Song Nanshi mengawasi kupon diskon lima puluh Lingshi itu lama sekali, lalu bertanya dengan bijak pada bos apakah ini bisa dikonversi ke tunai, meski dipotong setengah pun tidak masalah.
Bos juga dengan halus menyatakan tidak bisa, tapi dia bisa membantu merekomendasikan properti yang cocok, sebut namanya dapat diskon 10%.
Song Nanshi: "……"
Dia merasa hari ini ada sedikit keberuntungan, tapi tidak banyak, lebih baik segera pulang daripada keluar rumah menganggur.
Dia berbalik badan dan kembali ke sekte.
Di Lanze Feng, meski semua orang ada di sana, seluruh puncak gunung sunyi sampai tak ada suara burung.
Karena Gurunya yang suka ketenangan itu telah menggambar formasi pengusiran di seluruh gunung, membuat burung dan hewan tak bisa mendekat.
Ini sebenarnya sudah dia biasakan.
Tapi saat ini, berdiri di kaki bukit, tiba-tiba dia merasa lebih baik saat diusik para pemeran utama yang membuat tak tenang.
Ia menggelengkan kepala, kakinya melangkah menuju gunung. Di tengah jalan, terlihat Jiang Ji yang seharusnya sudah kembali ke kediamannya, saat ini sedang berjongkok tak jauh dari kediaman Guru. Matanya mengawasi dalam-dalam arah kediaman itu, sesekali raut wajahnya serius, kemudian menggertakkan gigi, ekspresinya sangat hidup.
Jelas-jelas sedang bertingkah bodoh.
Tanpa disadari, senyum samar muncul di sudut bibir Song Nanshi, namun cepat menghilang.
Ia mendekat dan bertanya, "Apa yang kau lakukan berjongkok di sini?"
Jiang Ji nyaris mengeluarkan pedang karena kaget.
Melihat Song Nanshi, ia tampak lega dan bergumam-gumam, "Menunggu Adik Kedua keluar."
Masuknya Zhu Xiu ke kediaman Guru, baginya seperti memasuki gua naga dan sarang harimau.
Song Nanshi langsung paham apa yang dipikirkannya.
Ia melambaikan tangan, nada bicaranya meyakinkan, "Kakak Senior pasti baik-baik saja. Jika kau masih khawatir, tunggulah di sini."
Langkah kakinya tak berhenti, langsung kembali ke kediamannya sendiri, bagai sosok tak berperasaan yang sama sekali tidak menunjukkan kasih sayang pada rekan seperguruan.
Jiang Ji tak sadar menghela napas lega, berkata: "Syukurlah, Adik Kedua tidak apa-apa."
Liu Lao Tou di samping tak tahan bertanya: "Song Nanshi bilang aman lalu langsung percaya? Saat di luar kau tidak mudah dibujuk seperti ini, kapan berubah jadi polos dan manis begini?"
Istilah "polos dan manis" ini pun dia dengar dari Song Nanshi.
Jiang Ji dengan wajar menjawab: "Orang-orang itu ya mereka, Adik Ketiga ya Adik Ketiga."
Liu Lao Tou langsung menohok: "Karena otak Song Nanshi itu gadis lebih encer sedikit darimu, kan?"
Jiang Ji canggung tersenyum kecut.
Song Nanshi tidur lelap semalaman hingga tengah hari keesokan harinya. Saat bangun, seluruh Lanze Feng sepi tanpa seorang pun, entah kemana semua pergi.
Setelah memandang sekeliling tak melihat siapa-siapa, Song Nanshi pun langsung turun gunung menuju Kota Xianyuan.
Dia harus menemukan "tuan" yang pantas untuk kupon sialan ini... eh, maksudku pemilik yang tepat.
Kebetulan yang tepat! Begitu masuk ke kota, si orang bodoh langsung muncul di hadapannya.
Di pasar yang hiruk-pikuk, Yun Zhifeng duduk santai di samping lapaknya sambil melipat lengan. Di depannya terpajang Elixir, tanaman spiritual, daging monster, dan darah iblis yang mereka temukan di ruang rahasia.
Ekspresi datar wajah tampannya tetap sama. Dengan mata terpejam berpura-pura tidur, dia terlihat angkuh nan dingin bak bangsawan yang cuek dengan pembeli.
Tapi barang-barang kali ini jauh lebih berharga dibanding binatang buas biasa. Sikap dinginnya pun tak mampu mencegah antusiasme para pembeli yang terus berdatangan ke lapaknya.
Berbeda dengan sikap "kalau tidak mau beli ya pergi" saat berbisnis dulu, Yun Zhifeng kini sudah berkembang pesat dalam melayani pelanggan.
