Baik Yang En maupun Tian Qu tahu Ren He bukan orang biasa. Hanya saja Yang En dan yang lain tidak memahami kondisi Ren He, atau situasi terkini saat ini. Tian Qu termasuk Yang En sangat paham bahwa Ren He adalah Kesatria, mengingat saat Lin Hao menyelidiki situasi sekitar Yang En dulu, diketahui bahwa orang yang paling dekat dengan Yang Xi sebenarnya hanya Ren He saja.
Jadi meskipun Yang En tidak mengatakan, Tian Qu seharusnya paham fakta bahwa Ren He adalah Sang Kesatria.
Namun baik Kisah Sang Kesatria maupun pengalaman masa lalu Ren He, semuanya tidak berkaitan dengan senjata api. Di kampung halaman sendiri masih bisa diatasi, tapi saat menghadapi momen bahaya sesungguhnya, memiliki senjata atau tidak sama sekali konsep yang berbeda. Tidak seperti di film dimana tokoh utama sendirian dengan golok bisa membunuh semua penjahat.
Hal itu sama sekali mustahil.
Dalam kondisi Ren He yang tetap waspada, sangat mungkin ia tidak akan menuruti yang diatur keluarga. Karena tidak bisa dijelaskan lewat telepon, maka tidak ada yang lebih meyakinkan daripada kemunculannya sendiri.
Tentu, Yang En juga merasa situasi belum mencapai titik kritis. Jika tidak, sama sekali tidak akan mengizinkan Yang Xi mereka kembali ke AS. Sebulan yang lalu situasi masih samar-samar, mereka hanya menerima telepon anonim yang ingin menukar konten rencananya yang baru disahkan Badan Keamanan Nasional AS dengan perlindungan politik Tiongkok.
Sampai saat ini Yang En dan timnya masih belum mengetahui isi rencana ini sebenarnya apa, hanya tahu bahwa hal ini menyangkut keamanan informasi negara-negara di seluruh dunia, termasuk wilayah domestik AS.
Alasan Yang En menganggap situasi saat ini masih relatif stabil adalah karena kontak antara kedua pihak belum mencapai tahap krusial.
Selain itu, alasan rahasia Yang En keluar kali ini adalah karena pihak lawan tidak mau bertemu di Kedutaan Besar Tiongkok untuk menghindari paparan jejak, dan hanya mau bertemu dengan Duta Besar sendirian. Setelah bertemu dengan Yang Xi dan Ren He, Yang En akan segera menuju pinggiran New York untuk menemui informan ini.
Ren He duduk dengan tenang di hadapan Yang En. Sebagai generasi yang mengalami era ledakan informasi, antara tahun 2010-2017 di kehidupan sebelumnya terlalu banyak peristiwa tersembunyi yang akhirnya terungkap, membuatnya benar-benar memahami bahwa dunia yang tampak tenang saat itu sebenarnya menyimpan ombak besar yang bergelora.
Pada tahun-tahun itu, sejumlah besar agen mata-mata Amerika, Tiongkok, dan Rusia menghilang secara misterius di wilayah negara lawan, tanpa proses pengadilan maupun vonis hukuman, lenyap begitu saja seperti ditelan bumi.
Sudah bisa ditebak, pasti sudah dicengkeram pihak berwajib!
Pada 8 Juli 2010, Rusia membebaskan 4 agen AS beserta keluarga mereka untuk ditukar dengan 10 tersangka mata-mata Rusia - hal seperti ini pun sudah lama dibongkar ke publik.
Ini baru informasi yang bisa diketahui orang biasa seperti Ren He. Lalu bagaimana dengan yang tidak terungkap? Masih ada ribuan agen mata-mata yang lenyap tanpa jejak - ke mana mereka menghilang?
Ren He bahkan sangat memahami betapa heroiknya langkah Yang En yang mengambil risiko besar datang dari Washington ke New York demi keselamatan Yang Xi dan dirinya sendiri.
Selama pihak lawan tetap berada di dalam kedutaan besar, statusnya masih sebagai duta besar. Namun setelah keluar secara rahasia, identitasnya hanyalah seorang warga Tiongkok biasa yang masih menjalankan pekerjaan mata-mata. Sekali terjadi masalah, orang ini bisa menguap dari dunia fana atau baru ditukar pulang beberapa tahun kemudian - semua ini merupakan hal yang sangat wajar.
Kejadian apa sebenarnya yang membuat Yang En begitu semangat dan tegang? Ekspresi Yang En tersenyum lebar, namun kata-kata yang keluar dari mulutnya sama sekali tidak berkaitan dengan mimik wajahnya. Bagi Ren He yang memperhatikan, ini seperti robekan realita, seolah sedang mengalami mimpi.
