Hidup seolah kembali tenang, saudara-saudara di asrama 313 secara bawah sadar menerima identitas baru Ren He, sekaligus belajar mengabaikan status barunya.
Jika orang lain, mungkin mereka hanya akan mengingat statusnya sebagai bos besar faksi Qinghe atau identitas sebagai Kesatria, karena kedua gelar itu terlalu terang benderang.
Tapi Ren He setelah terekspos tetap bersikap seperti dulu, bahkan lebih mirip orang biasa daripada mereka. Sikap inilah yang membuat identitasnya tidak menjadi jarak di antara mereka.
Bagi Ren He, jika ekspos identitas justru menimbulkan jarak alih-alih kepercayaan, itu benar-benar kerugian lebih besar daripada keuntungan.
Rencana syuting film masih membutuhkan waktu panjang, mengingat akting Li Shuaizhen, Yang Runrun, dan Zhang Jinglin masih perlu dihaluskan.
Menghaluskan kemampuan akting adalah proses yang memakan waktu - perlu perenungan, verifikasi, tak ada aktor-aktor legendaris berkualitas tinggi yang tercapai dalam sekejap, semua membutuhkan dedikasi jangka panjang.
Untungnya mereka berada di lingkungan Sekolah Teater Pusat (Zhongxi) dengan bimbingan guru ahli.
Sebenarnya akting itu sama prinsipnya dengan bermain piano. Meski banyak selebriti dari latar belakang biasa yang sukses, tapi begitu tampil di layar lebar, terasa sekali perbedaan mereka dengan aktor senior.
Mayoritas aktor senior itu lulusan sekolah akting formal, entah yang belajar drama klasik maupun yang khusus belajar akting untuk film.
Seperti kata pepatah: "Satu menit di atas panggung membutuhkan sepuluh tahun latihan di belakang layar". Sekarang penonton memang tidak terlalu menuntut akting sempurna, tapi setidaknya butuh dua tiga tahun polesan. Apalagi Li Shuaizhen, Yang Runrun, dan Zhang Jinglin ini sebenarnya sudah berbakat sampai bisa lolos seleksi Zhongxi.
Jadi semuanya tidak perlu terburu-buru. Mereka bahkan belum melewati ujian pertama dalam pelatihan akting: membebaskan sifat asli diri.
Setelah menentukan target, Ren He terlihat agak tidak fokus selama kelas. Materi dasar yang dipelajari sekarang terlalu elementer baginya. Sementara untuk meningkatkan akting ke tingkat ahli Larangan tanpa bantuan hadiah dari Sistem Hukuman Langit adalah mimpi di siang bolong - bukan sesuatu yang bisa diselesaikan dalam empat tahun.
Akhir-akhir ini dia mulai mencoba mereplikasi ingatannya dengan menulis satu dua skenario, bahkan menggunakan teknik melukis tingkat ahli untuk mereproduksi fragmen kenangan secara visual.
Dengan cara ini, ketika nanti syuting film, apapun yang dipikirkan sutradara, setidaknya persepsinya sendiri sudah pasti. Urusan mencari sutradara yang cocok untuk merealisasikan visi film dalam hatinya adalah masalah lain - sejauh ini belum terlihat kandidat yang memenuhi syarat.
Saat yang lain serius mendengarkan pelajaran dan berlatih akting, Ren He asyik mencorat-coret di samping. Li Shuaizhen memikul tanggung jawab melatik akting saudara-saudara, mengubah 313 sepenuhnya menjadi kelompok kecil yang solid.
Ren He mulai terlihat sedikit berbeda di mata mahasiswa biasa jurusan akting Zhongxi. Seolah dalam seluruh fragmen kenangan, hanya alurnya yang tampak tidak selaras...
Namun di saat yang sama, hati Ren He sendiri justru tenggelam dalam ketenangan. Seperti saat ia melukis karya minyak di kantor Lao Richard dulu, ia merasa memiliki hati yang tulus untuk menekuni seni. Setiap kali bermain dengan hal-hal ini, jiwanya selalu menemukan kedamaian.
Ombak besar yang menggetarkan jiwa dalam olahraga ekstrem adalah yang ia kejar, namun ketenangan saat ini juga sama pentingnya. Bagi Ren He, kedua hal ini bukanlah kontradiksi - dinamika dan keheningan saling melengkapi, menciptakan keseimbangan antara kerja dan istirahat.
Fakta menunjukkan bahwa setelah setiap pergulatan antara hidup dan mati, Ren He selalu membutuhkan waktu untuk istirahat dan memulihkan tenaga sambil menyesuaikan sikap mentalnya. Dan inilah momen yang tepat.
