Di tengah kehidupan belajar, Ren He juga mulai mempersiapkan lagu kedua untuk album Yang Xi. Dengan masa persiapan pembuatan album Yang Xi masih tiga bulan lagi, Ren He tak perlu terburu-buru. Hanya saja, 10 lagu dengan 10 misi ini tak bisa dikerjakan sekaligus. Bagaimana jika sistem Hukuman Langit sengaja menjijikkannya di akhir? Benar-benar mual kalau begitu...
Sebuah lidah besar saja sudah membuatnya membutuhkan waktu dua minggu untuk pulih, apalagi mengingat hukuman-hukuman sebelumnya seperti anyang-anyangan, beser, anyang-anyangen, kesulitan berkemih, benar-benar bikin merinding! Kalau sampai hukuman ini dipublikasikan oleh Sistem Hukuman Langit, diperkirakan dirinya mungkin harus menetap di toilet!
Lagu pertama yang dipilih untuk Yang Xi adalah Xiao Xing Yun. Memang benar lagu ini memiliki basis pendengar yang luas. Di kehidupan sebelumnya, setelah dinyanyikan oleh HEBE, lagu ini benar-benar meledak. Terutama karena lirik lagunya sangat cocok sebagai pengakuan cinta.
Tapi ini belum mencerminkan pengaruh sebenarnya. Kaum muda yang sudah memasuki usia pernikahan dan pernah menghadiri pernikahan teman sekelas pasti tahu - dari 10 pernikahan yang pernah Ren He hadiri, 8 menggunakan lagu ini sebagai musik latar, bahkan 6 pengantin pria yang menyanyikannya di panggung...
Seolah lagu ini telah menjadi seperti Wedding March. Mungkin para pengantin itu sendiri tidak menyadari betapa populernya lagu ini di kalangan masyarakat...
Jadi dalam situasi seperti ini, ketika Yang Xi menyanyikan lagu ini, bisa diprediksi bahwa setiap pernikahan akan menjadi iklan tak kasat mata baginya. Berhasil menyanyikan lagu yang diputar di 80% pernikahan sebenarnya adalah bentuk kesuksesan lain...
Dua hari ini Yang Xi susah payah menghindar dari pengawasan Su Ruqing dan berlari ke rumah Siheyuan Ren He. Paman Fang langsung memalingkan wajah ke dapur untuk menyiapkan makan malam begitu melihat tamu datang. Tapi setelah kembali ke dapur, ia berpikir: "Kenapa gadis ini terasa familiar?!"
Melihat keintiman Ren He dan Yang Xi, Paman Fang akhirnya paham bahwa gadis ini pasti pacar sang pemilik rumah.
Bibi Wang menyikut pinggang Paman Fang: "Kakek tua, ngapain bengong? Cepat masak untuk majikan!"
"Aku merasa gadis itu sangat familiar, sepertinya pernah melihatnya di suatu tempat," Paman Fang masih mengais-ngais ingatan. Benar-benar terasa sangat familiar.
“Coba lihat,” Wang Shen mengintip dari dapur ke arah pekarangan: “Bukankah ini penyanyi wanita yang disukai putri kami?”
“Benar juga,” Fang Shu menepuk keningnya: “Dasar ingatanku, itu memang si penyanyi itu.”
Namun mengetahui adalah satu hal, mereka sama sekali tidak akan membocorkan rahasia ini, bahkan tidak akan menceritakannya pada putri mereka sendiri. Bagaimana jika melanggar pantangan pemilik? Tapi sebenarnya siapa pemilik kita ini sampai bisa pacaran dengan selebritas terkenal seperti itu?
“Kakek tua, masaklah yang enak-enak. Kita harus menjilat baik-baik nih,” gumam Wang Shen: “Nanti mungkin dia juga akan tinggal di sini.”
“Tak perlu kau ingatkan,” jawab Fang Shu kesal.
Mereka benar-benar menghargai pekerjaan saat ini. Membersihkan pekarangan memang melelahkan, tapi dibanding kerja di sawah, ini jauh lebih ringan. Lagipula Ren He ramah pada semua orang dan sangat baik pada mereka, tidak pernah kejam.
Gaji sebulan bahkan lebih tinggi dari penghasilan setahun mereka bekerja di ladang, apa lagi yang bisa dikejar? Puas hati itu kebahagiaan.
Ren He duduk di pekarangan memeluk gitar, Yang Xi duduk berhadapan dengannya. Ren He tersenyum: "Kali ini kalau menulis lagu lagi, bilang saja itu karyamu sendiri. Nanti ibumu tahu kita masih punya hubungan, pasti aku tidak akan dimaafkan."
Memang benar, sepuluh lagu baru ini tidak bisa dijelaskan asalnya oleh Yang Xi. Jika Su Ruqing bertanya siapa yang menulisnya, dia pasti tidak bisa menjawab.
