Di langit, Long Aotian yang telah dimasukkan kata sandi pembuka yang benar akhirnya menemukan kelebihannya.
Sebelum memanfaatkan kelebihan, Long Aotian dihajar seperti anjing oleh pembunuh periode Yuanying. Setelah memanfaatkan kelebihan, dia langsung berubah.
Dengan pedang besi buatan kampung di tangannya, dia yang masih di tahap Foundation Establishment menghajar makhluk sakti Yuanying seperti anjing.
Song Nanshi: "......"
Yun Zhifeng: "......"
Kereta bawah tanah, orang tua, melihat telepon genggam.
Adegan di depan mata terlalu magis dan tak masuk akal, sampai-sampai Song Nanshi dan Yun Zhifeng bahkan tak punya hati untuk terpana atau terkejut.
Keduanya bersama-sama mempertahankan pose ekspresi datar, menatap dengan wajah kaku ke arah pertarungan balas dendam berdarah panas yang sedang berkecamuk di udara.
Song Nanshi bahkan sempat merenung: Seandainya ini berada dalam kisah asli Long Aotian, pasti akan ada dua figuran yang merangkap narator, sambil mengekspresikan kekaguman dan ketidakpercayaan, mereka juga bisa menilai jurus-jurus Long Aotian dan umpan meriam, menjelaskan kehebatan Long Aotian kepada pembaca.
Makanya dulu Song Nanshi selalu berpikir: Yang benar-benar menyembunyikan kemampuan dalam novel jenis ini bukanlah sang protagonis, melainkan para figuran yang muncul tepat waktu di medan perang Long Aotian seperti karyawan yang menandai kehadiran.
Mereka tidak hanya bisa selamat dari status umpan meriam, tapi juga melihat jelas pertarungan para makhluk sakti, bahkan mampu mendeskripsikan warisan rahasia keluarga mereka secara detail.
Ini bukan figuran biasa, ini lebih pantas disebut Sang Biksu Penyapu.
Sayangnya, sekarang ini dia dan Yun Zhifeng jelas-jelas termasuk kategori figuran yang tidak memenuhi syarat.
Namun begitu dia berpikir demikian, Liu Lao Tou di sebelahnya sudah terlalu bersemangat untuk menjabat posisi dengan sertifikat.
Ekspresinya pas, nada bicara sempurna: "Jurus dan detail jalannya si pembunuh ini ada bayangan Shen Dao di masa lalu. Shen Dao dulu pernah mendominasi sejenak tanpa tandingan, sayangnya tewas dalam sekejap. Tak disangka penerusnya kini jadi pembunuh."
Pertama mengekspresikan kehebatan lawan.
Lalu berkata: "Ahli golok selalu dominan. Jurus yang barusan dia pakai adalah jurus mematikan dari Shen Dao, bahkan lebih dominan lagi."
Kemudian menjelaskan keahlian warisan keluarga lawan.
Terakhir dengan nada terpana: "Tak disangka tebasan dominan seperti itu, ternyata ditembus Jiang Ji dengan satu pedang!"
Kau hebat segimana pun, Long Aotian lebih hebat!
Song Nanshi: "..."
Terlalu klasik.
Klasik sampai dia ingin mencatatnya di buku catatan kecil, agar tak kehabisan kata saat terpaksa jadi figuran berikutnya.
Saat dia sedang terpana, terdengar suara Yun Zhifeng memanggil: "Song Nanshi."
Song Nanshi kaget sampai merinding, nyaris mengira Yun Zhifeng juga akan memberikan monolog figuran.
Namun Yun Zhifeng berkata: "Pedang di tangannya pernah kulihat, buatan seorang ahli teknik perbengkelan di Kota Xianyuan, harganya lima puluh Lingshi."
Song Nanshi mengangguk: "Hm, harganya sama dengan keledaimu."
Yun Zhifeng: "..."
Bisakah jangan menyebut keledai di saat seperti ini?
