Seorang pemuda bernama Lü Xiaotu menebarkan teror di dunia persilatan abu-abu _No Man's Land_ yang dipenuhi pasir beterbangan dan mentari senja merah darah. Entah bagaimana, kabar ini menyebar cepat hingga diketahui banyak penghuni dunia kelam yang mencari nafkah di wilayah ini.
Banyak yang menyebut pemuda ini sebagai naga ganas yang menyeberangi sungai, pasti didukung pasukan kuat di belakang layar. Namun tak ada yang tahu peran sebenarnya sang pemuda dalam kelompok kepentingan ini.
Ada pula yang menganggapnya ahli bela diri legendaris, jagoan dunia persilatan sejati. Konon sekali pukul, lawan bisa terlempar ke udara seperti lukisan tergantung - teknik master tingkat tinggi layaknya kisah silat klasik.
Perlu diketahui, sejak novel silat tradisional Tiongkok "Kunlun" laris manis, genre ini mulai bangkit kembali. Dua tahun terakhir, novel silat, serial TV, hingga film bermunculan tak ada habisnya. Daya pikatnya bukan hanya memukau orang asing, bahkan masyarakat dalam negeri sendiri masih meragukan apakah benar ada maestro Jalan Bela Diri yang bisa berlari di atap tembok seperti dalam cerita.
Saat itu beberapa penipu dunia persilatan belum muncul, kata "kungfu" di mata masyarakat masih terasa sangat misterius dan suci. Warisan seni bela diri Tiongkok memang memiliki akar sejarah yang dalam, master yang menguasai jurus sejati juga tak pernah langka, hanya saja tak sampai diangkat sebagai mitos.
Tentu saja, ketika nanti muncul maestro-maestro sejati yang bisa menyerang dari balik gunung—hanya mampu memukul murid tapi tak sanggup melawan wartawan—dua karakter ini mungkin tak akan semenarik dulu.
Maka ketika orang-orang mulai berspekulasi bahwa pemuda ini sangat mungkin adalah master Jalan Bela Diri berbakat langka, obrolan selepas makan pun semakin semarak. Perlahan kabar ini tak lagi hanya beredar di dunia abu-abu, sebab pada dasarnya dunia kelam dan tatanan normal memang saling menjalin bak gigi anjing, sulit dipisahkan.
Dari sini terlihat, di sini memang ada miniatur dunia persilatan, hanya saja yang muncul secara spektakuler adalah sosok menakjubkan nan memesona.
Badai debu di _No Man's Land_ datang tiba-tiba, angin level 7 atau lebih tinggi bisa muncul begitu saja. Di tepi jalan pinggiran _No Man's Land_, bos toko kecil hitam yang sedang mengantuk tiba-tiba mendengar suara angin. Dengan wajah masam ia melirik badai debu yang mendekat di kejauhan, buru-buru berdiri untuk menutup pintu. Cuaca hantu seperti ini sudah jadi kebiasaannya - meski pintu tertutup rapat saat angin kencang menerjang, suara mengaum di luar bagikan seratus hantu yang sedang meraung.
Bagi orang dari luar kota, terutama gadis, mungkin akan terkejut bukan main. Tapi bos toko hitam yang sudah tertanam sebagai akar di _No Man's Land_ selama belasan tahun sama sekali tak ambil pusing.
Namun saat bos hendak menutup celah terakhir pada papan pintu, tiba-tiba terlihat sebuah mobil offroad menembus keluar dari tembok tinggi pasir yang terbentuk oleh badai debu di kejauhan. Seolah berlomba dengan badai debu yang mengerikan itu, kecepatan mobil ini bahkan melampaui badai pasir yang bergerak maju bagaikan binatang buas mengaum siap menerkam mangsa.
Mobil offroad itu menyambar lurus ke arah kedai gelap. Sang bos ragu-ragu apakah harus menutup pintu sekarang. Dengan kondisi debu yang menyelimuti langit, mungkin penumpang mobil ingin berlindung di tokonya? Mobil ini terlihat sangat garang, jika penumpangnya adalah Domba Gemuk, hari ini usahanya menunggu seharian tidak sia-sia.
Bisnis kedai gelap ini memang mengandalkan satu mangsa untuk bertahan seminggu. Orang zaman sekarang... Ah, semakin sulit dibodohi!
Ia menyisakan celah kecil di pintu, sambil memandangi mobil offroad yang berhenti tepat di depan pintu tokonya, segera melambai-lambai: "Masuk! Cepat masuk berlindung!"
Dengan jelas ia melihat merek mobil offroad itu adalah merek keluarga kaya ternama di dunia, di luar sini harganya pasti mencapai jutaan? Pikiran ini membuat wajahnya berseri-seri, usahanya menyisakan celah pintu tidak sia-sia!
Namun tiba-tiba, seorang pemuda turun dari mobil dengan tenang, masih sempat melirik badai debu yang hampir menyapu lokasi, baru kemudian bergegas masuk ke dalam.