Sepertinya hanya ada satu cara: mengaku semua itu tulisannya, kecuali Ren He sudah siap menanggung amarah ibu mertua.
Kualitas lagu Ren He tidak perlu diragukan. Setelah Liu Erbao dan kawan-kawan menyanyikan tiga lagu itu di festival musik, segera ada yang datang menawarkan pembuatan album. Tanda-tanda akan menjadi terkenal sudah jelas.
Orang-orang di dunia hiburan terpaku, bagaimana mungkin sekelompok orang iseng-iseng ini tiba-tiba akan meledak...
Dulu Liu Erbao dan kawan-kawan merupakan keunikan di lingkaran kita, semua maestro harus memandang dengan penuh hormat. Namun sebenarnya interaksi pihak mereka dengan dunia hiburan tidak terlalu banyak. Hasilnya sekarang... pihak mereka mulai menyanyikan tiga lagu berkualitas tinggi yang langsung melesat cepat populer.
Banyak pemuda penggemar rock bahkan mulai memuja mereka. Memang tiga lagu ini memiliki kualitas yang sangat tinggi.
Yang bikin dunia hiburan geli di selangkangan adalah, grup anak-anak ini sangat gemar tampil. Asal ada undangan penampilan komersial bergaya tinggi, mereka langsung datang. Bahkan tak masalah tanpa bayaran tampil, yang penting senang sendiri. Semua tahu mereka tak kekurangan uang. Tapi kalian yang biasa main video tiba-tiba melompat merebut rezeki orang, ini bagaimana sih...
Pasar kan terbatas. Para penghuni dunia hiburan saja masih berebutan. Eh malah muncul sekelompok preman sangat bersemangat minta tampil gratis. Masih waraskah kalian ini?
Namun bagi Liu Erbao dan krunya, kesetanan sesaat ini murni untuk memuaskan hasrat mewujudkan mimpi - impian masa muda yang terpendam sejak masa pertumbuhan mereka, kini diwujudkan oleh Ren He.
Maka bagi Tim Liu Erbao, Ren He pun menjadi sosok istimewa. Banyak anggota tim mulai memuja kemampuan menciptanya, tiga lagu ini benar-benar digarap dengan GILA!
Liu Erbao cs hanya perlu istirahat dua hari saat suara serak, lalu kembali menyanyi begitu pulih. Para selebritas hiburan jijik bukan main tapi tak berani protes, mengingat perusahaan yang bekerja sama dengan Liu Erbao semuanya BESAR-BESARAN.
Cuma berharap gerombolan ini cepat kembali ke profesi utamanya usai puas bermain musik. Dan mohon DEWA pencipta lagu mereka berhenti menuliskan lagu baru - bukankah ini mengacaukan tatanan pasar?!
Saat agen negosiasi bayaran tampil dengan sponsor, jawab mereka: "Liu Erbao cs gratis. Kalian mau bayar berapa?"
Sialan, masa aku harus ganti rugi? Nggak mungkin lah?! Ngapain lagi nego telur anjing!
Siapa sebenarnya yang nulis lagu buat Liu Erbao mereka? Berani muncul nggak sih?!
Dunia hiburan hampir semua tahu level Liu Erbao. Kalo bilang lagu-lagu ini mereka yang nulis sendiri, baru brengsek percaya! Penulis lirik dan komposer juga anonim.
Sekarang di daftar peringkat musik ada fenomena unik: 17 dari 20 lagu top ternyata anonim...
Anonim bukan berarti tidak punya nama, tapi penulis sengaja tidak mencantumkan nama, atau nama aslinya tidak ketahuan karena waktu sudah terlalu lama, atau memang tidak mungkin tahu siapa penulisnya. Ada juga karya yang diciptakan bersama atau warisan turun-temurun dari rakyat, sehingga penulisnya dicap "anonim".
Realitanya semua tahu: 17 lagu anonim ini bukan karena nama asli tidak bisa dilacak, tapi komposer dan penulis liriknya sengaja menghindar biar media nggak tahu.
14 lagu masing-masing adalah 10 lagu Yang Xi, 1 lagu fade, 3 lagu Liu Erbao, dan 3 lagu yang dijual Ren He ke Jiang Siyao. Ini benar-benar geli di selangkangan! Di dunia hiburan bahkan tidak bisa memastikan apakah lagu-lagu ini ditulis oleh satu orang? Ngapain juga pakai nama samaran segala?!
Ada yang bahkan bergembira atas kesulitan orang lain: "Golden Melody tahun ini harus bagaimana? Mengabaikan 17 lagu anonim ini dan mengurutkan lagu-lagu di luar itu? Tapi masalahnya kamu tidak bisa menghindar! fade dan Liu Erbao mungkin bisa diabaikan, tapi Yang Xi dan Jiang Siyao - satu bintang baru, satu Ratu Musik masa kini - bagaimana kamu mengabaikan mereka?"
"Haha, duduk manis menanti Golden Melody tahun ini!"