Yun Zhifeng berhenti sejenak, menganalisis: "Kultivasi shixiongmu kini berada di tahap Foundation Establishment, ada bayangan akan mencapai Tahap Kristal Emas. Jurus pedangnya dipenuhi energi pedang yang tajam, jelas telah memahami niat pedang. Cultivator pedang yang baru menyadari niat pedang biasanya belum bisa mengontrolnya dengan baik. Saat emosi memuncak, mereka akan menghabiskan energi spiritual untuk mengeluarkan niat pedang. Dengan dua faktor ini, wajar bila ia bisa membalikkan situasi dalam sekejap."
Ia berusaha merasionalisasi "kelebihan" Long Aotian.
Song Nanshi mengangguk: "Hm, jadi maksudmu apa?"
Yun Zhifeng diam sejenak.
Kemudian dia berkata dengan khidmat: "Aku ingin bertanya, sebenarnya ramalan apa yang baru saja kau hitung bersama shixiongmu? Baik itu terobosan kondisi batin maupun pemahaman niat pedang, semestinya ada momen kunci."
Berhenti sejenak, lalu melanjutkan: "Tentu saja, jika tidak bisa diungkapkan, anggap saja aku tidak bertanya."
Song Nanshi berpikir sejenak, ragu: "Sebenarnya... tidak ada yang tabu untuk diungkap..."
Berhenti sejenak, dia berkata serius: "Kurasa... kutipan norak?"
Yun Zhifeng: "..." Tidak paham.
Tapi Song Nanshi merasa ucapan Yun Zhifeng ini mengingatkannya.
Mungkin dia harus menyiapkan buku kumpulan kutipan norak untuk jaga-jaga. Bagaimanapun, setelah diperiksa kiri-kanan, kata sandi kemampuan khusus sang senior Long Aotian memang berasal dari kalimat norak itu!
Saat tenggelam dalam pikirannya, tiba-tiba terdengar suara Yun Zhifeng di sebelah: "Bisakah kau jelaskan secara detail?"
Song Nanshi: "?"
Detail tentang apa?
Yun Zhifeng: "Kutipan norak."
Song Nanshi: "..."
Sorot matanya perlahan menjadi aneh.
Yun Zhifeng tidak tahu mengapa Song Nanshi memandangnya seperti itu, tapi instingnya mengatakan ada yang tidak beres.
Dia berhenti sejenak, berbisik menjelaskan: "Terobosan kondisi batin hanya bisa ditemukan secara kebetulan, tapi terkadang metodenya sama. Aku pernah terluka, kultivasiku rusak. Ingin kucoba apakah ini berguna."
Sambil berkata, dia menambahkan dengan khidmat: "Kumohon."
Song Nanshi: "……"
Pertama kalinya dia mendengar permintaan seperti ini, sementara terpana.
Ditambah sikap Yun Zhifeng yang terlalu serius, Song Nanshi sedikit grogi.
Dengan ragu dia bertanya: "Tapi kutipan norak ini……"
Sebelum selesai bicara, Yun Zhifeng sudah berapi-api: "Apapun konsekuensinya, akan kutanggung sepenuhnya!"
Song Nanshi: "……"
Rupanya pria ini mengira kutipan norak sebagai mantra berbahaya.
Song Nanshi menghela nafas: "Kalau begitu aku akan mulai."
Yun Zhifeng dengan raut kaku: "Silakan."
Maka di tengah adegan epik Long Aotian yang sedang 'memanfaatkan kelebihan', mereka berdua bertukar kutipan norak.
Song Nanshi sangat serius: "Nyawaku ditentukan olehku, bukan Tian!"
Yun Zhifeng: "……"
“Apa ini?”
Melihat ekspresi bingung Yun Zhifeng, Song Nanshi mengganti kalimat: “30 tahun di Hedong, 30 tahun di Hexi, jangan remehkan kemiskinan pemuda!”
Yun Zhifeng: “……” Dia semakin bingung.
Song Nanshi terus bersikukuh: “Kuinginkan langit ini tak lagi menutupi mataku!”
“Dewa menghadang? Habisi dewa! Buddha menghalangi? Bunuh Buddha!”
“Pedang, datang!”
Ekspresi Yun Zhifeng perlahan menjadi tak berdaya.
Setelah diam cukup lama, dengan raut wajah kompleks dia berkata: “Rupanya shixiongmu... memiliki hobi yang begitu unik.”