Ketika nanti harus menghadapi kematian lagi, kehidupannya pasti akan lebih megah dari sebelumnya.
Awalnya semua tidak terbiasa dengan "ketidakprofesionalan" Ren He, namun lambat laun mulai menerima. Bukankah setiap kelas pasti punya beberapa manusia aneh?
Hanya kelas Chen Da yang tidak bisa diabaikan oleh Ren He.
Guru berpenampilan garang ini memiliki pengalaman akting yang kaya, bisa dibilang sebagai aktor spesialisasi karakter. Baru bulan lalu Ren He tahu bahwa Chen Da ternyata juga menjabat sebagai ketua departemen akting. Kelasnya sangat ketat, materi tentang membebaskan sifat alami sekarang diajarkannya. Saat ini, bahkan menyuruh murid berguling di lantai selama kelas sudah dianggap hal sepele, berbagai permintaan unik akan diajukannya.
Saat kelas aktingnya sedang berlangsung, Chen Da tiba-tiba menyuruh seluruh siswa berdiri terbalik. Ini kan musim awal gugur, banyak siswi masih memakai rok. Kalau berdiri terbalik, bukankah semuanya akan terlihat?
Departemen akting memang didominasi perempuan. Dari 40 lebih siswa perempuan hanya ada belasan siswa laki-laki. Menurut Li Shuaizhen, rasio ini juga berlaku di tingkat atas. Di tahun pertama belum terlalu terasa, tapi saat tahun kedua para siswi mulai mekar, sedikit siswa laki-laki jadi seperti buah ginseng langka...
Rekan-rekan wanita yang sebenarnya bisa menerima kelas pembebasan sifat alami dengan polos mulai ragu-ragu, permintaan ini keterlaluan! Matanya para pria di samping berbinar-binar bak serigala, Li Shuaizhen menyadari mata Ren He di sebelahnya juga berkilauan. Mulutnya menyentak, "Orang ini benar-benar tak ada bedanya dengan orang biasa!"
Selain tiga saudara dari kamar 313 yang sudah diberitahu identitas sebenarnya, siapa lagi yang bisa melihat dari kebiasaan perilaku dan gaya hidup Ren He sehari-hari bahwa dia adalah nakhoda kerajaan bisnis internet?
Sama sekali tidak terlihat, kalian tahu!
Chen Da dengan wajah dingin: "Kali ini kalian tak perlu berdiri terbalik. Tapi pulang-pulang ganti semua rok dengan celana. Kalian masih semester satu, belum saatnya berfokus pada penampilan. Asah dulu akting kalian sampai matang, baru boleh mempercantik diri sesuka hati."
Perkataan ini terdengar tak masuk akal. Kecintaan pada kecantikan adalah sifat alami manusia. Bagaimana bisa melarang pakai rok? Ini terlalu otoriter!
Tapi Ren He juga tidak bisa membantah apakah perkataan Chen Da benar atau tidak. Pertama-tama, Chen Da adalah guru yang sangat baik. Meski keras, tidak bisa dipungkiri semua orang mendapat manfaat besar setelah mengikuti kelasnya.
Awalnya di kelas penuh dengan persaingan kecantikan. Di musim gugur awal, ada yang memakai rok pendek. Betis mereka ramping dan putih, membuat para pria di kelas ngiler melihatnya!
Sekarang karena ulah Chen Da, para pria di kelas tidak bisa melihat apa-apa! Ren He mengecap-ngecap mulut merasa sayang, tapi toh dia bukan jomblo, pulang bisa melihat Yang Xi saja...
Ren He juga menyadari, meski kepala departemen Chen Da ini keras, kelebihannya adalah semua tindakannya benar-benar untuk kepentingan murid.
Entah mengapa, Chen Da sepertinya agak menargetkan Ren He. Beberapa kali saat memanggil nama untuk pertunjukan pembebasan sifat alami, yang dipanggil selalu Ren He.
Ren He berpikir... Apakah Chen Da ini punya masalah dengannya? Li Shuaizhen kemarin memberitahunya, akhir-akhir ini Sun Yu sering bolak-balik ke kantor Chen Da, jangan-jangan melaporkan asrama 313?
Soalnya semua orang di kelas tahu kalau asrama 313 sekarang tidak fokus pada tugas utama di waktu luang. Orang ini pernah dihajar Ren He sekali, dari penampilannya juga bukan tipe yang berjiwa besar.
Ren He sendiri sih santai saja, tetap melakukan aktivitasnya. Kadang dia merasa pertunjukan pembebasan sifat dasar ini cukup menarik.
