Kedatangan kelompok produksi Zhang Ming di Zhenbeibao menjadi peristiwa penting bagi seluruh Kota Film. Pertama, pengeluaran produksi ini pasti besar, mampu membantu meningkatkan pendapatan Zhenbeibao.
Kedua, popularitas Zhang Ming saat ini sangat melambung. Meski sebelumnya Zhenbeibao menempati peringkat ketiga nasional sebagai kota film, namun masih jauh tertinggal dibandingkan Hengdian. Pemerintah lokal tentu ingin memanfaatkan momentum ini untuk promosi besar-besaran, mengingat nama Zhang Ming sekarang sangat berpengaruh.
Sebagai General Manager Qinghe Pictures, tanggung jawab Zhang Ming tidak hanya mencakup produksi film, tetapi juga urusan koordinasi dengan pemerintah daerah.
Meski akan menyita waktu, namun seperti biasa—bahkan dibandingkan masa lalu—Zhang Ming kini tampak lebih menikmati prosesnya.
Zhang Ming sambil berkoordinasi dengan promosi pemerintah, berhasil menukar sejumlah besar kebijakan preferensial. Qinghe Pictures saat ini hanya dari film _Crazy Stone_ saja sudah mendapatkan laba bersih melebihi miliar. Aset mereka sudah sangat besar, namun Zhang Ming dan timnya masih menganggap penghematan sebagai hiburan. Mereka berusaha memeras setiap tetes penghematan, dana yang didapat dari kebijakan preferensial ini kemudian diinvestasikan ke efek khusus tahap akhir atau pengeluaran produksi film lainnya. Bagi Zhang Ming, ini jauh lebih berharga daripada apapun.
Ren He sangat paham, saat ini di hati orang tua itu hanya ada satu pikiran: bagaimana cara menghasilkan shooting film yang sempurna. Semua yang dilakukan pria tua ini sekarang, semata-mata demi melayani tujuan akhir tersebut.
"Bagaimana cara shootingnya? Kali ini kami semua akan mengikuti arahanmu," kata Zhang Ming sambil tertawa. Ia juga ingin melihat, bagaimana penampilan bos besar yang mampu menulis skenario memukau dan menggambar storyboard detail ini saat menyutradarai sebuah film.
Faktanya, meskipun menulis cerita itu sulit, pekerjaan penulis skenario berbeda dengan menulis novel. Namun bos besar ini melakukannya dengan sangat baik. Saat skenarionya dikeluarkan, orang langsung bisa merasakan fragmen kenangan yang hidup di dalamnya.
Sedangkan menulis skenario dan menggambar storyboard memiliki perbedaan. Para sutradara wajib membuat storyboard - tak peduli bagus atau tidak gambarnya, fragmen kenangan itu harus pertama kali muncul di hati sutradara, baru kemudian bisa di-shooting.
Karena itu Zhang Ming selalu menekankan pada orang lain tentang proses Ren He menulis skenario, lalu menambahkan: "Bahkan storyboard-nya pun bos besar yang menggambar sendiri."
Pernyataan ini memiliki nilai akademis yang sangat berat. Orang yang paham pasti mengerti maksudnya.
Yang lebih langka, duo seorang tua dan seorang muda ini berkoordinasi dengan baik. Ren He bersedia menggambar storyboard untuknya, sedangkan Zhang Ming memberikan pengakuan penuh atas storyboard tersebut. Kalau tidak, percuma saja digambar.
Untuk proyek shooting Da Hua Xi You ini, Ren He sejak awal sudah mengatakan akan lebih banyak pusing. Saat itu dia bahkan memohon maaf pada Sutradara Zhang sambil meminta bantuan untuk menyelesaikan film ini, dan Zhang Ming menyetujuinya.
Alasan Zhang Ming menyetujui permintaan itu tak lain adalah untuk melihat batas maksimal sang bos besar sebenarnya berada di mana.
Kapan pun, semua orang selalu merasa bos besar ini serba bisa, bisa melakukan segalanya. Awalnya semua ini hanya terbatas pada kehidupan biasa, namun baru-baru ini muncul kejadian di _No Man's Land_ dimana beliau sendirian menghancurkan geng pemburu ilegal.
Semua anggota kru telah menandatangani perjanjian kerahasiaan dan menerima kompensasi kerahasiaan sebesar 10 ribu yuan.
Tapi kerahasiaan ini sebenarnya tidak berlaku di dalam kru, karena semua sudah tahu.
Faktanya, orang yang masuk kru nanti juga akan menandatangani perjanjian kerahasiaan. Di dunia hiburan, menandatangani perjanjian kerahasiaan adalah hal yang biasa.
Sekarang di lokasi syuting, jangan sampai menyebutkan tiga kata "bos besar" di depan gadis-gadis itu. Kalau tidak, akan terlihat ekspresi pemujaan di wajah mereka, lalu semua orang mulai membicarakan bos besar kita dengan berbagai rumor.
