Sebenarnya ada hal menarik di kelas Chen Da, yaitu bisa melihat pertunjukan pembebasan sifat dasar orang lain, terutama saat saudara-saudara asrama tampil. Lelucon dalam pertunjukan mereka bisa jadi bahan obrolan setahun...
Yang Runrun diminta memerankan tukang semir sepatu yang menyemir sepatu gadis. Karena gadisnya terlalu cantik, anak ini tersipu-sipu dan terbata-bata lama tidak berani mendekati gadis itu dalam jarak satu meter. Akhirnya gadisnya sendiri yang mendekat, membuat Chen Da sangat tidak puas.
Setelah kelas berakhir, Chen Da mengkritik Yang Runrun selama lebih dari dua puluh menit: "Apakah kamu masih menjadi dirimu sendiri dalam pertarungan? Kamu punya peranmu sendiri, membersihkan sepatunya adalah tugas peran itu, bukan dirimu! Jika tidak bisa melebur ke dalam peran ini, bagaimana bisa berakting? Hal terpenting bagi aktor adalah memerankan apapun dengan meyakinkan, bukan selalu terlihat seperti diri sendiri! Lepaskan rasa malumu, setelah masuk ke lingkaran ini semua pengalaman harus kamu jalani!"
Namun dari ucapan ini, Ren He paham di pihak mana Chen Da berada dalam persaingan aliran di Zhongxi.
Ren He dan kawan-kawan sangat mengerti bahwa persaingan aliran di Zhongxi sangat sengit - satu kelompok bersikeras aktor harus melebur ke dalam peran untuk mengekspresikan perasaan, sementara kelompok lain berpendapat aktor harus berada di atas peran, bertindak tanpa emosi, murni mengandalkan gerakan tubuh akting untuk mengendalikan interpretasi perasaan.
Jelas terlihat Chen Da berada di pihak pertama.
Di lokasi ini, seni terasa lebih murni - seorang murid dari aliran pertama sama sekali tidak bisa mengharapkan mentor dari aliran lain untuk berbicara baik-baik dengannya...
Jadi pemilihan guru di kemudian hari juga menjadi sorotan utama di Zhongxi, sekaligus drama tahunan terbesar di sana...
Sedangkan Ren He sendiri tidak terlalu merasakan empati yang mendalam terkait persaingan aliran ini. Baginya, yang penting aktor pilihannya bisa memerankan peran dengan baik, itu jauh lebih penting daripada memperdebatkan aliran mana yang benar.
Kalau aktingnya jelek, Raja Langit pun datang juga tidak berguna!
Setelah menegur Yang Runrun, Chen Da langsung menyasar Li Shuaizhen. Masalah Li adalah aktingnya yang terlalu kasar. Saat diminta berperan sebagai suami-istri dengan seorang siswi, bukannya malu-malu, ekspresinya malah terlihat berlebihan.
Chen Da dengan mata elangnya langsung menangkap beberapa jejak, lalu mulai mengomel: "Apakah drama panggung sama dengan sinetron? Sinetron punya close-up yang memungkinkanmu mengekspresikan mimik wajah, sedangkan penonton drama duduk di arena setidaknya 5 meter darimu! Yang mereka lihat adalah ekspresi tubuhmu! Kembali dan pelajari lagi! Master yang jago di sinetron bisa tampil baik di genre lain karena fleksibilitas. Jangan terjebak formula sinetron yang bisa merusakmu. Perkuat dasar aktingmu!"
Ketika giliran Zhang Jinglin, ia hanya merunduk patuh di tempatnya. Para saudara sudah punya pengalaman buruk sebelumnya - dikritik bersama, tak ada yang berhak menertawakan yang lain.
Namun Chen Da justru tak mengkritik Zhang Jinglin. Sebaliknya ia memuji: "Penggunaan tatapanmu bagus. Teruslah berusaha."
Hal ini membuat anggota 313 lainnya jadi iri...
Saat tiba giliran Ren He, ketiga rekannya sudah menanti-nanti Chen Da akan membekuinya habis-habisan!
Orang ini adalah orang kaya raya, bisa dibilang perannya seperti naga ganas menyeberang sungai di lingkungan Zhongxi. Sungguh lucu melihat saudara seperjuangan seperti ini dihajar habis-habisan oleh guru.
Hasilnya, meski Chen Da paling sering menyuruh Ren He berakting, kini ia malah sama sekali tidak memberi komentar. Langsung menghindari Ren He dan mengomentari yang lain.
Seluruh kelas tak ada yang luput dari kritikan, hanya Ren He dan Zhang Jinglin yang selamat.
Chen Da punya julukan di akademi: Golok Chen. Konon ia menjadi terkenal karena pernah membatalkan seluruh ujian angkatan saat menilai tak ada satu pun murid di kelas yang memadai - semua harus ujian ulang.
