Tata rias karakter Sun Wukong selalu dianggap sebagai masalah rumit. Gadis dari tim rias berkata pada Ren He: "Bos besar mohon bersabar, prosesnya mungkin agak lama..."
Saat merias selebritas lain sebelumnya, seringkali hanya butuh beberapa puluh menit mereka sudah kesal, tim rias pun mendapat pandangan merendahkan.
Faktanya, aktivitas merias ini tak hanya melelahkan bagi selebritas. Staf tata rias yang harus berdiri pun sangat letih.
Ren He mengangguk sambil tersenyum: "Tak masalah, aku sudah siap secara psikologis. Terima kasih atas kerja kerasnya."
Gadis itu merasa seperti mendapat kehormatan besar. Ia tak menyangka bos besar bisa bersikap begitu santun.
Awalnya Ren He secara khusus mengingatkan Zhang Ming untuk menguasai semua persiapan alat peraga, agar versi Da Hua Xi You di kehidupan ini tidak terlihat dibuat asal-asalan. Dalam kehidupan sebelumnya, gambar Guanyin yang dibakar di depan Zhizun Bao terkadang terbakar dari tengah, lalu di shot berikutnya terbakar dari kiri - BUG seperti ini jumlahnya benar-benar tak terhitung.
Belum lagi penampilan Sun Wukong, Bai Gu Jing, laba-laba siluman dll yang brengsek terlihat hanya bernilai lima sen!
Sekarang berbeda. Tim produksi menghabiskan 800 ribu hanya untuk persiapan berbagai properti Sun Wukong: baju zirah, mahkota logam, tongkat emas, sepatu bot dll, semuanya dipesan khusus dari ahli di ibukota. Proses pembuatannya saja memakan waktu tiga bulan, baru beberapa hari lalu dikirim ke lokasi syuting.
Proses rias ini berlangsung selama 3 jam. Ren He duduk manis di kursi tak bergeming. AC di dalam ruangan memang dingin, tapi tetap saja duduk selama itu melelahkan.
Gadis yang meriasnya semakin khawatir Ren He tidak sanggup bertahan dan meledak amarah, namun ternyata Ren He duduk seperti patung tanpa bergerak sedikitpun selama tiga jam.
Sejujurnya, dia tak menyangka prosesnya akan sesederhana ini, persis seperti saat magang merias model 3D.
Gadis-gadis di lokasi syuting memang sudah memuja bos besar, tapi kini kekaguman gadis ini terhadap Ren He benar-benar meledak.
"Bos, riasan Anda sudah memenuhi standar. Biarkan tim properti yang mengenakan zirah dan perlengkapan lain," kata gadis itu berseri-seri, "Maaf membuat Anda menunggu agak lama."
"Sudah bekerja keras. Pasti lebih lelah daripadaku yang cuma duduk diam ini. Cepatlah istirahat," ujar Ren He sambil mengamati bayangannya di cermin lalu mengangguk puas.
Gadis dari tim rias itu nyaris menitikkan air mata karena tersentuh. Dalam hati ia bersumpah: "Mulai sekarang hanya akan mendukung bos besar kita sendiri!"
Sekarang di Weibo sering tren di mana para gadis menyebut profesor kecil sebagai suami mereka, atau Kesatria sebagai suami mereka... Terlalu tidak sopan! Seharusnya pilih bos besar lah yang tepat!
Ren He memandangi cermin. Riasan ini lebih garang dibanding Sun Wukong versi Liu Xiao Ling Tong, namun lebih halus dan perkasa daripada versi Xing Ye.
Sun Wukong versi Xing Ye memang kurang memiliki aura "Raksasa Penyaing Langit", terlalu terkesan manusia biasa.
Namun dialog dalam skenario jelas menyatakan: Sun Wukong adalah pahlawan legendaris yang menginjak awan pelangi tujuh warna.
Hanya dengan menampilkan Sun Wukong yang lebih luar biasa dan epik, barulah esensi vital, energi spiritual, dan semangat yang dibutuhkan naskah asli bisa terwakili.
Ini juga semakin mempertegas kepedihan setelah "Tanpa mahkota logam tak bisa menyelamatkanmu, dengan mahkota logam tak bisa mencintaimu" - meski menjadi Raksasa Penyaing Langit lalu Buddha Perang Suci, pada akhirnya tetap kehilangan segalanya.
Gadis dari tim rias keluar memanggil staf tim properti, baru saja melangkah keluar pintu langsung ditarik oleh rekan yang akrab: "Dibiarin begitu lama, bos besar tidak marah kan?"
"Tidak-tidak," gadis kecil itu cepat-cepat menggelengkan kepala: "Bos besar sangat baik, sama sekali tidak marah, malah duduk diam tak bergeming, beberapa kali ditanya mau minum atau tidak, dia selalu menolak. Kita semua tahu, rias wajah Sun Wukong ini, sekali minum pakai sedotan saja pasti merusak hasil kerja sebelumnya."
