Setelah hari ketiga Tahun Baru Imlek, Ren He akhirnya benar-benar menganggur. Baru hari ini ia tahu bahwa Zhou Wumeng dan yang lain bahkan tidak pulang selama tahun baru, melainkan merayakannya di desa pegunungan.
Bukan bermaksud merayakan Tahun Baru bersama anak-anak, karena anak-anak juga harus merayakan dengan keluarga masing-masing. Tapi saat mereka bersiap pulang, tiba-tiba salju lebat menutup seluruh jalan gunung, memaksa mereka terjebak di bangunan sekolah baru desa untuk melewati perayaan ini.
Bangunan sekolah baru itu masih lembap, ditambah persediaan barang kebutuhan sehari-hari yang terbatas. Mereka terpaksa membeli dari penduduk daerah pegunungan. Meski begitu, makanan dan tidur tetap tidak nyaman, bahkan malam hari begitu dingin sampai sulit terlelap.
Lao Zhou langsung jatuh sakit. Demam tinggi selama 7 hari, baru sekarang perlahan sadar kembali.
Di hati Ren He terasa perih. Dibanding pengalaman mereka yang hanya 15 hari, perjuangan Lao Zhou dan kawan-kawan jauh lebih melelahkan.
Saat ini Lao Ren dan Ibu Ren ada di rumah, Ren He tak bisa buru-buru kembali ke ibukota. Perusahaan game Qinghe sedang libur, Xu Nuo setelah tahun baru ikut keluarga ke Sanya. Yang Xi sejak hari kedua Tahun Baru bekerja sama dengan tim Liu Erbao merekam MV. Ren He benar-benar tak ada kegiatan.
Langsung saja mulai menulis Harry Potter, lebih cepat menyelesaikan Harry Potter agar Yayasan Qinghe memiliki pengaruh yang lebih kuat, sehingga bisa lebih cepat membantu orang lain.
7 seri Harry Potter setara dengan lebih dari 3 juta karakter dalam bahasa Tionghoa, setelah diterjemahkan ke Inggris jumlah katanya akan semakin raksasa. Ini merupakan pekerjaan berat bagi Ren He, meski hanya mencontek, tetap harus mengetik satu per satu dengan kemampuannya sendiri.
Sebenarnya ia bisa menulis perlahan seperti penulis aslinya yang membutuhkan beberapa tahun untuk menyelesaikan tujuh buku, namun Ren He tidak bisa menunggu selama itu, anak-anak pegunungan juga tidak bisa menunggu.
Bahkan Ren He berencana membuat skema pemasaran utuh untuk Lao Zhou berdasarkan pengalaman kehidupan sebelumnya dan lintasan perkembangan Harry Potter. Mirip dengan Sang Pengejar Layang-Layang, Harry Potter harus menunjukkan taringnya terlebih dahulu di luar negeri, namun yang berbeda adalah nilai komersial Harry Potter jauh lebih menjanjikan!
Bisa dikatakan, bahkan buku bestseller seperti Sang Pengejar Layang-Layang pun jauh berbeda jika dibandingkan dengan Harry Potter.
Di dalam negeri bahkan tidak ada satu pun buku yang nilai komersialnya bisa disejajarkan dengannya.
Masih tersisa 3 bulan atau lebih dari 90 hari sebelum cuaca benar-benar menghangat. Mei adalah bulan dimana rencana pendakian ke atap dunia, Gunung Everest, milik Ren He akan dimulai. Ini adalah hal terpenting baginya, sehingga ia harus bertaruh nyawa untuk menyelesaikan penyalinan Harry Potter sebelum Mei tiba.
Royalti novel Kunlun dan honorarium Kitab Suci juga cair tepat waktu bulan ini. Kunlun memberikan 2,1 juta yuan sedangkan Kitab Suci 370 ribu yuan. Hingga saat ini, Kitab Suci sudah mendekati 2 juta karakter. Secara logika, novel latihan dan peningkatan level bergenre putih seharusnya mencapai beberapa juta karakter untuk pantas menerima pendapatan sebanyak ini. Banyak penulis bahkan memilih memulai arc baru secara paksa atau mengulur-ulur cerita.