Saat itu departemen akting bagai telur pecah berantakan. Sekelompok orang yang sama-sama menderita berpelukan sambil menangis - pemandangan yang sulit dibayangkan...
Ren He sudah cukup aneh di kelas. Tapi setelah perlakuan Chen Da ini, semua dapat komentar kecuali dia - membuatnya semakin mencolok sebagai makhluk asing!
Tidak mungkin karena orang ini tidak serius belajar sampai ketahuan guru, lalu sengaja mengisolasinya ya?
Kalau dipikir-pikir, memang ada kemungkinan ini! Bukankah Chen Da biasanya selalu nggak suka Ren He, makanya sering menyuruhnya tampil?
Semua orang jelas paham, kan kita yang sudah belasan tahun sekolah. Biasanya kalau guru nggak suka seseorang, kan sengaja memanggil saat yang bersangkutan melamun untuk ditanya?
Sun Yu berdiri di antara teman sekelas sambil tak tahu memikirkan apa. Biasanya dia kan sudah pernah melaporkan masalah 313 ke Chen Da, tapi waktu itu Chen Da juga tidak memberikan respon langsung. Awalnya Sun Yu mengira Chen Da tidak peduli dengan hal seperti ini.
Sekarang kalau dipikir-pikir, sepertinya Chen Da memang dari dulu agak nggak suka Ren He ya……
Setelah Chen Da selesai menilai semua orang, Sun Yu tiba-tiba bersuara mengingatkan: "Guru, akting teman sekelas Ren He belum Anda nilai?"
Kelas tiba-tiba hening. Sun Yu menusuk dengan golok di saat ini terasa tak populer. Semua adalah teman sekelas, sekalipun bersaing diam-diam, bukankah keterlaluan merendahkan saat orang terjatuh?
Tapi ada juga yang bergembira atas kesulitan orang lain. Banyak orang sejak lahir tak tahan melihat yang berbeda, seperti Eropa abad pertengahan yang ingin membakar bidah di tiang api. Meski tak separah itu, tetap saja tak menyenangkan di mata.
313 berempat membayar biaya kos rendah untuk enam orang, hasilnya malah menempati kamar berempat. Saat semua mendiskusikan drama, mereka justru ramai berdebat soal Dota.
Kini, berbagai ketidakpuasan sejak hari pertama sekolah berkumpul di jantung. Mereka ingin melihat: sejak Sun Yu memulai, tak ada alasan bagi Chen Da untuk tak merespons.
Bagaimana Chen Da akan mengkritik Ren He? Lumayan menarik.
Li Shuaizhen, Yang Runrun, dan Zhang Jinglin merasa sesak di hati setelah mendengar ucapan Sun Yu. Meski sering ingin melihat Chen Da menjijikkan Ren He, mereka enggan melihatnya diejek seperti ini.
Hanya anggota dalam kelompok sendiri yang berhak mengejek saudara kita. Tidak ada logika membiarkan orang luar ikut menghujat!
Li Shuaizhen memandang dingin ke arah Sun Yu yang tetap berpura-pura polos dengan ekspresi lugu, aktingnya benar-benar seratus persen sempurna.
Dengan kondisi keluarga Sun Yu yang mapan, sama sekali tak perlu mempertimbangkan peran kecil seperti Li Shuaizhen.
Chen Da pertama-tama melirik Ren He, lalu mengalihkan pandangannya ke wajah Sun Yu: "Kalian ingin dinilai? Baik. Ren He adalah yang paling luar biasa di antara kalian. Fleksibel saat perlu fleksibel, bahkan saat harus berguling di tanah pun matanya tak berkedip. Aktingnya presisi - ekspresi, gerak tubuh, dialog, bahkan modulasi suara semuanya dikuasainya dengan baik. Di usia kalian ini, tak ada lagi yang perlu dikritik darinya."
Di sini Chen Da tiba-tiba mengubah nada bicaranya: "Setelah masuk Zhongxi, aku tidak peduli kehidupan pribadi kalian seperti apa. Asal kalian bisa mengasah kemampuan akting, lakukan apa saja yang kalian mau! Tapi ingat, Zhongxi adalah tempat belajar yang serius. Simpan semua pikiran kotor kalian! Di Zhongxi, intrik tidak akan membantu kalian mendapatkan peran bagus!"
Ekspresi Sun Yu langsung membeku. Senyumnya lenyap karena ia sadar betul kalau kalimat terakhir itu ditujukan untuknya!
Ren He justru agak terkejut. Tadinya ia mengira Chen Da tidak puas dengan dirinya. Ternyata malah dapat evaluasi sebaik ini. Kemampuan akting tingkat ahli ini benar-benar tidak sia-sia!
