Urusan Ren He menyebar melalui berita, sementara kasus Liu Yinghai beredar di lingkaran media. Kabarnya: Wartawan dari koran tertentu yang mewawancarai Liu Yinghai dimuntahi kotoran sebadan, ketiganya mengalami bayangan psikologis.
Kabar ini disebarkan dengan sumpah seribu kali benar, membuat semua orang yakin tanpa keraguan dan takut mewawancarainya lagi. Lagipula informasi penting sudah didapat, memanaskan nasi basi lagi tak ada artinya.
Yang terpenting dalam berita adalah ketepatan waktu. Siapa yang pertama mengunggah, dialah pemilik berita. Yang lain hanya numpang menaikkan suhu.
Kini di bawah pulpen tabloid sensasional, Ren He telah berubah menjadi sosok yang mencampakkan Liu Yinghai setelah memanfaatkannya...
Saat berita tabloid mulai menyebar luas tentang hubungan tak senonoh antara Ren He dan Liu Yinghai, tiba-tiba muncul segerombolan ID asing dan komentar daring yang menerjang seluruh jaringan. Hampir semua komentar terkait Ren He.
Pada awal mulanya, komentar-komentar penuh dengan teori berbeda: Ren He mungkin adalah anak bos konglomerat tertentu, atau memiliki latar belakang identitas khusus.
Gosip ini muncul dengan sudut pandang gossip unik yang langsung menyita perhatian penonton, mengangkat hal-hal yang belum pernah diliput media. Mereka menyukai kabar burung semacam ini.
Saat seluruh perhatian tertarik, arus opini publik mulai bergulir ke arah yang aneh...
Ren He pasti seorang ilmuwan!
Ren He pasti penganut penolakan pernikahan!
Ren He dulunya hidup sebagai pemulung!
Modal awal Ren He berasal dari kemenangan tiket lotre periode 20050101!
Setiap klaim ditambahkan suplai data dan Pengakuan, bahkan muncul akun-akun khusus yang tiba-tiba memberikan argumen mendetail namun aneh sebagai bukti...
Namun pada fase ini, publik masih merasa tertarik. Ketika ada yang mengklaim Ren He pemulung, proses menjadi kaya-nya pun dirinci dengan sangat meyakinkan...
Saat ini semua orang sudah mulai tertawa, melihat semua ini seperti hiburan belaka dan tak lagi dianggap serius. Mungkinkah Ren He seribu wajah? Apakah semua pengalaman hidup harus dijalani sekaligus?
Dengan sedikit logika saja pasti tahu ini semua cuma ocehan sembarangan.
Perlahan netizen mulai ikut meracik materi komedi tentang kisah-kisah unik Ren He.
Tapi semua paham ini cuma ilusi.
Pada akhirnya, ada yang bilang Ren He dewa, alien, siluman, bahkan Kesatria - segalanya ada... Tapi justru tak ada yang percaya!
Ketika melihat media cetak mengabarkan Ren He punya kebiasaan aneh, reaksi pertama mereka adalah... "Media sekarang juga ikut-ikutan nakal? Versi kalian paling ngawur sedunia, materi karanganku sendiri jauh lebih kredibel!"
Wartawan tabloid melihat gosip daring sampai muntah darah, "Brengsek! Siapa yang memulai ritme ini? Masih bisakah kita bermain dengan tenang!? Omongan kalian semua palsu, laporan kami nyata!"
Namun tak seorang pun mempercayai mereka...
Ini kan berita yang dibeli pakai uang, brengsek! Kenapa nggak ada percikan ombak sama sekali malah dicemooh!? Siapa brengsek yang bawa ritme ini, ayo maju ke depan!
Sementara itu, Pasukan Air Kacu Merah yang berhasil memimpin arus mulai mundur setelah sukses. Kini bahkan tanpa provokasi mereka, publik akan terus melanjutkan hiburan massal ini karena memang terlalu seru.
Informasi-informasi ini ada yang nyata dan ilusi, tapi sekarang kebenaran sudah tidak penting lagi - yang paling brengsek penting adalah kebahagiaan!
Pada akhirnya, tiba-tiba muncul di internet satu kalimat yang meledakkan semua orang: Setiap hati menyimpan Ren He yang satu-satunya...
