Karena identitas asli Yang Xi terbongkar, Su Ruqing kini mengabaikan pekerjaannya dan fokus menjaga ketat sang putri. Sedangkan Yang En, si wali sebenarnya, hanya menjadi figuran.
Ren He mengakui langkah Su Ruqing mendirikan perusahaan media sendiri untuk melindungi Yang Xi. Setidaknya dengan begitu seluruh perusahaan media hanya ada Yang Xi seorang tanpa perlu berintrik dengan orang lain, apalagi bosnya adalah ibu kandung sendiri - adakah perusahaan yang lebih aman dari ini?
Ren He juga mendengar dari Yang Xi bahwa Su Ruqing melarangnya mengikuti aktivitas komersial tambahan. Sejujurnya Su Ruqing memang tidak kekurangan uang, meskipun bisnisnya bukan pengembangan kawasan wisata besar melainkan resor pemandian air panas berantai, dan meski arus kasnya tidak banyak, setidaknya di dalam negeri Su Ruqing termasuk sosok yang cukup ternama.
Menghindari aktivitas komersial sebenarnya juga merupakan keinginan Yang Xi sendiri, yang sejalan dengan pemikiran Ren He: jalan sebagai sosok berbakat saja, menyanyikan lagu-lagu indah, menjadi penyanyi yang tenang, jauh lebih baik daripada terus-menerus mengikuti acara varietas dan pertunjukan komersial yang tidak jelas.
Banyak artis khawatir hal ini akan mengurangi eksposur mereka, sehingga menyebabkan mereka cepat tidak terkenal. Tapi Ren He berpikir, selama kemampuan cukup dahsyat dan kualitas lagu cukup bagus, tidak ada istilah 'ketidaktenaran' yang perlu ditakuti.
Hanya mereka yang kualitasnya memang buruk sejak awal yang perlu khawatir.
Pemikiran lain Su Ruqing adalah, meski banyak artis yang sukses besar menikmati kemewahan dan pujian, saat benar-benar berinterasi akan terlihat betapa mereka kekurangan dalam aspek budaya. Orang seperti ini mungkin populer, tapi dunia spiritual mereka tidak utuh.
Karena itu dia berharap selain menyanyi, Yang Xi juga serius mempelajari pelajaran akademiknya - bukan sekadar mengejar ijazah, tapi benar-benar menerima pendidikan sistematis untuk membangun kemampuan berpikir logis.
Perlu diketahui Yang Xi baru saja lulus SMP. Jika langsung terjun sepenuhnya ke dunia hiburan, akan terlalu banyak hal penting yang terlewatkan dalam hidupnya.
Dan Su Ruqing sendiri juga pernah bersekolah, setiap kali lelah bekerja dia akan merindukan masa-masa sekolah dulu. Betapa indah dan berharga waktu itu, dia tidak ingin Yang Xi di masa depan bahkan tidak memiliki kenangan indah seperti ini.
Dengan begitu, dia dan Yang Xi bisa memiliki lebih banyak waktu bersama di kehidupan SMA. Jadi terkait hal ini, Ren He berada di pihak yang sama dengan Su Ruqing, meskipun sang ibu tak peduli bagaimana pendapatnya.
Menurut pemikiran Su Ruqing, murid bernama Ren He itu mungkin tidak akan pernah muncul lagi dalam kehidupannya? Bagaimana mungkin seorang siswa SMP melangkahi jurang jarak yang begitu jauh?
Sementara Su Ruqing mengira dirinya telah berhasil, Ren He sedang menelepon Yang Xi. Yang Xi terus penasaran mengapa suasana hatinya tampak begitu baik, sepertinya masalah sudah teratasi. Tapi setiap ditanya, Ren He menolak bocor informasi, hanya berkata belum pasti dan akan memberi tahu setelah semuanya beres.
Ren He tidak memberi tahu juga karena khawatir terjadi sesuatu yang tak terduga, bagaimanapun dunia ini tidak berputar sesuai kehendaknya. Jika terjadi kesalahan di tengah jalan, setidaknya Yang Xi tidak akan kecewa, dan dia masih punya waktu untuk mencari cara lain.
Sebelum mendapatkan kuota masuk Beijing dan undangan masuk Sekolah Menengah Keempat, Ren He harus memastikan Zhou Lao senang. Dulu Zhou Lao khusus berpesan agar tidak terlambat saat mengikuti audisi terbuka. Hari ini yang akan datang termasuk penulis skenario, sutradara, asisten sutradara, dan anggota penting lain dari tim produksi, serta produser Zhou Wumeng.
Investor lainnya tidak akan hadir karena pemilihan peran tidak ada hubungannya dengannya. Selain itu, seluruh perusahaan media yang didirikan karena Kunlun juga sepenuhnya di bawah kendali Zhou Wumeng.
Sebelumnya Ren He tidak punya konsep jelas tentang produser atau sutradara, bahkan mengira Zhou Wumeng sendiri yang akan jadi sutradara. Namun setelah mendengar penjelasan detail Zhou Wumeng, barulah dia sadar bahwa itu dua hal yang berbeda.
