Sore hari, Yang Xi langsung dijemput mobil mewah berwarna putih bersih sepulang sekolah untuk belajar vokal di tempat guru. Senin, Rabu, Jumat adalah kelas vokal, Selasa, Kamis, Sabtu kelas pembentukan tubuh. Gadis itu sama sekali tidak menolak, perempuan selalu ingin menyempurnakan diri, sekalipun bukan menjadi selebritas.
Saat ini Yang Xi terkenal dengan sikap rendah hatinya di dunia hiburan. Setelah merilis album, dia sama sekali tidak mengikuti aktivitas komersial lagi, seolah-olah menghilang dari dunia hiburan.
Benarkah dia kembali sekolah? Beberapa bintang besar merasa tak terbayangkan, ternyata benar-benar bisa tenang belajar meski sudah terkenal, sungguh hal yang sulit. Lagipula, tidakkah sedikitpun khawatir eksposur yang minim akan membuatnya cepat tidak terkenal?
Banyak sponsor dan makelar acara ingin mengundang Yang Xi untuk tampil, biaya pertunjukan terus naik dari 100 ribu hingga 400 ribu yuan. Namun meskipun demikian, pihaknya selalu menolak dengan halus. Hal ini mulai membuat banyak orang cemas. Meski merupakan selebritas remaja paling populer saat ini, gadis ini justru menyia-nyiakan sumber daya bagus dengan tidak mengikuti acara apa pun. Walau banyak yang tahu Su Ruqing kaya, apakah dia benar-benar bisa mengabaikan pendapatan pertunjukan komersial tahunan yang mencapai puluhan juta yuan?!
Sebenarnya meski Su Ruqing memiliki banyak aset atas namanya, itu semua adalah aset tetap. Pendapatan tunai tahunannya sekarang mungkin hanya seimbang dengan pendapatan album Yang Xi, tidak bisa dikatakan sangat kaya raya.
Orang-orang di lingkaran industri mulai perlahan menyadari, gadis kecil yang muncul secara tiba-tiba ini benar-benar menolak semua pertunjukan komersial. Seperti kata-kata tenangnya dalam peluncuran album: "Hanya ingin fokus menyanyi dengan baik."
Banyak orang juga ingin menempuh jalur berbasis kemampuan seperti dirinya, yaitu tanpa mengandalkan metode lain untuk meningkatkan eksposur, tidak membuat gosip, tidak mencari berita, tidak melakukan penampilan komersial. Namun sebagian besar tidak memiliki kemampuan ini.
Untuk menempuh jalur berbakat, minimal lagumu harus bagus!
Perlu diketahui setelah Yang Xi merilis album resminya, 7 dari 10 lagu dalam albumnya masuk dalam 10 besar daftar peringkat lagu terpopuler, sedangkan 3 sisanya berada di peringkat 15 besar. Prestasi ini telah bertahan selama dua bulan, bahkan dengan rilisnya lagu baru dari bintang besar sekalipun tidak bisa menggoyahkan posisi sepuluh lagu ini.
Apa konsep di balik ini? Orang-orang di dunia hiburan pasti paham.
Tentu saja, masih terlalu dini menyebut Yang Xi sebagai idola berbakat. Posisinya baru akan stabil jika album berikutnya tetap mempertahankan level seperti ini.
Tapi semua juga tahu kondisi aktual industri hiburan: Siapa yang punya peluang untuk terus menghasilkan lagu bagus? Tidak ada.
Jadi masa depan Yang Xi bagi industri hiburan tetap samar, tidak ada yang berani memberikan kesimpulan pasti.
Ketika Yang Xi keluar dari ruangan guru, jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Sopir di mobil mewah yang menjemputnya berkata: "Bos menyuruh saya mengantar Anda kembali ke area Gongyuan."
Gongyuan? Tempat tinggal Su Ruqing? Yang Xi tertegun. "Bos" yang dimaksud sopir tentu Su Ruqing. Tapi selama ini Yang En sebagai walinya, setiap hari ia tetap pulang ke rumah Yang En.
Demi Yang Xi, Yang En telah sepenuhnya pindah kembali dari Luocheng.
Ia menelepon Su Ruqing: "Halo?"
"Malam ini kamu menginap di sini. Ayahmu bilang tempatnya mungkin kurang aman," Su Ruqing menjelaskan dengan tenang sebelum menutup telepon.
Tidak aman? Di ibukota masih ada kondisi tidak aman? Apakah ini terkait kasus penculikan sebelumnya? Meski Yang En tidak tinggal di kompleks kediaman keluarga besar, tapi ini kan akar kota kekaisaran. Masih ada yang berani bertindak di sini?
Meski masih muda, Yang Xi telah menyaksikan terlalu banyak hal karena sering mengikuti Yang En. Dia tidak menunjukkan kepanikan yang seharusnya dimiliki remaja seusianya menghadapi situasi seperti ini, melainkan tetap tenang. Jika Yang En sudah mengetahui sebelumnya akan datangnya bahaya, pastinya telah melakukan persiapan.
