Seorang teman yang selalu membuatnya kesal karena tak punya ambisi, seorang teman yang acuh tak acuh pada akting dan masa depan, seorang teman yang bahkan tak memakai satu pun merek branded.
Tiba-tiba berubah menjadi nakhoda kerajaan bisnis internet, penerus konglomerat properti raksasa, superstar global...
Ini rasanya seperti apa sih brengsek?!
Li Shuaizhen merasa kualifikasi yang ia miliki begitu lemahnya jika dibandingkan dengan orang itu... Bahkan seharusnya mereka tidak pantas untuk dibandingkan, kalau dipaksakan hanya akan jadi penghinaan diri.
Ia tak pernah memberitahu siapapun bahwa Kesatria juga idolanya, mulai dari masa drift sepeda dulu...
Kini tiap hari ia masih mengunjungi situs web resmi TK untuk mengecek apakah ada update video Kesatria, sudah dua bulan ini selalu "Harap ditunggu"... Semua orang bingung apakah Kesatria terluka, baru sekarang Li Shuaizhen tahu ternyata Kesatria tidak terluka, hanya karena mengikuti Yang Xi pulang ke rumah kita untuk melanjutkan sekolah sehingga rencananya terputus.
Ia teringat otot-otot simetris yang dikenakan Ren He dulu, baru sadar: Pantas postur tubuh Ren He begitu bagus, dia kan Kesatria!
Seolah semua kejadian yang berkaitan dengan Li Shuaizhen bisa dijelaskan dengan dua kata: Kesatria...
Hingga sore hari ini, Li Shuaizhen masih berpikir bahwa dirinya harus banyak membantu teman sekelas di asrama, agar setelah lulus nanti mereka bisa sering dapat tawaran main film. Sekarang ketika dipikir ulang, ia sendiri yang merasa wajahnya memerah.
Tapi Li Shuaizhen saat ini tidak punya banyak emosi negatif. Ia tidak iri pada orang kaya, hanya ingin cepat-cepat menjadi kaya sendiri.
Jadi di momen ini, gejolak di hatinya justru adalah KEGEMBIRAAN!
"Apakah kalian ingat apa yang Ren He tanyakan pada kita kemarin dulu?" tanya Li Shuaizhen dengan antusias.
Zhang Jinglin tertegun. Kemarin dulu mereka mungkin sedang mendiskusikan hal-hal terkait film. Seluruh anggota Asrama 313 memang lebih menyukai film dan drama TV ketimbang teater.
Di tempat seperti Zhongxi sebenarnya ini agak melenceng, tapi toh tidak menelantarkan tugas utama.
Kemarin mereka berbicara banyak hal. Ren He bahkan lebih banyak berpendapat, bahkan banyak materi yang membuat mereka merasa segar. Tapi kalau disuruh mengingat kalimat spesifik itu, mereka juga agak lupa.
“Dia bertanya apakah di sekolah ada murid sutradara potensial yang cukup berbakat dan berpikiran maju, ingat?” Li Shuaizhen mengingatkan.
“Ingat, kenapa?” Yang Runrun mengangkat bahu: “Biasa saja, kita bertiga kan bukan jurusan sutradara.”
“Dia juga bilang, kita harus belajar dengan giat, terus mengasah akting, siapa tahu nanti bisa main peran penting di film layar lebar, ingat?” Li Shuaizhen melanjutkan.
“Ingat sih...”
“Menurut kalian, jangan-jangan suatu hari dia tiba-tiba mendirikan Qinghe Pictures...?” Li Shuaizhen mengungkapkan pikiran terdalamnya.
Faktanya, setelah mengetahui kebenaran kini dan melihat kembali ucapan Ren He, semua jadi sangat jelas - sikapnya yang tak ambil pusing soal akting karena sejak awal dia sudah berencana memproduksi sendiri!
Apakah orang seperti ini perlu menjilat guru? Apakah orang seperti ini perlu merendahkan diri pada investor? Apakah orang seperti ini perlu menjalin hubungan baik dengan sutradara mana pun?
Di era modal ini, uang tunai adalah raja!
Dan Li Shuaizhen segera menyadari satu titik kunci: Grup Luohe!
Apa bisnis Grup Luohe? Kompleks komersial besar! Dari mana asal mula Grup Luohe? Jaringan bioskop!
Raksasa seperti ini yang terjun ke dunia hiburan, siapa bisa menghadang? Asal pilih naskah bagus, aktor berbakat, dan sutradara kompeten, jangan bikin film sampah, mau rugi pun mustahil!
