Jay Chou, tak diragukan lagi adalah legenda dalam kehidupan sebelumnya Ren He. Di beberapa momen mungkin kamu merasa kemampuan vokalnya tak sebanding penyanyi senior, atau komposisinya kurang teknis.
Tapi apakah dua kriteria itu patokan seorang legenda? Tentu tidak.
Ia menciptakan zamannya sendiri, itu sudah cukup.
Lagu-lagu Jay Chou punya ciri khas unik. Di kehidupan lalu, Ren He pernah mendengar lagu Edison Chen "Perang" dan merasa gayanya familiar. Setelah dicek, komposernya benar-benar Jay Chou...
Maka ketika "Lapangan Praha" muncul di album Yang Xi, bagian rap di intro-nya begitu segar sampai siswa-sisa Sizhong langsung jatuh cinta.
Bukan kebetulan! Di kehidupan sebelumnya, siswa Sizhong bisa menyambung lirik "Nunchaku" tanpa jeda, bahkan siswi pun hafal!
“Tepat karena alasan ini, saat Ren He membuka mulut, semua langsung terpana oleh kilau permata itu—rasa itu memang tak salah!”
Menyanyikan lirik lagu secara utuh tidak sulit, yang menjadi masalah adalah kemampuan menghadirkan rasa khas tersebut.
Lirik lagu Lapangan Praha juga sarat makna simbolis.
Seorang biarawati cantik nan baik hati berdiri di gereja besar memandangi lapangan, sementara pria tak dikenal yang tampan sedang memetik kecapi sambil melantunkan lagu pengembara.
Gadis itu menoleh mengikuti alunan suara, menikmati penampilannya dengan hening, lalu mulai berfantasi indah tentang kisah cinta mereka berdua.
“Si pencuri telah mengambil”—ia merampas hati sang gadis.
Namun “Rekan biarawan berkata no”, sebab biarawati tak boleh tersentuh hati manusia biasa.
Persis seperti hubungan Ren He dan Yang Xi—Ren He diam-diam mencuri hati gadis itu, sementara dunia nyata membisikkan pada Yang Xi bahwa siswa SMP dilarang pacaran.
Tapi Yang Xi tak peduli. Ia bersikeras untuk bersama pria di depan mata ini.
Jadi ketika Yang Xi menyanyikan bagian liriknya sendiri, seluruh guru dan murid sekolah justru merasakan emosi yang lebih pekat dibandingkan saat mendengar 《Yu Jian》. Perasaan itu bahkan terasa manis dan hangat saat dilantunkan dalam nyanyian, seolah kekasih berada di samping.
Sizhong tidak memungkinkan media masuk ke dalam. Meskipun siswa-siswi Sizhong jenius dan pencapaian mereka memukau, mereka tidak boleh menerima wawancara di dalam kampus.
Kira-kira maksud kepala sekolah adalah: Sekolah adalah tempat belajar. Kalian semua masih seperti anak burung, nanti akan ada pencapaian lebih gemilang. Yang harus dilakukan sekarang adalah mengumpulkan kekuatan kalian.
Karena itu masyarakat hanya mengetahui kejadian di dalam Sizhong melalui cerita lisan siswa atau postingan forum mereka, sama sekali bukan dari media.
Yang Xi yang menghormati peraturan sekolah tampak seperti siswa biasa - tanpa asisten, tanpa pengawal, tanpa mobil pribadi. Ia kembali ke sekolah sendirian untuk bernyanyi. Saat kepala sekolah tua mengetahui hal ini, matanya nyaris hilang karena senyum lebar. Dia sangat mengapresiasi gadis ini.
Segala yang terjadi di Sizhong hari ini tidak akan diketahui dunia nyata. Ini adalah pesta pora internal Sizhong belaka.
Bagi Ren He, ia sama sekali tidak khawatir Su Ruqing mengetahui keberadaannya di sini. Sizhong bahkan tidak mengadakan rapat orang tua, media eksternal pun tidak meliput, sehingga Su Ruqing tidak punya cara untuk mengetahuinya.
Sizhong adalah lokasi yang sempurna baginya. Kecuali jika ia sengaja melompati wajah orang dan berjingkrak-jingkrak, tidak akan ada masalah.
Saat "Lapangan Praha" hampir berakhir, baik Yang Xi maupun Ren He sama-sama dilanda Keengganan untuk Melepaskan. Bagi Ren He, ia tahu setelah lagu ini berakhir waktunya pulang telah tiba - waktu pertemuan mereka terlalu singkat.
Sedangkan Yang Xi menghargai waktu mereka tampil bersama di panggung, menikmati kesempatan Ren He memainkan kecapi untuknya. Dia tahu kesempatan seperti ini tak akan banyak lagi di masa depan. Namun untungnya Ren He sudah datang ke sisinya, jika bisa mengatasi segala rintangan pasti masih ada kesempatan seperti ini.
Dan apa yang lebih membahagiakan daripada Ren He bisa datang ke sisinya? Tiba-tiba Yang Xi mulai menantikan kehidupan kampus Sizhong selama tiga tahun ke depan!