Melihat penampilan pemuda itu, sang bos teringat kabar yang beredar sejak kemarin... Seketika itu juga ingin segera mengunci pintu!
Tapi sebelum sempat menutup, pintu yang memang belum terkunci rapat itu sudah didorong terbuka oleh kekuatan dahsyat. Pemuda itu membalikkan badan sambil menutup pintu gerbang, lalu mulai membersihkan debu di kerah baju, rambut, hingga sepatu boots - di mana-mana penuh pasir!
Bos berdiri di samping tak tahu harus merespons apa. Biasanya merekalah yang mengenakan harga tinggi, tamu yang membuat masalah biasanya tak berakhir baik. Di _No Man's Land_ ini, semua orang saling membantu, kalau tidak bisnis mana mungkin semudah ini?
Tapi orang yang satu ini jelas bukan sasaran empuk. Baru sekarang ingat mobil di luar itu, bukankah merek yang selama ini disebarkan lewat pesan berantai? Brengsek!
Dia mendengar dari sepupunya, kemarin bahkan kelompok Li Kun yang beranggota belasan orang tak bisa mengalahkan pemuda ini. Xiong Pendek tangan kanannya rusak parah, dua orang lainnya dipukul hingga tulang rusuk patah. Sepupunya bersaksi melihat langsung: dua pukulan bersamaan, dua tubuh melayang ke udara. Kelompok Li Kun itu tidak berani melakukan apa pun pada pemuda ini.
Kelompok Li Kun itulah yang benar-benar orang berani di luar hukum. Toko ilegal seperti kami hanya mendapat remah-remah. Bahkan Li Kun yang tak terkalahkan itu tak berdaya, apakah mungkin saya masih berpikir bisa menipunya?
Bahkan Ren He sendiri mungkin tak pernah membayangkan bahwa kini di _No Man's Land_ ia sudah bisa dianggap sebagai sosok Nomor satu. Di mata banyak orang, pemuda ini naik ke puncak dengan menginjak-injak reputasi kejam Li Kun dan kawanannya.
Di balik hati Li Kun tersimpan sempoa perhitungannya sendiri, bagaimana mungkin sekadar reputasi bisa ditandingi dengan kepentingan raksasa pembayaran akhir 9 juta RMB? Mengenai cara menghadapi pemuda ini setelah uang tersebut cair, itu cerita lain.
Sang bos merasakan kepahitan yang hanya ia sendiri pahami - menyembelih? Tak berani! Yang dihadapannya bukan Domba Gemuk, justru dirinyalah yang...
“Hmph, anak muda, Anda mau pesan sesuatu?” Bos toko gelap itu bahkan sudah memakai bahasa halus……
Ren He mengibaskan pasir di badannya lalu angkat kepala melirik sang bos. Ia pun merasakan nada bicara bos yang tidak biasa, ditambah spekulasi liar tentang jaringan rumit yang saling terkait di dunia abu-abu ini: “Kenapa, kenal saya? Masakan di sini terlalu mahal, beri saya satu porsi Yuxiang Rousi saja.”
“Tidak kenal, tidak kenal……Menu ini dari dulu, sekarang kami tidak jual dengan harga ini lagi. Yuxiang Rousi 23 RMB, Kung Pao Chicken 20 RMB……” bos menjelaskan dengan keharmonisan.
Sebenarnya di dunia ini, pada akhirnya siapa yang punya kepalan tangan lebih besar dialah yang berkuasa. Kedai gelap sekalipun tetap berada dalam batas hukum yang berlaku, hanya saja Biro Harga Xinjiang tidak bisa mengawasi mereka. Namun masalahnya, pemuda ini sama sekali tidak terkait dengan hukum. Bahkan bandit ganas seperti Ai Xiong sampai tangannya hancur tak berani bersuara, apalagi pengusaha kecil seperti dirinya?
Di saat seperti ini, pemilik kedai gelap sudah kehilangan kesombongan yang biasa ditunjukkannya pada tamu asing. Kini ia mendefinisikan diri sendiri hanya sebagai pedagang kecil...
Ren He langsung tertawa geli. Ternyata konfrontasinya dengan Li Kun kemarin membawa keuntungan tak terduga. Wajahnya sekarang seolah jadi kartu diskon untuk semua kedai gelap di No Man's Land! Siapa sangka suatu hari ia bisa "menggesek wajah" seperti ini!
"Baik, satu porsi Yuxiang Rousi, satu porsi Kung Pao Chicken. Cepat, aku masih ada urusan!" seru Ren He. Saat si pemilik berbalik masuk ke dapur, ia mengeluarkan alat kecil dari sakunya. Titik merah di alat itu terus bergerak memasuki padang gurun di tengah badai debu yang melanda.
Ren He melirik dengan sinis, grup ini benar-benar terlampau hati-hati. Ia sendiri harus segera makan, lalu menjelajahi gurun tak berpenghuni yang legendaris ini.
