Bagaimana posisi Chen Da di hati Ren He? Secara objektif, lebih dari sekadar kenalan namun belum mencapai tingkat pertemanan. Jika waktunya tepat dan karakter aslinya terbukti, Ren He tak keberatan memasukkannya ke lingkaran pertemanannya.
Ren He memiliki batasan yang sangat ketat dalam mendefinisikan pertemanan. Di kehidupan sebelumnya, dia pernah meninggalkan posisi kerjanya karena suatu hal, dan kemudian melihat dengan jelas wajah asli beberapa orang.
Namun Ren He juga memahami bahwa setiap orang hanyut dalam arus kehidupan, sebagian besar terjebak dalam keadaan yang tak bisa mereka kendalikan.
Yang bisa dilakukannya adalah di kehidupan ini membuat dirinya semakin kuat, lalu memilih lingkaran pergaulannya dengan cermat. Ren He merasa dirinya juga berhak memilih lingkaran mana yang ingin diikutinya.
Teman bagaikan benteng kokoh di kedalaman hati, menjadi penghibur jiwa di saat-saat paling rapuh. Karena itu setiap orang berhak memilih apakah ingin berteman dengan seseorang atau tidak.
Karena faktor inilah, kini ada yang menganggap bisa makan bersama di rumah Siheyuan Ren He sebagai sebuah kejayaan. Ini terjadi secara tak terduga, Ren He sendiri tidak pernah menyangka, tapi dia tidak menolak hal tersebut.
Ren He sangat memahami seperti apa Chen Da itu. Menghabiskan 37 tahun dengan sia-sia, kehidupan pernah mencapai puncak, juga mengalami lembah terendah. Menyaksikan dukungan menguap setelah kejatuhan dan merendahkan saat orang terjatuh, namun juga merasakan kehangatan waktu.
Pria ini terlihat kasar, namun memiliki kelicikan yang tak bisa ditandingi manusia biasa.
Ren He tidak keberatan dengan kelicikannya. Setiap orang berhak menjadi lihai, memang begitulah sifat masyarakat.
Kini Chen Da dengan hati-hati mempertahankan hubungan dengannya, berharap bisa memanfaatkan kekuatan Ren He yang bisa menguasai sepenuhnya dunia hiburan untuk bangkit dari lembah. Ren He pun dengan senang hati mau membantu.
Seseorang yang kapan saja bisa masuk ke lingkaran pertemanannya, seorang pria sejati 37 tahun, tiba-tiba menahan amarah dan keluhan di hatinya seraya berkata, "Tenang, ini tak akan mempengaruhi pekerjaan kru."
Ren He merasa jika dirinya tidak bertindak, atas dasar apa lingkaran pertemanannya bisa memberikan kejayaan leluhur pada orang lain?
Ren He tertawa: "Guru Chen, menurutku pria di usia 37 tahun seharusnya tak perlu lagi menundukkan kepala pada orang lain. Menurutmu kru film ini sangat penting bagiku? Memang benar, sangat penting. Tapi menurutku tak ada satu pun orang di lingkaran kita ini yang bisa mempengaruhinya."
Perkataan ini membuat mata Chen Da berbinar. Rupanya inilah sikap sebenarnya Ren He!
Chen Da mengira Ren He akan keberatan jika ada yang mempengaruhi rencananya. Bukankah banyak orang sukses di masyarakat yang memang suka mengontrol segalanya?
Namun faktanya, ia memahami Ren He dengan pola pikirnya sendiri. Ternyata sejak awal Ren He sama sekali tak menganggap penting orang-orang lain di lingkaran ini.
Saat ini Qinghe menguasai kepemilikan saham 37 media, termasuk 12 saham pengendali. Mereka juga memiliki senjata gosip bernama Weibo. Ketika Qinghe membentuk kekuatan media seperti ini, mereka punya otoritas tertentu dalam lingkungan gosip. Sumber daya di tangan mereka mewakili suatu kekuatan: kekuatan yang membuat media lain harus sedikit menghargai harga diri mereka.
Pada awalnya, bos-bos besar Kelompok Qinghe tidak terlalu memahami strategi Ren He ini, mengingat kepemilikan saham media-media tersebut sangat mahal. Namun kini mereka tiba-tiba menyadari bahwa segala sesuatu yang didorong opini publik akan menghasilkan dua kali lipat dengan setengah usaha, sekaligus menghapus sebagian besar berita negatif tentang Kelompok Qinghe.
Dulu Ren He menghindar dari media, kini tak ada lagi yang berusaha menggali hal negatif tentangnya. Jika mengetik "Ren He" di Qinghe Search, hasilnya tak ditemukan apapun.
