Setelah menyelesaikan rekaman lagu "Don't cry" di pagi hari, Ren He langsung menyuruh Yang Xi kembali ke hotel untuk tidur. Bagaimanapun juga Yang Xi adalah manusia biasa yang tidak memiliki kekuatan luar biasa seperti dirinya. Proses rekaman kali ini setara dengan begadang sehari semalam. Saat take terakhir berhasil direkam, Yang Xi sudah terlihat sangat kelelahan.
Sementara Ren He masih harus bekerja. Karena ini hari kerja, dia tidak bisa beristirahat. Tapi bekerja 24 jam nonstop sama sekali bukan masalah besar baginya sekarang, asalkan tidak sering terjadi situasi seperti ini.
Fakta menunjukkan manfaat dari peningkatan menyeluruh poin fisik Ren He benar-benar luar biasa. Misalnya dalam hal energi, kapasitasnya dua kali lipat lebih banyak dari manusia biasa.
Andai hanya aspek tertentu dari fisiknya yang meningkat, mustahil Ren He bisa menguasai berbagai bidang olahraga ekstrem seperti sekarang. Pasalnya, setiap cabang olahraga ekstrem membutuhkan kelompok otot yang berbeda-beda.
Ren He pergi membeli milkshake dan burger lalu kembali ke studio rekaman. Karena waktu bekerja masih lama, ia langsung membuka Dota untuk melihat-lihat. Harus diingat ini adalah industrinya sendiri, tak peduli juga tidak pantas.
Kemarin dulu, Dota telah mencapai pencapaian 3 juta pemain online bersamaan secara global, jauh melampaui Kunlun. Basis pemain ini terus bertambah, benar-benar karena interaktivitas Dota yang sangat kuat. Bermain bersama dua orang atau lima orang, koordinasi taktis dan keseruannya jauh lebih menarik dibanding bermain solo.
Game ini sejak lahir telah memiliki kemampuan infeksi ala virus.
Selain itu, Dota saat ini sendiri memiliki makna lintas zaman: mode permainan baru, model pembayaran baru, tampilan permainan baru, mode kompetitif baru.
Dari segi mode permainan, Dota di dunia paralel telah mencapai tingkat ekstrem dalam game strategi pertarungan real-time, di mana kolaborasi antar pemain menjadi sangat penting. Di kehidupan sebelumnya, banyak orang bahkan mendapatkan pemahaman hidup dari proses bermain Dota, serta memperoleh pemahaman mendalam tentang eksekusi solid tim...
Dari segi model pembayaran, sepenuhnya gratis adalah daya tarik terbesar. 90% anak-anak di masa remaja memiliki uang jajan terbatas. Sungguh menarik bagi mereka yang kesulitan membeli kartu isi ulang tiba-tiba menemukan game yang sama sekali tidak perlu mengeluarkan uang.
Dengan adanya game Kunlun sebagai batu loncatan sebelumnya, semua orang menyadari betapa menyenangkannya bisa menghancurkan orang tajir tanpa mengeluarkan uang. Akhirnya tak perlu khawatir dengan kehidupan orang tajir yang seolah menggunakan cheat.
Di Kunlun, orang tajir bahkan bisa satu melawan lima. Tapi di Dota tidak mungkin, yang bisa diandalkan hanyalah teknikmu sendiri.
Dari segi grafis game, estetika Ren He dalam permainan benar-benar melampaui zamannya. Tingkat ketelitian dalam produksi game ini membuat orang terpana. Ditambah dengan adaptasi oleh para desainer grafis cewek, game ini menjadi jauh lebih imut dan daya tariknya untuk perempuan juga meningkat.
Dari sisi mode kompetitif, panitia resmi Qinghe Games mengumumkan total hadiah 10 juta RMB untuk turnamen global di ibukota Tiongkok akhir tahun. Di zaman ini, bagaimana perasaan bisa mendapatkan 10 juta hanya dengan bermain game?
Persis seperti memenangkan lotre! Musim semi bagi remaja kecanduan internet!
Selain itu, saat Qinghe Games memperkaya varietas aksesoris Dota di kemudian hari, beberapa equipment super mempesona akan menyumbang 50% pendapatannya ke pool hadiah. Kini total hadiah Final Championship telah mencapai 14 juta RMB!
Saat ini masih tahap awal jadi pool hadiahnya relatif kecil. Tapi bagaimana di masa depan?
Saat ini Ren He juga memberikan saran kepada para eksekutif perusahaan game Qinghe: Para atlet e-sports yang meraih pencapaian paling gemilang, setelah mendapat pengakuan di website resmi Qinghe, akan dibuatkan skin perhiasan independen bertuliskan nama mereka! Semua penjualan skin ini ke depannya akan dibagi hasil dengan para atlet!
