Siapakah yang bisa mengomeli Jiang Wensheng seperti cucu di seberang telepon? Ren He tidak tahu identitas sebenarnya pihak tersebut, juga tidak berminat mengetahuinya.
Di balik setiap orang sukses biasanya terdapat kelompok kepentingan raksasa. Faktanya, Ren He sudah lama menduga alasan kesuksesan Jiang Wensheng di dunia hiburan.
Namun terlepas dari siapa yang mendukung pihak tersebut, pasti tidak akan melebihi tingkat Kakek Yang. Sebab rantai kepentingan Jiang Wensheng terlalu tipis untuk mengikat buaya besar.
Setelah mengomeli Jiang Wensheng, pihak itu menutup telepon. Hanya menyisakan Jiang Wensheng yang menatap Ren He dengan raut wajah berubah-ubah antara gelap dan terang.
Ren He duduk manis di hadapannya dengan sikap polos: "Masih mau membahas akuisisi?"
Jiang Wensheng menarik napas dalam-dalam. Ia bukan orang bodoh, menyadari kemungkinan besar telah menabrak tembok besi: "Ini semua kesalahpahaman..."
“Memanggilku sampai larut malam hanya untuk bilang ini salah paham?” Ren He tersenyum lebar. Pihak lawan yang sudah mengatur gelagat besar, mulai dari menakut-nakuti dirinya hingga ingin menukar saham Qinghe Pictures, tak mungkin bisa mengakhiri segalanya hanya dengan sepatah kata "salah paham".
“Lalu apa maumu?” Jiang Wensheng mulai kehilangan kendali. Ia tak tahu identitas asli lawan bicaranya, hanya menyadari tak boleh lagi melakukan kesalahan dan harus meminta maaf. Tapi bagaimana pemuda di depannya ini akan menyelesaikan masalah, sama sekali tak jelas baginya.
“Berapa persen sahammu di Hua Ge?” tanya Ren Her penasaran.
“67%,” jawab Jiang Wensheng dengan firasat buruk di hatinya.
Ren He membuka Qinghe Search di ponselnya. Hua Ge Media adalah perusahaan terbuka di Hong Kong dengan valuasi pasar hingga penutupan hari ini sebesar 1,27 miliar RMB. Secara teori, 67% saham setara dengan sekitar 850 juta, tentu harga saham sebenarnya tak bisa dihitung sesederhana itu dalam transaksi nyata.
“Jual semua sahammu di Hua Ge ke Qinghe. Kuberi 500 juta untuk masa pensiunmu. Harga ini sudah cukup adil. Tentu saja, kau juga bisa bertarung mati-matian denganku…” Ren He mengangkat alisnya: “Tapi kurasa kau takkan sanggup melawan.”
Ekspresi Jiang Wensheng berubah muram. Langsung dipotong miliaran dari tubuhnya, mana mungkin tidak sakit hati? Pengaruhnya di dunia hiburan pun sebagian besar bergantung pada Hua Ge Media. Jika sahamnya diambil, praktis ia harus keluar dari industri ini. Kelompok kepentingan di belakangnya pun pasti akan meninggalkannya.
Saat itu tiba, Jiang Wensheng hanya akan menjadi orang kaya biasa. Tanyakan pada rakyat jelata: maukah menerima 500 juta tunai tanpa kekuasaan? Tentu mau. Tapi Jiang berbeda - ia sudah kecanduan kebahagiaan dari kekuasaan. Melepaskannya mustahil baginya.
Hanya saja ia tak mengerti, kelompok kepentingan di belakangnya pun ketika berhadapan dengan Keluarga Yang, hanya bisa patuh seperti burung puyuh.
"Tidak dijual, silakan pulang," Jiang Wensheng mengantar tamu dengan muka hitam.
Ren He tersenyum riang, tiba-tiba menatap wajah Jiang Wensheng serius berkata: "Aku bisa membaca feng shui, percaya atau tidak?"
"Baca feng shui?" Jiang Wensheng tertegun, tiba-tiba bicara soal ramalan untuk apa? Apakah seperti pola jalanan, mengancam dengan mengatakan akan ada Bencana Berdarah? Jangan bercanda! Jika ia tak berani menyentuh Ren He di bawah kaki Langit ini, masak Ren He berani? Keteraturan di atas segalanya, Jiang Wensheng tak percaya lawan bisa berbuat apa-apa.
"Kulihat dahimu menghitam, belakangan ini... ehem, mungkin sistem pencernaannya kurang baik," kata Ren He yang hampir langsung tertawa sendiri di tengah kalimat.