Orang awam mungkin tak merasakan apa-apa, tapi para profesional akan memahami betapa mengerikannya situasi ini.
Bagaimana jika suatu hari mesin opini ini tiba-tiba ingin mengarahkan ritme gosip ke seseorang? Apa yang bisa dilakukan orang itu?!
Sekalipun tidak membawa ritme, jika 49 media ini, satu Qinghe Search, dan satu Qinghe Weibo tiba-tiba menghapus semua berita tentang seorang selebritas, sejak itu timnya ingin memposting artikel promosi pun akan dihapus, promosinya akan lenyap, seluruh diri selebritas itu seolah menguap dari wawasan publik, masa depan apa lagi yang bisa diharapkan? Bukankah selebritas mengandalkan eksposur?
Ini adalah 49 media paling berpengaruh di dalam negeri. Media yang tidak bisa dibeli sisanya sudah tidak banyak lagi, itu adalah media otoritas sejati yang tidak bisa diinfiltrasi Qinghe, itu merupakan corong resmi.
Namun dengan keberadaan 49 media berpengaruh besar ini, media-media lain harus memberi sedikit harga diri. Semua sekarang berada dalam lingkaran yang sama, saling bertemu di mana-mana! Kita adalah orang dalam, dunia hiburan... itu orang luar!
Orang-orang di dunia hiburan belum menyadari masalah ini, karena pandangan mereka hanya terbatas pada lingkaran mereka sendiri, termasuk Zhang Ming dan Chen Da yang tidak memahami makna sebenarnya dari dua kata "Qinghe". Dunia luar juga tidak sadar, setelah aliran dana raksasa Qinghe terkumpul di tangan, betapa banyak hal yang telah dilakukan oleh departemen investasi dan akuisisi.
Itu adalah jaring besar yang berusaha menyusup ke semua industri yang dibutuhkan.
Ren He tidak merasa ada maestro di dunia hiburan saat ini yang tiba-tiba akan melompat keluar membuat masalah untuknya. Ia juga tidak berniat berdebat dengan siapa pun tentang logika, karena di mana jangkauan meriam mencapai, di situ kebenaran tersebar.
Jadi pengaruh terhadap kru film yang disebutkan Chen Da hanyalah perspektif Chen Da sendiri, bukan perspektif Ren He.
Yang Ren He lakukan sekarang adalah... benar, membantu aktornya mengatasi kesulitan hidup agar bisa fokus berakting. Ya, alasan ini bagus!
"Sutradara Zhang, ini bagaimana ceritanya?" Ren He tidak peduli ucapan Chen Da, yang penting tahu dulu situasinya. Kalau memang kesalahan Chen Da, dia juga tidak punya alasan.
Zhang Ming berbisik pelan. Ekspresi wajah wanita cantik di seberang tiba-tiba berubah. Ia sadar situasi mungkin jadi rumit. Pemuda ini entah siapa, setidaknya belum pernah ia lihat di dunia hiburan.
Tapi masalahnya, dia tahu siapa Zhang Ming! Belum pernah ia melihat Zhang Ming berbicara seperti ini dengan siapapun. Seolah lawan bicaranya adalah bos Zhang Ming...
Baru sekarang Ren He tahu, wanita di seberang itu bernama Xu Xiaowen, seorang bintang papan atas, sekaligus mantan pacar Chen Da.
Dulu saat Chen Da diblacklist oleh bos-bos hiburan, Xu Xiaowen ini langsung meninggalkannya, bahkan beberapa kali menghina saat Chen Da terjatuh.
Orang di samping Xu Xiaowen adalah taipan properti bernilai puluhan miliar. Sekarang ingin iseng main film, untuk film yang sedang mereka syuting ini saja investasinya 200 juta.
Ren He juga merasa sedikit terharu bahwa tingkatnya sekarang sepertinya memang sudah meningkat, mendengar bahwa pihak lain bernilai puluhan miliar namun tidak merasakan apa-apa...
Sifat para pengusaha properti di zaman sekarang ini tentu sangat jelas bagi Ren He, rantai pendanaan adalah akar kehidupan mereka.
Pihak lain juga bermain cukup besar, menghabiskan dua ratus juta hanya untuk membahagiakan pacarnya. Tidak takut rantai dana bermasalah? Kalau filmnya untung masih bisa dibicarakan, tapi kalau rugi? Kemungkinan meski bisa memikul, pasti akan diliputi awan kesuraman beberapa hari.
Ren He tersenyum: "Film kalian ini tidak perlu menginvestasikan uang di promosi, toh juga tidak ada gunanya. Kebetulan bisa menghemat dana untuk kalian."
