Sebenarnya selama masa studi Yang Xi, yang pertama kali mengenal dan merasakan karakter aslinya justru adalah teman sekamarnya.
Saat ini seluruh pendapatan Yang Xi ada di Su Ruqing, dia juga tak pernah meminta dari Su Ruqing. Sebelumnya Su Ruqing sempat ingin memberinya sebuah kartu, pendapatan masa depan akan ditransfer tetap ke kartu ini, tanpa lagi melakukan kontrol ekonomi padanya.
Tapi waktu itu kebetulan saat Yang Xi baru kembali dari AS, Ren He masih dalam kondisi hidup-mati. Dalam situasi seperti ini Yang Xi bahkan menolak bertemu Su Ruqing, apalagi mengambil kartu itu.
Tahun ini fee endorsement Kesatria yang mencapai puluhan juta dolar AS diserahkan Ren He ke Yang Xi sebagai uang jajan. Yang Xi sama sekali tidak kekurangan uang, mungkin malah lebih banyak dari penghasilan menyanyinya. Yang Xi juga tidak terlalu dibuat-dibuat, langsung dipakai tanpa rasa malu, lagipula Ren He memang tajir.
Hal yang cukup baik di Akademi Musik Pusat adalah setelah masuk ke dalam sekolah, siswa bisa memilih sendiri standar akomodasi seperti apa.
Berbeda dengan lokasi kecil Zhongxi, kampus Akademi Musik Pusat secara keseluruhan dua kali lebih besar dari Zhongxi. Bangunan sekolahnya juga dibangun dengan sangat apik, sehingga tersedia pilihan kamar untuk dua orang, ruang privat, empat orang, dan enam orang.
Kamar enam orang dianggap terlalu ramai dan berisik. Ren He menyarankannya memilih kamar empat orang.
Setiap standar memiliki harga berbeda. Meski Yang Xi Tak Kekurangan Uang, sama seperti pemikiran Ren He, dia ingin bertemu lebih banyak teman, idealnya memiliki satu atau dua sahabat sejalan.
Bahkan teman sekamarnya pun tak menyangka Yang Xi memilih tinggal di asrama privat ini. Sesuai logika, seharusnya kamar single-lah yang sesuai dengan identitas sebenarnya!
Mereka semua pernah mendengar lagu-lagu Yang Xi dan sangat menyukainya. Sekarang akhirnya bisa melihat sosok aslinya membuat mereka sedikit bersemangat.
Pikiran gadis memang sulit ditebak dan kompleks. Faktanya di masa pelajar, meski pemuda suka berantem, persahabatan antar laki-laki biasanya lebih 'Besi' dibanding perempuan - mengutarakan isi hati, jika salah bicara langsung bertarung, sama sekali tidak menyembunyikan apa pun.
Tapi banyak siswi tidak seperti itu, bahkan hubungan antar perempuan bisa kompleks sampai bikin pusing.
Namun setelah Yang Xi masuk asrama, situasi justru berkembang ke jalan yang sama sekali berbeda. Ketika seseorang setara denganmu, mungkin masih ada sedikit kecemburuan. Tapi jika terlalu sempurna sampai bagai berasal dari dunia berbeda, kecemburuan itu pun lenyap...
Tiga siswi yang tersisa bertanya macam-macam, tak satu pun yang menanyakan cara jadi selebritas. Semua malah menanyakan kabar Bagua antara Yang Xi dan Kesatria...
Tapi Yang Xi tak bisa cerita detail. Peristiwa yang dialami berdua bisa diceritakan garis besarnya, namun tetap harus waspada kalau-kalau lawan bicara bisa menemukan petunjuk tentang Ren He dari ucapannya.
Meski hanya cerita sekilas, tiga siswi itu sudah iri setengah mati. Gadis mana yang tak suka kisah cinta yang bergemuruh?
Yang agak disesalkan Yang Xi: jika urusan segitu saja sudah dianggap "bergemuruh" di mata teman sekamar, bagaimana dengan rahasia-rahasia lain yang tak bisa diceritakan?
Demi dirinya bisa meninggalkan AS dengan selamat, dia rela kembali sendirian ke medan perang. Adegan seperti ini pun jarang ada di film, bukan?
Itulah yang disebut heroik. Sepanjang hidup Yang Xi takkan melupakan semua ini. Setelah melewati begitu banyak hal, dia hanya berharap cinta mereka bisa abadi selamanya.
Karena di dunia ini mungkin takkan ada lagi orang yang akan memperlakukannya seperti itu.
Dia sangat ingin memberitahu semua orang betapa luar biasanya orang itu, tapi sekarang belum saatnya untuk mengungkapkannya.
Yang Xi menuliskan serpihan kisah mereka di fitur status aplikasi chat, hanya terlihat olehnya sendiri. Jika suatu hari kebenaran terungkap dan Ren He akhirnya bisa membuka identitas aslinya, dia akan membuat seluruh dunia iri sekali seumur hidup!
