Alasan Ren He melemparkan ranting zaitun ke Zhang Ming adalah karena perkataan Zhou Wumeng saat meneleponnya: "Zhang Ming sekarang hanya ingin mengejar pembuatan karya yang bermakna, uang sudah sekunder."
Dalam realita dunia kerja, tekanan terberat umumnya ada di tim penjualan. Sebab pekerjaan lain bisa diakali - administrasi bisa dikelabui, sumber daya manusia lebih sulit tapi tetap bisa, divisi perencanaan bisa ditipu, bahkan bidang teknik pun... Hanya penjualan yang sulit membohongi atasan, karena semuanya indikator kaku: jumlah uang yang dihasilkan bersifat absolut, hanya dua pilihan - menyelesaikan misi atau tidak.
Dan Zhang Ming serta para sutradara lainnya juga demikian. Dalam kehidupan sebelumnya, karena pekerjaan Ren He, dia mengenal beberapa artis, menyelenggarakan dua konser Jay Chou, beberapa kali bertemu Jay Chou, dan pernah minum teh bersama Xu Ke. Namun setelah minum, Xu Ke seharusnya sudah lupa siapa dia.
Yang paling membekas adalah pada premiere resmi "The Flowers of War". Investor di belakang Zhang Yimou di acara premiere tersebut menunjukkan semangat yang kurang waras - mengomel tiga artis garis terdepan yang sedang naik daun seperti mengomel anak kandung sendiri. Ketiga artis itu menunduk patuh tak berani membantah, dan Zhang Yimou pun tidak menghalangi.
Inilah posisi terpandang investor di dunia hiburan. Inilah kekuatan uang.
Apakah sebuah film laku di box office atau tidak merupakan masalah yang sangat dipedulikan sutradara masa kini, bahkan sampai membuat mereka pusing tujuh keliling dan sering mengalami insomnia.
Kini Ren He memberikan pilihan kepada Zhang Ming: "Anda hanya perlu fokus membuat film bagus. Urusan uang biar saya yang memikirkannya. Laku atau tidak di box office bukan urusanmu."
Hal seperti ini bagi sutradara penuh cinta seperti dirinya sungguh memuaskan! Setiap film cukup ambil imbalan sendiri, tidak ikut dibagi, rugi tak perlu menggendong kesalahan, untung pun dengan tenang, betapa enaknya perasaan ini!
Uang Ren He kalau sampai rugi pun tak membuatnya sakit hati, karena orang ini memang Tak Kekurangan Uang. Lagipula sikapnya jelas menunjukkan ini murni untuk minat dan hobi, bukan mencari keuntungan.
Hal seperti ini membuat hati Zhang Ming langsung bergejolak!
Apalagi, Zhou Wumeng sudah berhasil. Kakek tua ini sekarang setiap hari bisa dengan tenang beramal tanpa perlu memikirkan apapun, undangan lembaga pemerintah pun bisa diabaikan total, persis seperti tajir Da Ye.
Dulu Zhou Wumeng menentang kekuatan uang, itu cacat intelektual tua. Tapi sekarang ia paham: semakin tajir, urusan semakin mudah. Dan uang ini tak perlu khawatir diselidiki siapapun, semuanya dengan kejujuran mulia, sungguh memuaskan!
Perasaan Zhang Ming selama berinteraksi dengan Zhou Wumeng belakangan ini adalah: Kakek tua ini di usia 60-an sepertinya tiba-tiba menjadi lebih bijak...
Seperti apa rasanya hidup dengan kebijaksanaan? Jernih!
Hanya saja Zhang Ming belum bisa memberikan jawaban sekarang, karena dia tidak tahu apakah naskah bagus yang disebut Ren He benar-benar sebaik itu. Meskipun Ren He jago menulis genre silat, tapi bagaimana dengan skenario film? Menulis skenario film tidak sesederhana menulis novel.
Tapi karya-karya yang pernah ditulis Ren He setidaknya memberi Zhang Ming sedikit keyakinan dan harapan. Jika Ren He benar-benar bisa menghasilkan naskah bagus, apa salahnya bekerja untuk Ren He seperti yang dilakukan Zhou Wumeng?
Sementara Ren He saat ini sedang memikirkan film mana yang harus dipilihnya.
Film-film yang ingin dibuat Ren He adalah karya klasik dari kehidupan sebelumnya yang dia sukai - film yang dipuji penonton maupun kritikus. Di kehidupan sebelumnya, film semacam itu sangat melimpah, tapi di dunia ini justru sangat langka.
