Bisakah industri entitas fisik dan internet bersatu? Tentu bisa! Ren He telah mengalami era gemilang itu, sehingga tahu betapa banyaknya sinergi organik antara entitas fisik dan jaringan.
Bahkan secara teknis, kelahiran Taobao sendiri adalah revolusi bagi industri manufaktur dan ritel – entitas fisik. Begitu pula Meituan, pariwisata. Tanpa entitas fisik, semuanya mustahil dijalankan.
Sekarang Ren He berandai-andai, jika Qinghe bergabung dengan properti komersial yang dipegang Ibu Ren seperti ini, apakah akan menghasilkan reaksi kimia tertentu?
Jawabannya adalah bisa.
Belum lagi jika 67 pusat perbelanjaan menerapkan mode pembayaran Qinghe secara paksa di hulu, seberapa besar pengaruh yang akan ditimbulkan terhadap Qinghe Pay.
Hanya jaringan bioskop film dan televisi milik Ibu Ren yang masuk tiga besar nasional saja sudah bisa melahirkan aplikasi pembelian tiket bioskop.
Pada titik ini, Ren He sangat ingin mengungkapkan identitas aslinya pada Ibu Ren untuk merealisasi kerja sama ini, namun sebenarnya masih banyak keraguan: Mampukah Ibu Ren dan Lao Ren menerima anak mereka yang berubah menjadi iblis?
Bagaimana tanggapan mereka melihat anaknya belum selesai sekolah tapi sudah merintis usaha.
Valuasi pasar Qinghe memang tidak rendah, tapi sebenarnya baru mencapai sepertiga puluh dari Ibu Ren. Ren He menyelidiki, properti komersial Ibu Ren juga menempati peringkat ketiga nasional. Di tahun 2006 ini, grup Luohe yang dikuasai Ibu Ren bernilai 91.2 miliar...
Saat melihat angka ini, Ren He pun terguncang. Ia benar-benar tidak yakin apakah Ibu Ren akan tertarik dengan uang yang ia miliki sekarang.
Masa depan Qinghe sangat luas, dalam valuasi Ren He tidak akan kalah dari Kelompok Luhe saat ini, bahkan mungkin jauh lebih besar. Namun masalahnya, masa depan tetaplah masa depan...
Meski uang jajan sedikit, Ibu Ren selalu berkata agar Lao bernilai tinggi memberi Ren He lebih banyak uang. Seolah uang yang ia hasilkan suatu hari nanti akan diberikan semua kepada Ren He.
Yang lebih dipikirkan Ren He saat ini sebenarnya adalah uban di kepala Ibu Ren.
Haruskah diungkap? Faktanya Su Ruqing dan Yang En sudah tahu identitas Ren He, tapi orangtua kandungnya sendiri belum tahu. Apakah ini tidak adil?
Padahal merekalah orang yang paling baik dan terdekat dengannya, tapi justru dibiarkan dalam kegelapan.
Selain itu ada masalah penting: yang paling dikhawatirkannya adalah jika Ibu Ren mengetahui aktivitas olahraga ekstremnya, bukan soal merintis usaha.
Kalau urusan bisnis ketahuan ya sudah, tapi olahraga ekstrem tidak diperbolehkan.
Tapi, nakhoda Qinghe Group dengan Kesatria olahraga ekstrem tidak punya hubungan apa pun dalam pandangan media!
Artinya, meski Ren He mengekspos identitasnya sebagai pengusaha, identitasnya sebagai Kesatria tetap tidak akan diketahui.
Inilah manfaat dari kerja kerahasiaan yang solid sebelumnya. Identitasnya terbelah di mata media: profesor muda, Kesatria, pengendali nyata Qinghe Group, pendiri Permainan Pembunuhan, serta penulis karya sastra seperti Kunlun, Harry Potter, Sang Pengejar Layang-Layang, Kitab Suci, dll.
Semua ini terpisah-pisah. Bahkan mereka yang tahu sebagian hubungan antar identitasnya sangat sedikit.
Di samping, Lao Ren dan Ibu Ren sedang mendiskusikan urusan Qinghe Group. Sebagai pemimpin Luocheng, Lao Ren sangat memperhatikan kebangkitan Qinghe Group. Faktanya, kunjungannya ke perusahaan ini bukan hanya satu dua kali.
Bagaimana mungkin seorang penguasa Luocheng tidak tahu munculnya perusahaan internet sebesar ini di kota kecil seperti Luocheng?
Dan hingga saat ini, Qinghe selalu aktif membayar pajak, bisa dibilang sebagai pembayar pajak besar...
