Sejujurnya, Chen Da sendiri agak bingung. Di angkatan sebelumnya memang ada murid dengan kemampuan akting matang seperti Ren He, tapi mereka biasanya berasal dari latar belakang tertentu.
Sejak kecil sudah main drama, keluarga punya dua seniman senior di rumah. Wajar kalau murid seperti itu punya kemampuan akting bagus.
Namun Ren He tidak memiliki pengalaman di bidang ini! Setelah berpikir lama, Chen Da hanya bisa menganggapnya sebagai "berbakat".
Memanggil Ren He untuk tampil bukan untuk menyulitkannya. Karakter seperti Chen Da justru semakin mengagumi murid, semakin dia akan fokus memperhatikan - ini memang sifat dasarnya.
Tapi murid ini sepertinya sangat gemar bermain game... Menurut laporan guru lain, dia memang agak "tidak serius" dalam studi.
Chen Da merasa ini tidak boleh dibiarkan. Jika memiliki bakat, harus dihargai. Bagaimana bisa membiarkan bibit unggus seperti ini terbuang percuma?
Saat kelas berakhir, para murid yang menanti-nanti malu Ren He justru pulang dengan muka penuh debu. Sun Yu bahkan pergi tanpa sepatah kata pun.
Zhongxi dan Institut Film Beijing memiliki sistem pengajaran yang relatif longgar, pengawasan guru tidak terlalu ketat.
Bahkan di suatu liburan musim panas, masa liburan mencapai 123 hari! Ini diberitahu Li Shuaizhen kepada Ren He, membuatnya terguncang hebat...
Biasanya setiap hari hanya setengah hari kelas, entah pagi atau sore, waktu sisanya diatur sendiri. Murid teladan akan memanfaatkan waktu luang untuk mempelajari lebih banyak teori, atau ikut kelompok minat dan komunitas, mencari kesempatan tampil di sekolah.
Tapi Ren He sama sekali tidak tertarik menonton drama teater kecil yang diorganisir murid-murid ini, jauh kalah dibanding senior dan guru di Teater Blackbox.
Tim teater dari guru-guru tertentu sangat terkenal, bahkan membuat setiap mahasiswa akting Zhongxi ingin bergabung. Tapi syarat seleksinya ketat - yang tidak memenuhi standar, meski minta bantuan Raja Langit dan Leluhur pun tak akan bisa masuk.
Beberapa mahasiswa Zhongxi yang bergabung dengan tim guru, meski belum lulus sudah punya popularitas tertentu - bukan di kalangan penonton umum, tapi di lingkaran industri hiburan, di kalangan sutradara ternama.
Dengan begitu jalur karir akting pun akan lebih beragam.
Chen Da merasa murid bernama Ren He ini cukup berbakat. Jika diperlukan, ia berusaha sebisanya untuk mengembalikan sang murid ke jalur yang benar. Main game bisa menghasilkan apa?
Li Shuaizhen pasti akan terguncang jika mengetahui pikiran Chen Da... Bukankah ini mirip dengan dirinya dulu? Brengsek!
Usai kelas, Chen Da memanggil Ren He ke sudut: "Di timku akhir-akhir ini ada peran yang mungkin akan kosong. Syaratmu cukup cocok. Besok malam ada pertunjukan di Teater Black Box, datanglah menonton lalu ikut latihan bersama tim."
Ren He sebenarnya ingin menolak. Baginya, membuat kejutan dengan kemampuannya sendiri jauh lebih menarik. Sedangkan ikut pertunjukan sama sekali tidak dianggap sebagai "membuat kejutan".
Chen Da terkejut melihat Ren He sama sekali tidak menunjukkan gejolak emosi setelah undangannya. Apa mungkin anak ini tidak tahu pengaruh besar yang dimilikinya di lingkaran akting?!
“Jika kamu bermain bagus, masa depan cerah menanti. Banyak sutradara tidak langsung datang ke pemilihan peran, tapi menjemput talenta dari teater Black Box. Mengerti maksudku?” Chen Da merasa penjelasannya sudah cukup jelas.
Namun... ekspresi Ren He tetap mengabaikan, hanya mengangguk singkat sambil berkata "Bagus". Bagi Ren He, ini sekadar membantu sang guru yang kekurangan pemain—sudah semestinya dilakukan.