Ini konsep seperti apa? Artinya tidak peduli kamu masih bermain e-sports atau tidak di masa depan, asalkan mencapai prestasi yang cukup kami akui, maka perusahaan game Qinghe akan hidup dan mati bersama kalian! Selama kami masih ada, setiap ada yang membeli equipment eksklusif ini, kami akan membagikan hasilnya agar kebutuhan hidupmu di masa tua terpenuhi.
Terhadap kebijakan yang diluncurkan Qinghe ini, media pun beragam tanggapannya. Yang kontra mengatakan ini seperti menjebak remaja agar tidak fokus pada kewajiban, penuh dengan niat jahat.
Yang pro bilang metode pemasaran seperti ini hanya bisa diciptakan oleh jenius.
Tapi bagi Ren He, apa ini pantas disebut merusak generasi muda? Ia tidak mengakui.
Ekonomi hiburan di industri tersier pasti akan bangkit, industri e-sports sama sekali bukan bencana dahsyat. Ini hanyalah domain yang dipenuhi hukum kosmis primitif di mana hanya menang atau kalah yang berlaku. Di sini orang bisa menghasilkan uang, juga memperoleh kepuasan batin.
Apakah hanya industri dan pertanian yang dianggap jalan benar? Ini sudah bukan era di mana hanya sains dan teknologi yang diminati.
Kebijakan-kebijakan Qinghe Games saja sudah menarik tak terhitung orang untuk terjun ke Dota.
Di internal Qinghe Games, kekaguman terhadap Ren He semakin membesar. Saat semua menganggap Dota tak sebanding Kunlun, Ren He melawan pendapat banyak orang untuk mendukung Dota sepenuhnya. Dulu ini dianggap tindakan nekat.
Kini jelas bos besar sudah memiliki rencana matang sejak awal...
Saat basis pengguna Qinghe Games semakin meluas, beberapa eksekutif internal mulai menyarankan Ren He memimpin ekspansi ke bidang yang lebih luas.
Misalnya industri perangkat lunak komunikasi.
Faktanya, industri perangkat lunak komunikasi saat ini penuh kekacauan. Beberapa aplikasi bahkan memiliki basis pengguna lebih sedikit daripada Qinghe Games. Jika Qinghe Games mengembangkan software dengan dukungan Dota dan Kunlun, mereka pasti tidak akan mulai dari nol seperti perusahaan lain.
Kue pasar ini sangat besar, besar sampai sulit dibayangkan!
Namun Ren He tetap menolak. Ia terpaksa mengakui para eksekutif senior Qinghe Games memang memiliki visi jauh ke depan. Tapi seberapa besarkah kue pasar di bidang komunikasi ini? Tak ada yang lebih paham darinya.
Sebab di kehidupan sebelumnya sebagai pengguna biasa, ia menyaksikan langsung kebangkitan Tencent. Dari sisi kapital saja, valuasinya mencapai triliunan dolar.
Kue pasar ini benar-benar tak terbayangkan besarnya.
Tapi apakah perkembangan perusahaan yang bisa menguasai privasi ratusan juta orang melalui server sewaktu-waktu itu bisa diterima begitu saja? Belum tentu.
Bukan hanya Ren He yang bisa mengandalkan pohon besar untuk menciptakan benda ini, namun nantinya dirinya sendiri pasti akan menghadapi masalah tak terhitung jumlahnya, dan karenanya menjadi kelelahan.
Bagi Ren He, uang tak akan pernah habis untuk dicari. Dapat diprediksi bahwa pendapatan bulanan Dota di masa depan pasti melebihi 100 juta dolar. Uang ini sudah cukup bagi Ren He untuk hidup tenang.
Ia hanyalah orang biasa, tak punya ambisi membangun kerajaan bisnis raksasa. Betapa melelahkannya?!
Hal terpenting dalam kehidupan sebenarnya bukanlah kesempatan, melainkan Pilihan. Saat menghadapi persimpangan tiga jalan dimana setiap ujungnya mengandung godaan besar, cara memilih dan melepas menjadi hal yang paling krusial.
Daripada membabi buta membuka wilayah baru, lebih baik terus memimpin industri game dengan fokus menciptakan game-game klasik, lalu menjadi platform game terbesar di dunia.
Platform ini bukanlah arena kompetisi seperti HaoFang atau VS di kehidupan sebelumnya, melainkan platform dimana pengguna bisa mengunduh game berbayar dan berinteraksi, contohnya steam.
Jadi dibandingkan software komunikasi, yang lebih dinantikan Ren He justru adalah peluncuran Assassin's Creed.
