Serangan jaringan tidak pernah berhenti, bahkan di tahun 2017 pada kehidupan sebelumnya, dalam sejarah internet serangan DDoS terhadap perusahaan pernah mencapai 453.8Gbps secara instan. Hacker tidak pernah menghilang dari kehidupan, malah menjadi lebih kuat, lebih terorganisir dan disiplin.
Dalam proses kehidupan normal, manusia jarang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di dunia hacker. Semua ini seolah merupakan hal-hal yang dirahasiakan.
Namun ia benar-benar nyata.
Ren He juga meremehkan perkiraannya terhadap metode promosi "1984". Dia pikir cukup membuat lebih banyak orang memperhatikan buku ini, karena buku ini sendiri bersifat resmi.
Tapi ketika metode serangan hacker tiba-tiba muncul secara padat dan menyerang lebih dari 100 website resmi perusahaan dengan cara kejam dan meledak, ini menjadi berita fenomenal!
Pada kehidupan sebelumnya, software antivirus sebenarnya merupakan jebakan. Penjualan software antivirus sebelumnya memang tidak bagus, bahkan perusahaan sendiri tidak bisa mengurus kehidupan mereka sendiri karena semua orang menganggap ini sebagai pembesar-besaran bahaya.
Namun ketika para pengusaha perangkat lunak antivirus mulai mengembangkan virus sendiri, dunia menjadi sangat berbahaya. Mereka mengembangkan virus sambil menyebarkan perangkat lunak antivirus mereka, bagaikan tangan kiri mencabut pedang tajam untuk membunuh, sementara tangan kanan memasarkan perisai mereka.
Yang paling klasik mungkin adalah pendiri perusahaan McAfee tersebut.
Kini seluruh Eropa dilanda kepanikan akibat serangan jaringan internet yang tiba-tiba ini, karena skala serangannya terlalu luas dan metodenya terlalu efektif. Sekali menghantam langsung pergi, setelah berbuat jahat menghilang tanpa jejak, tujuannya hanya untuk memasang sebuah buku yang isinya menyebarkan pemikiran anti-totalitarianisme.
Hacker ini seperti prajurit demokrasi di dunia maya... Ini membuatnya terasa sangat legendaris!
Masyarakat Eropa pun berada dalam dilema: di satu sisi panik menuntut pemerintah memberikan perlindungan keamanan jaringan internet dan menyelidiki pelakunya, di sisi lain membaca buku tersebut sambil merenungkan ide-ide anti-totalitarianisme di dalamnya.
Alasan Ren He melarang Xu Nuo menyerang situs resmi Eropa mana pun juga karena kekhawatiran awal bahwa situasi bisa menjadi terlalu besar, bahkan bisa memicu perlawanan sengit saat itu juga.
Sekarang, adaptasi novel "1984" telah sepenuhnya melampaui pengaruh versi kehidupan sebelumnya. Di kehidupan sebelumnya, karya ini disebut-sebut sebagai salah satu karya representatif anti-totalitarianisme, namun sebenarnya tidak banyak yang benar-benar membacanya.
Kini berbeda. Semua orang ingin tahu apa isi buku ini, bahkan media pun memberitakannya!
Awalnya media melaporkan peristiwa serangan hacker, lalu perlahan mulai melakukan evaluasi mendalam dan mengulas buku "1984", perhatian mereka ternyata berangsur beralih ke konten buku itu sendiri!
Ketika Xu Nuo kembali keesokan paginya, Ren He baru saja bangun sambil mengusap pelipis. Saat memantau opini media Eropa, Xu Nuo langsung terpaku: "Main terlalu kencang..."
"Kamu tidak akan ketahuan, kan?" tanya Ren He.
"Tidak, bahkan di server tak ada jejakku," Xu Nuo berkata penuh percaya diri: "Kau pernah memberi perintah kan, tidak boleh terekspos."
"Hm, tidak terekspos itu bagus. Semakin besar kejadian ini semakin baik! Aku justru takut skandalnya kurang besar!" Ren He tersenyum lebar.
Dengan kemampuan seperti nabi, ia berhasil memperoleh semua bukti tentang Program PRISM. Tanpa pengalaman kehidupan sebelumnya, sebenarnya ia sendiri pun tak tahu harus mulai dari mana. Tapi karena berhasil mendapatkan data ini, saatnya memberi AS perlawanan yang layak!
