Lagu 《Need you now》 ini memang cukup bagus, lagipula pernah memenangkan Grammy sebagai yang terbaik di tahunnya. Namun masalahnya, dibandingkan popularitas meledak seperti Avril Lavigne atau Guns N' Roses, masih ada perbedaan yang cukup signifikan.
Namun pada akhirnya, lagu ini tetap menjadi juara di puncak daftar peringkat. Hanya karena ini adalah duet lagu cinta pertama antara Kesatria dan Yang Xi, di mana skor persahabatan menyumbang terlalu banyak faktor.
Semua orang tahu ini bukan lagu terbaik di album. Tapi mau apa? Kami memang sengaja mengantarkannya ke posisi juara - mau protes apa lagi?
Seorang wartawan mewawancarai kritikus musik tentang pendapat mereka mengenai lagu yang tidak terlalu menonjol justru menduduki singgasana juara. Setelah berpikir lama, seorang kritikus musik menjawab: "10 besar semuanya lagu dari album ini. Sepertinya posisi juara sudah tidak relevan lagi..."
Benar! Sepuluh lagu dalam album ini semuanya masuk 10 besar daftar peringkat. Belum pernah ada album mana pun yang mencapai prestasi seperti ini!
Jika ada yang bertanya: "Di mana bisa mendengarkan album yang ditulis Kesatria untuk Yang Xi?"
Penggemar Knight bisa dengan mudah berkata, "10 besar di daftar lagu itu semua adalah lagu yang ia tulis untuk Yang Xi, silakan didengarkan."
Sungguh aksi berlagak yang luar biasa, betapa memuaskan...
Mengapa penggemar Knight begitu setia mati dan menjadikannya keyakinan... Karena Knight tak pernah sekali pun mengecewakan umatnya!
Di titik ini, Ren He dan Yang Xi seharusnya kembali ke kehidupan tenang mereka semula. Tanpa direncanakan, mereka mulai merindukan hari-hari di apartemen kecil dekat Juilliard School, di mana Yang Xi memainkan kecapi untuk Ren He yang asyik bermain Dota, dalam ketenangan dan kebahagiaan.
Faktanya, keduanya bukan tipe yang terlalu menggebu di Ladang ketenaran. Pada akhirnya, esensi kehidupan yang mereka kejar hanyalah kebahagiaan sederhana.
Karena itu meski ada kontradiksi di antara mereka, tak akan sampai terlalu besar.
Jika Ren He digambarkan sebagai pribadi santai, sedangkan Yang Xi bermentalitas sangat ambisius, bukan saja kontradiksi akan muncul, mungkin dari awal Ren He tak akan begitu bersemangat mendekatinya.
Sebaliknya juga, jika Ren He adalah orang yang serakah akan kekuasaan dan harta, Yang Xi pun tak akan menaruh hati padanya.
"Jiwa-jiwa Menarik Akhirnya Akan Bertemu" - kalimat ini mungkin paling tepat menggambarkan hubungan Ren He dan Yang Xi.
Keduanya membereskan barang-barang. Ren He kembali ke studio rekaman untuk berpamitan dengan bos dan rekan kerjanya.
Saat Ren He memasuki kantor bos studio, sang bos tersenyum lebar bertanya: "Anything, ada apa? Ada keperluan?"
"Saya mau mengundurkan diri, kembali melanjutkan sekolah," jawab Ren He dengan tenang sambil tersenyum.
Bos yang putih dan gemuk itu langsung panik: "Maksudmu? Kau berhenti kerja? Sebenarnya kau bisa kerja paruh waktu sambil kuliah, gajinya bisa naik!"
Gaji teknisi mixing profesional per bulan 5-6 kali lipat gaji Ren He saat ini. Makanya bos begitu gusar. Tapi masalahnya, berapa pun kenaikan gaji yang diberi tak akan cukup - bahkan hasil penjualan studio pun tak sanggup menyaingi pendapatan sebulan Ren He...
Bos sangat ingin menggunakan kontrak kerja sebagai alasan untuk menahan Ren He, tapi saat itu ia menyadari: studio rekaman dan Ren He TIDAK PERNAH MENANDATANGANI KONTRAK!
Sebenarnya, sejak awal kedua pihak bukanlah berasal dari dunia yang sama. Saat orang lain masih berjuang untuk hidup dan reputasi, Ren He sudah bisa mengabaikan uang dan ketenaran. Sedangkan faksi Qinghe miliknya sedang berkembang menuju langit dan bumi yang lebih luas.
Di studio rekaman, Ren He hanya memiliki dua buku catatan dan beberapa pulpen. Ia menghapus semua file musik, lalu menghapusnya secara permanen dari recycle bin. Ia juga tidak meminta pria gemuk untuk melakukan format ulang harddisk via remote, lagipula ini studio rekaman - takkan ada orang iseng yang menggunakan teknik tertentu untuk memulihkan datanya.
Saat Ren He pergi, seluruh rekan studio keluar untuk mengantarnya. Ren He menoleh tajam memandangi mereka, lalu berjalan menjauh.
Pengalaman kerja kecil ini bagai intermezzo dalam hidup. Sekarang, waktunya ia kembali ke dunianya sendiri.
Dunia yang jauh lebih luas.
