Ren He baru saja menyelesaikan satu ronde Dota ketika menerima telepon Zhang Ming. Dari balik suara gemerincing gelas di telepon, ia bertanya-tanya... Jiang Wensheng ingin mentraktirnya makan? Buat apa si orang gila itu mengundangku? Dan atas dasar apa dia berani mengajakku?
Zhang Ming merenung sejenak: "Sebenarnya sekarang kamu tidak perlu datang. Undangan Jiang Wensheng mungkin tentang rekonsiliasi. Kurasa dia takkan sebodoh itu mengira masih bisa menghalangi Kelompok Qinghe."
"Apa perlu kita terima perdamaiannya?" Ren He mengernyit. Secara pribadi tak ada gunanya berkompromi. Sudah 12 tahun dia menjatuhkan Chen Da, kalau kita berdamai, bagaimana posisi Chen Da nanti?
Kebencian Chen Da bukanlah hal yang mudah dilupakan. Nanti aku harus jadi penengah bagi mereka berdua? Jiang Wensheng belum punya muka sebesar itu.
"Tidak, tolak saja," kata Ren He sambil menutup telepon dan melanjutkan main Dota. Malam ini, lebih penting menemani Yang Xi.
Yang Xi sedang ingin membentuk tim Dota belakangan ini. Sistem pool hadiah Dota di Qinghe Group sudah sangat matang. Faktanya, di kehidupan sebelumnya hadiah juara Dota 2 selalu lebih tinggi dari LOL, bahkan juara bisa membawa pulang bonus hingga 60 juta RMB. Ini karena mode permainannya yang lebih membagi keuntungan, lebih logis, dan lebih menarik.
Pemain Dota di kehidupan ini jauh lebih banyak dibanding Dota 2 di kehidupan sebelumnya. Dulu cuma 1,45 juta pemain online bersamaan, sekarang sudah 6 juta - sungguh mengerikan, langsung mengejar jumlah pemain LOL di kehidupan sebelumnya. Tahun ini pool hadiah Dota sudah terkumpul lebih dari 80 juta, membuat mata Yang Xi pun bersinar.
Dia tahu pasti masih banyak formula dan taktik di kepala Ren He, sehingga mulai memimpikan gelar juara Tahun Kedua Dota. Ren He sama sekali tak bisa melawan, Gadis Kecanduan Internet ini ternyata punya ambisi...
Tapi di sekitar mereka tak ada orang yang layak jadi anggota tim pro. Jika benar-benar ingin membangun tim profesional, harus mengumpulkan anggota yang lebih tangguh.
Mustahil membawa Li Shuaizhen dan kawan-kawan untuk menyapu bersih dunia Dota. Dota adalah permainan 5 orang. Dengan 3 titik terobosan yang jelas-jelas terpampang, bertemu tim pro sekarang, taktik sehebat apapun tetap tak berguna. Garis depan langsung hancur oleh lawan.
Realita tetaplah realita. Bukan berarti pengalaman kehidupan sebelumnya Ren He bisa menggilas segalanya.
Namun belum sempat main dua ronde, Paman Fang tiba-tiba masuk dengan gugup dan berkata pada Ren He: "Pemilik, ada orang yang mencarimu di luar."
Ren He tertegun: "Siapa yang mencariku? Paman Fang, kenapa kau grogi?"
Ia mengikuti Paman Fang keluar, melihat beberapa pria kekar berdiri di depan pintu. Sebuah mobil bisnis hitam terparkir di sana.
"Tuan Ren He, Tuan Jiang ingin bertemu. Jangan membuat kami kesulitan," ujar seorang yang terlihat seperti pengawal.
Ren He sempat terpaku sejenak. Bukan karena merasa terancam atau terkesima dengan aura kuat mereka. Wong CIA saja sudah dihadapinya, apalagi sekadar pengawal sipil...
Ia terguncang mengingat Jiang Wensheng yang dulu membangun komunitas bawah tanah. Di Hong Kong, dia bahkan menculik aktor dan sutradara untuk syuting film, hingga akhirnya menjadi maestro di dalam lingkaran. Namun aura dunia persilatan tetap melekat kuat padanya.
Pada kehidupan sebelumnya, ada beberapa kasus serupa dengan Jiang Wensheng. Banyak artis Hong Kong terlibat dengan komunitas, ini hal yang sangat wajar. Mengenai komunitas, film seperti "Young and Dangerous" memberikan deskripsi yang agak rendah. Film yang paling mendekati realita seharusnya adalah dua film yang diperankan Louis Koo: 《Black Society: Era Naga Kota》《Black Society: Harmoni Adalah Harta》, meskipun kedua film ini masih mengandung unsur glorifikasi dan polesan tertentu.