Lagipula pembaca tidak keberatan, berapapun panjangnya akan tetap mereka baca.
Namun bagi Ren He, ini tidak sesederhana itu. Secara teknis ini adalah buku pertamanya yang ditulis sendiri tanpa mencontek novel sejenis. Namun ketika mencapai jumlah karakter sebanyak ini, ia mulai kehabisan ide. Penguasaan ritme cerita sudah tidak sebaik dulu.
Ia memiliki kesadaran diri. Kitab Suci ini sepenuhnya mengandalkan genre inovatif sehingga menjadi Leluhur novel putih, namun kemampuan sebenarnya tak sekuat itu.
Maka Ren He tak memaksakan membuka arc baru. Ia memilih merancang ending filosofis yang meninggalkan kesan mendalam. Sebelum tamat, hak cipta film dan televisi serta game Kitab Suci terjual total 9,73 juta dengan potongan 30% dari situs. Ren He kembali menjadi tajir.
Editor Dongfang Mobai menghubungi Ren He menanyakan rencana novel baru, namun langsung ditolak mentah-mentah...
"Takkan pertimbangkan lagi? Dengan popularitasmu sekarang, satu buku baru langsung bisa mencapai Dewa Tertinggi," Dongfang Mobai berkata dengan geli di selangkangan.
"Haha, sudahlah. Benar-benar tak ada waktu," Ren He menggeleng setelah berpikir. Sungguh tak ada celah jadwal.
Saat status Kitab Suci berubah menjadi selesai, para penulis di lingkaran novel web mulai berspekulasi level apa yang akan dicapai jika ia menerbitkan karya baru. Banyak yang memastikan: "Pasti langsung jadi Dewa Tertinggi!"
Namun setelah menunggu lama, ternyata tidak ada sedikitpun tanda-tanda sang penulis akan memposting buku baru, seolah ia benar-benar menghilang brengsek!
Masa sih, jadi tajir pun nggak mau?!
Selama Ren He menulis, dirinya seperti menyembunyikan diri - tak pernah menghadiri acara apapun, tak berinteraksi dengan penulis lain, seolah tak berniat menyatu dengan lingkaran penulis. Setelah Kitab Suci tamat, penulis yang hampir mencapai Puncak Kekuasaan ini tiba-tiba lenyap tanpa jejak.
Fenomena ini terasa sangat aneh. Banyak penulis berdecak kagum: Kitab Suci bagai sekuntum bunga yang mekar sesaat di dunia literasi daring, bersinar terang lalu sepenuhnya menghilang sebelum sempat layu, meninggalkan legenda dan teka-teki yang tak terhitung.
Buku lain biasanya sepi di bagian komentar setelah tamat, tapi Kitab Suci berbeda. Setiap hari ratusan orang membanjiri forum dengan postingan meminta penulis merilis karya baru.
Namun tak ada respons yang datang...
Kitab Suci bagi Ren He juga merupakan cara untuk melengkapi penyesalan di kehidupan sebelumnya ketika menulis novel namun gagal total. Ketika di masa tuanya nanti ia mengenang pengalaman ini, pasti akan tersenyum penuh pengertian di hatinya. Memang terdengar cukup menarik.
Seorang penulis yang bertahun-tahun bertengger di 10 besar daftar peringkat tiba-tiba menghilang tanpa sedikitpun rasa rindu. Hal ini menciptakan gemuruh di lingkaran sastra web, namun Ren He sudah tidak lagi memfokuskan perhatiannya di sana.
Setiap pagi setelah bangun tidur, olahraga pagi, dan mandi, ia akan duduk di depan laptop barunya sambil dengan gila-gilaan mencontek Harry Potter. Saat membacanya dulu, kisah Harry Potter terasa sangat menarik, tapi ketika harus menyalinnya sendiri, pekerjaan ini terasa seperti siksaan...