Dia langsung memberi label harga pada setiap barang, lalu memasang plakat "Tidak menerima tawar-menawar", menunjukkan kesadaran diri yang luar biasa. Dia paham betul konsekuensi mengobrol soal harga dengan mulutnya, sehingga memilih menyelesaikan masalah dari sumbernya.
Keledainya yang ternyata belum dibuang itu berdiri di sampingnya sambil mengibaskan ekor, diam-diam berusaha mencuri tumbuhan spiritual saat tuannya lengah. Tapi sebelum kepalanya menunduk, Yun Zhifeng yang sebelumnya hampir tidak membuka mata itu mengangkat tangan, menghalangi mulut keledai dengan pedang panjangnya.
Keledai itu berbalik dengan wajah kecewa.
Song Nanshi yang menyaksikan dari samping tersenyum puas. Setelah pengunjung kios Yun Zhifeng berkurang, barulah ia mendekat dan menyapa dengan ramah: "Kakak Yun!"
Begitu mendengar panggilan "Kakak Yun", Yun Zhifeng langsung berhenti sejenak, kewaspadaannya meningkat diam-diam.
Dengan tenang ia mengangkat wajah, menatap Song Nanshi yang sudah duduk santai di sampingnya tanpa permisi.
Langsung ia membuka topik: "Ada keperluan apa?"
Saat ini Song Nanshi sedang melihat pakaiannya dengan halus, mendapati dia sudah mengganti baju "pas" yang mereka beli diskon berdua, dalam hati merasa agak menyesal.
Mendengar pertanyaannya, Song Nanshi langsung berkata tegas: "Tentu saja karena sehari tak bertemu Kakak Yun, rindu yang tak tertahankan."
Yun Zhifeng tidak bisa tidak berpikir, Song Nanshi pasti tidak sadar bahwa saat dia punya ide jahat atau butuh bantuan, selalu memanggilnya "Kakak Yun".
Di waktu lain hanya memanggil Yun Zhifeng.
Dia langsung berkata: "Kalau kau tidak bicara, aku akan berhenti berjualan dan pergi."
Song Nanshi langsung menempelkan kupon lima puluh Lingshi di hadapan Yun Zhifeng dengan suara "brak".
Yun Zhifeng melihatnya, berhenti sejenak.
Dia tetap tenang: "Kau ingin..."
Song Nanshi membuat ekspresi seolah memberinya keuntungan besar: "Kujual separuh harga untukmu."
Yun Zhifeng: "...Aku tidak mau beli rumah."
Song Nanshi: "Kalau tidak sekarang, nanti pasti akan beli."
Yun Zhifeng: "Nanti pun tidak akan beli."
Song Nanshi: "Itu juga bisa disimpan untuk dibeli keturunan."
Menyaksikan dia bahkan sudah mengatur keturunan untuknya, Yun Zhifeng menarik napas dalam-dalam, merasa harus mengatakan kebenaran.
Dengan cepat dia berkata: "Kau tahu berapa harga properti di Kota Xianyuan?"
Song Nanshi: "?"
Yun Zhifeng tersenyum: "Jika kau tinggal di Sekte Tanpa Batas selama dua ratus tahun tanpa makan-minum, tunjangan bulananmu seharusnya cukup untuk beli halaman satu pintu."
Song Nanshi: "……"
Seluruh tubuhnya mati rasa.
Mengapa sudah berkultivasi, dia masih harus memikirkan harga properti, tetap tak mampu beli rumah?
Dengan raut wajah lesu, dia berbalik badan pergi.
Yun Zhifeng mengira Song Nanshi akan menyerah, tapi saat berkedip dia melihatnya sedang menahan seorang pejalan kaki tak bersalah, membohongi mereka dengan kupon diskon.
Lalu dia memaksa menyaksikannya berhasil menjual kupon itu seharga tiga puluh Lingshi ke pejalan tadi.
Pejalan kaki itu pergi dengan gembira sambil memegang voucher, wajahnya menunjukkan ekspresi seolah benar-benar mendapat keuntungan besar.
Song Nanshi memegang 30 Lingshi, juga tampak sangat bahagia.
Semua memiliki masa depan yang cerah.
Yun Zhifeng: "……"
Sungguh tidak masuk akal.
Song Nanshi mengangkat alis sambil tersenyum sinis ke arah Yun Zhifeng, dengan sopan berkata: "Kalau begitu aku pulang dulu."
Melihat sosoknya yang bahkan dari belakang terlihat penuh kemenangan, Yun Zhifeng tertegun sejenak sebelum tiba-tiba tersenyum dan mulai merapikan barang dagangannya.
