Saat pesawat perlahan merangkak naik, ketinggian pada momen ini berubah menjadi kata yang mewakili makna kehidupan. Anda akan merasakan dengan jelas keberadaannya, lalu menyadari bahwa Anda benar-benar akan meluncur dari ketinggian 3.000 meter atau 4.600 meter.
Pada detik itu, semua belenggu di tubuh akan terbuka, dan kehidupan akan terlepas.
Umumnya orang yang pertama kali mencoba terjun payung akan mulai tegang saat pesawat mulai menanjak. Pelatih di pangkalan terjun payung sering menghadapi situasi seperti ini, mereka memiliki metode khusus untuk menenangkan kondisi psikologismu.
Olahraga terjun payung yang melibatkan pembayaran komisi jarang terjadi kasus menendang orang keluar kabin. Bagaimana jika yang bersangkutan benar-benar belum siap, berguling-guling di udara tak bisa menguasai keseimbangan, itu benar-benar akan berakhir tragis.
Jadi berbeda antara penerjun udara militer dengan terjun payung sipil... Sebenarnya Ren He juga tidak tahu, apakah komandan di kesatuan akan menendang keluar prajurit yang takut terjun payung...
Saat Ren He memandang pemandangan di luar jendela pesawat, ekspresinya tenang, hatinya juga tenang. Sebelum naik pesawat ia sudah memeriksa tas parasutnya, termasuk tiga gagang pembuka parasut di tubuhnya.
Ia mengenakan jam tangan untuk memantau waktu, memastikan apakah waktu jatuh bebasnya melebihi 40 detik.
Saat ini di dalam pesawat hanya ada pilot, pelatih dari pangkalan terjun payung, dan Ren He sendiri.
Pelatih terjun payung menatap ekspresi tenang Ren He, di hatinya tak bisa menahan rasa terkejut. Ia tak tahu apakah ketenangan Ren He ini sekedar akting, atau memang memiliki rencana matang.
"Apakah kamu benar-benar pertama kali terjun payung?" tanya pelatih.
"Ya, pertama kali," Ren He mengangguk. Tidak ada yang perlu disembunyikan, dirinya memang tidak punya sertifikat apa pun. Kalau mengaku berpengalaman, dari segi dokumen saja sudah tidak masuk akal.
Di manapun melakukan terjun payung, pasti ada proses pelatihan kecil dan kelulusan. Jika Ren He punya sertifikat seperti itu, dia tidak perlu bersusah payah seperti ini.
Pelatih berpikir sejenak lalu berkata: "Jangan sampai tegang! Setelah melompat dari kabin, jangan buru-buru menarik gagang untuk membuka parasut. Pertahankan keseimbangan tubuhmu. Ngomong-ngomong... kamu tahu gerakan standarnya kan..."
Tiba-tiba pilot berteriak: "Sudah mencapai ketinggian 4600 meter, bisa dimulai!"
Ren He berdiri sambil tersenyum: "Tidak perlu khawatir."
Pelatih tertegun - Apa orang ini benar-benar tidak grogi? Masih ada waktu menghibur orang lain?!
Lalu terlihat Ren He dengan santai membuka pintu kabin, berdiri di ambang pintu sambil menarik napas dalam-dalam. Di bawah pandangan terguncang sang pelatih, ia melompat keluar dari pesawat!
Gerakannya mengalir sempurna bak air mengalir, seolah ketinggian itu tak pernah membuatnya gentar!
Keterkejutan pelatih muncul karena sama sekali tak menyangka, Ren He bisa bertindak begitu tegas dan gesit!
Orang biasa pasti akan ragu-ragu saat melompat, tubuh tanpa sadar bergerak tak terkendali. Penyesuaian baru bisa dilakukan perlahan saat jatuh.
Tapi saat Ren He melompat, rasanya... persis seperti atlet loncat indah 10 meter! Membuka kedua tangan, jatuh membumbung layang bagai burung beterbangan!
Entah mengapa, pelatih tiba-tiba merasakan aura belenggu psikologis tak kasat mata di tubuhnya runtuh. Getaran yang terasa adalah... kemerdekaan!
Saat ini, di hadapan Ren He terbentang sistem persawahan kuno berbentuk kotak yang tak berujung. Petak-petak persawahan membentang hingga ke kejauhan, rumah-rumah di permukaan tanah terlihat kecil seperti semut.
