Ibukota Italia, Roma.
Suara jeritan sesekali terdengar dari sebuah pabrik di pinggiran kota. Karena terhalang dinding gudang yang tebal, suara itu sudah tidak terlalu jelas ketika sampai ke luar.
Semua kaca di dalam gudang telah dilapisi selotip hitam, sehingga tidak ada cahaya yang bisa masuk dari luar maupun orang yang bisa mengintip ke dalam.
Di dalamnya gelap dan menyeramkan. Peralatan besi tua tertutup terpal berminyak, debu menutupi lantai - tampaknya tempat ini sudah lama tidak dikunjungi orang.
Di pusat gudang, sebuah lampu pijar kecil menerangi 13 orang di sekitarnya: 1 orang tergantung di balok baja, 1 orang berdiri menghadapinya untuk interogasi, sementara 11 orang lainnya berjaga-jaga dengan senjata berdesain industrial hitam di sekelilingnya.
Orang yang sedang menginterogasi itu terlihat jelas adalah Mark Payne - kepala divisi kelompok operasi yang tercantum dalam data Steve untuk Ren He.
"Saya hanya ingin tahu siapa sebenarnya hacker yang melakukan operasi nyata dalam peristiwa pembongkaran Program PRISM. Tidak berniat melukai orang tak bersalah. Jaringan kalian punya aturannya sendiri, di sini saya juga punya aturan saya. Berikan informasi yang kau tahu, saya akan membebaskanmu. Sesederhana itu," Mark Payne memandang dingin tahanan dihadapannya. Ini adalah hacker ke-34 yang mereka tangkap untuk diinterogasi.
Masalahnya sekarang, organisasi yang membongkar Program PRISM sudah menghilang tanpa jejak sejak peristiwa terjadi. Target invasi mereka hanyalah situs-situs sipil, dan semua jejak saat mundur telah dibersihkan dengan sempurna, membuatnya tak ada jejak untuk dicari di jaringan internet.
Jika tak bisa ditemukan di dunia maya, maka carilah di realita. Sebenarnya sebelumnya Mark Payne mengira organisasi dengan target jelas terhadap AS seperti ini seharusnya mudah dilacak. Seluruh jaringan hubungan interpersonal di alam semesta ini saling terhubung secara kompleks, CIA hanya perlu menemukan satu titik dalam jaringannya, lalu melalui titik itu bisa melacak organisasi tersebut.
Bagaimanapun, melakukan hal sebesar ini pasti memiliki tuntutan kepentingan tertentu. Ada tuntutan kepentingan, pasti akan meninggalkan jejak di dunia nyata.
Maka Mark Payne memulai operasi penangkapan global terhadap hacker top. Ini adalah metode "lebih baik membunuh yang salah daripada melewatkan". Dia sangat paham, antar hacker memiliki hubungan unik. Mark Payne ingin menyebar jaring lebar untuk menangkap informasi pihak lawan.
Hasilnya, fakta menunjukkan tidak menemukan apapun.
Pihak lawan seolah menguap dari dunia fana, muncul sejenak lalu lenyap.
Tak ada tuntutan kepentingan, tak ada transaksi, tak ada hubungan dengan dunia luar. Alasan mereka membongkar Program PRISM seolah hanya karena ingin membongkar semata...
Ini membuat Mark Payne merasa tak terbayangkan, apa sebenarnya niat di balik pembongkaran Program PRISM ini? Di manakah motifnya?
Dalam semalam menginvasi lebih dari seratus situs, meski hanya situs sipil, kemampuan mereka sangat luar biasa. Mengapa di dunia hacker tak pernah ditemukan orang ini?
Mereka mana tahu, tujuan Ren He membongkar Program PRISM sama sekali untuk membalas dendam, bukan demi kepentingan apapun.
Bahkan data lainnya yang diperoleh pun diserahkan kepada calon mertuanya, sebagai tukar menambah jasa, sama sekali tidak mencari harta maupun nama.
Sedangkan Xu Nuo di sini, karena selalu dikekang Ren He, tetap tak berkembang ke bidang hacking. Sebenarnya pemeliharaan sistem internal dan pengembangan Qinghe sendiri sudah cukup menyibukkan Xu Nuo si pria gemuk ini, mana sempat mengurusi urusan hacker...