Zhang Ming pernah memberi tahu Ren He, saat mengeksekusi Chen Da dulu, Jiang Wensheng masih merasa tidak puas. Ia menyuruh orang memukuli Chen Da hingga tulang uratnya terluka (pemulihan 100 hari), Chen Da harus berbaring di tempat tidur tepat tiga bulan sebelum bisa turun.
Ren He berpikir: "Aku bisa pahami kamu memulai karir dengan cara ini. Aku juga pahami kamu terus Memanggil angin dan hujan di dunia hiburan. Aku pun mengerti kamu masih memainkan trik ini di Hong Kong. Tapi kalau kamu berani main ini di ibukota, lalu menganggap pebisnis sepertiku mudah diganggu seperti pengusaha Hong Kong, itu keterlaluan... Rupanya kamu belum memahami kondisi nyata Tiongkok ya..."
Meski ucapan mereka sopan, Ren He yakin Jiang Wensheng yang sudah jadi siluman tua takkan benar-benar menyuruh gerombolan ini menyentuhnya. Di bawah langit Kaisar, siapa berani menanggung risiko jika benar-benar terjadi masalah? Tapi memamerkan ritual seperti ini saja sudah keterlaluan. Mau beri kesan menakutkan? Jiang Wensheng belum pantas!
Pantas Paman Fang grogi. Orang desa polos mana pernah melihat hal seperti ini? Ren He mengangkat alis. Sebelum lawan sempat bereaksi, tamparannya sudah mendarat.
Plak! Suara logam berdentang. Pengawal utama terjatuh tak sadarkan diri. Ren He sebenarnya sudah mengontrol kekuatan, tapi tetap salah perhitungan ketahanan lawan - kok langsung pingsan?
Ren He melangkah naik ke mobil bisnis: "Lihat kau buat Paman Fangku ketakutan sampai bagaimana. Ini baru bayaran muka. Jangan ulangi lagi. Menyetir, antar aku menemui Jiang Wensheng."
Ia sekarang juga mulai marah. Sejujurnya, ia tidak berniat mengganggu Jiang Wensheng - itu urusan Chen Da. Tugasnya hanyalah memberikan sumber daya dan kesempatan pada Chen Da. Soal apakah akhirnya bisa membalas dendam atau tidak, itu tanggung jawab Chen Da, tidak ada hubungannya dengan Ren He.
Tapi tiba-tiba Jiang Wensheng ini muncul di pintu. Ren He sama sekali tidak tahu sandaran kekuatan apa yang dimilikinya. Apa mungkin dia benar-benar sebodoh ini? Atau... jangan-jangan dia sama sekali tidak tahu latar belakang keluarga Yang yang dimilikinya sekarang? Ramuan air mata tingkat lanjut terakhir di tangannya, jangan-jangan harus dipakai malam ini... Cukup epik juga kalau dipikir-pikir!
Orang-orang lain memandang takut ke arah pengawal yang tergeletak di tanah. Sebesar apa tenaga tangan yang diperlukan untuk membuat orang pingsan dengan satu tamparan? Sekilas terlihat separuh wajah orang di tanah itu sudah bengkak.
Seorang pemuda yang tampaknya tidak terlalu berotot, tapi begitu turun tangan tak ada satu pun yang sempat bereaksi. Ini keterlaluan!
Nyatanya dalam hal pertarungan jarak dekat dan kekuatan fisik, mereka sama sekali bukan tandingan level Ren He...
Fang Yu juga sedikit terguncang. Biasanya majikannya ini terlihat ramah-tamah. Ini pertama kalinya ia melihat sang majikan bertindak fisik dengan orang lain, dan hasilnya sungguh menakjubkan!
Yang Xi tidak keluar dari pekarangan. Ia tahu urusan kecil seperti ini sama sekali tidak akan menyulitkan Ren He. Nyatanya, lawan yang mengancam dengan gerak-gerik seperti ini sama sekali tidak sebanding.
Jika grup ini mengetahui apa yang Ren He lakukan di New York, mungkin mereka akan langsung berlari pontang-panting...
Pria yang pingsan di tanah itu dibawa ke bagasi mobil bisnis. Sekarang tak ada yang berani mendekati Ren He lagi... Mobil bisnis itu mulai bergerak, meluncur lurus ke arah barat.
Di villa Xiangshan, telepon di samping Kakek Yang berdering. Setelah mendengar dua patah kata, beliau langsung kehilangan minat: "Cukup! Di bawah langit Kaisar tak ada yang berani main-main dengan trik kotor geng. Sekadar gertakan saja. Asal jangan sampai ada korban jiwa."
Orang awam mungkin mengira ini adalah perintah untuk melindungi Ren He. Namun si penelpon sangat paham: Ren He sama sekali tidak membutuhkan perlindungan...