Song Nanshi mengangkat tangan: “Ini, adalah Long Aotian.”
Yun Zhifeng tetap tak mengerti.
Long Aotian? Bukankah shixiong Song Nanshi bernama Jiang Ji?
Apa itu nama lain?
Tapi sejak awal dia juga tidak terlalu berharap, metode ini tidak berguna baginya sekarang, dia pun tak terlalu kecewa.
Dia hanya merasa hobi Jiang Ji cukup unik.
Mengangkat wajahnya, dia menyimak dengan serius pertarungan antara Jiang Ji dan si pembunuh yang masih berlangsung.
Song Nanshi mengamatinya sejenak, tiba-tiba bertanya: “Sebelum terluka, kau sangat lihai?”
Yun Zhifeng berpikir sejenak, lalu berkata: "Masih bisa bertahan."
Oh, berarti dia sangat lihai.
Song Nanshi mengangguk, bertanya lagi: "Kalau begitu, pernahkah kau seperti shixiong-ku yang tiba-tiba breakthrough ke Foundation Establishment dan membalikkan keadaan melawan Yuan Bayi?"
Yun Zhifeng menjawab jujur: "Belum pernah."
Song Nanshi baru saja merasa lega, berpikir bahwa dunia kultivasi ternyata tidak semuanya Long Aotian, tiba-tiba Yun Zhifeng berkata polos: "Karena proses kultivasiku cukup cepat."
Song Nanshi: "？？？"
Yun Zhifeng menjelaskan: "Aku lebih cepat berlatih dibandingkan seusiaku. Di antara mereka, tak ada yang bisa mengalahkanku. Yang lebih senior dari generasi tua, mereka menjaga gengsi dan enggan bertarung denganku. Jadi belum pernah ada situasi dimana aku harus membunuh balik untuk menang."
Dia menjelaskannya dengan cukup halus, tapi Song Nanshi menangkap makna "para senior itu takut kalah padaku jadi menghindari pertarungan".
Raut wajahnya langsung berubah kompleks.
Tadinya dia mengira Yun Zhifeng ini jujur, tapi semakin dibicarakan semakin tidak masuk akal.
Menurut yang dia katakan, Long Aotian mengambil jalur "Jangan Remehkan Kemiskinan Pemuda", sedangkan dia mengambil jalur "Anak Emas"?
Kalau begitu, dia pasti bukan protagonis utama ya, harusnya antagonis.
Mana mungkin ada begitu banyak protagonis dan antagonis, dan semuanya kebetulan bertemu denganku!
Sudahlah, pamer juga nggak melanggar hukum.
Saat itu Yun Zhifeng masih terus pamer: "Saat melarikan diri, aku sudah mengalami luka parah. Saat itu pertarungan hidup-mati, aku tidak bisa mundur dengan selamat, mereka juga tidak lebih baik. Jadi sebenarnya tidak ada yang menang atau kalah..."
Song Nanshi bertepuk tangan, memuji, menjadi figuran yang sukses.
Yun Zhifeng langsung tahu dia tidak percaya.
Dengan ekspresi datar, dia memejamkan mulutnya.
Saat itu, pertarungan balik Jiang Ji akhirnya usai.
Jiang Ji mengayunkan pedangnya menjatuhkan si pembunuh dari udara, menginjak dadanya, lalu mengangkat tangan dan tanpa ampun menusuk dantian-nya.
Si pembunuh menjerit kesakitan sebelum akhirnya pingsan.
Jiang Ji dengan ekspresi datar, darah yang mengotori wajahnya yang beralis pedang nan tajam itu semakin menonjolkan aura mengerikan dan dingin menusuk tulang.
Sejujurnya, sangat gagah.
Sang Shixiong yang tampan itu menoleh ke arah Song Nanshi, dengan suara parau berkata: "San Shimei, aku berhasil."
Song Nanshi sangat gembira, langsung melangkah cepat menuju Jiang Ji.
Refleks, Jiang Ji mengangkat tangannya ingin memeluk adik junior yang selalu ia rasakan telah mengecewakan ini.
Ekspresinya penuh dengan keharuan.
Liu Lao Tou yang menyaksikan adegan mengharukan antara kakak-beradik senior-junior ini juga terlihat tersentuh.