Angin menderu di telinga, rambutnya tertiup ke arah langit. Di depan mata terbentang garis cakrawala, sementara di belakang membentang langit biru.
Ren He tak pernah menyangka dunia ini bisa seluas ini!
Pengalaman seperti ini tak mungkin didapat di hutan baja perkotaan. Bahkan jika kau berdiri di gedung pencakar langit tertinggi dan memandang dunia beserta segala isinya, takkan bisa menandingi getaran jiwa paling primordial dan kebebasan yang terlepas di momen ini.
"Dengan amarah ia terbang, sayapnya bagai awan yang menggantung di langit."*
Betapa megahnya pemandangan semacam ini?
Saat langit merendah, kau bisa menyentuhnya dengan tangan.
Saat bumi membentang luas, pandanganmu tak terhalang.
Saat mentari bersinar, kehangatannya terasa jelas di kulit.
Meski bintang-bintang lenyap tanpa jejak, sang pemuda tetap membakar kehidupannya dengan semangat pantang menyerah.
Tidak ada momen yang bisa menyaingi perasaan Ren He di detik ini, begitu membebaskan!
Inilah makna terjun payung, inilah esensi melompat dari langit!
Di momen ini, Ren He begitu bahagia hingga berpikir: "Jika suatu hari aku benar-benar bisa terbang merdeka di langit, alangkah indahnya!"
4500 meter.
4400 meter.
4300 meter.
Tubuh meluncur dengan kecepatan tinggi, kecepatan jatuh bebas di ketinggian bisa mencapai 220 kilometer per jam - kecepatan yang tak mungkin dicapai drift sepeda ekstrim.
Ini membawa rangsangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Tiba-tiba Ren He melihat pelangi di ufuk. Cahaya keemasan menembus awan di bawahnya, membangun jembatan pelangi yang memesona hingga puncak, memukau hingga titik tertinggi.
Ingin ia menikmatinya lebih lama, namun tubuhnya terus terjun.
Waktu hampir habis, jatuh bebas mencapai 40 detik. Pada detik ke-45, ia harus membuka kubah parasut utama. Jika terjadi masalah, ia perlu menarik gagang untuk melepaskan parasut utama lalu menggunakan parasut cadangan.
Jika parasut cadangan juga bermasalah, maka permainan kehidupan ini akan GAME OVER.
Pelatih di pesawat mengamati siluet Ren He yang perlahan mendekati ruang operasi pembukaan parasut. Ia tak yakin apakah pemuda tegas ini memahami waktu tepat untuk mengaktifkan parasutnya.
Namun faktanya, kekhawatirannya berlebihan. Ren He memantau altimeter sambil mengecek arloji, akhirnya pada detik ke-49 jatuh bebas, ia menarik gagang parasut utamanya!
Segala sesuatu berjalan lancar! Parasut Ren He berfungsi sempurna, kubah utama terbuka normal!
Saat tubuhnya mulai stabil oleh tarikan parasut, kecemasan di hati Ren He langsung lenyap.
Transisi dari jatuh bebas ke pelambatan parasut ini menciptakan rasa aman ekstrem. Banyak orang menyebutnya sensasi surgawi.
Liu Erbao di bawah melihat gaya Ren He bermain parasut dengan iri luar biasa, saat ini ia hampir tak sabar ingin mencoba proyek berbahaya terjun payung ini sendiri.
Tapi ia juga sadar, bahkan jika naik ke atas, yang bisa dilakukannya hanya lompat tandem, yaitu berbagi parasut dengan pelatih yang mengontrol seluruh proses.
Pada momen ini Liu Erbao tiba-tiba merasa, sepertinya kehidupan Ren He-lah yang lebih menarik dan bermakna.
Banyak orang merasa ketakutan terlambat setelah membuka parasut, namun juga bersemangat, bagaikan orang yang baru melakukan bungy jumping - meski hati masih berdebar, tapi secara keseluruhan tetap bahagia.
Ren He tak mengalami banyak perubahan emosi selama turun perlahan dengan parasut. Saat ini yang paling ingin dilakukannya adalah menulis beberapa skenario lagi, melihat misi apa yang akan diberikan Sistem Hukuman Langit berikutnya!
