Ren He tersenyum misterius mendengar olok-olok para penggemar parkour itu, tetap melanjutkan pemanasan dengan tenang sambil melakukan senam kesehatan ala kakek-kakek.
Liu Erbao yang bersembunyi di kejauhan berkomentar: "Jangan bilang, akting saudara kita Ren He lumayan bagus. Sama sekali tak kaku! Syuting videonya selalu seru, sekali take langsung beres!"
An Si dengan muka hitam: "Sekarang waktunya membahas itu?"
"Heihei, pengusaha sepertimu memang kurang sel seni!" Liu Erbao terkekeh.
Meski begitu, hal ini tidak mempengaruhi persahabatan ribuan tahun mereka. Mungkin karena meski An Si seorang pengusaha, karakternya masih menyimpan kejujuran ala cahaya merah.
Para pemuda di lokasi memperhatikan Ren He yang sedang mempraktikkan senam kakek. Ketua grup mulai tak bisa mengendalikan rencana. Seorang pemuda melompat satu kaki ke jeruji besi di samping, dengan susah payah menjaga keseimbangan sambil tetap berdiri di atasnya. Pemuda itu mengejek: "Da Ye, coba Anda lakukan ini?"
Di sebelahnya, pemuda lain menghambur ke tembok setinggi dua meter lebih. Dengan gerakan menginjak dinding yang perlahan disusul terpancar, tubuhnya melesat ke atas tembok. Ia menantang: "Da Ye, bisakah Anda melakukan ini?"
Dari kejauhan, An Si mengerutkan kening: "Entah sudah berapa lama Ren He latihan parkour. Jangan-jangan semua rekayasa rias ini sia-sia belaka jika tak bisa menekan para bocah ini. Segala sesuatu akan menjadi Momen Memalukan yang tak berguna."
“Benar juga,” Liu Erbao mendengar perkataan An Si merasa geli di selangkangan: “Kabarnya anak-anak ini sudah lama berlatih, apakah Saudara Ren He yang baru belajar belakangan ini bisa mengimbangi?”
Tiba-tiba ada yang memperhatikan Liu Erbao dan kawan-kawan di lokasi, bertanya dalam hati: “Apa yang dilakukan orang-orang sebelah sana?”
Banyak yang menoleh ke sini. Tampak Liu Erbao ditemani deretan pria kekar berjongkok berbaris di lokasi 30 meter jauhnya, memandang ke arah ini...
An Si menggerutu: “Sudah kukatakan harus menjaga jarak!”
“Tenang, bisa dipotong saat editing,” Liu Erbao sendiri agak malu...
Namun tepat saat itu, usai pemanasan Ren He tiba-tiba melompat dengan satu kaki, menyeberangi jarak lebih satu meter untuk mendarat di jeruji besi. Dengan postur satu kaki, tubuhnya berdiri tegak tak bergeming di atas pagar!
Waduh! Ada yang jelas terkejut, aksi ini memperlihatkan kemampuan tanpa persiapan sedikit pun. Kalau sekadar melompati pagar setinggi 1 meter sebenarnya biasa saja, mereka semua bisa melakukannya.
Tapi bisa melompati jarak lebih dari 1 meter, lalu berdiri dengan satu kaki di atasnya begitu stabil tanpa bergeming, itu baru jempolan!
Seberapa dahsyat kemampuan keseimbangannya ini?!
Tapi ini belum selesai, Ren He memanfaatkan saat semua orang tertegun untuk menerjang tembok setinggi 2 meter lebih, persis tempat si pemuda tadi pamer kemampuan.
Gerakan menginjak tembok dan memantul ala kucing yang dilakukan pemuda tadi mengalir sempurna, jelas terlihat ini adalah orang yang sudah lama berlatih.
Namun Ren He melesat dengan kecepatan ekstrem, bahkan saat mendekati tembok tak terlihat gerakan persiapan untuk menginjak dinding.
Tanpa menginjak tembok, ia langsung melompat tinggi dan berhasil menangkap tepian atas tembok hanya mengandalkan kekuatan lompatannya yang dahsyat!
Lengan-nya sedikit mengencang lalu mendorong seluruh tubuhnya naik dengan mulus!
Waduh, poin fisik seperti apa ini? Sekelompok pemuda terpana, ini Da Ye dari rumah siapa?! Pertunjukan akrobat ya!?
Ren He mengangkat bahu di atas tembok: "Sudah kubilang Da Ye pernah latian waktu muda, kalian tetap tidak percaya."
Setelah berkata demikian, ia melompat dari sisi lain dan menghilang dalam langit malam.
Hanya menyisakan sekelompok remaja yang membeku di tempat. Jangan kan orang tua, bahkan pelatih mereka pun tak bisa melakukan aksi mencengkeram tembok langsung dengan kekuatan lompat lalu naik hanya mengandalkan kekuatan lengan.
Mereka hampir mengira telah melihat Tuhan!
Ini Da Ye dari keluarga siapa?! Pertanyaan ini menggelayut di benak semua orang.