Umumnya merujuk pada produser produksi film/TV. Bertanggung jawab penuh atas koordinasi skenario, persiapan awal, pembentukan unit syuting, kalkulasi biaya produksi, verifikasi keuangan, pelaksanaan proses syuting, pascaproduksi, serta membantu investor dalam distribusi domestik/luar negeri dan pengajuan nominasi penghargaan.
Produser adalah Tuhan di lokasi syuting, pemegang kekuasaan tertinggi yang berhak merekrut anggota berkualitas maupun mengusir anggota yang melanggar aturan. Dari proses penciptaan hingga rilis film, mereka menjadi inti yang membentang sepanjang proyek.
Sedangkan sutradaranya konon adalah teman lama Zhou Wumeng - Zhang Ming, bintang besar slot jam 8 CCTV yang sulit diundang orang biasa. Posisinya di dunia hiburan setara dengan Zhou Wumeng di kancah sastra, termasuk tokoh tingkat. Dalam beberapa tahun terakhir, selebritas yang dibentuknya tak terhitung jumlahnya.
Jadi para selebritas atau pendatang baru yang memang sudah tertarik oleh Kunlun, saat mengetahui sutradaranya adalah dia, semangat mereka langsung meledak. Zhou Wumeng sebagai produser dan Zhang Ming sebagai sutradara, Sekilas ini akan menjadi serial TV yang bisa meledak di prime time CCTV jam 8 malam.
Selama bertahun-tahun, prime time CCTV jam 8 malam selalu menjadi tempat melahirkan bintang-bintang besar!
Zhou Wumeng pernah menyebutkan keinginannya untuk merekrut Zhang Ming karena naskah Kunlun ini terlalu bagus, membuatnya terutama tertarik. Dia juga secara khusus berpesan pada Ren He: partisipasi Ren He dalam seleksi pemeran untuk memberi saran adalah keinginan Zhang Ming sendiri. Selain itu, Zhang Ming sendiri juga tertarik bertemu penulis karya orisinal, tak perlu khawatir apa-apa, watak Zhang Ming sangat baik tanpa sifat aneh.
Dengan begini Ren He pun paham. Biasanya urusan pemilihan peran tidak terlalu berkaitan dengan penulis, lagipula masing-masing punya keahlian khusus. Penulis ahli dalam membangun dunia dan kisah, sementara sutradara ahli dalam hal penyutradaraan. Makanya dia selalu bertanya-tanya, kenapa dirinya dilibatkan? Kan dia tidak mengerti bidang ini.
Rupanya ini keinginan sutradara yang ingin melihat konsep karakter utama dari Ren He.
Mengingat Zhou Lao sudah bilang kalau orang itu baik, Ren He pun tidak perlu khawatir akan terjadi kesalahpahaman. Malah dia cukup antusias karena ini pertama kalinya dia masuk ke lokasi syuting. Kalau di kehidupan sebelumnya, paling-paling cuma dapat tugas bagiin nasi kotak...
Pada pagi hari ketika proses seleksi dimulai, Ren He bangun lebih awal. Setelah sarapan sederhana di hotel, dia langsung bergegas ke lokasi syuting. Zhou Lao memberi jadwal jam 10 pagi, tapi dia sudah sampai pukul 9.30.
Ini adalah lokasi kantor sementara yang disewa oleh kru film, terletak di pekarangan kecil terpencil di pinggiran kota. Terlihat bahwa kru sangat memperhatikan pengendalian biaya - menyewa pekarangan ini dengan harga properti tahun 2006 jelas jauh lebih murah dibandingkan di pusat kota.
Banyak orang yang biasanya memperhatikan gengsi dalam berbagai aspek untuk meningkatkan harga diri, tapi sepertinya Lao Zhou dan Zhang Ming bukan tipe orang seperti itu.
Saat itu di luar pekarangan sudah menanti orang sebanyak itu, masing-masing memegang nomor peserta yang mereka dapatkan dari kru film. Ini adalah urutan untuk masuk mengikuti audisi terbuka.
Ren He melirik sekilas - benar-benar ada semua jenis orang di sini. Banyak pria tampan dan wanita cantik berpenampilan mencolok, bahkan anak-anak yang didampingi orang dewasa juga ikut audisi, mengingat ada peran anak-anak dalam "Kunlun".
Adegan masa kecil tokoh utama Liang Xiao memiliki porsi yang cukup signifikan dalam cerita.
Lalu ada sekelompok orang, bukan berarti jelek, tapi penampilan mereka sangat khas. Mereka mungkin datang untuk mencoba peruntungan, lagipula dalam serial silat selain tokoh utama yang tampan, pasti ada juga "daun hijau" yang bentuknya aneh...
Seperti dalam The Return of the Condor Heroes (), ada pasangan idola seperti Yang Guo dan Xiaolongnü, tapi tetap perlu karakter seperti Qiu Qianren yang aneh rupa...
Ren He merasa penggunaan frasa "bentuk aneh" olehnya sangat tepat...