Ia secara resmi membalas para eksekutif Qinghe Games. Ren He juga tak ragu mengungkapkan pemikirannya: Pasar software komunikasi luasnya sulit dibayangkan, bahkan lebih besar dari imajinasi kalian. Jika ada eksekutif yang mau berebut tempat di industri ini, Qinghe Games bersedia melakukan investasi risiko, bahkan tidak mempersoalkan pendapatan setelah kepemilikan saham diencerkan nanti. Hanya sedikit industri yang terus menambah investasi untuk mempertahankan status pemegang saham mayoritas. Murni berkat kerjasama tulus kalian selama ini, tapi Qinghe Games sendiri tak berminat masuk ke bidang ini.
Pernyataan Ren He membuat semua bingung. Apa ini mau mengambil karyawan perusahaan sendiri? Malah mendorong orang untuk merintis usaha?
Tapi Ren He di kehidupan sebelumnya bergerak di SDM. Ia sangat paham satu logika: Jika eksekutif mau pergi, ditahan pun tak akan bertahan. Sebab pencapaian mereka di sini sudah mencapai batas, mentok.
Di masyarakat, apa saja jalan akhir para eksekutif?
Pertama: Menjadi eksekutif perusahaan dan menikmati semua ini.
Kedua: Menjadi salah satu pemegang saham minor yang setia pada perusahaan, hidup dan mati bersama bisnis.
Ketiga: Keluar mendirikan usaha sendiri untuk meraih pencapaian kehidupan yang lebih tinggi.
Dalam entitas raksasa seperti Qinghe Games, pasti akan ada orang yang keluar membuka usaha sendiri cepat atau lambat. Bahkan eksekutif Qinghe Games dengan pengalaman ini akan lebih mudah mendapatkan pendanaan.
Perlukah Ren He menjatuhkan atau menekan mereka? Tidak perlu! Ia adalah pelopor di domain gaming dan akan terus memimpin.
Daripada menjatuhkan, lebih baik membantu sambil mengambil sedikit saham. Meski kepemilikan saham nanti akan diencerkan, sebenarnya tetap menguntungkan.
Ren He memandang ini dengan tenang: Tak ada pesta yang tak berakhir di dunia ini. Mereka semua adalah pendiri yang menemani pertumbuhan Qinghe Games sejak Kunlun, setiap orang telah mencurahkan energi dan keringat yang sulit dibayangkan. Saat makan bersama, rasanya seperti teman biasa saja.
Ia sangat berterima kasih pada para eksekutif pendiri ini. Mimpi pribadinya sudah berada di jalan. Jika bisa membantu mewujudkan mimpi orang lain, Ren He dengan senang hati melakukannya. Lagipula tidak semua orang akan memilih merintis usaha sendiri, sebab berbisnis juga memiliki risiko kegagalan.
Semua orang di perusahaan game Qinghe tiba-tiba menyadari, mereka semakin tidak memahami bos besar mereka sendiri. Sikap lapang dada terhadap uang seperti ini sungguh mengagumkan, kelapangan hati yang jarang dimiliki orang.
Benarkah ini hanya seorang pemuda belia?
Di kalangan eksekutif internal Qinghe Games, tidak ada yang tidak mengagumi Ren He. Sulit dibayangkan ini adalah pemuda yang usianya lebih muda dari mereka, namun wawasannya jauh lebih luas dibanding siapapun.
Perlahan-lahan menjadi akrab dengan Xu Nuo, suatu kali si pria gemuk itu mabuk dan bercerita betapa besar saham yang pernah ditawarkan Ren He padanya, membuat para eksekutif lain iri bukan main.
Mereka perlahan memahami sebenarnya seperti apa Ren He itu. Ada yang setia mati-matian mengikuti Ren He, ada juga yang ingin merintis karir sendiri, tapi tak ada yang bisa menyangkal pengaruh Ren He terhadap masing-masing mereka.
Setelah Ren He memberikan jawaban resmi kepada eksekutif Qinghe Games, eksekutif yang menyarankan penguasaan pasar software komunikasi itu langsung membeli tiket pesawat ke San Francisco dengan biaya pribadi begitu malam itu.
Karena ia tahu, perkataan seperti itu dari Ren He bukanlah ujian kesetiaan mereka. Alasan Ren He berkata demikian, karena itulah yang sebenarnya ia pikirkan.
Saat eksekutif itu tiba di bandara San Francisco malam itu, ia terkejut menemukan Ren He sendiri yang menjemputnya di pintu kedatangan. Ribuan perasaan terharu langsung membanjiri hatinya.
Mereka berbincang semalaman. Di paruh pertama, eksekutif petahana Qinghe Games Cheng Shanshui memaparkan ide-idenya pada Ren He, berharap mendapatkan investasi angel darinya.
Waktu paruh kedua malam perlahan berubah, Ren He semakin bersemangat berbicara. Ia memaparkan titik kunci lintasan kebangkitan Tencent yang diketahuinya seolah sebagai pengamat netral kepada Cheng Shanshui. Lama-kelamaan hanya suaranya yang terdengar, sementara Cheng Shanshui menyimak dengan serius.
