Bagi seluruh dunia hiburan, 17 Desember merupakan hari yang disorot ribuan pasang mata. Pasalnya film _Crazy Stone_ resmi tayang hari ini.
Setiap minggu selalu ada film baru yang tayang. Ada yang laris, ada yang sepi. Pada dasarnya hanya beberapa pola saja. Jadi biasanya tak perlu terlalu memantau film baru. Yang memantau hanyalah investor dan tim produksi itu sendiri.
Tapi _Crazy Stone_ sepertinya berbeda. Promosi yang memenuhi langit dan bumi sebelum rilis film ini sudah cukup mengguncang, ditambah kemiringan sumber daya Qinghe Pictures terhadap _Crazy Stone_ yang bisa dibayangkan, setidaknya film ini harusnya bisa balik modal.
Hanya saja mereka lebih ingin melihat sampai seberapa jauh grup preman Kelompok Qinghe ini akan memainkan film ini, dan gaya main apa lagi yang akan mereka ciptakan?
Awalnya ada juga yang menjadwalkan tayang sehari sebelum _Crazy Stone_, namun karena ulah Kelompok Qinghe langsung menunda tayang ke 17 Januari, hanya berharap satu bulan ini bisa menghindari sorotan Kelompok Qinghe.
Di mulut mereka meremehkan, konon total investasi _Crazy Stone_ cuma 9 juta RMB, film bagus macam apa yang bisa dibuat dengan anggaran segitu?
Di zaman ini, banyak orang terjebak takhayul investasi film - seolah semakin besar investasi dan efek khususnya, semakin bagus kualitas filmnya.
Hasilnya bagaimana? Bukankah tetap banyak film sampah? Ren He bukan tidak pernah melihat kejadian di kehidupan sebelumnya di mana film layar lebar berbiaya 3 miliar yuan dengan bintang-bintang besar malah mengalami kerugian yang parah.
Namun bahkan orang-orang di lingkaran yang menunggu untuk menontonnya sebagai lelucon, tidak akan memilih untuk berhadapan langsung dengan Kelompok Qinghe di saat seperti ini. Sungguh, gelagat promosi mereka terlalu mengejutkan! Saat para maestro makan minum arak, menghadapi predator industri seperti Qinghe, mereka berkata "Apa yang perlu ditakutkan? Pasar film mana mungkin bisa didominasi oleh satu perusahaan saja?" Hasilnya, selama dua minggu di sekitar tanggal 17 Desember, hampir terjadi zona vakum penayangan!
Mulut bilang tidak, tapi tubuh cukup jujur.
Ren He sama sekali tidak khawatir tentang box office "_Crazy Stone_". Di kehidupan sebelumnya tanpa promosi yang memadai pun film ini tetap menjadi juara box office film domestik. Saat itu sebenarnya tidak banyak yang menonton di bioskop, kebanyakan menonton via internet atau DVD. Tapi meski begitu, tetap menjadi juara tahun itu, perbedaannya jelas terlihat.
Di kehidupan ini, ekonomi hiburan lebih berkembang disertai promosi yang memenuhi langit dan bumi. Tak terhitung orang menantikan tayangnya film _Crazy Stone_. Sulit diprediksi pencapaian seperti apa yang akan diraih film ini, setidaknya pasti tidak akan mengecewakan.
Pada hari penayangan perdana _Crazy Stone_, para pelaku industri terkejut melihat jatah penayangan di jaringan bioskop besar. Qinghe Pictures secara mengejutkan menguasai 64% jatah! "Sialan! Ini brengsek banget sih? Udah nggak malu-maluin lagi?!"
Selama bertahun-tahun, bahkan film impor blockbuster sekalipun maksimal hanya dapat 54% jatah. Tapi ini langsung dikasih 64%!
Dengan rata-rata 6-9 auditorium per bioskop, lebih dari separuhnya dipakai untuk memutar _Crazy Stone_!
Lihat lagi tingkat okupansi. Hingga pukul 22.00, Qinghe Pictures mencatat okupansi 91%. Dengan jatah penayangan setinggi itu plus okupansi segitu, praktis bioskop-bioskop mereka penuh sesak!
Hanya kalangan dalam dunia hiburan yang mengerti betapa mengerikannya situasi ini.
Dan pada malam yang sama, _Crazy Stone_ langsung memenuhi timeline Weibo. Hampir semua orang memberi jempol untuk film ini. Bahkan tingkat ulasan bagusnya meledak-ledak! Punya reputasi, penjadwalan tayang, dan promosi yang tegas – film ini pasti sukses!