Chen Da tiba-tiba merasa aneh—seolah mengundang Ren He untuk berperan justru membuatnya berhutang budi pada muridnya... Sungguh tak masuk akal...
"Teater uji coba ruang 117, ini alamat latihannya. Kamu bisa datang malam ini melihat bagaimana senior-senior berlatih," Chen Da melemparkan kalimat itu lalu pergi. Sekarang dia agak enggan berurusan dengan muridnya ini...
Ren He merenung, kemampuan akting tingkat ahli-nya sepertinya sangat manjur. Hanya dengan tingkat ahli saja sudah mendapat pengakuan dari guru terkenal keras seperti Chen Da, kira-kira seperti apa bentuk tingkat master nantinya?
"Apa yang Chen Da katakan padamu?" Begitu Chen Da pergi, orang dari kamar 313 langsung berkerumun, dengan Li Shuaizhen yang pertama bertanya.
"Oh, dia bilang ada peran yang kosong di tim dramanya, jadi menyuruhku mencoba," jelas Ren He.
Hasilnya, Ren He melihat mulut Li Shuaizhen tiba-tiba menganga lebar, wajahnya terlihat terguncang.
"Tahu tidak, tim Chen Da sangat terkenal di seluruh Zhongxi. Tahun lalu baru saja memenangkan penghargaan di kompetisi internasional Belanda..." Alasan Li Shuaizhen terguncang sederhana: tim Chen Da selalu dikenal dengan ambang batas yang tinggi.
Tim drama ini bukan sembarang orang bisa masuk. Chen Da tidak pernah menerima pendaftaran proaktif. Selama ini, setiap kali ada pertunjukan, dia akan memilih aktor dari tim mana pun yang sedang tampil. Begitu dia menunjukkan ketertarikan untuk merekrut, sang aktor pasti rela menerimanya tanpa protes dari guru lain.
Karena tim drama Chen Da juga merupakan kebanggaan Zhongxi, selalu menjadi penghuni yang bersinar bahkan di kancah internasional.
Mengapa Sun Yu selalu ingin membina hubungan baik dengan Chen Da? Sebenarnya Chen Da adalah satu-satunya guru yang tahu latar belakang keluarganya namun tetap bersikap samar. Guru-guru lain tidak terlalu memperhatikannya, paling hanya memberi sedikit keringanan.
Sun Yu selalu merasa masuk departemen akting Zhongxi adalah "menara dekat bulan mudah diraih". Dengan sering muncul di depan Chen Da, asal kemampuan aktingnya memadai, pasti suatu saat akan terpilih masuk timnya.
Hasilnya, setelah sibuk hampir dua bulan, justru Ren He yang mendapatkan kesempatan ini!
Dan yang paling penting, Ren He bahkan terkesan tidak menghargai, merasa mengembangkan sesuatu yang menarik baru lebih seru!
Tapi Ren He juga berpikir sebaliknya, untuk melihat-lihat juga tidak apa, lagipula jika nanti benar-benar ingin mengembangkan sesuatu, setidaknya ini akan memberinya pengalaman yang lebih kaya.
Jika ingin menyelesaikan pekerjaan dengan baik, harus mempersiapkan peralatannya terlebih dahulu. Masih ada waktu sebelum rencananya dimulai, Ren He merasa bisa belajar dulu.
Li Shuaizhen melihat ekspresi Ren He yang masih tidak terlalu peduli menjadi sedikit terkejut, kesempatan sepenting ini ternyata belum bisa menyentuh hatinya? Tapi kemudian mengingat identitas aslinya pun akhirnya memaklumi... Ya, bagaimanapun dia adalah Sang Kesatria...
Tiba-tiba dia teringat sesuatu, raut wajaknya menjadi kompleks: "Kau tahu peran apa yang kosong di tim Chen Da..."
"Peran mana?" Ren He tertegun, di hatinya muncul firasat bahwa pasti peran yang sangat penting, kalau tidak Li Shuaizhen tidak akan begitu serius.
“Pemeran pria utama! Pemeran pria utama yang kosong! Awalnya pemeran pria utama akan lulus tahun depan, baru bulan lalu terpilih oleh Zhang Ming ke lokasi syuting, konon untuk shooting serial TV silat lanjutan Kunlun... Ini masih jadi berita besar di Zhongxi, jadi sangat mungkin kamu akan menggantikan peran pemeran pria utama...”