Ren He juga sangat paham hal ini, sebab di kehidupan sebelumnya ada perusahaan serupa seperti Wanda Pictures yang pada 2016 saja pendapatannya mencapai US$1 miliar, mustahil merugi.
Apalagi faksi Qinghe sekarang penuh bakat manajemen, yang paling tidak kekurangan adalah talenta kepemimpinan. Berekspansi ke wilayah baru adalah prioritas utama Qinghe saat ini.
Perusahaan domestik selalu berkoar tentang membangun budaya perusahaan, tapi faktanya kurang dari 3% yang benar-benar mewujudkannya. Perusahaan lain tak ubahnya anak nakal yang tak jelas arah.
Budaya perusahaan selalu menjadi topik high-end di bidang manajemen, terkesan sangat berkelas.
Namun hal seperti ini, Qinghe takkan melakukannya dengan buruk.
Budaya memiliki warisan, karyawan baru yang bergabung bisa menerima budaya akan bertahan, yang tidak menerima akan merasa tidak nyaman dan pergi sendiri.
Dalam kondisi seperti ini, membina sekelompok tulang punggung level dasar dalam dua tahun adalah hal yang mudah.
Li Shuaizhen saat ini sudah sulit menyembunyikan kegembiraan dalam hatinya. Saat berkecimpung di industri ini, para senior pernah mengolok-oloknya: "Di bidang kita ini, untuk menonjol hanya mengandalkan akting masih jauh dari cukup, kau harus punya bantuan orang berpengaruh!"
Saat itu Li Shuaizhen masih memiliki kebijaksanaan samar: "Apa itu orang berpengaruh?"
“Sutradara yang jeli melihat bakat, penggemar yang bisa mengenali kuda pacuan 1.000 li, produser dari keluarga sekutu, taipan kaya raya—semua ini bisa jadi Orang Berpengaruh,” senior tertawa, “Lihat saja berapa banyak di lingkaran kita yang mengangkat ayah/ibu angkat—kalau tidak, tidak boleh bertahan!”
Sejak saat itulah Li Shuaizhen baru paham: sekadar punya akting tidaklah cukup.
Kini, Orang Berpengaruh itu ada di sampingnya sendiri...
Di seluruh Zhongxi, mana ada yang lebih 'mahal' daripada Ren He...
Dulu Li Shuaizhen sering kesal diperlakukan buruk Sun Yu. Kini amarahnya lenyap, bahkan muncul harapan: bagaimana ekspresi Sun Yu nanti saat tahu identitas sebenarnya Ren He...
Perlu diketahui, sejak insiden Ren He menantang Sun Yu, selalu ada sindiran halus Sun Yu yang menarget Ren He.
Memukau, sungguh memukau! Kehidupan memang seperti drama—Li Shuaizhen merasakan kesyahduan yang dalam...
Dibandingkan kekayaan Ren He, perbedaan antara mantan dan terakhir ini adalah masalah kualitas fisik yang fundamental.
Latar belakang keluarga Sun Yu bernilai ratusan juta, sementara rumah Ren He sekarang terasa sulit dipandang langsung - Kelompok Luohe triliunan, Kelompok Qinghe 100 miliar... Bukan level yang sama sama sekali.
Selain itu, penjadwalan tayang jaringan bioskop Luoche Pictures tidak mungkin diabaikan oleh siapapun yang berkecimpung di industri film. Meninggalkannya sama saja dengan melepas sepertiga pasar nasional. Kalimat ini sebenarnya tidak berlebihan sama sekali!
Dulu kenapa Feng Xiaogang berani menantang Wang Jianlin di Weibo? Tidak lain karena Wanda Pictures memberi jadwal tayang yang sangat minim untuk film "I Am Not Madame Bovary", sampai-sampai Feng Xiaogang tidak bisa memberi jawaban ke produser dan investor, sehingga memilih langkah nekat.
Masalah krusial lainnya adalah, sebesar apapun pengaruh keluarga Sun Yu, itu semua adalah kekuatan orangtuanya, bukan miliknya sendiri.
Sementara Kelompok Qinghe sepenuhnya menjadi hak milik Ren He...
Li Shuaizhen tiba-tiba merasa malam ini ia bisa tertawa dalam mimpi. Yang paling dinantikannya sekarang adalah Ren He kembali ke sekolah besok, untuk mengamati dengan seksama "Tuan Ksatria" ini...
