan Li Muxi saling mendukung, bukan terus mengingatkan statusnya sebagai penyelamat. Jika membutuhkan bantuan perang opini, ia harus membayar sesuai kerja - kalau tidak, berapa lama hubungan mereka bisa bertahan?
Ren He paham betul batasan seperti ini.
Saat ini yang membuat Li Muxi agak khawatir adalah, meskipun banyak orang sudah tahu tentang kemunculan tiba-tiba pasukan bayaran yang "membantai empat penjuru" di dunia maya, namun masih belum ada yang menghubunginya untuk membicarakan bisnis. Orang-orang masih memiliki kecurigaan tertentu terhadap strategi hype seperti ini.
Karena itu dia ingin minta saran Ren He: Adakah cara bagus untuk meningkatkan reputasi ini?
Ren He berpikir sejenak lalu berkata: "Anggota pasukan bayaran sebenarnya sangat fluktuatif. Orang-orang yang kamu kumpulkan sekarang ini karena pertempuran kita sebelumnya yang begitu seru dan unik, jadi mereka berkumpul di sini. Tapi perlahan-lahan akan bubar. Hal seperti ini memang harus dibiasakan. Lagipula jumlah orang sekarang masih terlalu sedikit. Jika ingin menjadi pasukan bayaran top, perlu mengumpulkan puluhan ribu anggota. Untuk membuat namamu terkenal, carilah topik untuk strategi hype! Selebritas pasti ingin terkenal, terutama yang sudah tidak terkenal berharap ada yang mendukung agar bisa merasakan kembali sorotan publik: perasaan menjadi pusat perhatian ribuan pasang mata!"
Mata Li Muxi berbinar: Benar! Selama ini orang hanya melihat daya rusak pasukan bayaran. Sekarang perlu menunjukkan kemampuan kita dalam memanaskan topik.
“Ren He tertawa, dalam kehidupan sebelumnya pasukan bayaran online untuk menunjukkan tingkat mereka telah mengangkat banyak isu panas, seperti peristiwa terkenal di World of Warcraft 'Jia Junpeng, ibumu memanggilmu pulang makan!'”
“Awalnya kejadian biasa-biasa saja, tapi diangkat oleh pasukan bayaran online hingga dikenal seluruh Tiongkok. Inilah kekuatan pasukan bayaran online! Dengan sedikit kelancangan, bisa dibilang ini kemampuan mengubah yang busuk menjadi ajaib!”
“Lalu apa yang harus kuangkat?” Li Muxi bertanya seolah mengajukan pertanyaan pada Ren He maupun dirinya sendiri.
“Jangan angkat selebritas tidak terkenal lagi, efeknya terlalu lambat,” Ren He berpikir sejenak lalu berkata, “Angkatlah kisah cinta Jiang Siyao dan Jiang Chen! Kumpulkan semua foto tatapan penuh kasih mereka - kapanpun itu - lalu rangkai menjadi cerita betapa mereka saling mencintai. Hanya angkat energi positif, jangan energi negatif. Soroti titik cinta mereka, hapuskan langsung bagian permusuhannya!”
Dalam waktu sehari, topik tentang Jiang Siyao dan Jiang Chen yang benar-benar saling mencintai serta harapan agar mereka berakhir bersama tiba-tiba menjadi viral tanpa diduga. Serangkaian foto dan beberapa kalimat yang membuat siapa pun yang melihatnya terharu, memperlihatkan betapa mesranya pasangan dalam foto-foto tersebut!
Di bawah setiap foto terdapat watermark kecil bertuliskan: Kacu Merah!
Seketika itu juga, pasukan bayaran online bernama Kacu Merah menjadi sangat terkenal di kalangan industri. Beberapa selebritas besar mulai menyadari satu hal: Kemampuan Kacu Merah dalam mempromosikan orang tampaknya lebih jempolan daripada media, karena mereka aktif berinteraksi dengan komentator lain dan sangat provokatif!