Saat Ren He mencuri pandang ke arah Yang Xi yang sudut matanya penuh senyum di atas panggung, hatinya dipenuhi rasa pencapaian. Inilah cinta yang ingin dia pulihkan untuk dirinya sendiri, cinta yang berkobar dahsyat bagai api yang menyala-nyala!
Apa itu cinta?
Seperti tiba-tiba memiliki rusuk lunak, tapi juga tiba-tiba memiliki baju zirah.
Adalah saat setelah kau mencintainya, tiba-tiba mengerti banyak lagu cinta.
Adalah ketika kau tiba-tiba menyadari, kebahagiaan bisa dirasakan tanpa harus menaklukkan dunia, tanpa menjadi orang terkenal, tanpa meraih kesuksesan besar, bahkan tanpa melilit harta. Bahkan ambisi besar itu sedikit memudar, dan kau merasa keadaan ini sudah lumayan.
Adalah ketika kau keberatan atas segala hal, tapi tetap bisa mengalah.
Akan kuberikan semua yang bisa kuraih dengan tangan, kusentak dengan lengan terangkat, kujangkau dengan jinjit, kurebut dengan lompatan, bahkan kupetik dengan tongkat galah. Tak perlu kau membuka mulut, semuanya akan kuserahkan langsung.
Menggapai bintang untukmu - inilah makna sebenarnya dari judul album Yang Xi "Sang Penggapai Bintang" versi Ren He. Meski konsep mereka berbeda, tak ada yang bisa menghalangi cinta mereka.
Yang Xi tersenyum memegang mikrofon: "Teman kita ini mungkin lebih profesional dari sosok dalam albumku... Bagaimana menurut kalian?"
Teman-teman Sizhong bersorak: "Jempolan!"
"Terima kasih atas dukungan semua untuk lagu-lagu saya, sungguh senang bisa bernyanyi di almamater," ucap Yang Xi sambil menyodorkan mikrofon ke Ren He. Namun Ren He hanya tersenyum menggelengkan kepala dan mengembalikan gitar ke tangannya—panggung ini sepenuhnya miliknya.
Sementara itu, Ren He melompat turun dari panggung setinggi dua meter ke barisan Kelas 5 Tingkat 1. Liu Bing dan Jiang Haoyang yang memimpin kerumunan langsung melemparkan tubuhnya ke udara.
Sejak hari itu, seluruh guru dan siswa Sizhong tahu ada murid kelas 5 tingkat 1 yang liar, enerjik, bersuara merdu, berkarisma, dan jago main gitar. Ironisnya, nama aslinya baru terungkap malam itu ketika forum Sizhong kembali ramai oleh postingan informasi Ren He dari teman sekelasnya yang iseng.
Tapi seperti biasa, euforia ini tetap terjaga dalam lingkup internal Sizhong. Tak seorang pun membocorkan kisah ini ke luar. Sizhong memiliki kebanggaan yang dijaga mati-matian.
Yang Xi tersenyum tenang melihat Ren He yang dilempar ke udara di tengah kerumunan. Apakah akhirnya orang itu akan mulai bersinar? Harapannya sendiri menanti.
Di kejauhan, kepala sekolah tua dan wakil kepala sekolah berdiri di kantor gedung sekolah sambil tersenyum melihat ke luar jendela. Wakil kepala sekolah berkata: "Anak ini cukup menarik ya."
Kepala sekolah tua tiba-tiba tertawa: "Aku pernah bertemu dengannya sebelum semester dimulai, anak yang direkomendasikan Lao Zhou itu. Waktu itu aku masih berpikir - selain fisiknya yang kekar dan gelar juara ujian kerajaan di kotanya, sepertinya tidak ada yang istimewa. Sekarang aku mengerti mengapa Lao Zhou begitu menyukainya, ada aura kepemimpinan."
"Direkomendasikan Zhou Lao?" Wakil kepala sekolah terpaku: "Apakah ini anak keluarga Zhou Lao?"
"Bukan," kepala sekolah tua meneguk air hangat dari gelasnya sambil tersenyum: "Lupakan itu. Sizhong tidak melihat latar belakang, jangan lupa."
Meskipun Sizhong tidak melihat latar belakang, namun kenyataannya beberapa orang memang sudah menang di garis start. Ini tak bisa dihindari, sehingga dalam persaingan, anak-anak dari keluarga dengan kondisi ekonomi kurang memang cenderung mundur dan merasa inferior.
Ren He menjadi terkenal, tanpa diragukan lagi. Tak perlu menyebut betapa mahirnya ia bermain gitar, pola permainannya yang terbongkar oleh teman-teman di forum membuat para senior tercengang!
Awalnya banyak yang bingung mengapa begitu banyak orang serentak berteriak minta lagu lagi, khususnya Lapangan Praha. Mereka mengira ini kebetulan, tapi sekarang baru sadar: rupanya ini drama yang disutradarai dan diperankannya sendiri!
Sejak itu, reputasi "Tiga Bajingan" kelas 10-5 menyebar luas. Ren He sebagai Bajingan Utama di antara mereka semakin melambung namanya.
Popularitasnya yang meledak setelah pertempuran ini membuat reputasinya di kelas langsung meledak. Familiar atau tidak, semua orang menyapanya.