Tak terhitung orang yang masuk bioskop setelah dirayu teman-temannya. Keluar dari sana, yang bilang filmnya jelek bisa dihitung jari.
"Aku benar-benar suka karakter Hei Pi. Tidak sekejam Kakak Dao, agak konyol tapi seperti personifikasi kehidupan tragis yang muncul sesuai zamannya. Aktingnya top!"
"Haha, alur ceritanya logis dan cerdik! Aku tertawa dari awal sampai akhir, seru banget!"
"Karya transisi Sutradara Zhang Ming. Sebelumnya Sutradara Zhang belum pernah menyutradarai komedi. Tak disangka debut komedinya sukses besar! Nantikan film berikutnya!"
"Setelah tertawa ngakak, di perjalanan pulang dari bioskop masih ada ruang untuk merenung. Inilah kelebihan film ini – sosok kecil punya kesedihan mereka sendiri, tapi juga punya tekad yang keren. Kita semua pada dasarnya adalah sosok-sosok kecil seperti itu."
“Peran bos properti ini adalah pendatang baru, ya? Aktingnya sangat bagus, menghidupkan karakter. Sebelumnya sempat khawatir Sutradara Zhang memakai pemula akan pengaruhi pengalaman nonton, tak disangka semuanya tampil memukau. Anak bos pabrik, si pembunuh bayaran itu, semuanya bagus.”
Tak diragukan lagi, karakter Hei Pi yang diperankan Liu Erbao benar-benar viral, viral sampai tidak bisa lebih viral lagi. Ini contoh klasik film dimana karakter pendukung mencuri perhatian. Peran Xu Zheng di kehidupan sebelumnya yang dimainkan Li Shuaizhen juga dapat pengakuan. Belum lagi pembunuh bayaran yang diperankan Zhang Jinglin, serta anak bos pabrik yang dimainkan Yang Runrun.
Di kehidupan sebelumnya, empat sosok penting di film ini sukses besar. Ada yang seperti Xu Zheng dan Guo Tao yang memang sudah terkenal, juga Huang Bo dan Liu Hua yang awalnya tidak dikenal. Aktor Liu Hua yang sudah lama berkarier, baru benar-benar meledak setelah _Crazy Stone_. Ren He juga agak ragu, soalnya tidak terlalu memantau hal-hal seperti ini.
Namun jika sebuah film sudah viral sampai level begini, itu sudah bisa dianggap sukses.
Li Shuaizhen bertiga gemetar tak karuan. Sebagai pemeran utama yang muncul di layar lebar, ini merupakan pengalaman pertama bagi ketiganya, dan pujian yang diterima pun sangat tinggi.
Namun ada satu hal yang agak menggelitik: para wakil sutradara dan investor yang pernah berinteraksi dengan Li Shuaizhen sebelumnya, saat memberi ucapan selamat sama sekali tidak menyebut-nyebut soal penawaran film, malah seloroh mereka bernada sinis tentang "Li Shuaizhen yang berhasil merangkul kaki besar".
Tiba-tiba Li Shuaizhen tersadar: meski Qinghe sekarang ditakuti semua pihak, menggunakan kekuatan modal dan non-entertainment untuk menyentuh kepentingan dalam lingkaran industri, tetap memicu kemarahan kolektif. Tentu saja, orang berlevel seperti Li Shuaizhen belum paham betapa dahsyatnya pengaruh Jiang Wensheng di dunia hiburan.
Justru kelompok inilah yang paling kasar dalam berbicara dengan Li Shuaizhen.
Tapi Li Shuaizhen tiba-tiba merasakan sikap acuh tak acuh. Benar, dirinya sudah memeluk kaki besar. Sutradara Zhang sudah menunjukkan naskah berjudul 《》untuknya. Kali ini dia menjadi pemeran utama pria, dan kualitas naskah ini sebenarnya jauh melebihi 《》.
Kelompok Qinghe punya uang, koneksi, sumber daya, dan naskah bagus. Bos besarnya adalah saudaranya sendiri. Masih perlukah dia mengorbankan nyawa berlari-lari di lokasi syuting?
Tidak perlu. Sama sekali tidak perlu.
Setelah sekian lama bergaul dengan Chen Da, dia tahu Chen Da pernah dijantuhkan. Meski belum paham detailnya, Sutradara Zhang pernah berpesan: "Para maestro cukup tenang berakting saja. Di Qinghe, selama tidak mabuk-mabukan dan berjudi, tak perlu khawatir dijatuhkan atau dieksekusi."