Hanya Yun Zhifeng yang tetap tanpa ekspresi.
Ia merasa, situasinya tak sesederhana itu.
Jarak antara keduanya semakin dekat... semakin dekat...
Jiang Ji dengan suara bergetar: "San Shimei..."
...Lalu sang adik junior itu justru melewatinya, langsung menyergap tubuh si pembunuh yang tergeletak.
Jiang Ji: "？？？"
Song Nanshi bahkan mengingatkannya: "Geser kakimu."
Long Aotian yang belum selesai beraksi terpaksa menggeser kakinya.
Song Nanshi melirik si pembunuh itu, menampakkan senyum puas.
Kemudian dia mengibaskan tangan besar, berkata: "Bagi hasil jarahan!"
Jiang Ji dan Liu Lao Tou: "..." Ha?
Yun Zhifeng tak sadar tersenyum, mendekati mereka.
Song Nanshi sudah cepat-cepat membagi alokasi hasil jarahan.
Katanya: "Shixiong paling banyak berkontribusi, ambil enam bagian. Aku dan Yun Zhifeng belakangan tak banyak campur tangan, masing-masing dua bagian."
Sejujurnya, meski mencintai harta, prinsipnya tetap kuat.
Liu Lao Tou melihat kelancaran mereka, bertanya curiga: "Berapa kali mereka melakukan aktivitas gelap begini?"
Jiang Ji baru tersadar, buru-buru berkata: "Tak perlu, bagianku..."
Song Nanshi menoleh sambil tersenyum: "Tidak boleh, ini aturan."
Jiang Ji melirik Yun Zhifeng.
Yun Zhifeng tetap tenang, sama sekali tak merasa ada yang salah dengan merampok rampasan.
Mereka bahkan berdiskusi.
Yun Zhifeng berkata: "Aku punya cincin penyimpanan yang digunakan Pelatih Makhluk untuk menyimpan makhluk spiritual. Bisa menampung makhluk berkesadaran spiritual, tentu juga bisa memasukkan manusia. Mari kita masukkan dia dulu, nanti dijual ke kakak seniormu."
Jiang Ji: "……"
Sejak kapan Adik Kedua mulai melakukan perdagangan manusia?
Sambil mengobrol, mereka menyita hampir 10.000 Lingshi dari tubuh si pembunuh.
Song Nanshi menarik napas tajam!
Ini... ini...
Namun dengan berat hati ia mulai membagi Lingshi.
Tapi Jiang Ji bersikeras hanya mau menerima bagian yang sama rata.
Ia berkata: "Ini hakmu, Adik Ketiga."
Song Nanshi tidak memaksa.
Ia hanya bilang: "Setelah pulang, kita kirim pembunuh ini ke Kakak Kedua. Nanti aku antarkan uangnya."
Jiang Ji: "……"
Jadi adakah yang mau memberitahu, sejak kapan Adik Kedua mulai berbisnis manusia hidup?
Apakah Adik Ketiga juga bawahannya?
Dalam kebingungan mempertanyakan hidupnya, Jiang Ji menerima uang hasil memakan hitam pertama dalam hidupnya.
“Sejujurnya, Jiang Ji tidak kekurangan uang.”
“Tapi Song Nanshi tersenyum lebar, jelas terlihat sangat senang.”
“Sifat dingin Yun Zhifeng kali ini pun melunak.”
“Entah mengapa, Jiang Ji juga merasa uang ini membawa kebahagiaan.”
“Dia tak sadar tersenyum.”
“Shixiong.”
“Song Nanshi tiba-tiba memutar kepala, memberikan jempol padanya.”
“Jiang Ji terdiam sejenak.”
“Lalu tiba-tiba dia tertawa terbahak.”
“Yun Zhifeng mengangkat alis melihatnya, berkata: 'Kau hampir mencapai terobosan Kristal Emas.'”
“Jiang Ji ragu sejenak, mengangguk: 'Setuju.'”
“Yun Zhifeng: 'Ruang rahasia bukan tempat baik untuk terobosan. Sebaiknya kau tunda kultivasimu, baru lakukan setelah keluar.'”
“Jiang Ji mengangguk: 'Aku paham.'”