Sistem pencernaan ini apa sih! Jiang Wensheng benar-benar tidak paham pola permainan Ren He. Untuk apa semua ini? Setelah meramal muka, cuma bilang ini?! Ada hubungan apa sistem pencernaan buruk denganmu?
Saat Jiang Wensheng masih tertegun, Ren He sudah berdiri dan berjalan ke pintu. Ren He berkata pada sopir yang mengantarnya tadi: "Antar saya kembali."
Sopir itu langsung geli di selangkangan. Haruskah dia mengantar atau tidak? Kalau mengantar, bagaimana jika Pak Jiang marah? Kalau tidak, orang ini jelas sosok yang tak boleh Jiang Wensheng sakiti. Brengsek...
Jiang Wensheng menggerakkan tangannya, memberi isyarat pada sopir untuk mengantar. Dalam urusan protokol, tak pantas membiarkan tamu naik taksi pulang.
Pada dasarnya Jiang Wensheng adalah orang yang terperangkap dalam lingkaran. Meski bertindak kejam, tak pernah melampaui batas. Tapi Ren He berbeda. Dia tak berniat masuk ke lingkaran manapun, atau berkuasa di bidang tertentu. Bagi dirinya di kehidupan ini, kebebasan adalah segalanya.
Saat Ren He melangkah keluar dari pintu gerbang villa, Jiang Wensheng tiba-tiba merasakan ususnya seperti dicekik sesuatu, kemudian... terus naik ke atas...
Wuek! Sebuah benda kuning tak dikenal menyembur keluar dari mulut Jiang Wensheng, dan terus muntah tanpa henti!
Bau busuk yang menjijikkan menyelimuti seluruh villa, saat itu juga dua pengawal langsung muntah...
Lalu orang-orang lainnya pun ikut muntah...
Apa yang dikatakan orang tadi...? Oh benar, dia bilang sistem pencernaan Jiang Wensheng tidak baik... Sialan ini disebut "tidak baik"? Ini jelas-jelas SANGAT PARAH ya? Pernah lihat orang sistem pencernaannya bermasalah sampai muntahkan kotoran?!
Semua orang berada dalam keadaan terpaku total, sama sekali tidak tahu harus bagaimana menghadapi situasi ini. Jiang Wensheng sendirian muntah-muntahkan kotoran selama berjam-jam, tak ada yang berani mendekat untuk menolong. Lagipula mereka hanya karyawan Jiang Wensheng, bukan anak kandungnya sendiri. Semua takut terkena cipratan kotoran!
Jiang Wensheng merasa jalan hidupnya tiba-tiba berbelok ke jalan terpencil yang salah setelah lawannya menyebut sistem pencernaannya bermasalah...
Siapa aku? Di mana aku? Mengapa aku muntahkan kotoran...
Mungkin inilah tiga pertanyaan filosofis yang pasti direnungkan setiap orang yang pernah mencicipi ramuan muntah tingkat lanjut.
Namun malam itu juga, tepat setelah Jiang Wensheng menolak kesepakatan kepemilikan saham Hua Ge Media, tiba-tiba bermunculan berbagai berita negatif tentang perusahaan tersebut.
Skandal lama para artis bertitik hitam di bawah naungan Hua Ge mulai diungkit - perseteruan pribadi, strategi hype, perselingkuhan, hingga kasus narkoba. Hal seperti ini sebenarnya lumrah di dunia hiburan, selama dioperasikan dengan baik atau disembunyikan rapat-rapat.
Tapi semalam seakan semua artis bermasalah Hua Ge dibongkar habis-habisan, semua aib mereka bertebaran di jagat maya.
Data-data ini sebenarnya sudah siap. Dari 49 media mainstream yang diinvestasi Qinghe, para wartawan yang dijuluki 'raja tanpa mahkota' pasti menyimpan sedikit materi. Hanya saja dulu mereka menerima bingkai merah dan belum mempostingnya.
Kini Qinghe ingin mengendalikan ritme Hua Ge Media, tentu wajar jika berbagi dengan pemegang saham utama. Ini hal yang sangat normal di industri.
Awalnya publik hanya menganggap para artis ini terlalu jorok, dirangkum dalam empat kata: "Lingkaran elitmu benar-benar berantakan!" Perlahan, kurang dari 2 jam setelah ekspos selebritas, ketika momen persiapan sudah matang, arah angin opini publik mulai berbalik sepenuhnya menyasar citra perusahaan Hua Ge Media.
Setelah kembali ke rumah, Ren He baru menyadari: Memberi Jiang Wensheng 500 juta saja sudah berlebihan. Jika tak ingin jual, lebih baik jangan dijual sama sekali.
Keesokan harinya saat pasar saham dibuka, harga saham Hua Ge Media mulai menyusut seperti lompat indah...
