"Zhong Yan" bermakna pengakhiran, namun bukan berarti ini video terakhir Kesatria, melainkan mengakhiri semua rumor yang beredar. Versi bahasa Inggris lebih menonjolkan aspek ini.
Sejak video ini dirilis, sama sekali tidak ada niat untuk menanggapi atau menantang siapapun. Setelah sehari berlalu, Ren He, An Si, bahkan Liu Erbao telah kembali tenang. Usia psikologis kami semua bukan anak kecil lagi.
Maka saat ini, pikiran semua kembali fokus pada video itu sendiri, atau lebih tepatnya pada tantangan yang dihadapi Ren He.
Yang ditantang Ren He bukanlah orang lain, melainkan nyawanya sendiri dan kekuatan agung alam. Jika targetnya ditentukan pada individu tertentu, malah terkesan kekanak-kanakan.
Saat semua akhirnya memahami, kami saling memandang dan tersenyum. Adakah yang bisa dibandingkan antara kedua pihak? Sama sekali tidak.
Harus diakui, hal yang muncul secara tak terduga ini meski hanya insiden kecil, namun membuat Ren He memahami beberapa hal, tingkat pemikirannya pun meningkat sedikit.
Sebelum melakukan perjalanan waktu, usianya 26 tahun. Tingkat kesadarannya belum tentu tinggi, jadi masih ada ruang untuk peningkatan di aspek ini. Bukan lagi ikan asin, beberapa hal harus dihadapi, namun ada juga yang perlu diabaikan.
Oleh karena itu, An Si dan Liu Erbao awalnya berpikir harus melawan pihak lawan, namun Ren He menolak. Dalam hal seperti ini, perusahaan TK juga akan mempertimbangkan pendapat pribadinya secara proporsional. Jadi video yang dirilis akhirnya tidak menyebutkan sepatah kata pun tentang pihak lawan.
Saat ini, segalanya harus kembali ke inti tantangan ini, dan memang seharusnya begitu.
Video Kesatria Akhir langsung tersulut sekejap mata setelah dirilis. Titik ledakan awalnya bukanlah tantangan yang disebut-sebut, bukan pula proses produksi videonya, melainkan lagu yang langsung membakar darah panas di hati semua orang begitu terdengar.
Seperti yang dipahami Ren He, sebenarnya seberapa profesional video olahraga di mata publik? Tidak ada. Awalnya semua orang tertarik dengan julukan Kesatria hanya karena pertama kali melihat seseorang melakukan drift sepeda dengan cara seperti itu, sehingga mereka terguncang.
Bukan karena terkesima dengan teknik menikung Ren He yang profesional atau kecepatannya yang tinggi.
Jadi ketika video tantangan pihak lawan dirilis, awalnya bahkan ada yang tidak mengerti. Setelah ada penjelasan, barulah mereka paham, "Oh, ternyata yang diperbandingkan adalah kecepatan saat masuk tikungan."
Video Kesatria Akhir tidak menyebutkan kecepatan, sama seperti julukan Kesatria yang juga tak pernah menyebutkannya. Semua perhitungan itu dilakukan sendiri oleh para profesional.
Apa gunanya menyebutkan itu? Tidak ada. Video ini adalah materi promosi TK. Tujuannya adalah menyedot perhatian publik, membuat orang menyadari merek ini, membangkitkan semangat dan preferensi untuk membeli sepeda TK.
Jadi tantangan yang tiba-tiba muncul dan tujuan video Knight of the End itu sendiri memang berbeda. Sama seperti perbedaan tujuan Ren He dengan penantang ini - pihak lawan ingin membangun momentum kompetisi, sementara Ren He murni menantang diri sendiri. Semenjak keputusannya menaklukkan Jalan Langit setelah terinspirasi Xia Yuting, prinsipnya tetap konsisten.
Pada akhirnya, video tantangan itu diabaikan. Mereka yang mengerti keadaan paham: Sudah semestinya demikian. Penantang itu sendiri, setelah menyaksikan video ini, akan menghitung kecepatannya sendiri lalu menghilang dari pandangan.
Tak ada yang mengejar tanpa henti, bahkan pihak lawan tak pernah melakukan perlawanan berarti. Ia patut bersyukur.
Dalam video Knight of the End, untuk pertama kalinya musik fade menghantam gendang telinga semua orang tanpa antisipasi. Musik latar Knight of the End sebelumnya tak istimewa - sublimasinya justru berasal dari tatapan Ren He.
Namun kali ini, sublimasi sebuah video justru sepenuhnya berasal dari musik latar!
