"Misi: Inang harus saling pandang dengan Fang Yongkun selama 10 menit. Batas waktu 1 jam. Hukuman: Inang dilarang menggunakan senjata api di Belanda."
Ren He langsung kaget. Dia ke Belanda untuk membuat kejutan, kalau dilarang pakai senjata mau ngapain? Bayangkan orang lain menembakkan senapan semi-otomatis, sementara dia cuma bisa gemetar lalu tumbang? Ngaco!
Hanya saja Ren He agak geli di selangkangan, siapa sih Fang Yongkun ini? Apa harus cari orang bernama Fang Yongkun di jalan sekarang? Brengsek, mau cari di mana ini!
Yang Xi melihat ekspresi kebingungan Ren He lalu bertanya: "Ada apa? Bukannya skenario ini sudah selesai? Kok kayaknya kamu masih ada urusan mendesak?"
"Oh," Ren He menggelengkan kepala, "Aku harus cari seseorang bernama Fang Yongkun, tapi nggak tahu harus ke mana."
Ia membuka komputer ingin mencari tahu apakah ada pesohor bernama Fang Yongkun yang kebetulan sedang di ibukota, supaya bisa buru-buru menemui orang tersebut untuk saling pandang 10 menit, mungkin masih sempat.
Jika misi ini benar-benar gagal, dia akan membatalkan rencana ke Belanda dan membiarkan Chen Da cs yang pergi sendiri.
Ren He jelas enggan bertarung pakai belati kecil melawan senapan semi-otomatis...
Saat mengetik "Ibukota Fang Yongkun" lima karakter di Mesin Pencari Qinghe, belum sempat tekan tombol konfirmasi, Yang Xi sudah berkomentar: "Fang Yongkun..."
Yang Xi jelas tertegun: "Ini bukan nama lengkap Paman Fang?"
Hah! Ren He langsung tak tahu harus berkata apa, seharian memanggil Paman Fang, ternyata bahkan nama lengkapnya pun tidak tahu!
Memalukan, Ren He membersihkan kerongkongannya dua kali, sementara Yang Xi dengan pandangan merendahkan berkata: "Ternyata kau bahkan tak tahu nama lengkap Paman Fang? Kok bisa sembrono sekali!"
Laki-laki sih, sedikit ceroboh tidak apa, Ren He berdalih di hatinya. Dia benar-benar tidak tahu nama lengkap Paman Fang adalah Fang Yongkun, sudah terlalu terbiasa memanggilnya Paman Fang.
Sebelumnya mengira misi ini pasti sulit, ternyata Fang Yongkun yang dicari ada di ufuk langit tapi sudah di depan mata.
"Paman Fang! Paman Fang!" Ren He berteriak memanggil nama Paman Fang sambil bergegas keluar.
Paman Fang sedang sibuk membersihkan dapur, mendengar panggilan Ren He langsung meletakkan sapu dan keluar dari dapur: "Ada apa, Pemilik? Butuh bantuan?"
Baru saja keluar langsung berhadapan dengan Ren He yang berteriak: "Tatap aku, jangan bergerak!"
Paman Fang terpaku, berdiri di tempat tak berani bergerak. Ia memandangi Ren He, lalu menyadari Ren He juga menatap tajam ke arahnya. Gerakan tangannya terlihat sangat mistis, kedua jarinya menunjuk-nunjuk mata Paman Fang lalu ke matanya sendiri: "Lihat aku, lihat aku, lihat aku…"
Bulu kuduk Paman Fang langsung merinding. Apa yang sedang dilakukan pemilik rumah ini? Kok rasanya sangat menyeramkan!
Jangan-jangan si pemilik ini belajar ilmu baru aneh-aneh lagi, mau menyihirku?!
Untuk pertama kalinya Paman Fang merasakan betapa berbahayanya bekerja di rumah Ren He. Bukannya dulu baik-baik saja? Kok tiba-tiba orang ini jadi gila?
Yang Xi di samping tertawa terbahak-bahak melihat tingkah laku Ren He yang aneh. Meski tahu Ren He sering melakukan hal tak terduga, ia tak mengerti alasannya.
Terakhir kali kapan ya? Waktu menuntun nenek tua menyeberang di New York...
Yang Xi tak mengerti apa sebenarnya tujuan Ren He, apakah untuk mencari inspirasi? Ia mengaitkannya dengan aktivitas Ren He akhir-akhir ini yang sedang sibuk membuat skenario, sehingga secara tak sadar telah memberikan alasan untuknya di dalam hati...