Persis di saat ini, Ren He membuka akun Weibo. Tepat ketika Weibo akhirnya membuka pendaftaran dan fitur komentar, dia tiba-tiba muncul di Weibo dengan status: Kabarnya... setiap hati punya versi unik dariku?
Saat melihat postingan ini, netizen langsung tertawa sampai mengompol. Nada bicara polosnya benar-benar tiada tanding!
Sebagai bos besar di balik layar faksi Qinghe, hasilnya malah diolok-olok sampai seperti burung gereja begini. Tapi Ren He sepertinya sama sekali tidak marah, malah ikut bercanda bersama semua orang.
Hanya dalam sehari, pengguna terdaftar Weibo mencapai 630 ribu orang. Jumlah penggemar Ren He 4,9 juta, bahkan sementara ini masih mengalahkan penggemar Yang Xi dan Kesatria. Benar-benar pesta pora nasional yang juga meledakkan popularitas Weibo...
630 ribu orang ini baru pendaftaran satu hari. Ren He yakin tingkat kehidupan sebelumnya akan segera tercapai, waktunya tidak lama lagi.
Maestro Qinghe yang bertanggung jawab atas Weibo girang bukan main. Dia benar-benar tak menyangka efek bos langsung membela di arena ternyata lebih kuat dari endorser.
Sebenarnya inilah daya tarik internet. Di kehidupan sebelumnya, selebritas web mungkin tiba-tiba meledak karena sebuah video atau sepotong ucapan, alasan kepopulerannya tak bisa lebih sederhana. Makanya banyak yang ingin jadi selebritas internet...
Tapi selebritas internet pun ada tingkatannya, yang level tinggi mengandalkan IQ menyisakan konten, mungkin bisa mengandalkannya untuk dimakan seumur hidup di era konten adalah raja ini.
Namun selebritas internet level rendah, hanya menyisakan wajah seribu potret...
Biaya merekrut pasukan air kali ini juga tak kecil untuk Ren He, sejuta penuh. Meski Li Muxi mengakuinya, ia tak bisa membuat rumah tangga itu rugi. Antar manusia harus saling mengerti, penghasilan mereka memang tak semudah dirinya.
Tapi efektivitasnya benar-benar memenuhi standar Ren He. Kini Kacu Merah bukan lagi gesek tanpa otak, melainkan formula yang lebih mendalam.
Jika bukan karena membawa ritme yang benar-benar berkualitas sejak awal, pesta pora gosip nasional ini tak akan datang secepat ini, gelombang juga tak akan terdorong setinggi ini.
Sampai tahap ini, jika bukan orang dengan bukti nyata yang bicara bahwa ia adalah Kesatria, takkan ada yang mempercayainya.
Sementara Ren He bisa memiliki lebih banyak jeda waktu untuk merespons.
Bukan berarti ancaman benar-benar telah berlalu, hanya saja saat ini ia seolah memiliki lapisan perisai perlindungan. Perisai ini sementara takkan mengalami kerusakan, sehingga ia masih tetap aman.
Saat pulang malam hari, Ibu Ren bertanya padanya tentang situasi daring yang sedang ramai: "Mengapa semua orang seolah mengolok-olokmu?" Ren He menjawab santai, "Tak apa, itu hanya permainan di dunia maya."
Ibu Ren masih belum sepenuhnya memahami ritme komunikasi yang terjadi di ranah daring...
Seiring berjalannya waktu, barulah Ren He perlahan mulai menyadari di mana letak keuntungan terbesar dari peristiwa ini.
Di tengah hiruk-pikuk masyarakat yang mengumbar berbagai kisah Ren He, ketika tabloid-tabloid tak bermoral itu dihujani ejekan, para wartawan pun menyadari: Tampaknya tak ada lagi angle menarik yang bisa digali dari Ren He. Usaha menguliknya terasa sia-sia belaka.
Bukan berarti investigasi dihentikan total, hanya saja prioritas kerja sementara dialihkan kembali ke selebritas lain - seperti kisah cinta Yang Xi dengan Kesatria, atau interaksi mereka di Weibo.
Pokoknya lebih menarik daripada memantau Ren He...