Sejujurnya, Lao Ren tidak paham, bagaimana perusahaan seperti ini bisa muncul di wilayah kekuasaannya? Bukankah perusahaan semacam ini seharusnya berada di kota-kota seperti Beijing-Shanghai-Guangzhou?
Saat berkunjung, dia bisa merasakan budaya elite di dalam perusahaan Qinghe. Ya, dua kata "elite" itu sangat terasa - karyawan di sana semuanya luar biasa: profesional, cerdas, penuh semangat.
Di kota kecil seperti Luocheng, orang-orang seperti ini biasanya menjadi yang terbaik di perusahaan masing-masing. Tapi di Qinghe Group, ada sekelompok orang seperti itu!
Qinghe bagai bintang baru yang bersinar terang di Luocheng. Orang-orang selalu berkomentar dengan nada kagum: "Tahukah kamu, perusahaan yang menciptakan Kunlun dan Dota itu ternyata berasal dari Luoyang kita!"
Penggunaan kata "ternyata" di sini hanyalah untuk mengekspresikan keheranan mereka.
Qinghe pada saat ini jelas bukan yang asetnya paling raksasa, juga bukan yang jumlah karyawan atau profit terbanyak. Namun sebagai pelopor internet, perusahaan ini layak bersinar terang di era ini.
Ini seperti soal pilihan ganda di SD yang meminta kita memilih angka berbeda dari deretan 1, 2, 3, dan . Angka terakhir itu begitu mencolok...
Diskusi Lao Ren dan Ibu Ren tentang Qinghe bukanlah hal yang sia-sia. Dalam dunia bisnis dan politik, kepekaan terhadap ekonomi adalah kompetensi dasar yang wajib dimiliki.
Studi kasus sukses harus diadopsi, kegagalan harus dianalisis untuk mengambil pelajaran. Hanya dengan cara inilah kita bisa naik langkah demi langkah ke posisi lebih tinggi menikmati pemandangan indah.
Bagi Lao Ren, ia pernah merenungkan: Mungkinkah Luocheng memanfaatkan Qinghe untuk transformasi kawasan teknologi tinggi, membentuk area modular sistem internet guna mendorong ekonomi?
Sedangkan Ibu Ren juga perlu terus memahami perkembangan internet secara real-time.
Zaman ini berubah terlalu cepat, hanya orang yang berpikiran tajam yang bisa mengikuti langkahnya, yang tertinggal pasti akan tereliminasi.
Ada yang selalu bilang gelombang era 90-an lah yang terbaik, karena ada terlalu banyak kesempatan.
Tapi Ren He merasa waktu sekarang ini tidak kalah dari tahun 90-an.
Karena internet saat ini bagaikan tanah subur yang belum dibuka, sebuah dunia yang sama sekali baru.
Jika seseorang tiba di dunia baru yang hanya dihuni dirinya sendiri, melihat bijih tak dikenal, ia bisa memberi nama baru sesuka hati. Konsepsi pendatang baru terhadap bijih tersebut akan mengikuti persepsi orang pertama, dan sebagian besar takkan berubah.
Sekarang Ren He sedang dalam situasi seperti ini. Di dunia barunya, ia membuka lahan subur ini. Apa yang ditanamnya sekarang, akan dipanen di masa depan - kecuali jika dia lagi gabut sampai mematikan tanamannya.
Tapi ini hampir mustahil terjadi, karena dia tahu cara merawatnya.
Ibu Ren bertanya pada Lao Ren: "Apa kamu pernah berurusan dengan nakhoda Kelompok Qinghe?"
Lao Ren merenung lama: "Xu Nuo itu... sepertinya tidak sehebat itu, entah ini ilusi saya atau dia memang pandai menyembunyikan kemampuannya. Entah mengapa... hmm, kemampuannya sepertinya tidak cukup untuk mengembangkan entitas raksasa seperti Kelompok Qinghe."
Ren He yang mendengar di samping merasa geli, Xu Nuo diremehkan oleh ayahnya sendiri...
Faktanya, evaluasi dunia nyata terhadap Xu Nuo juga demikian. Di satu sisi mereka merasa perkembangan Qinghe menyimpan kecerdasan dasar yang luar biasa, maju langkah demi langkah.
Di sisi lain, kecerdasan ini seolah bukan milik orang seperti Xu Nuo. Xu Nuo lebih mirip kutu buku teknologi. Jadi sekarang, maestro menyebut Xu Nuo sebagai: "Bijaksana yang tampak sederhana"...
