Dua kalimat Sang Kesatria itu tetap menghiasi laman utama situs web resmi TK. Setiap orang yang membuka situs tersebut bisa melihatnya. Kata-kata itu bagai jiwa abadi di gelapnya malam, menerangi hati banyak orang dan menyebarkan semangat.
Mungkin karena terinspirasi, keesokan harinya situs web resmi TK kembali mengalami perubahan. Dua kalimat tersebut kini menjadi header di halaman utama, seolah para eksekutif TK telah memutuskan untuk menempatkannya selamanya sebagai simbol warisan budaya merek.
Bagi TK, Knight kini bukan sekadar mitra kerja biasa. Ia telah menjadi benteng spiritual eksternal - selama ia masih ada di sana, semua orang akan mengingat TK.
Sebenarnya sebelumnya TK sulit menyaingi merek olahraga kelas atas internasional, mengingat cakupan bisnisnya terlalu sempit. Namun kini segalanya mulai berubah.
Ren He juga berterima kasih atas dukungan TK. Sepanjang perjalanan ini, TK selalu memberikan koordinasi penuh, bukan sebaliknya.
Penghormatan seperti ini sendiri sudah sangat berharga.
Dua kalimat itu memang bagus, tapi... Ren He tetap harus membayar harganya...
Kalimat pertama adalah ucapan Bapak Lu Xun, Ren He hanya mengganti dua kata "Tiongkok" menjadi "dunia", sedangkan kalimat kedua berasal dari Tagore. Saat ia selesai menulis kedua kalimat ini, Sistem Hukuman Langit langsung muncul: "Misi: Peluk 1000 orang dalam 1 jam, hukuman jika gagal: Inang dilarang berbicara dengan Yang Xi selama 3 bulan."
Hanya ada satu misi, sepertinya Sistem Hukuman Langit masih memberikan keringanan untuk kutipan satu kalimat. Tapi meski cuma satu misi, ini sudah sangat menggelikan - memeluk 1000 orang dalam 1 jam? Mencari alasan untuk memeluk orang-orang saja sudah masalah besar. Meski San Francisco masih ramai pada pukul 11 malam, tapi bagaimana caranya memeluk 1000 orang tanpa dipukuli?
Ren He berpikir lama tapi tak kunjung menemukan solusi...
Empat misi panjat tebing tanpa peralatan sebelumnya telah selesai, hadiahnya adalah 4 pengalaman terarah sempurna. Artinya sekarang ia memiliki 3 pembebasan misi dan 5 hadiah terarah sempurna.
Kemampuan mendapatkan hadiah tingkat sempurna mungkin berasal dari kecepatan yang ia gunakan saat mendaki tebing terjal. Kecepatannya benar-benar melampaui catatan yang ada, mustahil sistem tidak memberikan hadiah sempurna.
Tapi sekarang bukan saatnya memikirkan hadiah, melainkan bagaimana menghindari hukuman.
Hukuman yang dimaksud adalah larangan berbicara dengan Yang Xi selama tiga bulan. Bayangkan harus diam setiap hari padahal selalu bersama, Yang Xi pasti mengira Ren He punya masalah dengannya!
Tapi menggunakan hak imunitas hanya untuk misi seperti ini membuat Ren He tidak rela. Ia mengenakan mantel luar dan bergegas keluar.
Yang Xi penasaran: "Kamu mau ke mana?"
"Hmm... Aku mau lari-lari kecil. Nonton TV dulu ya, nanti aku balik," jawab Ren He sambil menggeretak giginya. Mana mungkin ia mengaku harus memeluk 1000 orang? Itu kan tindakan gila!
Yang Xi tidak bertanya lebih lanjut, tapi ia yakin pasti ada alasan lain di balik kepergian Ren He...
Ren He tiba di jalanan San Francisco. Hotel tempat mereka menginap sendiri terletak di kawasan ramai San Francisco. Turun dari sana, langsung terlihat orang-orang memadati jalanan. Ia menarik napas dalam-dalam, jika tak ingin dipukuli, kecepatan harus cukup tinggi...
Di bawah kilau lampu neon warna-warni sepanjang jalan, Ren He bagai angin puyuh menerjang keluar, memeluk setiap orang yang dijumpainya. Tak peduli pria atau wanita, setelah memeluk ia mengucapkan "Selamat Natal", lalu berbalik dan berlari mencari target berikutnya.
Tak lama kemudian, lebih dari seratus orang sudah dipeluknya. Seratus lebih orang itu bingung, bukankah Natal masih sebulan lagi?! Apa aku salah tanggal?
Cek ponsel, tidak! Memang masih ada satu bulan lagi!
Namun saat mereka masih bengong, Ren He sudah menghilang ke jalan berikutnya. Seratus lebih orang itu tertinggal berdiri di jalan saling pandang, tak paham apa yang terjadi dengan orang ini.
