Pada malam Tahun Baru Imlek ini, seluruh dunia terasa penuh keanehan bagi Lao Ren dan Ibu Ren, hanya karena munculnya iblis tak terduga di rumah kita.
Faktanya penilaian Ren He tepat. Dari nada bicara Ibu Ren di malam hari, dia secara garis besar telah menyimpulkan bahwa Ibu Ren mengagumi Kelompok Qinghe.
Bagi Ren He, apresiasi orang lain tak berguna. Pertama, dia tak butuh pendanaan. Kedua, faksi Qinghe yang bertunas dan bercabang telah menjadi takdir yang tak terelakkan.
Apresiasi Ibu Ren-lah yang sesungguhnya berarti, karena itu memungkinkannya mengungkapkan semuanya.
Selama tak menyebut-nyebut Kesatria, tampaknya dia tetap aman.
Ren He melanjutkan: "Di dalam Kelompok Qinghe, konten inti dari pendirian 18 anak perusahaan aliran Qinghe secara bersamaan ini saya definisikan sebagai mengubah kehidupan. Bagaimana caranya? Agar kehidupan masyarakat semakin mudah."
"Qinghe Search memungkinkan orang berpamitan dari era portal, Qinghe Pay mengubah transaksi tunai menjadi digital, Qinghe Mall membawa masyarakat masuk ke era pemasaran massal, Qinghe TQ Communication menyambungkan jejaring sosial internet, sedangkan Qinghe Weibo akan membawa internet sepenuhnya masuk ke era ledakan informasi..."
Ren He menjelaskan nilai inti dari 18 anak perusahaan aliran Qinghe satu per satu, kemudian memaparkan secara mendetail pemahamannya tentang titik kunci dalam pengembangan masing-masing perusahaan.
Awalnya Lao Ren dan Ibu Ren menganggap ekspansi buta seperti ini terkesan main-main. Namun setelah mendengar penjelasan Ren He, semuanya mulai terlihat masuk akal.
Ibu Ren awalnya mengira semua ini pasti perlu menghancurkan uang, dulu di era portal website semua orang sepertinya saling menghancurkan uang. Tapi sekarang Ren He menjelaskan logika paling sederhana di dunia internet: konten adalah raja, pengguna adalah kunci kemenangan.
Ada pengguna aktif, Anda adalah yang berhasil. Tidak ada, maka sebaliknya.
Mengapa para bos besar di dunia internet selalu menekankan berapa banyak pengguna mereka, bahkan pengguna aktif bulanan? Inilah logika sesungguhnya internet.
Bayangkan, selebriti internet dengan jumlah penggemar tinggi di Weibo bisa ditampung sepuluh juta. Pada akhirnya, esensi ekonomi penggemar tetaplah manusia. Terus terang, para pemasang iklan tetap melihat berapa banyak pengguna aktif selebriti tersebut sebelum mengeluarkan uang sungguhan.
Hanya saja nama pengguna ini berubah menjadi 'penggemar'.
"Ekonomi internet pasti akan tiba. Sekarang saya akan menganalisis dampak akhir Qinghe terhadap kompleks bisnis Ibu. Ketika industri seperti mal daring yang tidak memerlukan biaya sewa toko dan renovasi berkembang, harga komoditas mereka akan jauh lebih murah dibandingkan toko fisik, plus layanan pengiriman ke rumah. Ini menyebabkan semakin banyak orang meninggalkan ide belanja offline. Ketika bisnis toko fisik menurun, penyusutan harga sewa toko secara massal akan menjadi keniscayaan," Ren He menganalisis dengan serius.
Setelah selesai berbicara, di hatinya terasa lega. Perasaan diam-diam mengembangkan perusahaan memang tidak nyaman, padahal seharusnya ini hal membanggakan: mandiri, bisa menghasilkan uang, memiliki visi jauh ke depan yang tak dimiliki orang biasa, namun harus berjalan di malam hari dengan jubah brokat.
Ren He dengan tenang memandangi Lao Ren dan Ibu Ren, menanti reaksi mereka.
Namun ketika sampai di bagian ini, bahkan kabar bahwa sewaan toko akan anjlok secara massal pun tak lagi menyentuh Ibu Ren. Pada titik ini, Lao Ren dan Ibu Ren sudah yakin sepenuhnya bahwa putra mereka memang benar-benar pendiri faksi Qinghe. Seandainya ia berbohong, mustahil ia bisa menjelaskan hal ini dengan sedetail ini.
