Saat Zhou Wumeng pensiun dulu, kejadiannya begitu menggemparkan hingga menjadi berita nasional. Saat itu semua orang bertanya-tanya siapa pemilik Yayasan Qinghe yang sanggup membuat tokoh besar sastra itu meninggalkan panggungnya dengan tekad bulat untuk beralih ke dunia amal.
Di hati semua orang, bos besar Yayasan Qinghe ini benar-benar jempolan! Konon, hak cipta beberapa novel yang berada di bawah naungan Yayasan Qinghe juga ditulis sendiri oleh sang bos besar ini!
Dulu, ada yang mengejek Yayasan Qinghe tidak tahu kemampuan sendiri, bahkan menolak sumbangan dari luar.
Faktanya, semua orang paham bahwa yayasan amal harus bergantung pada donasi. Tanpa sumbangan, mungkin mereka bahkan tidak bisa membayar gaji stafnya sendiri.
Dalam konsepsi masyarakat, yayasan amal wajib menerima sumbangan dari publik!
Namun Yayasan Qinghe justru menghalangi jalur mundur mereka. Tidak hanya menolak donasi saat ini, bahkan dalam konferensi pers resmi menjawab pertanyaan wartawan, mereka secara resmi mengumumkan TIDAK AKAN PERNAH menerima sumbangan.
Saat itu, Yayasan Qinghe masih harus mengandalkan pendapatan dari "Sang Pengejar Layang-Layang" dan San Zi Jing untuk mempertahankan kegiatan amal mereka, dengan kecepatan yang relatif lambat.
Orang-orang di industri ini tertawa, ingin tahu sampai kapan Yayasan Qinghe bisa bertahan. Buku "Sang Pengejar Layang-Layang" mungkin laris sekarang, tapi berapa lama bisa bertahan? Secara umum, siklus penjualan panas sebuah buku biasanya sekitar 3 bulan, yang paling lama satu tahun.
Namun Yayasan Qinghe tetap tenang tak menghiraukan pandangan semua orang, sementara "Sang Pengejar Layang-Layang" hingga kini masih bertengger di tiga besar daftar penjualan terbaik buku fisik...
Saat ini di daftar penjualan domestik, "Kunlun" menempati posisi ketiga, "Sang Pengejar Layang-Layang" di peringkat kedua, sedangkan yang pertama adalah "Harry Potter dan Batu Bertuah"!
Ketika Harry Potter pertama kali muncul dalam wawasan semua orang, tak banyak yang memperhatikannya. Orang hanya tahu buku ini sudah sangat panas di luar negeri, menjadi nomor satu di daftar penjualan buku fisik lebih dari sepuluh negara.
Namun setelah melalui masa fermentasi selama setengah tahun di dalam negeri, Harry Potter muncul dengan wujud tak tertandingi yang menduduki berbagai daftar peringkat, membuat semua orang tergila-gila pada dunia sihir yang memukau itu.
Pandangan dunia yang utuh, pengaturan yang raksasa, serta penetapan misi yang digambarkan dengan sangat mirip dan hidup.
Di era ini, Harry Potter memenuhi kebutuhan batin masyarakat. Sekolah sihir Hogwarts bagai pelabuhan amun bagi setiap orang, semua orang bisa merasakan empati yang berbeda saat mengikuti perjalanan Harry kecil memasuki sekolah sihir ajaib itu.
Pada Januari 2007, saat para penjual buku menghitung penjualan Harry Potter, mereka tiba-tiba menemukan buku ini tidak hanya menduduki puncak daftar penjualan terbaik, tapi juga menciptakan rekor penjualan!
Saat itu, Departemen Operasi Hak Cipta di bawah Yayasan Qinghe juga mengumumkan kepada media tentang penjualan global Harry Potter tahun ini: Pendapatan mencapai 120 juta dolar AS!
Artinya, Yayasan Qinghe berhasil menghasilkan 960 juta RMB sendiri tanpa perlu menggalang dana sama sekali.
Ya, dengan kemampuan menghasilkan uang seperti ini, buat apa lagi menggalang dana...
Selain itu Yayasan Qinghe mengumumkan bahwa Harry Potter akan memiliki tujuh seri, dengan seri kedua yang akan dirilis pada April 2007!
Ada yang mulai menghitung, dari situasi saat ini saja, hanya seri pertama sudah bisa menghasilkan sebanyak ini, bagaimana dengan tujuh seri?
Sebenarnya perhitungan mereka masih terlalu sederhana, hanya Lao Zhou dan Ren He yang memahami masa depan Harry Potter di sana.
Itu adalah kerajaan budaya yang utuh - merchandise, hiburan, film, komik, permainan, semuanya bisa ada!