Ren He menyadari Ibu Ren sangat tertarik pada strategi bertunas dan bercabang yang sedang dirancang faksi Qinghe. Ini cukup mengejutkan baginya.
Mengapa ia berani mengungkapkan pemikirannya di pertemuan tahunan seluruh staf? Tidak takut ide dicuri? Perlu diketahui Kelompok Qinghe saat ini belum mampu menghadapi korporasi raksasa. Bahkan jika perusahaan game Qinghe berkembang hingga mencapai target profit bulanan USD 270 juta seperti yang ia prediksi di masa depan, itu tetap hanya level menengah-bawah di dunia kapital.
Dunia ini terlalu luas. Kau tak akan pernah tahu berapa banyak predator industri yang sedang berenang-renang di dalamnya.
Alasan ia berani bicara di pertemuan tahunan adalah keyakinannya bahwa pasar modal saat ini sama sekali tidak tertarik padanya. Para pemain besar hanya akan terus mengamati dari jauh.
Dengan perspektif transenden dari era kehidupan sebelumnya seperti Ren He, ia tentu tahu prospek Qinghe Pay, Qinghe Search, Komunikasi TQ Qinghe, dan Mall Qinghe. Namun ini adalah benteng zaman yang tak tertembus.
Nyatanya, para raksasa industri di kehidupan sebelumnya pun kesulitan mendapat pendanaan, bahkan terus mengurangi kepemilikan saham selama proses pengembangan.
Bahkan mereka sendiri sedang mengurangi kepemilikan saham! Seorang predator industri bahkan pernah ingin menjual bisnisnya seharga 1 juta, tapi gagal...
Pasar modal jauh tidak sesederhana itu.
Justru karena faktor-faktor komprehensif inilah Qinghe Group memperoleh waktu maksimal. Para predator industri tidak memahami satu logika: di dunia internet, selama kamu tidak menghancurkan diri sendiri, basis pengguna yang telah kamu stabilkan adalah modal sejatimu - takkan bisa direbut siapa pun.
Karena manusia terlalu malas! Malas mengganti platform, jengkel hanya memikirkan harus mendaftar ulang akun...
Jadi dalam situasi dimana para predator industri masih ragu-ragu terhadap Qinghe Group, Ibu Ren dengan sensitif menyadari: strategi Qinghe ini ternyata benar-benar menarik.
Ibu Ren mengerutkan kening berkata: "Sesuai logika, langkah ini memang terlalu besar. Tapi setelah kuhitung biaya operasional 18 perusahaan ini, dibandingkan kemampuan pendapatan Qinghe sekarang, sebenarnya sangat rendah! Begitulah internet - biayanya jauh lebih kecil dibanding industri entitas fisik!"
Lao Ren tertawa: "Kabarnya perusahaan game Qinghe mulai dengan modal 10 juta. Begitu cerita eksekutifnya saat memandu tur. Tapi sekarang? Sebelum akhir tahun lalu, laba bersih per bulan hampir capai 200 juta RMB. Pasar luar negeri proporsinya makin naik."
"Kalau prospek masa depannya bagaimana?" tanya Ibu Ren dengan tenang. "Menurutmu bisa tidak aku mencoba ikut arus di industri internet ini? Seperti coba-coba air dulu?"
Lao Ren berpikir sejenak lalu berkata: "Kelompok Qinghe saat ini menolak investasi. Sebelumnya pemerintah kota cukup memperhatikannya, bahkan secara khusus menanyakan. Tapi rumah tangga itu menolak dana khusus bantuan pemerintah, juga tidak mau bantuan pemerintah kota dalam hal investasi dan pendanaan. Mereka bermain sendiri, dan terlihat sangat menikmatinya..."
"Bantu beri mereka sedikit tekanan..." Ibu Ren berbisik.
Lao Ren langsung tidak suka: "Jangan main-main dengan ini dalam radius yurisdiksi saya."
Ren He terpana mendengar perkataan Ibu Ren. Ibunya yang sukses di bidang bisnis ini ternyata tidak sepenuhnya bermain fair. Lao Ren justru sangat jujur, sangat menjaga reputasi karena takut ada penilaian buruk.
Tapi bagaimana kalau usaha sendiri malah jadi target Ibu sendiri...
Ren He seolah ingin berbicara tapi mengurungkan diri lama sekali. Justru ucapan Ibu Ren ini membantunya mengambil tekad baja... Ia batuk dua kali: "Ayah... Ibu... Saya ingin bicara sesuatu."