Pun jika urusan Qinghe sudah selesai, tetap harus pergi ke klab malam mencari nona-nona cantik!
Dua orang inilah yang melakukan aksi besar, lalu menarik diri membiarkan situasi berkembang, tidak membuka rahasia ke siapapun, sehingga CIA langsung kehilangan petunjuk pencarian secara total.
Saat ini, orang yang digantung di balok baja itu hawa hidupnya hampir pudar, ia berkata lemah: "Kami benar-benar tidak tahu siapa sebenarnya yang melakukannya, kami juga ingin tahu... Kalian bisa mencari Allen, kabarnya akhir-akhir ini dia terlibat sesuatu, tapi detailnya kami juga tidak jelas."
Mark Payne tahu interogasi sudah mencapai titik jenuh. Metode interogasi CIA, siapa yang bisa bertahan? Apalagi para otaku ini?
Di banyak film, para jagoan dengan gigit gigi bertahan menghadapi interogasi, terlihat begitu heroik.
Tapi faktanya, dalam sejarah interogasi, yang benar-benar bisa tahan terhadap penyiksaan mungkin cuma satu dari sepuluh ribu. Justru karena semua paham betapa mustahilnya bertahan, dua mata-mata AS yang bertahan 20 tahun di Tiongkok akhirnya dianugerahi Medali Kehormatan Tertinggi...
Mark Payne memalingkan wajah ke anak buahnya: "Siapa Allen yang dia sebutkan itu?"
“Adalah seorang hacker Prancis, sekarang dalam pelarian diam-diam ke Amsterdam Belanda, sudah mengunci alamatnya,” seorang anggota kelompok melihat laptopnya untuk mengonfirmasi.
“Bagus, ke Belanda cari dia,” Mark Payne mengelap noda darah di tangannya dengan tisu lalu berjalan menuju luar pabrik diikuti yang lain, semua senjata disimpan dalam 4 koper hitam - dari luar mustahil menebak adanya senjata dalam koper.
Hacker di belakang mereka tiba-tiba mengamuk, berteriak dengan sisa tenaga dari baja gantung: “Turunkan aku! Turunkan aku!”
Jika mereka pergi begitu saja, siapa yang tahu kapan dirinya akan ditemukan? Saat itu kemungkinan besar dirinya sudah menjadi mayat!
Baru pada saat ini para hacker mulai merasakan ketakutan terhadap CIA legendaris itu - selama ini mereka selalu menganggap diri sebagai Tuhan di dunia maya, yakin bahwa diri mereka berada dalam keselamatan mutlak.
Hasilnya ketika Amerika mengalami kejadian sebesar ini, ketika mesin kekerasan CIA benar-benar bergerak, barulah mereka menyadari betapa mengerikannya pihak lawan! Hanya ketika mereka sendiri digantung di balok baja seperti domba yang siap disembelih, barulah mereka paham: selama masih belum bisa hidup langsung di dalam jaringan, maka harus berhati-hati terhadap sekelompok predator lain.
Inilah kekuatan utama CIA, juga alasan mengapa Steve mengingatkan Ren He untuk berhati-hati terhadap CIA.
Hacker yang terikat di balok baja itu hatinya kelabu mati. Baru saja ia menyebut nama Allen, pihak lawan langsung mengunci posisi Allen. Dulu ketika ada yang bilang informan CIA ada di mana-mana, ia tidak percaya.
Beberapa waktu lalu saat ada yang menasihatinya untuk mengungsi ke Tiongkok atau Rusia mencari suaka politik, ia tidak mendengarkan. Sekarang fakta membuktikan, di hadapan CIA, memang hanya Tiongkok dan Rusia yang merupakan lokasi aman.
Pada saat ini, sistem hacker bawah tanah di seluruh Eropa telah hancur lebih dari separuh, kelompok operasi CIA yang dipimpin Mark Payne berangkat menuju Belanda.
Sementara itu, tim Zhongxi yang dipimpin Chen Da juga mulai berangkat ke ibukota Belanda, Amsterdam. Tiket pesawat dan lainnya semuanya diganti oleh Zhongxi, ini dianggap sebagai membawa kehormatan untuk sekolah. Ini pertama kalinya Ren He pergi ke luar negeri dengan biaya institusi...