Ren He sekarang sedang berlomba dengan waktu, menyelesaikan "pertempuran" ini sebelum semua orang sadar.
Di jalan berikutnya, ucapan Ren He berubah menjadi "Selamat Hari Paskah".
Di jalan selanjutnya berganti menjadi "Selamat Halloween".
Murni untuk menambah waktu reaksi orang-orang yang bingung sesaat, demi mengulur waktu bagi Ren He sendiri.
Sampai tahap ini orang jalanan masih bisa mengenali nama perayaan, tapi semakin lama mereka mulai bingung dengan serangkaian hari raza yang disebut Ren He: Qingming, Duanwu, Tahun Baru Imlek...
Warga asing tidak terlalu merasakan apa-apa, tapi warga Tionghoa perantauan yang dipeluk paksa mulai merinding, "Selamat Qingming? Bahagia apa di hari ziarah kubur?!"
Saat Ren He mencapai jalan ketujuh, akhirnya dia bertemu dengan polisi patroli...
Polisi juga bingung melihat aksinya yang terus memeluk orang satu per satu. Mereka mendekat untuk meminta paspor atau identitas, tapi Ren He langsung memalingkan wajah dan kabur.
Para polisi secara bawah sadar ingin mengejar, namun mendapati si brengsek ini larinya terlalu cepat, sama sekali tidak bisa dikejar kalian tahu?! Akhirnya mereka pergi bertanya kepada orang-orang yang dipeluk Ren He apakah ada yang terluka atau kehilangan barang, tapi ternyata tidak ada efek apa-apa, sepertinya si anak ini keluar cuma untuk mengucapkan selamat hari raya ke semua orang...
Kira-kira... ini orang gila kali ya!
Polisi juga merasa tidak perlu membuang-buang tenaga untuk mengejar orang gila, akhirnya dibiarkan saja asal tidak melukai siapa pun.
Saat Ren He kembali ke hotel, keringat dinginnya mengucur deras. Seandainya Sistem Hukuman Langit memberi waktu lebih longgar, Ren He bisa menangani misi ini dengan lebih stabil - misalnya belajar menutup mata dan menggantung papan: "Saya tunanetra, harap beri pelukan untuk membuktikan kehangatan dunia ini."
Setidaknya tidak akan berbahaya. Tapi karena Sistem Hukuman Langit membatasi waktu dalam satu jam, terpaksa dia mengambil risiko besar seperti ini.
Tepat satu jam Ren He menyelesaikan misinya. Tidak gagal, tapi juga tidak ada performa yang mencolok.
“Inang menyelesaikan misi, evaluasi level menengah, hadiahkan inang earphone sepasang.”
Hah? Ren He kali ini merasa penasaran, Sistem Hukuman Langit memberikan hadiah fisik masih sangat jarang, contohnya papan seluncur sebelumnya, papan itu benar-benar kokoh, setelah downhill skiing bahkan tidak ada jejak gesekan sama sekali, masih mulus seperti baru.
Apakah keunikan earphone yang dihadiahkan kali ini?
Namun setelah Ren He memasang earphone putih model in-ear ini ke ponsel dan mencoba mendengarkan dua lagu... Langsung ingin menghancurkannya ke tanah!
Ini cuma earphone biasa brengsek! Bagus apanya?!
Selain kualitas audio sedikit lebih baik, tidak ada keistimewaan lain!
Siapa yang kau tipu ini? Bisa lebih brengsek lagi tidak?!
Semalaman Ren He langsung melewati lebih dari sepuluh hari raja benar-benar tiada duanya, dia merasa Sistem Hukuman Langit sengaja ingin mengganggunya, berharap dia menggunakan sisa hak imunitas misi. Yang paling menyebalkan adalah hadiah ini, meski aku menyelesaikan tepat pada waktunya, tapi masalahnya ini benar-benar tindakan mengganggu!
Kini setiap ada waktu luang, Sistem Hukuman Langit sengaja memberikan misi-misi kecil yang menjengkelkan untuk mengganggu Ren He. Di dalam hati, Ren He sangat-sangat paham, situasi seperti ini baru muncul brengsek setelah dirinya mengumpulkan terlalu banyak hak imunitas misi!
Inilah intrik antara Sistem Hukuman Langit dengan Ren He dalam koridor hukum! Tapi berkompetisi juga harus ada batasannya dong, memberi hadiah earphone biasa terlalu keterlaluan. Sekarang orang tajir apa saja bisa beli, sialan!
Mengenai hak imunitas, Ren He sudah legawa. Bagaimanapun dia masih harus menulis empat lagu lagi untuk album Yang Xi. Asalkan Sistem Hukuman Langit sengaja mengganggu lagi, langsung akan digunakan hak imunitasnya!
……
