Alergi? Ren He tertegun, Bagaimana mungkin hal seperti ini bisa terjadi. Dengan penasaran dia bertanya: "Bahan-bahan rias yang digunakan sekarang seharusnya tidak memberi rangsangan berlebihan pada kulit. Kok bisa sampai terjadi alergi?"
"Fisik seseorang yang alergi terhadap sesuatu, hal seperti ini benar-benar sulit diprediksi. Saya juga kaget, selama ini baru kedua kali melihat kasus seperti ini dalam industri film," jelas Zhang Ming.
Faktanya, lem khusus yang digunakan untuk menempelkan model ke wajah memang dirancang khusus. Beberapa lem bahkan berani mengklaim mencapai tingkat food-grade, tapi alergi memang sulit diantisipasi - ada orang yang bahkan alergi terhadap plastik...
Kejadian seperti ini jarang terjadi karena peran yang membutuhkan topeng memang tidak banyak dalam industri perfilman.
Ren He mengerutkan kening. Hal seperti ini ternyata menimpa aktor kesayangannya. Bukan karena menyukai gaya brengsek Ji Junhui, tapi pria ini terlalu cocok memerankan karakter Zhizun Bao.
"Ayo, kita kunjungi dia di rumah sakit," ajak Ren He sambil mengajak Zhang Ming naik ke mobil offroad menuju rumah sakit di pusat kota Yinchuan.
Kasus terjadi di lokasi syuting mereka, mustahil dia tidak mau melihat kondisi aktornya sama sekali - itu akan membuat hati kru lain menjadi dingin.
Dan Ren He juga ingin melihat apakah wajah orang ini sebenarnya bermasalah atau tidak, bisakah ia tetap bermain setelahnya.
Di perjalanan, Ren He bertanya pada Zhang Ming: "Sutradara Zhang, akankah orang ini masih bisa terlibat dalam shooting setelah ini?"
Zhang Ming menggelengkan kepala: "Pasti tak bisa dilanjutkan. Bagaimana ia bisa berakting tanpa bisa memakai topeng? Memerankan monyet tanpa bulu?"
Ren He tak sanggup mengkritik pernyataan Zhang Ming ini. Apa maksudnya monyet tanpa bulu? Masuk akal? Setelah berpikir ia berkata: "Tidak ada lem pengganti lain?"
Zhang Ming menggeleng: "Tidak. Di industri ini sudah lama bermain, banyak hal di bagian properti telah menjadi tradisi yang berlaku. Sekalipun dulu ada alternatif, sekarang sulit ditemukan. Lagipula alerginya kemungkinan besar karena pori-pori tidak bisa bernapas saat memakai topeng. Kalau sudah begitu, semuanya takkan beres. Menurutku, lebih baik kau saja yang main. Kan kau sendiri bisa berakting, ngapain cari orang lain?"
"Hush!" Ren He menghirup napas dingin: "Sutradara Zhang, jangan-jangan kau sengaja meracuni orang ini lewat tim rias gadis-gadis itu supaya aku yang main?"
Zhang Ming hampir saja bertarung: "Kau menganggapku sebagai apa, sampai segitunya?!"
"Haha, cuma bercanda."
Keduanya membeli dua karton susu dan sebuah keranjang buah untuk mengunjungi Ji Junhui. Begitu sampai di depan kamar pasien, mereka langsung mendengar teriakan dari dalam. Saat mereka mendorong pintu masuk, persis melihat Ji Junhui duduk di ambang jendela sambil berteriak: "Gagal memerankan karakter ini aku bersalah pada kru syuting, bersalah pada sutradara, bersalah pada bos besar, aku tak ingin hidup lagi..."
Sialan... Ren He dan Zhang Ming mana mungkin tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Pasti entah bagaimana dia tahu Zhang Ming dan Ren He datang, lalu pura-pura menderita untuk menjilat.
Kalau benar-benar tak tahan kekecewaan, Ren He memang tak akan mengizinkannya main. Tapi orang ini jelas sedang berakting drama penderitaan.
"Ahem, turun dulu, kalau tidak uang santunan bakal mahal banget," Ren He menggerakkan tangannya menyuruh Ji Junhui turun.
Perawat di sampingnya terpana, dalam hati bertanya-tanya: Ini siapa sih? Kok baru buka mulut langsung bahas uang santunan...
Ji Junhui begitu melihat Ren He langsung melompat turun dan memeluk paha Ren He: "Bos besar, aku mengecewakan kepercayaan kalian..."
"Bicara baik-baik, aku belum mempercayaimu..." Ren He menepuk bahu Ji Junhui, merasa risih dengan pria sejati yang memeluk kakinya. Tingkat kebrengsekan Ji Junhui ini memang luar biasa...
