Kecurigaan Wang Ping terhadap aktivitas Ren He sebenarnya berasal dari kegiatan Ren He yang setiap sore sepulang sekolah harus mengembangkan permainan pembunuhan versi online bersama semua anggota klub.
Saat pengembangan, mereka juga menemui hambatan, bagaimanapun siswa Sizhong jempolan bukan berarti tak terkalahkan. Wajar saja jika ada kode yang tidak bisa ditulis. Jika harus melakukan penelitian lagi saat ini, itu akan terlalu lambat. Akhirnya Ren He langsung menarik Xu Nuo ke grup aplikasi komunikasi, sambil menyuruhnya jangan bocorkan identitas sebenarnya, sekaligus memintanya langsung menyelesaikan masalah-masalah kecil di tempat.
Mungkin sebelumnya Xu Nuo masih terlalu muda, namun setelah mengalami pengembangan Kunlun dan Dota, dia telah tumbuh dengan cepat. Selain itu, di bidang pemrograman dia memang pemuda berbakat. Bisa dibilang di domain pemrograman, hampir tidak ada sebaya yang lebih kuat darinya. Jika tidak, dia tidak mungkin bisa meraih reputasi hanya dengan membantu kerja sepupu.
Terkadang di grup obrolan internal Qinghe Game muncul percakapan: "Ada masalah yang sulit dipecahkan?" Lalu ada yang menjawab: "Langsung lempar ke Xu Nuo saja."
Dari sini terlihat, posisi Xu Nuo dalam pemrograman internal Qinghe Game memang tidak sesuai dengan usianya.
Jadi ketika Xu Nuo, sang hiu di bidang pemrograman ini bergabung dalam kelompok minat pengembangan game pembunuhan, berbagai masalah pun terpecahkan. Awalnya Xu Nuo sempat bersemangat saat tahu semua anggota kelompok adalah teman sekelas Ren He dari Sizhong, sesekali berlagak sok hebat dan misterius. Namun semangatnya langsung layu setengah setelah tahu hanya ada satu cewek di grup yang bahkan tak menggubrisnya, akhirnya bekerja dengan patuh...
"Ckckk," Ren He mencibir. "Dari dulu nggak nyadar kalau bocah ini punya sifat kayak gini."
Liu Bing tiba-tiba bertanya, "Ini siapa? Kelihatannya jago banget. Masalah yang kita kumpulin hampir seminggu langsung beres semua."
Ren He hanya tersenyum tanpa menjawab. Sebagai orang yang menemukan si gendut, dia merasa bangga mendengar pujian ini, persis seperti saat orang memuji lagu Yang Xi - pujian untuk Yang Xi sama saja dengan pujian untuknya.
Tapi yang lebih dihargai Ren He sebenarnya adalah usaha mereka sendiri. Ada kalanya kawan payah sekalipun kau bantu tetap nggak bisa maju.
Karena urusan permainan Pembunuhan, Ren He dan teman-temannya baru bubar pulang setiap malam lewat jam 9. Di mata Wang Ping, Ren He seperti sedang mengerjakan sesuatu yang misterius dengan pola pulang pagi dan pulang malam...
Wang Ping sempat berniat menyelidiki, tapi setelah mengingat bahwa Ren He jelas-jelas telah mengenali wajahnya dan Houzi sebelumnya, akhirnya tidak jadi pergi.
Yang diketahuinya hanya bahwa Ren He sedang mengerjakan sesuatu bersama siswa-siswa Sizhong. Selama masih bersama teman sekelas Sizhong, tentu tidak ada yang terlalu mengejutkan.
Saat itu lokasi kerja Komunitas Qinghe belum dipindahkan kembali ke dalam Sizhong karena ruang kelas tersebut masih sedang direnovasi ulang. Wang Ping dan Houzi setelah makan langsung menuju lantai bawah studio di sebelah Sizhong untuk nongkrong. Kini mereka selalu mengawasi dari jarak jauh, sekedar mencari hiburan di waktu senggang.
Selama ini, Lao Wang merasa pemuda Ren He ini selain suka merepotkan sepertinya tidak punya ciri khas lain. Hanya saja kejadian terakhir yang membuatnya menangis masih membekas jelas dalam ingatan. Sebenarnya bagaimana dia bisa melakukannya? Ramuan perangsang?
Atau benar seperti yang diungkapkan anggota organisasi luar negeri dalam laporan interogasi, punya kemampuan khusus? Ini bukan hal yang terlalu aneh. Saat ini sudah ada beberapa kasus yang terbukti nyata: bocah laki-laki yang seluruh tubuhnya memiliki daya hisap ringan seperti magnet, perempuan AS yang bisa mengganggu sinyal elektronik dalam radius 3 meter saat merasa tertekan, pria tunanetra yang mampu hidup normal dengan fungsi sonar tubuh menyerupai sistem penentuan lokasi gema lumba-lumba melalui pangkal lidah. Ada juga orang Inggris yang menguasai 10 bahasa dan mudah menghafal lebih dari 20.000 digit pi.