Setelah mereka bubar malam itu, Liu Erbao diam-diam mengambil semua perekam. Malam yang sama, muncul postingan daring yang mengklaim bertemu kakek kuat tak terkalahkan yang kehebatannya benar-benar meledak!
Pada awalnya semua orang mengira ini hanya omong kosong, tapi belum sampai 2 jam, di situs video tiba-tiba muncul sebuah video yang langsung viral, jumlah kliknya menyamai video pertama Kesatria yang direkam diam-diam.
Di video tersebut awalnya menampilkan adegan para pemuda sedang berlatih, Ren He berjalan santai masuk sambil diam-diam mengamati. Sebelum shooting resmi dimulai, tim Liu Erbao telah membuat tanda ringan di permukaan, sehingga saat mencapai titik tertentu akan masuk ke fokus kamera. Dalam hasil editan video, Ren He tetap menjadi tokoh utama.
Video ini langsung memunculkan keraguan sejak awal: Mau apa sih kakek ini?
Ren He sedikit membungkuk sambil memperhatikan, sampai seseorang menyapanya.
Lalu muncul adegan para pemuda mengolok-olok dan respons Ren He, disertai gerakan provokatif dari para pemuda.
Saat penonton melihat para pemuda memamerkan aksi berkesulitan tinggi dan menyuruh sang kakek menirunya, mereka marah - keterlaluan sekali! Sama sekali tidak menghormati orang tua!
Sampai saat ini, video ini masih terlihat seperti berita biasa yang mengkritik habis-habisan fenomena masyarakat.
Namun ketika Ren He tiba-tiba menunjukkan kemampuan keseimbangan yang dahsyat dan stamina yang meledak-ledak, video ini langsung berubah menjadi film horor!
Pembalikan alur yang begitu ekstrem ini membuat semua orang tertegun: "Apa-apaan ini?! Gila kali?! Kakek dari keluarga mana ini yang begitu luar biasa?!"
Penonton masih belum bisa bereaksi untuk sementara waktu, setelah lama terdiam baru ada yang posting: "Ini membuatku sedikit meragukan kehidupan..."
"Kondisi fisik kakek ini jauh lebih baik daripada anak muda sepertiku..."
"Mohon penjelasan semua, siapa sebenarnya dia... Bisakah kita mencari informasi pribadinya? Aku sangat memujanya..."
Pada titik ini bahkan tak ada yang meragukan apakah ini benar-benar seorang kakek. Pertama, karena tim Liu Erbao yang mengejar kesempurnaan - rambut, jari, lengan, kuku, leher, telinga Ren He, semua bagian yang mungkin mengungkap usia aslinya telah dihaluskan tanpa cacat!
Kedua, kemampuan akting tingkat ahli Ren He meski belum bisa mengekspresikan perasaan, tapi untuk memerankan kakek sudah lebih dari cukup! Postur tubuh yang agak bungkuk, lengan yang diangkat tak wajar, lutut sedikit tertekuk, plus esensi spiritualnya, semua persis seperti orang tua sungguhan tanpa kejanggalan!
Karena itulah para penonton terpana menyaksikan siluet yang menghilang dalam gelapnya malam di video - sungguh mengagumkan!
Tapi ada yang mempertanyakan: Sudut pengambilan gambar terlalu komprehensif, teknik editing sangat profesional, dan video dirilis begitu cepat - pasti ada tim ahli di balik ini!
Ada yang penasaran: Apa motifnya? Untuk mempromosikan seorang kakek?!
Saat itu seseorang menyadari judul video adalah: 《Segalanya Mungkin 1》.
Frasa "Segalanya Mungkin" mudah dipahami - seorang kakek main parkour sangat sesuai dengan konteks.
Tapi apa arti angka 1? Seperti kata pepatah, "Ada 1 pasti ada 2", apakah ini berarti akan ada kelanjutannya?!
Namun semua keraguan dan pertanyaan tidak mendapat respons dari Liu Erbao. Pengunggah video seolah lenyap dalam jaringan internet, menghilang tanpa jejak.
Sementara Liu Erbao dan tim sedang menuju lokasi berikutnya. Liu Erbao menyetir sambil berkata pada An Si: "Sekarang aku benar-benar percaya Saudara Ren He bisa mengendalikan situasi. Video pertama kami buat gratis, tapi untuk hari kedua kalian TK harus bayar!"
Mereka sedang mengikuti rencana lanjutan Ren He untuk syuting video berikutnya! Sejujurnya, inilah adegan utama sesungguhnya - saat-saat genting yang benar-benar berada di garis antara hidup dan mati, tantangan sejati Ren He malam ini!
An Si menjilat bibir keringnya dengan gelisah, adegan saat Ren He melompat di udara kosong dan mencengkeram dinding dengan sempurna masih terus diputar ulang di kepalanya. Ternyata dia benar-benar bermain parkour, dan punya kemampuan untuk melakukannya. Dengan menahan semangatnya, dia berkata: "Bayar, pasti bayar! Sekarang aku ingin lihat gaya apa lagi yang akan dia tunjukkan kali ini!"
……
