Melihat Joseph sekejap, Ren He merasa panitia penyelenggara kompetisi piano kali ini benar-benar mengeluarkan modal besar. Joseph bukan tidak pernah menjadi juri tamu di acara pencarian bakat luar negeri, tapi bayaran tampil setiap kali muncul minimal 120 ribu dolar AS. Dikonversi ke mata uang domestik, setara 960 ribu RMB. Saat ini bayaran penampilan komersial selebriti papan atas sekali tampil diperkirakan paling mentok segitu juga, kecuali segelintir orang seperti Yang Xi.
Kini bayaran tampil Yang Xi bahkan sudah dinaikkan sampai 2 juta RMB sekali tampil, padahal cuma menyanyikan dua lagu. Bandingkan dengan artis lain yang meski menggelar konser selama lebih dari dua jam, penghasilannya hanya antara 2-6 juta RMB.
Contohnya Jay Chou di kehidupan sebelumnya, satu kali konser mengambil fee 6 juta RMB dengan tim lebih dari 100 orang yang harus menginap di hotel terbaik setempat. Biaya operasi penyelenggara untuk satu konser standar umumnya berkisar antara 8-12 juta RMB. Tentu ini belum menghitung kasus khusus seperti konser harga selangit ala Faye Wong.
Tapi kalau sudah mengundang Joseph, berarti kompetisi ini benar-benar adil dan jujur. Terlihat panitia penyelenggara sungguh memikirkan detail.
Tapi bukankah lebih baik dana undangan tamu dialokasikan lebih banyak untuk hadiah? Kompetisi sebesar ini, juara satu hanya diberi bonus 100 ribu yuan...
Seperti kata Jiang Haoyang, kalau bukan karena Klub Qinghe juga memberikan bonus kehormatan internal, mereka benar-benar meremehkan kompetisi ini. Liu Jiamin menambahkan dengan lembut: "Bahkan kompetisi internasional hadiahnya sedikit. Di bidang piano beginilah - setelah menang bisa menggelar resital solo untuk cari uang dari tiket, atau terima endorsement."
Penampilan Liu Jiamin tidak buruk. Dulu terlalu kurus seperti gadis batang korek api, sekarang nutrisinya cukup hingga seperti ganti orang. Memang pantas disebut wanita cantik.
Sekarang dia juga adalah pianis konser generasi muda paling populer di dalam negeri, beberapa merek yang ingin mencarinya sebagai endorser itu sangat wajar. Jadi sebenarnya Liu Jiamin sudah tidak perlu mengambil beasiswa Klub Qinghe lagi, bulan lalu baru saja menyelesaikan resital solo di ibukota, hasilnya ditampung lebih dari 900 ribu yuan, sebenarnya jumlah itu tidak bisa dibilang sedikit.
Liu Jiaming berdiskusi dengan Jiang Haoyang untuk tidak mengambil beasiswa Klub Qinghe lagi di masa depan, namun Jiang Haoyang mati-matian tidak setuju: "Ketika ketua klub mendirikan beasiswa ini, dia tidak bilang kalau sudah punya penghasilan sendiri tidak boleh menerimanya. Kita belum lulus SMA kelas tiga, setiap tahun ada begitu banyak uang, jangan sampai disia-siakan."
Ini adalah pola pikir yang sederhana. Bagi Jiang Haoyang, urusan kesadaran dan sejenisnya lebih baik dibicarakan setelah punya uang. Sekarang baru sejauh mana? Sekaya apapun, mana bisa dibandingkan dengan ketua klub? Kelompok Qinghe milik ketua klub lah yang benar-benar tajir...
Apalagi sekarang proyek beasiswa di klub diklasifikasikan secara detail: kelas 1 SMA, kelas 2 SMA, kelas 3 SMA, jurusan IPS, jurusan IPA, berapa uang untuk peringkat pertama, kedua, ketiga - semuanya didefinisikan ulang. Jadi selama belajar cukup giat, mendapatkan beasiswa adalah hal yang biasa. Klub Qinghe kedepannya tidak akan melebihi 20 anggota. Klub elite harus punya bentuk klub elite, kalau terlalu banyak malah tidak baik, pasti akan ada anggota yang tidak kompeten.
Saat pertama melihat Joseph, Ren He langsung ingin menghindar sebentar. Sejujurnya sampai sekarang ia masih punya rasa bersalah terhadap Joseph, seperti hutang yang tak terbayar. Pasti Joseph ingin ia kembali mengajar di Juilliard School. Di email Ren He sekarang masih ada belasan email Joseph yang mendesaknya kembali bekerja. Masalahnya, Ren He bisa main-main ke AS nanti, tapi menetap di sana pasti tidak mungkin.
