Tim properti memasuki ruang rias sambil menarik koper besar. Pemberitahuan kali ini menyebutkan untuk mengenakan set lengkap kostum pada bos besar. Alhasil lebih dari separuh tim properti meninggalkan selebritas lain dan berduyun-duyun ke sana...
Di sebelah sana, Chen Da dan Liu Erbao—dua iblis baru selesai dirias dan hendak mencari tim properti—ternyata mendengar seluruh tim properti telah pergi ke area bos besar untuk ikut ramai...
Keduanya merasa sedikit kesal, tapi apa lagi yang bisa dikatakan? Mereka paham betul, setelah kejadian di _No Man's Land_, reputasi Ren He di Qinghe Pictures sudah menjelma menjadi legenda...
Para selebritas lain melihat bahkan Chen Da dan Liu Erbao - tim inti sutradara - tak berkomentar, apalagi mereka yang berani protes.
Sementara itu, lima enam orang dari tim properti sibuk membantu Ren He mengenakan zirah. Ren He yang dikerubungi banyak orang ini merasa antara ingin tertawa dan menangis, tapi ia membiarkan saja. Zirah ini memang jauh lebih mewah ketimbang yang pernah ia pakai saat memerankan Pengawal Kekaisaran untuk Sutradara Li, meski cara pemakaiannya juga lebih rumit.
Staf properti melirik bos besar mereka yang berambut pirang itu, bertanya dengan hati-hati: "Zirah satu set ini beratnya 50 jin, apa Tuan tidak keberatan?"
Ren He terpaku. 50 jin?! Sialan, selain dirinya sendiri, siapa lagi yang sanggup memakai ini?
Kalau benar-benar memaksa Ji Junhui mengenakan benda ini untuk syuting, jangan bicara syuting, jalan dua langkah saja mungkin sudah harus bersujud!
"Hush!" Ren He menghirup napas dingin: "Apa Sutradara Zhang tahu tentang ini?"
"Tahu dong," kata kepala divisi properti: "Pasti Sutradara Zhang tahu, ini pesanan khusus yang dia minta kami buat."
Sialan...
Ren Hen tiba-tiba merasa bahwa masalah alergi di wajah Ji Junhui sangat mungkin ulah Zhang Ming... Jangan terkecoh penampilan orang tua ini yang terlihat baik hati, tapi apakah orang yang benar-benar polos dan baik hati bisa meraih pencapaian seperti sekarang di dunia hiburan yang terkenal sebagai tempat perseteruan ini?!
Tentu, berpikir seperti ini tentang Zhang Ming agak keterlaluan, tapi Ren He merasa, bahkan jika wajah Ji Junhui tidak bermasalah, pada akhirnya sangat mungkin karena tidak sanggup mengenakan zirah ini akhirnya diganti oleh dirinya sendiri.
Yang jelas niat di balik zirah ini terlalu transparan! Zhang Ming tahu latar belakangku sebagai Kesatria, terang-terangan menunjukkan hanya aku di seluruh lokasi syuting yang bisa mengenakannya!
Bahkan jika mencari ulang di seluruh lingkup dunia hiburan, diperkirakan orang yang bisa mengenakan dan bergerak merdeka pun tidak cocok untuk peran ini.
Staf tim properti melihat ekspresi bos besar yang berubah-ubah antara gelap dan terang, mengira mereka melakukan kesalahan...
Kepala tim properti mengukir lama lalu tiba-tiba menggelembungkan keberanian bertanya: "Bos besar, bagaimana mungkin Anda teringat untuk melakukan pengepungan pemburu liar?"
Ren He dengan tenang menjawab: "Untuk perlindungan yak liar."
Seluruh tim properti langsung terpaku. Mereka pernah membayangkan bos besar mungkin mata-mata atau alasan misterius lainnya, tapi tak menyangka jawabannya langsung dan sederhana...
Hanya untuk melindungi yak liar, Anda sendiri menggempur seluruh sarang mereka? Ini pasti Yak Emas brengsek!
Proses mengenakan zirah ini saja menghabiskan setengah jam. Staf tim properti sudah terengah-engah kelelahan, tapi sang bos besar tetap seperti tak apa-apa meski mengenakan properti 25 kilogram.
Ren He mengambil mahkota logam yang indah dari meja, dengan tenang memakainya sendiri di kepala. Di dalam hatinya, ia berpikir: Jika ini dirinya sendiri, apakah ia mau mengenakan mahkota logam ini?
Jawabannya adalah mau.
Sejak di New York dulu sudah ada pilihan seperti ini: Jika dirinya tidak menggelar konser piano solo itu, tidak mengangkat senapan runduk dan tampil memimpin, maka Yang Xi akan berada dalam bahaya.