Harus diakui, kejadian malam itu di mata karyawan yang terbiasa dengan lingkungan damai ini, bagaikan mimpi pahlawan dalam kehidupan tenang.
Ren He berpikir sejenak: "Kapan aktor untuk peran Zhizun Bao bisa bergabung?"
Malam itu, satu mobil, satu orang, serta ekspresi tenang bos besar saat menghadapi bandit bersenjata, ditambah nilai kekuatan tempur yang dahsyat hingga meledak-ledak, telah mengukir momen itu sebagai adegan yang takkan terlupakan seumur hidup.
Kini kemanapun Ren He melangkah, pandangan seluruh kru akan mengikutinya. Zhang Ming belum pernah melihat tim produksi dengan kekompakan setangguh ini...
Ren He merenung sejenak: "Kapan para aktor bisa bergabung? Cek dulu jadwal mereka, kita perlu menyusun urutan pengambilan gambar kamera."
Saat penonton menonton film, semua adegan telah disusun rapi. Tapi proses syutingnya tidak berurutan! Sutradara harus mempertimbangkan lokasi - seperti saat Zhang Ming & tim menyelesaikan semua adegan di Kota Tak Pernah Malam sebelum meninggalkan lokasi.
Selain lokasi, musim juga jadi pertimbangan. Salju buatan takkan bisa menyaingi keindahan salju alami yang deras.
Belum lagi faktor jadwal syuting para aktor yang harus disinkronkan.
Zhang Ming mengeluarkan sebuah naskah sambil membaca isinya: "Di cabang pertama Da Hua Xi You: Kotak Cahaya Bulan, bintang terbesar kita saat ini adalah Xia Yuting. Peran Peri Zi Xia yang diperankannya hanya memiliki sedikit porsi cerita di akhir, jadi Xia Yuting tidak buru-buru datang. Saya sudah konsultasi jadwalnya, dan hasilnya dia menyatakan siap datang kapan saja. Bahkan saat tidak ada adegannya, dia bisa datang lebih awal untuk menunggu."
Zhang Ming melirik Ren He: "Ini justru menyelesaikan masalah besar. Dengan kehadiran bintang besar seperti Xia Yuting di lokasi syuting, selebritas kecil lainnya tidak akan berani berlagak bak bintang besar. Ini menjadi contoh teladan. Menurut perkiraan saya, kemungkinan besar Xia Yuting akan datang minggu depan."
Ren He tidak memberikan pendapat apapun mengenai hal ini, meskipun sikap Xia Yuting memang memberinya kesan baik. Mengingat statusnya sebagai salah satu bintang terbesar di dalam negeri saat ini, kerelaannya berkoordinasi seperti ini sungguh langka.
Tapi Ren He tetap tersenyum mengolok-olok, "Masih ada selebritas yang berani bacot sama Qinghe sekarang?"
Ia dan Zhang Ming saling memandang lalu tertawa. Zhang Ming berkata terharu, "Beneran nggak ada. Cuma lo yang berani ngomong segoblok itu! Dulu waktu kerja sama sama para seleb, kepala gw rasanya mau pecah!"
Saat ini, Qinghe bisa seenaknya mengeksekusi pengaruh selebritas. Benar-benar nggak ada yang berani sok jagoan. Sebelum bertingkah, mereka harus mikir: Apa pengaruh mereka bisa disejajarkan dengan Xu Xiaowen, bintang tier satu? Nyatanya, bahkan Xu Xiaowen pun tak berkutik saat berhadapan dengan Grup Qinghe.
Kalau lebih top dari Xu Xiaowen, coba bandingkan sama Jiang Wensheng...
Sebenarnya di film pertama "Da Hua Xi You: Kotak Cahaya Bulan", cerita utamanya tentang Zhizun Bao dan Bai Jingjing. Peri Zi Xia hanya muncul sekilas di akhir. Di film pertama ini, bahkan adegan munculnya Sun Wukong pun sangat minim.
Mengapa pada saat rilis pertama mendapat banyak penilaian buruk? Bukan hanya karena efek khusus bagian pertama yang buruk, sebenarnya bagian kedua juga jelek. Efek khusus kedua film ini bahkan di awal 90-an termasuk kategori paling jelek.
Namun masalahnya, bagian pertama tidak memiliki alur cerita Zi Xia sehingga terasa terlalu datar, memberi kesan seperti belum melihat apa-apa sudah berakhir.
Tingkat penilaian buruk yang tinggi ini baru membaik setelah bagian kedua "Perkawinan Raja Kera", karena baru pada titik ini alur cerita akhirnya utuh - begitu utuh sampai bisa membuat penonton mengabaikan efek khususnya dan segala ketidaksempurnaan.
Total durasi kedua film lebih dari dua jam. Saat menulis skenario, Ren He membuat keputusan berani: syuting kedua bagian sekaligus!