“Dia melihat sosok Song Nanshi yang menjauh, melangkah mendekatinya.”
“Saat ini, Song Nanshi sedang menghitung berapa banyak Lingshi di tangannya.”
Jiang Ji berjalan mendekatinya dan memperhatikan perhitungannya. Setelah ekspresinya terlihat senang berhenti, barulah dia bertanya: "Adik Senior, ramalan yang kau berikan padaku itu, sebenarnya apa?"
Song Nanshi memutar kepala memandanginya, balik bertanya: "Kau percaya takdir?"
Jiang Ji ragu-ragu.
Namun sebelum sempat menjawab, Song Nanshi langsung berkata: "Kau tak percaya. Andai kau percaya takdir, menganggap orang hina terlahir untuk menjadi rendah, tak perlu menunggu sampai hari ini, kau seharusnya sudah menyerah tanpa perlawanan."
Jiang Ji terdiam sejenak, lalu perlahan berkata: "Benar, aku tak percaya."
Song Nanshi tersenyum: "Kebetulan, aku juga tak percaya."
Jiang Ji terkejut: "Kau ini ahli ramalan..."
Song Nanshi memotongnya: "Justru karena aku ahli ramalan, terlalu sering bersinggungan dengan hitungan nasib, maka aku tak percaya."
Dia berbisik sinis: "Andai aku percaya takdir, apa perlu setiap hari mencari cara untuk menghancurkan takdir kemiskinan hantu ini?"
Jiang Ji tak bisa menahan tawa.
Song Nanshi tak menatapnya, berkata santai: "Jadi, Senior Utama, apa yang kuhitung dulu sama sekali tak penting. Yang penting adalah, apa yang mau kau percayai."
Jiang Ji tertegun.
Saat dia tersadar, Song Nanshi sudah mengurus lokasi bersama Yun Zhifeng.
Liu Lao Tou melayang perlahan ke sampingnya.
Sang kakek membuka mulut: "Adik seniormu ini..."
Jiang Ji menyambung: "Menyimpan sesuatu yang istimewa, benarkah?"
Liu Lao Tou tersendat, bergumam kesal karena ucapannya didahului.
Jiang Ji tetap diam sambil tersenyum, merasakan kondisi batinnya yang tiba-tiba terasa lapang.
……
Trio hitam makan hitam itu memutuskan berhenti dua hari di tempat, meminta Jiang Ji bersila memperkokoh kultivasinya agar tak tiba-tiba menghadapi tribulasi di ruang rahasia.
Pada hari ketiga, Jiang Ji membuka mata. Ketiganya melanjutkan perjalanan.
Song Nanshi bertanya tujuan mereka.
Jiang Ji menjawab lugas: "Kita cari Jueying Grass."
Song Nanshi terkejut.
Yun Zhifeng meliriknya: "Jueying Grass?"
Jiang Ji mengangguk: "Aku berjanji membawakannya untuk adik ketiga, tapi tak kunjung menemukan."
Yun Zhifeng: "Kalau begitu mari mencari."
Song Nanshi buru-buru berkata: "Aku sudah tidak perlu sekarang..."
Belum selesai bicara, Yun Zhifeng menyela: "Kalau memang belum ditemukan, meski sekarang tidak dibutuhkan, mungkin diperlukan di masa depan."
Minoritas vs mayoritas, keputusan ini pun ditetapkan.
Song Nanshi selalu menganggap dirinya berkulit wajah tebal, tapi saat ini, seluruh tubuhnya terasa tak karuan.
Ia tak bisa menjelaskan alasannya.
Akhirnya ia hanya berkata kaku: "Kalau kalian ingin mencari, silakan."
Setelah itu, ketiganya memulai perjalanan mencari tumbuhan spiritual.
Song Nanshi tahu tanaman magis ini langka. Dulu saat meminta pada Jiang Ji, ia sengaja menyebut nama tumbuhan sulit ditemukan karena yakin seniornya takkan mengingat.
Makanya Jiang Ji mencari begitu lama namun tak membuahkan hasil.
Song Nanshi hampir mengira kali ini juga akan pulang tangan kosong. Ia sudah merencanakan, bila dalam dua hari tak ketemu, akan menasihati mereka untuk melanjutkan aktivitas semula.