Dan ia juga tidak ingin orang asing mengetahui identitasnya sebagai profesor muda, bagaimana jika difoto lalu diposting online, benar-benar bisa menjadi selebritas, bahkan saat berjalan di jalan pun ada yang minta tanda tangan.
Sebenarnya pemain piano tidak memiliki banyak penggemar dibandingkan bintang hiburan, namun status profesor muda ini berbeda. Karena menjadi pemain konser tingkat ahli di usia sangat muda, mengajukan teori baru, ditambah empat lagu legendaris di bidang musik klasik, media domestik sebelumnya sudah mengangkat profesor muda ke posisi sakral - saat itu Kelompok Qinghe belum menguasai kekuatan gosip sehebat sekarang.
Jadi Ren He sangat paham, jika akun Weibo dengan identitas resmi profesor muda dibuat sekarang, jumlah penggemarnya bisa mencapai jutaan dengan mudah, bahkan puluhan juta dan menjadi bintang besar pun sangat mungkin.
"Orang lain mengunggah foto lalu dipindai ulang, aku tak mungkin menghapus semuanya, kan? Weibo sendiri adalah tempat kebebasan berpendapat. Kalau terus-terusan begini, bisa-bisa dicap hitam. Nanti ada yang memanfaatkan kesempatan, membuat platform serupa Weibo, itu benar-benar kerugian lebih besar daripada keuntungan."
Maka Ren He berencana diam-diam mengundang Joseph ke rumah Siheyuan miliknya, ketimbang memainkan drama reuni kawan saat ini juga.
"Ada apa dengan ketua klub? Kau kenal dia?" Liu Jiamin bertanya penasaran melihat tatapan Ren He ke arah Joseph.
Kenal dong, sangat kenal! Ren He berkata pelan: "Itu ketua Juilliard School. Dengan kehadirannya, kompetisi ini pasti adil dan benar. Tenang saja mainkanlah."
"Kau tidak mau menyapanya?" Liu Jiamin merasa Ren He seolah menghindari sang ketua...
"Ahem, lenyap. Nanti setelah kompetisi selesai kamu minta nomor teleponnya, bilang profesor kecil yang butuh. Aku akan menghubunginya," kata Ren He yang juga tidak tahu nomor telepon Joseph di Tiongkok. Mengingat Joseph sudah datang, sebagai tuan rumah yang baik, Ren He sangat senang memperkenalkan keindahan Tiongkok kepada teman asing yang ramah seperti ini.
Mendengar ini, Liu Jiamin dan yang lain semakin penasaran mengapa Ren He enggan bertemu di sini. Apakah ada konflik dengan rekan kerja? Namun mereka tidak tahu, Ren He dulu pergi tanpa pamit dari pekerjaannya. Kini pertemuan ini terasa seperti berhadapan dengan debt collector...
Saat kompetisi resmi dimulai, Joseph sudah duduk membelakangi barisan penonton di depan panggung. Ren He dan Jiang Haoyang diam-diam duduk di antara penonton, menyimak dengan hening permainan piano para peserta.
Dari total hanya 12 peserta yang lolos hari ini, setelah mendengar dua penampilan acak, Ren He menyadari dirinya telah salah menyalahkan Yang Xi. Selama ini ia selalu membandingkan level Yang Xi dengan Liu Jiamin, sehingga merasa Yang Xi belum cukup matang untuk ikut kompetisi. Baru sekarang ia paham, ternyata Yang Xi sebenarnya cukup menonjol di generasi muda. Liu Jiamin yang bisa masuk kelas Dao Yuan Sizhong dengan kemampuan pianonya tentu tak bisa dibandingkan.
Lagipula keahlian utama Yang Xi adalah vokal. Memaksanya menguasai semua aspek jelas merupakan hal mustahil.
Tanpa keberadaan Sistem Hukuman Langit, Ren He sendiri sebenarnya masih kalah dari Yang Xi.
Saat giliran Yang Xi yang ke-5 naik panggung, sementara peserta lain sibuk memperhatikan ekspresi juri, si Yang Xi ini malah asyik melirik-lirik ke arah penonton. Baru setelah melihat Ren He, ia tenang dan memusatkan perhatian pada pianonya.
Penonton bingung, kenapa seolah Yang Xi sedang mencari seseorang?