"Masa sih, hiperbola kali? Tiga jam diam sempurna? Artis yang kubikin rias kemarin, baru 20 menit sudah banyak urusan!"
"Beneran, sama sekali tidak berlebihan! Bos besar itu manusia macam apa, bisa disamain dengan orang biasa?" gadis itu berkata dengan keyakinan, sekarang siapapun yang berani menjelekkan bos besar, pasti akan diahadapi dengan tatapan melotot!
Saat itu Xia Yuting juga sudah mengenakan baju Peri Zi Xia berdiri di luar ruang rias. Dari 5 ruang rias di lokasi syuting, dia datang untuk mencoba kostumnya.
Di sisi promosi film, poster promosi foto kostum jadi fokus utama. Dia tidak hanya harus mencoba kostum, tapi juga harus koordinasi untuk sesi foto nanti. Tapi soal promosi selanjutnya, itu bukan urusannya lagi.
Xia Yuting berdiri sunyi di luar pintu. Sejujurnya dia pernah membayangkan bagaimana kalau Ren He yang memerankan Zhizun Bao. Tapi kemudian dalam hati dia tertawa, orang yang selalu rendah hati seperti itu mana mungkin mau main peran seperti Zhizun Bao.
Tapi dia tetap tak bisa menahan diri membayangkan: Andai Ren He bisa memerankan Zhizun Bao, setidaknya di film mereka punya momen singkat bersama. Begitu ke depannya tak perlu ada penyesalan lagi... Perasaan ini seperti... meski tahu bakal hancur, tetap ingin mengalaminya sekali.
Dalam film "Da Hua Xi You: The Great Sage Marries", Zi Xia berkata pada Qing Xia: "Biarlah tertipu, seperti ngengat yang tetap terbang ke api meski tahu akan terluka. Begitu bodohnya ngengat itu."
Benar, dialah ngengat yang tidak tahu maut itu, sedangkan Ren He adalah nyala api yang membara.
Kemudian dia mengetahui seorang figuran bernama Ji Junhui yang mendapat peran tersebut, dengan sendirinya harapannya terputus.
Hasilnya kemarin sore dia terkejut mendengar kabar: Ren He akan memerankan Sun Wukong!
Kemarin sore Zhang Ming kembali menandatangani perjanjian kerahasiaan dengan para aktor baru di lokasi syuting, dengan jelas menyatakan bahwa urusan bos besar yang akan memerankan Sun Wukong ini jangan sampai diketahui orang luar.
Hal pertama yang dilakukan Xia Yuting setelah kembali adalah membaca skenario, dia sangat ingin melihat adegan-adegan mana saja yang menampilkan dirinya bersama Sun Wukong secara bersamaan.
Namun sepertinya, jumlahnya masih sangat sedikit.
Zhizun Bao baru mengenakan mahkota logam di akhir sekuel kedua, berubah menjadi Raksasa Qitian Dasheng, saat itulah giliran Ren He untuk tampil.
Adegan itu memperlihatkan Peri Zi Xia terbaring dalam pelukan Raksasa Langit sambil berkata, "Kekasihku adalah pahlawan sejati. Suatu hari nanti, ia akan datang melamariku dengan menginjak awan tujuh warna. Aku bisa menebak awalnya, tapi tak sanggup menebak akhirnya."
Kemudian mati.
Xia Yuting membuka kembali skenario. Ia ingin mempelajarinya lagi, memastikan pemahamannya terhadap naskah semakin mendalam, dan penampilannya di depan orang itu semakin sempurna.
Kakak sulung asisten tiba-tiba menyadari bahwa Xia Yuting seperti kesurupan lagi, setiap hari hanya memeluk skenario dengan tatapan kosong.
Di depan cermin kamar, Xia Yuting yang tampak keletihan terus mengulang dialognya tanpa henti: "Kekasihku adalah pahlawan sejati. Suatu hari nanti, ia akan datang melamariku dengan menginjak awan tujuh warna. Aku bisa menebak awalnya, tapi tak sanggup menebak akhirnya."
Lalu ia memalingkan wajah ke arah kakak sulung asisten: "Bagaimana penampilanku? Apakah ada bagian yang perlu diperbaiki?"
Asisten kakak sulung mana mungkin tidak tahu mengapa ia terus berlatih dialog ini? Dengan wajah pahit ia berkata: "Kau sudah cukup baik, berhentilah berlatih. Kakak mohon padamu, ya?"
Xia Yuting menoleh kembali ke cermin. Tiba-tiba ia sangat iri pada peran Peri Zi Xia. Setidaknya Sun Wukong mengenakan mahkota logam untuk menyelamatkannya, di hati Sun Wukong masih ada perasaan.
Tapi di hati Ren He, selain Yang Xi, tak ada apa-apa.
Air mata tumpah membasahi wajah Xia Yuting yang menatap cermin.