Perawat di samping langsung tertawa mendengar perkataan Ren He. Ji Junhui jelas tidak menyangka Ren He tidak mengikuti formula biasa, secara gamblang menyatakan ketidakpercayaan dasarnya...
"Bos besar, aku masih bisa akting. Tenang saja, selesaikan dulu adegan tokoh utama, nanti aku akan pakai topeng. Kalau alergi pun tak masalah, aku akan menahan diri," akhirnya Ji Junhui mengungkapkan tujuan sebenarnya.
Ren He mengangguk, rupanya tidak ingin melepas peran ini. Orang ini memang cukup nekat, bahkan alergi pun tidak membuatnya menyerah pada kesempatan. Sorot matanya memancarkan kilasan kenangan, dulu sebelum Xing Ye menjadi sukses besar, perjuangannya juga tidak mudah, sama-sama bersedia merebut setiap peluang keselamatan.
Tapi membiarkan Ji Junhui terus membawa topeng dan bermain peran Sun Wukong jelas tidak mungkin. Belum ada alasan untuk memaksa seorang aktor menanggung risiko cacat wajah demi sebuah peran.
Jika seorang aktor sampai cacat wajah karena alergi parah yang meninggalkan bekas luka di seluruh wajah, sesuai karakter Ren He, mungkin dia akan menjamin orang itu seumur hidup. Baru begitu hatinya tidak merasa bersalah.
Untuk apa?
Ren He menepuk Ji Junhui: "Kamu istirahatlah dulu dengan baik. Masalah langkah selanjutnya akan ku bahas dengan Sutradara Zhang. Jika tidak bisa bermain peran, kami tetap akan memberikan kompensasi yang besar, karena ini akibat kesalahan kami yang membuatmu alergi dan menyia-nyiakan waktumu. Mungkin masih ada kesempatan kerja sama di masa depan. Jika memungkinkan, kami akan segera memberitahumu. Tugasmu sekarang adalah fokus menyembuhkan gejala alergi sampai pulih total."
Mata Ji Junhui berbinar, ia meremas inti perkataan Ren He: "Mungkin masih ada kesempatan kerja sama di masa depan."
Bagi Ji Junhui, perkataan yang keluar dari mulut bos besar Kelompok Qinghe seperti Ren He pasti sudah melalui pertimbangan matang. Mungkinkah benar-benar akan memberiku kesempatan? Jika di masa depan masih ada harapan, tak perlu terburu-buru. Bagaimanapun, ia juga khawatir tentang risiko rusak wajah...
Nama Qinghe Pictures yang bergema di dalam lingkaran hiburan terletak pada fakta bahwa bahkan peran pendukung di film mereka bisa melesat terkenal, sampai ke tingkat sukses besar.
Ini membuat Ji Junhui merasa tenang. Bahkan jika di drama berikutnya ia harus memerankan karakter pendukung pun ia rela. Bagaimanapun sebelumnya ia cuma seorang figuran yang pandai memanfaatkan kesempatan.
Ren He dan Zhang Ming menyetir menuju arah Zhenbeibao. Ren He berniat memberi kesempatan pada figuran yang mengingatkannya pada Xing Ye ini. Ia berkata pada Zhang Ming: "Sutradara Zhang, nanti Anda berkomunikasi lagi dengan tim rias. Cari tahu apakah ada solusi pengganti."
Saat ini semua pemain utama sudah ditetapkan. Mulai dari Chun Sanshiniang, Bai Jingjing, bahkan Second Leader dan Si Tunan, semuanya memenuhi standar Ren He. Bahkan peran Tang Seng pun sudah menemukan kandidat yang tepat. Yang tersisa hanyalah tokoh utama.
Ren He teringat proposal Zhang Ming: agar dirinya sendiri yang memerankan Zhizun Bao.
Ini bukan tidak diperbolehkan. Dengan akting tingkat ahli Larangan, ia pasti bisa menghadirkan efektivitas Zhizun Bao. Namun pertama, ia enggan menjadi selebritas yang selalu dikenali di mana-mana - kehidupan seperti apa lagi yang merdeka itu?
Pertimbangan kedua adalah, ia merasa perbedaan penampilannya dengan Zhizun Bao terlalu besar. Ren He selalu teringat pada Xing Ye dalam novel asli, merasa bahwa dirinya hanya mengandalkan akting yang diberikan Sistem Hukuman Langit untuk memerankan karakter ini demi mencapai efek tertentu, yang merupakan sikap sembrono.
Jika di masa depan ada peran yang tidak menemukan aktor, lalu dia selalu tampil sendiri dengan akting tingkat ahli Larangan, ini sangat tidak bertanggung jawab.