Film apa yang harus dipilih sebagai target shooting pertama? Pertama-tama, film pertama tidak boleh terlalu besar skalanya, tapi harus menarik, dan setelah ditonton memberikan kesan mendalam.
Di sini bisa ada kesempatan bagi pendatang baru untuk tampil memukau, juga ruang bagi seniman senior untuk unjuk akting. Produksi kecil, box office besar. Ren He berpikir lama lalu teringat satu film yang sangat cocok... "_Crazy Stone_"!
"_Crazy Stone_" adalah film Tiongkok bergaya dark humor tahun 2006 yang disutradarai oleh Ning Hao. Merupakan satu-satunya karya film daratan Tiongkok dalam proyek "Bintang Baru Asia" yang diinvestasikan artis Hong Kong Andy Lau. Pemain utamanya termasuk Guo Tao, Liu Hua, Huang Bo, Lian Jin, dan Xu Zheng.
Berkat lingkungan yang mendukung saat itu, biaya produksi film ini hanya 3 juta yuan, namun berhasil menjadi juara box office daratan Tiongkok tahun itu.
Film ini bukan pilihan terbaik dalam bank memori Ren He, tapi mungkin menjadi kolaborasi pertamanya dengan Zhang Ming, sekaligus pilihan tepat untuk penyesuaian kedua belah pihak.
Sekali penyesuaian berhasil, kedua pihak puas dengan pola kerja sama saling menguntungkan, maka di masa depan bisa menghasilkan materi yang lebih baik.
Faktanya _Crazy Stone_ saat itu tidak dianggap menjanjikan, para selebritas di dalamnya belum menjadi bintang besar, investasi minim, sehingga penjadwalan tayang di jaringan pun sedikit.
Jika jaringan bisa meningkatkan jumlah penjadwalan tayang, bahkan film ini sama sekali tak butuh pemanasan awal. Saat pemanasan mulai berhasil, pembajakan pun sudah bermunculan...
Situasi di dunia ini lebih baik, dengan menguasai sepertiga jaringan nasional, bisa menambah investasi untuk meningkatkan kualitas film, plus tanpa pembajakan...
Bukan berarti dunia ini bebas pembajakan, tapi konsekuensi tertangkap basah melakukan pembajakan terlalu mengerikan, menyebabkan pembajakan berkurang drastis meski masih ada.
Pada tahun 2006 volume box office masih rendah, sehingga pencapaian _Crazy Stone_ terbatas. Sekarang sudah tahun 2007 dengan tambahan langkah anti-pembajakan, Ren He merasa _Crazy Stone_ di dunia ini mungkin bisa meraih pencapaian yang lebih baik.
Sebenarnya film ini sangat bermakna karena akan menjadi lentera terang bagi dunia perfilman Tiongkok berbiaya rendah yang gelap gulita. Seperti memberi harapan bagi praktisi lain, menunjukkan bahwa film low-budget pun punya masa depan cerah!
Dalam film ini, selain dua peran utama (tokoh utama dan Kakak Dao), aktor lain tidak membutuhkan akting khusus. Jadi saudara-saudara sekamar bisa ikut ramai di layar lebar untuk mencari pengalaman, sekaligus mendapat uang jajan. Namun untuk peran yang diperankan Huang Bo, Ren He ingin mencari aktor lebih berbakat dengan aura khas tersebut.
Ren He mulai menulis skenario. Selama periode ini, ia terus-menerus mempelajari hal ini. Bahkan naskah _Crazy Stone_ sudah mulai ditulis sejak lama. Desain karakter tanpa wajah, konsep art, dan storyboard juga telah digambar sebagian. Dengan demikian, ia hanya perlu melakukan sentuhan akhir dan revisi sebelum menyerahkannya kepada Zhang Ming.
Soal apakah kerja sama bisa terjadi atau tidak, semuanya tergantung pada sikap Zhang Ming.
Saat naskah selesai dibuat, Sistem Hukuman Langit langsung muncul!
"Misi: Lakukan terjun payung di ketinggian di atas 3.600 meter, jatuh bebas selama 40 detik sebelum membuka parasut. Dilarang membawa perangkat cadangan aktivasi otomatis ADD. Batas waktu dua bulan. Hukuman: Inang tidak boleh makan daging selama tiga tahun. Jika dilanggar akan muntah."