Namun entah karena keberuntungan datang atau benar-benar kebetulan, pada hari kedua setelah memutuskan mencari Tumbuhan Spiritual Jueying, mereka menemukan jejaknya di sebuah tebing.
Tumbuhan spiritual dengan bunga kecil biru itu bergoyang di antara tebing terjal.
Song Nanshi terdiam sejenak.
Sesaat, dia tiba-tiba merasakan ketenangan seolah berpijak di tanah.
Dia tak bisa menjelaskan asal muasal perasaan ini, hanya merasa: memasuki ruang rahasia ini sebenarnya tak buruk.
Dengan kebanggaan yang tulus nan tak jelas sumbernya, dia proaktif mendekat untuk memetik tumbuhan spiritual itu.
Tangannya menyentuh bunga biru itu, senyuman masih mengembang di wajahnya.
Tiba-tiba senyumannya membeku.
Seketika, alarm bahaya berbunyi nyaring dalam pikirannya, setiap sel tubuh menjeritkan "bahaya".
Namun sebelum sempat bereaksi, seluruh dunianya berputar kencang, tubuhnya terjatuh bebas ke kekosongan.
Di telinga Song Nanshi terdengar teriakan kasar Yun Zhifeng: "Song Nanshi!"
Disusul suara Jiang Ji: "Adik ketiga!"
Seketika dua tangan mengapit bahunya dari kiri dan kanan.
Namun tindakan ini sama sekali tidak berguna.
……Ketiganya pun terjun bebas bersama.
Sensasi tanpa bobot yang intens menyergap.
Setelah mengalami disorientasi sejenak, Song Nanshi segera tersadar. Tubuhnya masih melayang turun saat suara tenang Yun Zhifeng menggema di telinga: "Song Nanshi, ulurkan tanganmu."
Song Nanshi tidak menjawab. Diam cukup lama, ia hanya menatap kosong ke arah bunga Jueying yang masih tergenggam di tangannya.
Saat ini juga, seluruh perasaan haru tak berdasar itu mengkristal menjadi satu sumpah serapah: "Ban*sat!"
……Sungguh otaknya pasti sudah dimakan Yun Zhifeng sampai bisa percaya pada ucapan dua anjing pria itu.
Tubuh masih terus terjun bebas, tak tahu seberapa tinggi tempat ini. Song Nanshi dengan ekspresi datar mendengarkan dua pria di sampingnya—yang selain merepotkan tak berguna sama sekali—serius membicarakan lokasi ini, sementara hatinya ingin menangis sekaligus tertawa.
Lebih baik salah satu dari kalian tetap di atas mencari solusi.
Kini malah ikut terjun berdua, benar-benar tak bisa tidak hidup dan mati bersama.
Tiba-tiba dia tertawa terbahak: "Haha."
Dua pria tak berguna itu berhenti bicara.
Diam-diam yang menggelisahkan.
Suara hati-hati Jiang Ji terdengar: "Adik Senior, kau baik-baik saja?"
Song Nanshi: "Hahaha."
Jiang Ji: "……"
Di telinga, suara Liu Lao Tou yang ikut terjun bersamanya berdecak: "Tamat, adik ketigamu sudah gila."
Jiang Ji buru-buru berkata: "Adik jangan takut! Meski tak tahu apa yang ada di bawah, kami pasti akan melindungmu dari bahaya!"
Yun Zhifeng juga menambahkan: "Song Nanshi, tenanglah..."
Janji mereka bergema kuat bagai dentang logam.
Di bawah ada bahaya atau tidak Song Nanshi tidak tahu, tapi dia merasa bahwa ketika tidak ada bahaya, dua anjing ini justru bahaya terbesar.
Otaknya pasti sudah dikunyah berdua oleh mereka sampai percaya pada omong kosong hantu mereka.
Mulut pria, hantu pembohong.
Orang zaman dulu tidak membohongiku.
Lalu dia tertawa lagi: "WKWKWKWK."
Jiang Ji panik: "Adik Senior, jangan tertawa lagi, aku takut."
Kali ini, Yun Zhifeng mempertahankan diam-diam berkualitas tinggi.