Kulit kepala Paman Fang terasa gatal, namun melihat keseriusan Ren He, ia benar-benar tak berani bergerak!
Sementara Ren He sedang mempertimbangkan satu hal: Jika syaratnya adalah saling pandang selama 10 menit, berarti mengedipkan mata diperbolehkan. Jika tidak, misi ini pasti mustahil diselesaikan.
Mencari dua orang yang bisa tidak mengedipkan mata selama 10 menit? Sesulit mendaki langit!
Lalu apakah level evaluasi misi ini ditentukan berdasarkan jumlah kedipan dalam 10 menit? Semakin sedikit kedipan, semakin tinggi level evaluasinya?
Ren He merasa kemungkinan besar tak akan mendapatkan hadiah tingkat sempurna...
Waktu berdetak demi detik. Di cuaca musim gugur yang cerah bulan Oktober ini, Ren He justru membuat Paman Fang berkeringat dingin dengan tatapannya yang tak berkedip. Tiba-tiba Ren He bertanya: "Yang Xi, sekarang jam berapa?"
Yang Xi melihat jam tangannya: "Pukul 11:23 pagi."
Ren He menyemangati diri: "Paman Fang jangan bergerak, tinggal dua menit lagi."
"Eh, baik-baik," Paman Fang yang ditatap tajam mulai meragukan makna kehidupan. Tiba-tiba Bibi Wang keluar dari rumah, terkejut melihat adegan iblis di pekarangan, lalu buru-buru mundur ke dalam...
"Inang telah menyelesaikan misi, evaluasi tingkat sempurna. Inang bisa memilih arah hadiah secara terarah."
Begitu mendengar prompt penyelesaian misi dari Sistem Hukuman Langit, barulah Ren He benar-benar lega. Dalam hati ia berkata: Terima kasih.
Sejujurnya ia tak paham bagaimana sistem menilai tingkat ini. Sistem Hukuman Langit memberi misi mudah, lalu tanpa alasan memberi hadiah sempurna - benar-benar menghormati harga dirinya.
Di saat genting, Sistem Hukuman Langit akhirnya tidak mengecewakan.
Mungkin pihak sistem merasa perjalanan ini sudah cukup berbahaya, jadi sengaja memberi keringanan.
"Pilih hadiah di bidang teknik pengintaian," Ren He berkomunikasi dalam pikirannya.
“Inang memilih hadiah arah teknik penyelidikan, diberikan Psikologi Pengintaian tingkat ahli kepada inang.”
Hah, Ren He langsung mengompol. Baru saja memuji "tidak mengecewakan di saat genting", sekarang malah membuat kejutan? Sok jual mahal apalagi ini?
Ren He merasa seluruh dirinya tidak karuan. Apa gunanya Psikologi Pengintaian tingkat ahli ini baginya? Hah? Gunanya buat apa?
Mainin telur anjing!
Ren He tiba-tiba menyadari sesuatu: selain skill kehidupan, semua teknik terkait pertempuran seperti senjata dan pengintaian ini memang tidak lancar saat naik ke tingkat ahli Larangan, terutama dalam dua kesempatan terakhir.
Tapi Ren He bisa berbuat apa? Sistem Hukuman Langit ini terus-menerus membuat kejutan, ia pun sudah berada dalam keputusasaan!
Mungkinkah... untuk menguasai teknik penyelidikan tingkat ahli Larangan, harus memiliki psikologi penyelidikan tingkat ahli sebagai batu loncatan? Seperti bermain game, dalam perjalanan mengembangkan teknologi, perlu perangkat pendukung - tanpa teknik peleburan baja, tanpa teknologi CNC, tidak akan ada laras presisi tinggi?
Sepertinya ada benarnya juga, Ren He menghibur diri sendiri seperti ini...
Semoga teknik penyelidikan tingkat ahli ini se-manjur teknik senjata api tingkat ahli!
Masalahnya sekarang, bagaimana Ren He harus memilih? Setelah berpikir, dia memutuskan untuk tidak mengerjakan misi dulu. Naskah dan ucapan asli untuk "_No Man's Land_" saja sudah memakan waktu sepuluh hari. Bagaimana jika sekarang menulis lagu untuk menukar misi, tapi hasilnya disuruh terjun payung atau main olahraga ekstrem di daerah terpencil? Itu benar-benar ngaco!
Ren He memilih untuk beristirahat total di rumah selama beberapa hari terakhir ini, mengumpulkan tenaga.
Lagipula bahaya apa yang akan datang di masa depan, tidak ada yang tahu.