Siapa sangka dua orang bisa melawan pemerintah? Ren He penasaran, saat cara mendapatkannya terbongkar, seberapa terkejutnya Badan Keamanan Nasional AS nanti. Mungkin mereka tak pernah menyangka kebocoran bisa sesederhana mencuri harddisk dari rumah!
Mata-mata di seluruh dunia pasti merasa malu - kenapa tak terpikir sejak awal?!
Ini ibarat kertas jendela tipis, tapi justru Ren He yang menusuknya hingga bolong.
Xu Nuo tentu tahu tujuan akhir Ren He. Saat minum arak tadi malam, Ren He sudah menjelaskan seluruh rencananya. Dalam skema ini, partisipasi Xu Nuo mutlak diperlukan.
Ren He bertanya pada Xu Nuo: "Takut tidak?"
"Takut," Xu Nuo mengakui dengan jujur: "Tapi perasaan bermusuhan dengan dunia ini... sungguh memuaskan..."
Benar, memuaskan. Banyak orang pernah berkhayal: bagaimana jika suatu hari mereka bisa melawan dunia demi kekasih atau hal penting? Pasti sangat membebaskan!
Bahkan bisa dibilang, sejak kecil Xu Nuo mulai kontak dengan komputer, dia sudah memuja hacker. Sebab hacker bisa menguasai hak prerogatif di jaringan.
Keinginan merusak di masa remaja memang ada. Tapi Ren He sudah mengubah keinginan merusak Xu Nuo menjadi pencapaian membangun kerajaan bisnis.
Kepuasan menciptakan selalu lebih nyata dan memuaskan dibanding hasrat menghancurkan.
Ren He menggelengkan kepala: "Berperang dengan dunia? AS belum bisa mewakili seluruh dunia. Tapi yang penting kau tidak takut."
Kini reputasi "1984" telah tersebar luas, dan dengan cepat menyebar ke Tiongkok, Rusia, AS, Jepang, dan benua-benua lain berkat pemberitaan media.
Publik lebih tertarik pada berita serangan hacker, namun tidak ada yang bisa mengabaikan buku di balik pemberitaan tersebut.
Beberapa hari ini, diskusi di internet hanya berkutat pada isu anti-tirani, membahas betapa mengerikannya hidup di bawah pengawasan total.
Seolah-olah dengan membahas ini, pemikiran semua orang naik satu tingkat.
Sampai saat ini, tak seorang pun menyadari konsekuensi lanjutan dari peristiwa ini. Pada akhirnya, mungkin publik justru lebih penasaran dengan sang hacker.
Siapakah hacker ini? Menyerang begitu banyak situs Eropa dengan efektif, tapi mengapa buku ini tidak mencantumkan nama penulis?
Apa sebenarnya tujuannya? Apakah dia penulis buku ini? Benarkah dia seorang pejuang demokrasi?
Semua orang sangat tertarik dengan masalah-masalah ini, seolah-olah dalam kehidupan nyata muncul sosok pendekar yang berani menantang otoritas.
Kemampuan akan membuat seseorang dipuja, faktanya banyak orang tidak peduli apakah orang ini baik atau jahat.
Cukup menjadi legenda hidup saja.
Anti-totaliterisme akhirnya menyebar ke AS seperti yang diharapkan Ren He, rakyat Amerika juga sama-sama keberatan dengan totaliterisme, namun mereka menganggap hal-hal ini masih jauh dari mereka.
Yang harus dilakukan Ren He adalah menunggu hingga penduduk di tanah itu telah terbawa dalam gejolak anti-totaliterisme, kemudian menyulut bom terakhir untuk meledakkan segala sesuatu di sana.
Emosi, ekonomi, kehidupan.
Menunggu tepat satu minggu, Ren He dan Xu Nuo akhirnya kembali ke ruang operasi yang dipenuhi layar. Ren He menyerahkan serangkaian dokumen termasuk awal Program PRISM, departemen pemberi otorisasi, dan dokumen otorisasi.
Siapa yang akan melaksanakan, siapa yang bertugas operasional, daftar personel terkait, semua konsultan keamanan itu akan terekspos di hadapan publik.
Selain itu, seberapa luas cakupan pengawasannya, pemimpin negara mana saja yang masuk dalam target pemantauan... dan sebagainya, semua bukti konkret yang tak bisa dibantah pemerintah AS.
"Mulailah," Ren He duduk di ruangan gelap, layar di depan matanya berkedip tak menentu.
Waktu balas dendam tiba.