Tak perlu berpikir, juga tidak perlu menyalin sambil melihat teks, semua tulisan itu sudah ada di kepalanya. Biasanya saat menulis Kitab Suci, Ren He sudah bisa mencapai kecepatan rata-rata 5000 karakter per jam ke atas. Saat menyalin malah lebih cepat lagi. Namun Ren He masih belum puas dengan kecepatan ini. Dibandingkan karya sastra terkenal yang bisa mencapai jutaan karakter, kecepatannya masih terlalu lambat...
"Sistem Hukuman Langit, aku memilih kemampuan terarah yang bisa membuatku mengetik lebih cepat!" Ren He kembali menggunakan satu hadiah sempurna untuk meningkatkan kecepatan mengetiknya. Setelah memakai hadiah ini, ia hanya menyisakan 2 hadiah sempurna dan 4 hak imunitas misi yang bisa digunakan.
Sebenarnya di dunia nyata ada pekerjaan bernama stenografer. Stenografer biasa umumnya bisa mencapai kecepatan input 100 karakter per menit. Di kehidupan sebelumnya, stenografer senior Huang Xia yang tahun ini berusia 24 tahun, tahun lalu memenangkan Kejuaraan Nasional TV CCTV dan pernah menciptakan rekor nasional input karakter Han sebanyak 520 karakter per menit.
"Seandainya punya skill stenografer tingkat tinggi ini, Ren He tidak perlu lelah seperti sekarang, satu jam bisa 30.000 lebih karakter. Lagipula tidak perlu mikir, jadi yang Ren He butuhkan memang skill stenografer tingkat tinggi ini."
"Inang memilih hadiah terarah di bidang kemampuan mengetik, hadiahkan teknik Wubi Zixing," Sistem Hukuman Langit berkata dengan tenang.
"......" Ren He duduk terpaku di kursi lama sekali. Kamu brengsek sedang bercanda denganku? Dengan kecepatan mengetiknya sekarang, buat apa ini? Meskipun metode input Wubi Zixing memang jauh lebih cepat daripada Pinyin, tapi peningkatan ini hanya perubahan kuantitatif, belum mencapai level transformasi kualitatif.
Wajah Ren He langsung menghijau di tempat. Dia sudah tahu kalau menyimpan hadiah level sempurna, Sistem Hukuman Langit cepat atau lambat pasti akan menciptakan masalah tak terduga. Benar-benar brengsek...
"Pakai satu hadiah lagi," Ren He berkata dengan muka hitam. "Apa Yang Mulia bisa sedikit lebih bisa diandalkan? Buang satu saja sudah cukup."
"Inang memilih hadiah terarah di bidang kemampuan mengetik, hadiahkan skill pasif stenografer tingkat tinggi," Sistem Hukuman Langit menyatakan.
Ren He menghela napas panjang. Dia benar-benar khawatir Sistem Hukuman Langit akan menghabiskan stoknya. Setelah mencoba teknik ini, ternyata keahlian stenografer tidak hanya soal kecepatan jari - sekarang hampir tak ada yang bisa menyaingi kecepatannya. Pada tahap tertentu, pola pikir khusus saat mengetiklah yang paling berharga.
Kalau tidak, Ren He tak perlu menggunakan dua hadiah untuk memperolehnya.
Setelah pengujian satu menit, kecepatan mengetik Ren He mencapai 534 karakter/menit - bahkan melampaui rekor tertinggi kehidupan sebelumnya. Mungkin ini berkat peningkatan poin fisiknya.
Dengan ini, rencananya untuk menyelesaikan seluruh seri Harry Potter sebelum bulan Mei sudah dalam jangkauan, bahkan tanpa perlu kelelahan berlebihan.
Lagipula, untuk menyalin materi apapun di masa depan akan jadi dua kali lipat dengan setengah usaha. Buku biasa berisi ratusan ribu karakter bisa diselesaikan dalam dua tiga hari...