Di dalam negeri sendiri, gadis kecil berusia 7 tahun bernama Peng Jing dari Biro Pertambangan Yinggangling, Kota Jianshan, Gao'an, mampu melakukan 1000 sit-up dalam 40 menit tanpa pelatihan sebelumnya, serta 50 push-up dengan tumpuan dua jari telunjuk... Ini sialan benar-benar melawan kodrat manusia!
Bagi mereka yang bekerja di lembaga intelijen seperti ini, tentu mengetahui lebih banyak. Jadi reaksi pertama ketika menghadapi hal seperti ini adalah menerima dan mencari solusi, bukan mencurigai.
Wang Ping sangat mencurigai Ren He memiliki kemampuan mengganggu fungsi tubuh orang lain melalui medan magnet pribadinya, bukan hipnosis seperti yang dinilai Bintang.
Bukan berarti setiap orang dengan fungsi spesial harus direkrut ke dalam kelompok. Seperti fungsi spesial yang diketahui Wang Ping ini - dari jarak jauh satu tembakan saja sudah hancur, mana ada fungsi spesial? Di realitaKapten Amerika. Berdasarkan pengamatannya, stamina Ren He masih dalam lingkup manusia normal, juga tidak memiliki kekuatan menghancurkan langit dan bumi.
Tentu saja selama Ren He tidak melakukan kejahatan, Wang juga tidak mungkin mengeluarkan senjata. Mereka telah dididik sejak kecil dengan pemikiran menjaga negara dan mencintai tanah air. Kalau dipukul orang, balas pukul saja. Jika saat itu dia langsung membunuh Ren He, Wang sendiri pun tak bisa melarikan diri dari kematian. Soal lisensi pembunuhan yang disebut-sebut itu, anggap saja sebagai dongeng belaka.
Bahkan sniper di militer yang tidak sengaja membunuh sandera pun harus menerima sanksi disiplin. Komandan kompi dan instruktur yang bertanggung jawab atas sniper tersebut juga wajib menulis laporan pemeriksaan.
Zaman menganggap nyawa manusia seperti rumput telah berlalu. Sekarang adalah era perdamaian.
Hanya saja, kapan Wang bisa membalas pukulan yang diberikan Ren He itu... agak sulit diprediksi...
Sebenarnya misi kali ini cukup bagus, jauh lebih baik daripada yang dihadapi Lin Hao. Pertempuran sengit pasti akan terjadi malam nanti. Wang justru senang melihat Lin Hao mendapat pelajaran. Tapi mengenai kemungkinan Lin Hao dan kawan-kawan gugur dalam misi ini? Wang menyimpulkan hal itu sama sekali mustahil.
Meski saling tidak suka, kedua pihak tetap mengakui kemampuan masing-masing. Dulu setelah Wang Ping pensiun dari dinas, ia mendengar dari rekan seperjuangan tentang Lin Hao - juara kedua kompetisi tempur seluruh angkatan darat, sosok tangguh yang menguasai semua bidang.
Wang Ping dan Houzi berjongkok di balik bayangan. Tiba-tiba Houzi bertanya: "Kak Wang pernah sekolah SMA? Aku nggak pernah. Iri banget liat mereka bisa menikmati kehidupan kampus. Kabarnya di Sizhong seru banget."
"Lelucon! Aku sampai nggak nyangka kau nanya soal SMA," kata Wang Ping dengan sikap meremehkan.
"Jadi, pernah atau nggak?" Houzi meliriknya lalu bertanya lagi.
"Nggak."
"Hmph."
"Hush!" Wang Ping mengangkat alis. "Apa salahnya nggak SMA? Waktu orang lain masih menikmati hangatnya masyarakat, aku sudah berjuang membela negara. Bukankah ini kehidupan yang lebih bermakna?"
Dengan tenang Houzi berkata: "Awalnya aku punya dua hati - satu baik, satu jahat. Tapi sejak kenal kamu, tinggal hati baik yang tersisa. Karena yang jahat sudah muntah semua."
“Pintar bercanda dingin hebat?!” Wang Ping langsung tersinggung. Saat itu Ren He dan Liu Bing keluar dari gedung. Tanpa sempat berbasa-basi, Wang Ping langsung menarik Houzi mengikuti dari balik bayangan hidup. Dari kejauhan, mereka menyaksikan Ren He tertawa riang dengan teman sekelasnya yang sama sekali tidak menyadari keberadaan mereka.
Namun setelah pengalaman sebelumnya, Wang Ping dan Houzi sama-sama paham: pihak seberang seolah punya pengalaman kontra-pengintaian. Karena itu mereka sangat berhati-hati saat mengikuti.
Selama periode ini mereka terus melakukan penguntunan, dengan sepenuhnya menghindari muncul di wawasan Ren He. Ren He yang bukan makhluk sempurna itu sama sekali tidak menyadari mereka.
Tak berjalan jauh, Ren He berpisah dengan para maestro. Di depan kompleks bangunan sederhana, ia menghentikan langkahnya dan mulai melakukan pemanasan.
Wang Ping dan Houzi saling pandang bingung. Wang Ping bergumam, "Ini rencana apa? Kok malah pemanasan..."
“Houzi adalah seorang parkourer makanya dijuluki Houzi. Ia memperhatikan gerakan pemanasan Ren He yang terasa sangat familiar...
“Jangan-jangan dia mau main parkour?” Houzi tertegun sambil bergumam.
……