Yang En tidak memberikan informasi apapun, hanya sekadar memberi tahu bahwa jika situasi memburuk akan diatur evakuasi. Dalam sejarah, kasus keluarga mata-mata yang dicengkeram mati-matian tidaklah sedikit. Dalam perang sejati tidak ada tempat untuk hutang budi, semangat kemanusiaan yang disebut-sebut hanyalah secarik kain penutup aib.
Tapi Yang En tidak bicara, Ren He harus berpikir sendiri. Arah besar sejarah saat ini sebenarnya konsisten, lalu apa yang terjadi di Amerika tahun 2007?
Banyak kasus penembakan di kampus? Bukan.
Krisis subprime Amerika? Bukan.
Di kehidupan sebelumnya tahun 2007 juga ada serangan mengerikan yang terkenal, tapi tidak sampai membuat Yang En begitu pusing.
Ren He menggunakan memori supernya untuk mencari semua peristiwa besar tentang Amerika dalam ingatan kehidupan sebelumnya, lalu tiba-tiba terpaku - waktu mulai Program PRISM memang tahun 2007!
Snowden di kehidupan sebelumnya, apapun motivasinya, mengklaim telah membongkar Program PRISM Amerika karena tersiksa nurani, yang melibatkan penyadapan telepon Kanselir Jerman Merkel, Presiden Meksiko, dan mantan presiden AS.
Snowden sendiri menyatakan alasan pembongkaran ini adalah karena dalam sistem ini, bahkan petugas keamanan di bawah kontraktor militer bisa sembarangan mengambil catatan panggilan, konten email, dan lain-lain hampir semua warga Amerika.
Hal ini merupakan rencana kolaborasi antara Badan Keamanan Nasional Amerika dengan Sembilan Besar perusahaan internet, dimana Program PRISM memungkinkan dinas intelijen AS secara bebas mengakses konten apa pun di dalam server.
Tapi di kehidupan sebelumnya, kasus yang dibongkar Snowden sudah terjadi jauh kemudian. Kalau Yang En dan timnya sudah mendapat kabar sekarang, itu tidak masuk akal.
Sudahlah, berpikir terlalu banyak tidak berguna. Ren He merasa peristiwa ini tidak terlalu terkait dengannya. Bahkan dia ingin segera membawa Yang Xi pulang ke rumah kita, mengapa menunggu sampai situasi benar-benar mencapai titik kritis?
Ren He memanfaatkan suara musik yang masih terdengar untuk menyuarakan pendapatnya: "Menurutku kita harus langsung meninggalkan tempat ini sekarang, bukan?"
Baginya, Ren He sepenuhnya didukung tindakan Yang En dan kawan-kawan saat ini. Bagaimanapun, negara memiliki orang-orang yang memikul beban di jalan tak terlihat, sehingga mereka bisa menikmati kehidupan yang aman.
Yang perlu dia lakukan hanyalah memastikan semua properti faksi Qinghe membayar pajak sesuai aturan, berkontribusi pada kemakmuran ekonomi negara, ditambah dukungan Yayasan Qinghe terhadap pendidikan.
Inilah yang harus dilakukan seorang orang biasa seperti dirinya. Mungkin ini terlihat egois, tapi ia yakin dirinya jauh lebih baik daripada warganet keyboard di kehidupan sebelumnya yang hanya teriak cinta negara tanpa aksi nyata.
Lalu apa lagi yang bisa ia lakukan? Membantu Yang En menyelesaikan misi dengan kemampuan menembak dan poin fisiknya? Masih ngelindur kali! Kekuatan individu tak ada artinya di hadapan mesin negara!
Ren He berpikir jernih. Sistem Hukuman Langit yang memberinya kekuatan super tak membuatnya lupa diri. Tugasnya sekarang adalah menjauh dari konflik, pulang cepat sebelum badai datang agar tidak terseret dalam konflik sebagai anggota keluarga. Inilah hal serius yang harus diprioritaskan.
Urusan profesional harus diserahkan pada ahlinya. Yang En pun tak pernah berniat melibatkannya. Buktinya, dia sampai bersusah payah memberi petunjuk untuk segera pergi.
Ren He sulit membayangkan bagaimana jadinya jika Yang Xi harus mendekam di penjara rahasia. Ia tak boleh membiarkan hal seperti ini terjadi.
Karena itu, ia harus segera membawa Yang Xi pulang ke rumah kita.