Perkembangan masa depan 18 perusahaan faksi Qinghe di bidang bisnis masih samar. Tak ada yang berani menjamin apakah langkah faksi Qinghe ini benar atau salah. Tapi kini, mendengar versi yang lebih detail dan logis dari mulut Ren He sendiri, mereka sudah yakin: Faksi Qinghe benar-benar sedang menggarap strategi besar untuk membangun kerajaan internet! Setiap langkah dipersiapkan dengan matang!
Mengandalkan perusahaan game Qinghe untuk mengembangkan layanan komunikasi TQ Qinghe. Begitu TQ memiliki basis pengguna terbesar di seluruh Tiongkok, lakukan integrasi dengan Qinghe Mall dan Qinghe Pay. Qinghe Mall bahkan bisa muncul di sistem bawaan TQ sejak awal, baru dipisahkan setelah mapan. Sedangkan integrasi Qinghe Pay terwujud melalui isi ulang game dan bingkai merah.
Bahkan bisa dibilang angpao adalah senjata pamungkas Kelompok Qinghe dalam pengembangan layanan pembayaran di masa depan.
Lao Ren dan Ibu Ren kini mendengarkan dengan pusing, apakah segampang itu sebuah angpao bisa begitu sakti? Tapi Ren He diam-diam memahami, benda ini memang sehebat itu.
Biasanya uang satu yuan jatuh di tanah pun malas dia pungut, tapi saat fitur angpao baru diluncurkan, berebut 5 fen pun bisa membuatnya girang bukan kepalang.
Meski di kemudian hari hasrat kebanyakan orang untuk bermain angpao mulai memudar, tapi pada awalnya angpao benar-benar membantu TQ sukses mengikat sejumlah besar pengguna berbayar.
Dia mengutarakan pertanyaan yang paling ingin diketahuinya: "Bagaimana pembagian kepemilikan saham Kelompok Qinghe?"
Selama ini yang selalu tampil di depan publik Kelompok Qinghe hanyalah Xu Nu dan 21 petinggi faksi Qinghe. Mereka sama sekali tidak pernah melihat Ren He muncul di media manapun, sehingga mereka mempertimbangkan satu pertanyaan: Siapakah penguasa sebenarnya di internal Qinghe?
Ren He berpikir sejenak lalu berkata: "Di Grup Qinghe, aku memegang 97% saham pengendali, Xu Nuo 3%. Sedangkan anak perusahaan di bawahnya dikendalikan mutlak oleh Grup Qinghe. Sistem kemitraan memungkinkan eksekutif dari faksi Qinghe yang dikirim keluar memiliki 10%-12% saham."
Ucapan Ren He terdengar tenang, namun di telinga Ibu Ren dan Lao Ren maknanya berbeda sama sekali. Mereka sangat paham konsep seperti apa 97% kepemilikan mutlak itu. Artinya, Ren He yang kini duduk di depan mata mereka - anak kandung yang tak pernah mereka bayangkan akan berkarya di bidang bisnis - ternyata adalah nakhoda tak terlihat dari entitas raksasa ini.
Tanpa pamer kekuatan atau memperlihatkan ambisi, diam-diam membangun kerajaan bisnis raksasa di belakang keluarga. Perasaan terguncang luar biasa.
Berapa usia Ren He? Tahun depan baru 17. Di usia 17 dulu, apa yang dilakukan Lao Ren? Lao Ren masuk militer di usia 16, lalu di 17 tahun sibuk mempersiapkan ujian akademi militer yang saat itu hanya setara diploma.
Ibu Ren sedang apa di usia 17 tahun? Ibu Ren masuk dinas militer di usia 18 tahun, saat 17 tahun masih bersekolah SMA dengan tenang.
Memang, Kelompok Qinghe sekarang tidak ada artinya dibandingkan Kelompok Luohe di bawah Ibu Ren. Tapi apakah kecepatan perkembangan Kelompok Luohe saat ini bisa menyaingi Qinghe? Ibu Ren baru benar-benar memperhatikan perusahaan ini setelah mempelajari mendetail laju pengembangan valuasi Qinghe yang ekspansif.
Tapi semua itu bukan yang terpenting. Baru sekarang Lao Ren dan Ibu Ren menyadari aura kebijaksanaan pemimpin yang samar-samar terpancar dari Ren He yang sedang duduk tenang di seberang sofa. Saat menjelaskan prospek masa depan Qinghe secara detail, Ren He menunjukkan logika yang sangat terstruktur hingga membuat Lao Ren dan Ibu Ren seolah-olah berada di tempat kejadian, menyaksikan betaua besar papan catur yang sedang disusun Qinghe.
Lao Ren dan Ibu Ren saling pandang – Inikah anak kandung kami sendiri?!