Video tersebut diedit dengan hati-hati oleh Liu Erbao mengikuti ritme fade, tanpa kilatan kamera yang berlebihan, hanya getaran jiwa yang sejati. Klimaks video bertepatan dengan klimaks fade, dan perasaan penonton mengikuti segala dinamika ini.
Setelah menonton, kecuali segelintir orang yang terkejut, hampir semua merasakan keterpanaan yang tulus. Jumlah penayangan video Kesatria Akhir dalam satu jam ternyata 3 kali lipat dari Kesatria Nama!
Padahal Kesatria Nama sudah cukup panas dan selalu bertengger di puncak daftar situs video, seakan memperbarui rekor situs.
Hasilnya kini, rekor ini kembali dihancurkan oleh penciptanya sendiri.
Banyak perusahaan ingin menghubungi pemilik hak cipta fade, baik untuk membuat video maupun menyediakannya di situs untuk diunduh dan diputar, semuanya harus melalui otorisasi pemilik hak cipta.
Namun ketika menghubungi Liu Erbao dan An Si, mereka berdua tetap melindungi Ren He dari semua perhatian. Akhirnya, jika orang ingin mendengar fade, mereka harus membuka kembali video ini berulang kali...
Setelah gelombang komentar tentang fade mereda, barulah muncul kekaguman terhadap video itu sendiri. Liu Erbao sudah lama memprediksi situasi ini—begitu video dirilis, perhatian publik pasti akan lebih dulu direbut oleh fade. Sebagai ahli di bidang ini, mana mungkin dia tidak tahu hasil seperti ini? Maka dengan tegas dia memilih menjadikan video sebagai pelayan fade. Daripada disebut video tantangan, lebih tepat ini disebut MV untuk lagu elektronik fade.
Dan jika MV ini benar-benar masuk ke dunia perfilman MV, mungkin akan semakin tak terbendung: Biaya produksi 5 juta yuan, cameo dari Sang Juara olahraga ekstrem sepeda dunia, shooting helikopter...
Semua orang tersenyum kecut membayangkannya. Komentar seragam berisi candaan untuk Ren He: "Terima kasih atas penampilan cameo Sang Juara olahraga ekstrem sepeda di MV!"
Ini justru sesuatu yang tidak terduga oleh Liu Erbao dan Ren He. Saat membaca komentar-komentar itu di kantor sementara, mereka antara ingin tertawa dan menangis. Tapi selama video menjadi viral, hal lain tidak lagi penting bagi mereka.
Ren He mengejar tantangan diri sendiri, syuting video untuk menghasilkan uang, Fade juga hasil contekan tangannya sendiri. Bagaimanapun juga, dialah yang untung. Meski jadi bahan candaan, nama "Sang Juara" justru semakin mengukuhkan posisinya sebagai yang terdepan. Lebih banyak orang yang mengingat nama Kesatria.
An Si mengejar nilai komersial. TK telah meningkatkan pengaruh globalnya dua kali berturut-turut, dan kedua kali ini berkat dirinya. Dengan 5 juta yuan, mereka mendapatkan iklan paling viral se-dunia. Pasti para eksekutif TK tertawa sampai terjaga dari tidur.
Liu Erbao mengejar kesempurnaan dalam syuting komersial. Ia berhasil! Kini nama Liu Erbao bagaikan papan nama emas di seluruh dunia. Jika langkah pertama dengan julukan Kesatria memperkenalkannya ke lingkaran fotografi global, maka video "Kesatria Akhir" ini akan menempatkannya di jajaran tim syuting top dunia. Nilai dirinya melesat tinggi.
Akhirnya, klub-klub profesional melakukan analisis mendalam terhadap video ini. Dalam durasi 5 menit 44 detik, video ini secara utuh menampilkan kecepatan Ren He, daya ledak, dan penguasaannya.
Sudut pandang helikopter memberikan gambaran paling lengkap. Semua orang bisa melihat waktu yang dibutuhkan Ren He dari start hingga mencapai kecepatan 120 km/jam. Setelah menghitung, klub-klub besar terkejut menemukan bahwa bahkan pengendara terbaik mereka pun tidak mampu melakukannya!
Kuat, terlalu kuat!
Mereka kini waspada terhadap kemungkinan Klub TK tiba-tiba mengeluarkan senjata pamungkas ini di kompetisi dunia berikutnya. Semua pihak harus memikirkan ulang strategi menghadapi Klub TK.
Namun mereka tidak tahu: Manajer Klub TK sendiri sudah hampir collapse total. Meski sang duta merek adalah milik mereka, tapi mereka tidak bisa melihat sehelai bulu pun dari dirinya...