Seluruh staf internal perusahaan game Qinghe tahu betapa BUG-nya visi jauh ke depan Ren He, tapi tak ada yang merasakan kedalaman pemahaman seperti Cheng Shanshui malam ini.
Ini bukan sekadar visi, melainkan seperti menyaksikan aplikasi komunikasi matang langsung bangkit di depan mata Cheng Shanshui. Tentang insight pengalaman pengguna, awalnya ia mengira sudah paham cukup dalam. Namun setelah diskusi hingga larut malam dengan Ren He, Cheng Shanshui mulai ragu untuk membuka mulut...
Ren He memang berniat mendukung Cheng Shanshui untuk mengembangkan industri software komunikasi. Di industri ini, ia juga ingin menggunakan dana Qinghe Games untuk mempertahankan statusnya sebagai pemegang saham mayoritas. Berapa pun putaran dilusi saham yang dilalui, ia ingin mempertahankan otoritas Qinghe Games dalam industri komunikasi.
Hanya dia yang paling paham, musuh tangguh terbesar bagi perusahaan game adalah para pemimpin industri komunikasi yang menguasai basis pengguna raksasa dan memiliki pengaruh besar.
Bukankah Dota di kehidupan sebelumnya hampir tenggelam oleh League of Legends...
Pesan yang dikirimnya ke para eksekutif memang mencerminkan keengganannya sendiri untuk terjun ke banyak industri. Tapi ia bisa mendukung orang lain melakukannya. Bagus atau tidak hasilnya, rugi pun tak masalah. Alasan menghabiskan banyak waktu berdiskusi dengan Cheng Shanshui adalah karena harapan tulus agar proyek ini sukses, sehingga bisa menghemat banyak urusannya...
Namun Ren He juga sadar, Tencent akhirnya akan ditarget oleh predator industri.
Akhirnya, kedua pihak mencapai kesepakatan. Investasi ini tidak sekadar ventura biasa. Cheng Shanshui menginvestasikan 1,2 juta untuk 12% saham, sementara Qinghe Game menyuntikkan 8,8 juta menguasai 88% saham. Cheng Shanshui ditunjuk sebagai Ketua Dewan Direksi, Direktur Eksekutif sekaligus CEO.
Dulu Tencent memulai dengan modal 500 ribu RMB, namun pasar sekarang sudah bukan arena yang bisa dimainkan dengan 50 ribu lagi.
Tapi kemampuan menghasilkan uang Qinghe Game saat ini masih mudah untuk membiayainya. Bagaimanapun, kekacauan pertempuran di industri telekomunikasi domestik belum usai - semua pihak sudah kelelahan total.
Bisa dibilang bisnis software komunikasi yang akan dibangun Cheng Shanshui telah menjadi anak perusahaan yang dikendalikan Qinghe Game. Ren He akhirnya menemukan titik keseimbangan sempurna: bisa menjadi manajer penginapan yang melemparkan tanggung jawab, sekaligus dengan tenang merebut hak akses otoritas di industri telekomunikasi.
Sejauh apa perusahaan ini bisa berkembang nanti, itu tergantung pada kemampuan pribadi Cheng Shanshui. Qinghe Game akan memberikan dukungan dan berbagi saluran pengguna kepadanya.
Bagaimanapun ini adalah anak perusahaan yang dikendalikan, jadi tidak perlu banyak formalitas. Tentu prinsipnya "Hello" saya "Hello" Anda semua "Hello" bersama.
Bertahun-tahun kemudian Cheng Shanshui mengingat bos besar perusahaan game Qinghe, selalu menyebutnya sebagai "pembuat mimpi paling lulus".
Sejak saat inilah perusahaan game Qinghe akhirnya mulai berekspansi ke dunia nyata dengan cara yang sepenuhnya liar. Struktur kepemilikan Qinghe sederhana dan transparan - mengandalkan kemampuan sendiri untuk memenuhi kebutuhan, dengan dana yang melimpah.
Singkatnya, ini adalah "tajir dan bertindak semaumu"... Ren He juga tidak ingin menghabiskan terlalu banyak energi. Ia hanya melakukan investasi risiko seperti sedang menguji nasib, dan hanya berinvestasi pada eksekutif internal Qinghe. Para eksekutif Qinghe sendiri tidak pernah direkrut dari luar, semuanya dipromosikan dari level dasar, bagaikan warisan budaya. Qinghe Games sendiri menjadi induk budaya ini.
Saat itu orang masih merasa Qinghe Games agak sembrono, bukannya cara menghamburkan uang seperti ini. Namun ketika semakin banyak perusahaan sukses yang mulai menyandang jejak spiritual aliran Qinghe, barulah mereka sadar betapa keliru pemahaman mereka...