……
Markas Besar Tian Qu di Ibukota.
Tempat ini terletak di sebuah gang kecil. Di depan pekarangan rumah dua lantai itu tidak terlihat sedikitpun plakat nama, seolah ini hanyalah rumah biasa.
Lao Wang dan Houzi duduk santai di tepi jendela lantai dua, menikmati teh sambil membaca koran. Dari sudut pandang mereka, terlihat jelas siapa saja yang melewati jalan setapak di belakang bangunan itu. Teduhan hijau yang menjulang tinggi melindungi seluruh rumah kecil di bawah rimbunan daun, bagaikan payung besar yang terkembang.
Tiba-tiba telepon di samping mereka berdering. Lampu merah di telepon menunjukkan panggilan berasal dari kantor Hati Bintang. Lao Wang mengecap-ngecap mulut lalu berkata: "Houzi, kau yang angkat."
"Kenapa suruh gue yang angkat? Lu aja yang ngangkat," Houzi mencibir tanpa bergerak.
"Gue udah kepala tiga masih terus dimarahin cewek kecil. Lu lebih muda dikit, dimarahin juga gapapa. Cepetan!" Wang Ping berdiri di atas kebenaran.
"Oh," Houzi membalikkan mata sambil mengangkat telepon: "Halo, Kak Bintang."
"Wang Ping ada di situ?"
"Ada," Houzi menyodorkan telepon ke Wang Ping...
Hush! Wang Ping menghirup napas dingin. Gerakan Houzi kali ini benar-benar brengsek!
"Ehem, ini Wang Ping," Wang Ping melototi Houzi sambil mengambil telepon.
"Ada organisasi luar negeri masuk ibukota," suara Bintang terdengar dingin. "Masih grup yang dulu mau menculik Yang En. Dua orang yang masuk kali ini ketahuan lewat jalur luar. Intel menunjukkan target mereka tetap Yang En. Sudah kukerahkan Lin Hao untuk jaga dia tapi masih kurang. Lu dan Houzi ikut pergi."
“Lupakan saja, Zhao Junyi juga sedang menganggur, suruh dia saja yang pergi. Kalau aku dan Lin Hao bekerja sama, pasti berantakan,” kata Lao Wang kesal. “Aku masih harus mengawasi Ren He di sini, ada tugas yang harus kuselesaikan. Aku tidak pergi.”
Sebenarnya bagi Tian Qu, organisasi rekrutan eksternal pemerintah seperti mereka relatif lebih longgar. Di setiap negara ada situasi serupa - urusan yang merepotkan atau tidak, semuanya ditangani oleh organisasi semacam ini. Di dalam negeri, mereka adalah cabang dari badan intelijen. Di luar negeri, mereka sama sekali tidak punya hubungan dengan negara.
Hanya saja Tian Qu adalah yang paling top di dalam negeri, sekaligus yang paling malas...
Organisasi seperti ini tidak pernah sesuci yang dibayangkan. Karakter anggota pembentuknya pun kualitasnya tidak merata - ada yang jujur seperti Zhao Junyi, juga ada orang licik seperti Lin Hao dan Lao Wang...
Dalam kehidupan sebelumnya, organisasi yang identitasnya mirip dengan Tian Qu adalah perusahaan Blackwater. Mereka pernah menjadi kontraktor utama misi militer AS di Irak dan Afghanistan. Sejak Juni 2004, pemerintah Bush membayar biaya "layanan keamanan diplomasi global" Blackwater sebesar 320 juta dolar AS. Pada akhirnya, Blackwater menggunakan sebagian besar keuntungannya untuk mendanai kampanye presiden Partai Republik, menjadikannya kelompok politik terselubung.
Namun Tian Qu tetap memegang kebijakan elitisme. Blackwater lebih suka merekrut mantan pejabat pemerintah AS, termasuk mantan kepala kontra-terorisme CIA Cofer Black dan mantan inspektur jenderal Pentagon Joseph Schmitz, serta banyak veteran pasukan khusus. Sementara jumlah anggota Tian Qu selalu sedikit - baik Wang Ping, Houzi, Lin Hao, maupun Zhao Junyi semuanya adalah mantan prajurit terbaik di kesatuannya.
Tentu saja, di dalam negeri organisasi sejenis absolut tidak hanya Tian Qu saja yang ada.
Wang Ping tidak ingin mengerjakan misi bersama Lin Hao, sama seperti Lin Hao juga enggan berkoordinasi dengannya. Akhirnya Bintang hanya bisa menghubungi Zhao Junyi lagi.
Wang Ping kesal berkata pada Houzi: "Kau benar-benar tidak setia kawan! Ayo, hari ini kau harus mentraktirku makan. Habis itu kita tunggu Ren He, gerak-gerik anak itu akhir-akhir ini agak mencurigakan."
Sebelum berangkat, Wang Ping tiba-tiba merasa firasat buruk lagi. Dia harus menjaga jarak dengan si bocah itu...
……