Triliunan dolar, itulah target akhir Zhou Wumeng.
Karena buku Harry Potter ini pula, Yayasan Qinghe kembali menjadi sorotan panas, sementara penulisnya tetap menjadi misteri.
Benarkah ini ditulis oleh bos besar Yayasan Qinghe? Sungguh mengerikan!
Dan yang paling menakutkan, pihak tersebut dengan mudah menyerahkan pendapatan ini untuk amal.
1.2 miliar dolar untuk amal sekarang, orang seperti apa yang memiliki keberanian visioner untuk mengambil keputusan seperti ini? Pantas Lao Zhou mengundurkan diri!
Pantas pula Lao Zhou memuji setinggi itu sang "pemilik baru"!
Sejujurnya, Lao Zhou sendiri tidak menyangka bahwa perkataan Ren He benar-benar menjadi kenyataan. Kerajaan budaya yang pernah digambarkan oleh pemuda itu untuknya perlahan mulai terwujud. Dulu ia tidak percaya, namun kini ia mulai yakin.
Buku ini benar-benar meledak dalam skala dunia!
Kala itu, sang pemuda tertawa percaya diri di halaman Liu Hai Hutong miliknya. Kini ketika diingat kembali, di antara dedaunan yang berterbangan, senyum percaya diri pemuda itu benar-benar berkilau bagai gemintang.
Lao Zhou sulit membayangkan masih ada manusia langka seperti ini di dunia. Dulu ia pernah mengolok-oloknya sebagai sastrawan besar zaman kuno yang bebas, tak terikat, jernih, dan luar biasa cantik. Kini ia sadar ucapannya itu ternyata tepat.
Namun kemilau yang menyilaukan juga menuai keraguan. Kali ini isu dibawa oleh rekan seprofesi. Seorang eksekutif yayasan amal secara terbuka menyindir, "Siapa tahu Yayasan Qinghe hanya pura-pura beramal? Kalau tidak, mengapa tidak berani membuka pembukuan penginapan mereka?"
Gelombang isu yang dibawa oknum ini membuat banyak netizen yang polos mulai menuntut secara terbuka agar Yayasan Qinghe mempublikasikan catatan keuangan mereka, tidak boleh membiarkan dana ini masuk ke kantong pribadi.
Saat itu kejadian ini bahkan memicu gejolak dahsyat, membuat semua orang mempertanyakan: Ke mana sebenarnya uang Yayasan Qinghe mengalir? Apakah ada oknum yang mengeruk keuntungan pribadi?
Bahkan ada yang berteriak-teriak menyatakan program amal Yayasan Qinghe tidak logis, seharusnya mengalokasikan lebih banyak dana untuk membangun daerah pegunungan miskin.
Beberapa orang memang seperti ini: menganggap orang tajir wajib menyumbang, menganggap kegiatan amal harus dilakukan sampai tuntas, memandang yayasan amal dengan kecurigaan seolah ada kejanggalan.
Tapi keputusan Ren He dan Lao Zhou sejak awal untuk tidak menerima donasi dari luar justru untuk mengantisipasi hari seperti ini!
Agar Yayasan Qinghe bisa tetap tegak bagai puncak gunung yang tak tergoyahkan ketika menghadapi gelombang keraguan dari semua pihak!
"Alasan Pak Zhou mengundurkan diri adalah karena di Yayasan Qinghe, beramal 'tak perlu meminta bantuan siapapun' - sikapnya lebih didengar!"
"Memang Zhou Wumeng baik hati, tapi bukan berarti ia tak punya watak. Yayasan Qinghe langsung menggelar konferensi pers: 'Semua sumber dana kami berasal dari penghasilan sendiri, tak pernah menerima sepeser pun sumbangan.'"
Makna pernyataan ini jelas: "Uang gue semuanya hasil jerih payah sendiri, sama sekali tak ada hubungannya dengan kalian!"
"'Tak terima sepeser pun donasi, kami juga bukan kantor pemerintah yang wajib membuka pembukuan. Berbeda dengan lembaga lain, kami tak punya mobil mewah, tak hadir di pesta arak mewah. Yang kami miliki hanyalah kehidupan desa pegunungan, dan 3127 guru relawan yang mau berkorban untuk amal!'"
"'Cara kami menggunakan dana Yayasan Qinghe mutlak kami yang tentukan. Kembali ke pernyataan pertama: Lagipula uang ini hasil keringat kami sendiri.'"
Saat itu semua wartawan yang ingin bertanya langsung terpaku. Tak ada yang menyangka Yayasan Qinghe ternyata seberani ini!
Beda banget sama yayasan lainnya ya!
……