……
Ren He dan Yang Xi kembali ke New York dari San Francisco. Untuk menghindari kecurigaan, Ren He meminta Yang Xi pulang lebih dulu ke Juilliard School, sementara ia sendiri akan tinggal sebentar di Columbia University. Bagaimanapun, jika dua orang cuti bersamaan lalu kembali bersama, itu akan terlalu menyolok.
Andai saja dulu Ren He dan Yang Xi tidak bersikap diam-diam di Juilliard School siang hari tanpa menunjukkan tanda-tanda mencurigakan, pasti semua orang akan mencurigai profesor muda itu sebagai Kesatria!
Tapi sang profesor muda terlihat begitu rendah hati dan tenang, sama sekali tidak ada kesan seperti Kesatria!
Sedangkan Yang Xi, kini bukan lagi Ratu Musik kecil dalam negeri. Bersama Kesatria, mereka telah menduduki 10 besar tangga lagu Top 100 Amerika Utara dengan sepuluh lagu yang luar biasa kuat. Bahkan menyebutnya sebagai Ratu Musik internasional kecil pun terasa kurang tepat.
Kini ia adalah sosok legenda di kancah musik internasional. Tak ada yang lebih populer darinya!
Orang-orang yang dulu di dalam negeri mengatakan dia sudah tidak terkenal, muka mereka pasti sudah bengkak semua. Sampai sekarang, setiap mengingat omongan seperti itu orang-orang langsung ingin tertawa: Selama ada Kesatria, Yang Xi tidak akan pernah kehilangan popularitas.
Karena Kesatria memiliki kemampuan untuk mengubah yang busuk menjadi ajaib.
Tiba-tiba ada lagi yang berkomentar dengan nada kecut: "Pasti Yang Xi bersama Kesatria hanya agar Kesatria mau menulis lagu untuknya."
Justru omongan seperti inilah yang paling menusuk hati. Di masyarakat selalu ada orang-orang brengsek yang iseng menggunakan pikiran paling jahat untuk menebak motif orang lain.
Seolah mimpi kalian semua materialistis, Kesatria melakukan olahraga ekstrem cuma untuk cari uang.
Seolah cinta kalian pun penuh pamrih, hubungan Yang Xi dan Ren He hanya agar Ren He mau menciptakan lagu untuknya.
Padahal hanya pihak yang terlibat yang tahu fakta sebenarnya. Ren He saja susah payah brengsek cuma ingin menulis satu lagu untuk Yang Xi, sementara ibu mertua sibuk menghalangi sampai-sampai ingin Yang Xi tidak bisa bertemu Ren He selamanya.
Sudah sekian lama aku beradu kecerdikan dengan ibu mertua, hasilnya kalian sangkal hanya dengan satu kalimat? Masih bisa kalian ditolerir?
Dengan orang-orang seperti ini memang tak bisa diajak bicara, sebenarnya jumlah mereka cuma segelintir. Ren He langsung mentransfer uang ke Kacu Merah Li Muxi, habisi mereka, jangan sungkan-sungkan!
Li Muxi akhirnya paham, mitra yang secara diam-diam diakui dalam hatinya ini memang benar-benar penggemar setia Yang Xi...
Hanya untuk menyewa pasukan air demi Yang Xi saja sudah menghabiskan hampir sejuta...
Tapi yang tidak ia ketahui, sejuta RMB sekarang bagi Ren He sama sekali bukan masalah.
Yang Xi kembali ke Juilliard School. Saat ia tiba, seluruh siswa akademi mendidih, bahkan para guru juga!
Siapa sangka dalam sebulan tak bertemu, ia sudah berubah menjadi Ratu Musik. Perasaan ini benar-benar luar biasa! Murid-murid Juilliard yang terbiasa mendengarkan musik telah menyimak setiap lagunya - Bagus, sangat bagus!
Tentang lagu-lagu dalam album ini juga luar biasa, banyak orang akan memiliki satu lagu favorit mereka sendiri, dan kebanyakan berbeda-beda, seolah setiap orang bisa menemukan tujuan akhir mereka dalam lagu-lagu ini.
Tapi yang paling penting adalah rekor yang diciptakan album ini: semua lagu masuk ke dalam 10 besar daftar peringkat!
Sebulan yang lalu, Yang Xi masih teman sekelas semua orang, dan tidak ada yang tahu dia adalah pacar Kesatria. Saat itu, kesan semua orang tentang Yang Xi hanyalah seorang pemula berbakat di bidang piano, sangat rajin, dan berusaha dengan tekun untuk menutupi jarak antara dirinya dan para maestro.
Hanya itu saja.
Tapi sekarang berbeda, daftar 100 besar Amerika Utara bagi dunia musik ibarat apa? Seperti tempat tinggal para dewa dalam mitologi.
Jadi sekarang orang melihat Yang Xi seperti menyaksikan figur mitologis yang ajaib.
Saat Yang Xi kembali ke Juilliard School, Ren He sudah berada di Columbia University, diatur oleh Lao Richard untuk mengikuti kelas tahun pertama sebagai mahasiswa pendamping.
Entah seperti apa teman-teman sekelasnya nanti, antisipasi Ren He terhadap kehidupan kampus tak pernah berkurang sedikit pun.
……