Tiga teman sekamar perempuan semuanya baik hati, satu bernama Lulu, satu Xu Ying, dan satu Hou Xueyan. Mereka gadis-gadis cantik, terutama Lulu yang memiliki kecantikan memesona hingga bisa "membahayakan negara dan rakyat". Bahkan Yang Xi harus mengakui Lulu jauh lebih cantik darinya, termasuk kategori kecantikan Timur klasik yang mempesona bagai mimpi...
Hou Xueyan sudah punya pacar. Saat ini dia sedang menelepon pacarnya sambil menceritakan hubungan antara Yang Xi dengan Kesatria. Secara tak sengaja Yang Xi baru tahu bahwa Qi Huan ternyata masih mahasiswa baru jurusan sutradara di Zhongxi.
Ini agak mengejutkan bagi Yang Xi. Rupanya dia dan Hou Xueyan kebetulan memiliki pacar yang sama-sama di Zhongxi!
Dari perkataan Hou Xueyan, Qi Huan adalah pemuda sangat berbakat yang sudah mulai shooting film pendek sejak SMA dan mendapat pujian netizen. Awalnya Hou Xueyan adalah pemeran utama wanita Qi Huan yang selalu dipuji aktingnya, sampai akhirnya pujian itu mengubahnya menjadi pacar.
Semua orang bercanda mengatakan Hou Xueyan adalah aktris yang di-"aturan tak tertulis" oleh Qi Huan. Hou Xueyan sendiri mengangguk malu-malu, lalu tertawa tak tahu malu: "Benar, aku memang di-aturan tak tertulis olehnya..."
Lulu pelupa dan wataknya kurang baik. Jika ada yang mengajak kenalan langsung ditolak mentah-mentah, meski sebenarnya baik hati.
Xu Ying seperti kakak tetangga, sesekali melontarkan kalimat-kalimat jenaka yang penuh humor.
Yang Xi merasa keputusannya mengikuti saran Ren He untuk melanjutkan sekolah dan memilih kamar berempat adalah pilihan tepat. Manusia makhluk sosial, kehidupan dibangun dari orang-orang di sekitarnya.
Hidup tanpa teman adalah kesedihan dan kesepian. Yang Xi tak ingin seperti itu.
Di akhir pekan, Yang Xi pamit pada teman sekamar untuk kembali ke rumah Siheyuan, berdalih akan menemui pacar.
Tiga lainnya matanya berbinar: "Bisa kami ikut bertemu Kesatria?"
"Hmm... Aku tanya dulu ya. Dia kurang suka bersosialisasi," jelas Yang Xi sambil tersenyum.
Akhir pekan adalah ruang pribadi dia dan Ren He, sejujurnya dia juga tidak ingin diganggu. Ren He sudah berjanji akan menjadi support untuknya dalam dua game Dota, syaratnya adalah Yang Xi harus mencium Ren He...
Syarat-syarat kecil seperti ini bagai permainan mini antara mereka berdua, dan mereka tak pernah bosan melakukannya.
Bertemu orang yang salah, waktu menjadi siksaan. Tapi bertemu orang yang tepat, seumur hidup pun terasa sekejap mata.
Yang mengejutkan para teman sekamar Yang Xi adalah, baru beberapa minggu masuk sekolah, mereka sudah tahu Yang Xi adalah gadis kecanduan internet. Setiap malam dia harus bermain Dota bersama Sang Kesatria, bahkan mengunggah video permainannya ke Weibo... ID-nya terbuka untuk publik, hanya saja dia menolak permintaan pertemanan.
Ada yang memeriksa rekam jejak permainan Yang Xi, ternyata menemukan dia punya beberapa rekan tetap. Hanya saja nama ID game mereka agak... geli di selangkangan...
ID bahasa China Ren He adalah "Jangan Dengar, Sepatu Terbang Pengubah Emas". Sepatu Terbang bisa melaju ke seluruh peta untuk mencari uang, sedangkan Tangan Pengubah Emas adalah alat peraga mahal di awal permainan yang tidak berguna dalam pertempuran.
ID Yang Runrun adalah "Jangan Pedulikan, Tongkat Merah Dimaksimalkan". Tongkat Merah adalah alat peraga dengan serangan instan berbahaya yang mengarah ke target, dirancang khusus untuk merebut kill...
ID Zhang Jinglin adalah "Bawa Bola, Siapa Tumor Ganas?". Tidak peduli rekan tim, hanya fokus push lane...
ID Li Shuaizhen adalah "Tolak Tolak, Pedang Suci Cahaya Gemilang".
Ini brengsek empat tumor ganas sih! Sedangkan ID Yang Xi adalah "Tanpa Aku, Gelombang Ini Tanpa Aku"!
Pantaskah seorang cewek Ratu Musik menggunakan ID seperti ini?!
Namun harus diakui, kelima ID ini memiliki tingkat pengenalan tinggi dan sangat berirama...