Namun begitu mengangkat senapan runduk, pasti harus menghadapi mesin negara sekuat CIA, Badan Keamanan Nasional AS, FBI, serta konsekuensi menjadi buruan internasional.
Untuk menghilangkan status buronan, ia menghabiskan lebih dari 20 miliar membeli saham maskapai Amerika. Sampai sekarang maskapai itu masih setengah mati, dan uangnya sudah rugi 10%.
Tapi apakah ia menyesal? Tidak.
Pertempuran di Belanda juga untuk membuktikan bahwa dirinya tidak cuma punya satu cara menyelesaikan masalah dengan membuang-buang uang.
Jadi jika ia adalah Sun Wukong, ia pun akan mengenakan mahkota logam ini. Selama Yang Xi masih dalam bahaya, ia rela selamanya melindunginya dari angin dan hujan.
Tepat saat mengenakan mahkota logam itu, kru properti seolah melihat sosok Raja Kera Agung dalam naskah yang dengan sukarela membelenggu diri demi cinta.
Hati mereka berdesir tanpa alasan, seolah ingin berbicara tapi mengurungkan diri.
Mungkin inilah alasan Sutradara Zhang menginginkan bos besar memerankan Sun Wukong? Mereka sendiri tak paham.
Saat Ren He keluar dari ruang rias, kerumunan orang telah menanti di luar. Dengan tangan kanan menggenggam tongkat emas berat, ia melangkah keluar. Semua orang diam-diam mundur memberi jalan.
Siluet yang sunyi namun tenang itu mengenakan jubah suci berzirah emas, mahkota logam di kepala. Wujudnya seperti siap berperang melawan dunia - meski harus menghancurkan Gunung Bunga-Buah atau meratakan Istana Langit.
Inilah mungkin rupa asli Sang Raja Kera Agung yang sesungguhnya.
Zhang Ming tersenyum bahagia di depan kerumunan, ia memimpin tepuk tangan: "Terima kasih atas dukungan bos besar!"
Ren He langsung bermuram: "Anda benar-benar jago mengakali ya."
Zhang Ming tentu paham yang dimaksud Ren He adalah berat zirah, dengan tersenyum lebar ia berkata: "Bos besar, tolong mengerti jerih payah kakek tua ini. Mencari aktor yang cocok itu sangat sulit. Lagipula menurut saya Andalah kandidat terbaik untuk peran ini. Setelah melihat desain rias Anda hari ini, kalau harus ganti orang lain, saya mungkin akan frustrasi sampai keluar dari industri!"
Hmph, brengsek! Sudah dapat untung malah pura-pura suci.
Di lapangan saat ini, Xia Yuting menyaksikan penampilan Ren He di tengah kerumunan. Inilah pahlawan legendaris yang ia dambakan, tapi sang pahlawan bukan miliknya.
Sebenarnya Xia Yuting sendiri juga paham di mana letak perbedaannya dengan Yang Xi. Bukan soal lama-tidaknya hubungan, Xia Yuting sadar dirinya terkesan karena keunikan Yang Xi sehingga membekas di hatinya, tapi Yang Xi tidak demikian.
Jadi dari hati aslinya, dirinya sudah lama kalah dari Yang Xi. Maka Xia Yuting tidak memperjuangkan maupun merebut, karena dia tahu takkan sanggup.
Tapi jika perasaan bisa dikendalikan semudah itu, maka cinta takkan lagi dianggap suci. Dunia ini setiap hari dipenuhi penyesalan, tak kurang satu pun seperti dirinya.
Setelah proses pemotretan foto rias wajah untuk kebutuhan promosi selesai, saat tahap akhir retouch foto, kru tiba-tiba menyadari: Dari semua peran, hanya foto Zi Xia dan Sun Wukong yang paling mampu memberikan kesan mata berbinar. Pemeran lain... seolah ada sesuatu yang kurang.
Maka dalam poster promosi, Sun Wukong dan Peri Zi Xia berdiri di pusat, sementara Zhizun Bao, Pemimpin Kedua, Bai Jingjing dan lainnya mengisi sisi kiri-kanan.
Ketika Zhang Ming mengirim poster promosi kostum ke grup TQ lokasi syuting, Xia Yuting secara bawah sadar langsung menyimpan dan mengirimkannya ke Kakak Asisten: "Kakak, bisakah kau diam-diam mencetak satu salinan untukku?"
Kakak Asisten meliriknya sambil menghela nafas: "Lokasi syuting juga akan mencetaknya dalam dua hari, kenapa harus terburu-buru?"
Xia Yuting tetap membisu.