Orang di sebelahnya bertanya: "Hei? Kau tidak jualan lagi?"
Yun Zhifeng: "Tidak, tunggu sampai besok."
……
Setelah kembali, Song Nanshi langsung mendapat kabar.
Guru mereka Yin Bugui tiba-tiba memutuskan untuk bertapa tanpa kepastian tanggal keluar, sementara seluruh Lanze Feng untuk sementara dikelola oleh Kakak Kedua Zhu Xiu.
Reaksi pertama Song Nanshi adalah bertanya-tanya apakah Kakak Kedua kemarin malam membunuh Yin Bugui setelah negosiasi gagal, lalu membuat alasan pengalih perhatian ini.
Kemudian dia buru-buru menghentikan persepsi mengerikannya sendiri.
Tidak-tidak, Kakak Kedua adalah tokoh wanita dari api penghakiman, bukan Zhang San yang menjadi terdakwa di saluran misteri.
Setelah memastikan bahwa gurunya seharusnya masih penuh energi, Song Nanshi tidak lagi ikut campur. Mendengar kabar bahwa kakak seniornya sedang diinterogasi oleh Pemimpin, dia langsung menyelam ke perpustakaan sekte.
Dia mulai mencari catatan tentang Keluarga Shen dari Zhongzhou dalam arsip sekte.
Ada benarnya ucapan Yun Zhifeng - surat utang mengenai Keluarga Shen itu berasal dari masa kejayaan mereka seribu tahun silam, bertepatan dengan berdirinya sekte ini. Jika Keluarga Shen benar-benar mendominasi Zhongzhou kala itu, mustahil Sekte Tanpa Batas yang masih lemah tidak bersikap waspada.
Langsung saja dia mengeluarkan semua catatan sejarah sekte, memulai investigasi dari awal.
Setelah membalik-balik halaman sepanjang hari, akhirnya dia menemukan bayangan Keluarga Shen dalam catatan sekte dari seribu tiga ratus tahun yang lalu.
Song Nanshi meletakkan jarinya di atas barisan karakter tersebut, bergumam: "Bulan Ketiga tahun itu, Putra Mahkota Keluarga Shen dari Zhongzhou secara pribadi mengunjungi Sekte Tanpa Batas. Sang Pemimpin menerima audiensi langsung dan melakukan pertukaran dagang."
Sama seperti panggilan di surat utang itu, juga disebut Keluarga Shen dari Zhongzhou.
Song Nanshi hampir bisa memastikan, Keluarga Shen dari Zhongzhou 1.300 tahun lalu ini adalah si orang bodoh yang diutangi oleh senior dalam surat utang itu.
Dengan target yang konkret, proses investigasi selanjutnya menjadi lebih mudah.
Song Nanshi khusus memeriksa buku-buku dan catatan sektarian sekitar tahun 1.300, menyatukan pecahan-pecahan informasi tentang Keluarga Shen di masa lalu.
Lebih dari seribu tahun lalu, Keluarga Shen mendominasi Zhongzhou secara mutlak, popularitasnya tak tertandingi.
Selain itu Keluarga Shen mengkhususkan diri pada golok, seluruh klan adalah ahli golok. Banyak jenius bermunculan bagai bintang-bintang, bahkan sempat mengalahkan cultivator pedang yang kini menjadi mainstream di dunia kultivasi.
Kemudian...
Kemudian percakapan pun berakhir.
Catatan sektarian menyebutkan Keluarga Shen pertama kali muncul 1.300 tahun yang lalu, namun sekitar 1.000 tahun yang lalu jejaknya mulai berkurang secara bertahap. Hingga 900 tahun silam, tak ada satu pun catatan tentang mereka yang tersisa.
Catatan Sekte Tanpa Batas tentu takkan secara khusus mendokumentasikan detail nasib Keluarga Shen. Song Nanshi hanya bisa mengintip bahwa dalam rentang 400 tahun antara 1.300 hingga 900 tahun lalu, keluarga tersebut mengalami kemerosotan drastis.
Empat abad merupakan waktu yang terbilang singkat bagi kemunduran sebuah klan atau sekte besar.
Song Nanshi merasa bingung.
Usia 400-500 tahun bagi cultivator tingkat tinggi masih termasuk masa keemasan. Saat pertama kali tercatat, Keluarga Shen dipenuhi bakat-bakat cemerlang. Dalam 400 tahun, seharusnya mereka belum mengalami krisis regenerasi - lalu kenapa bisa merosot secepat itu?
Jangan-jangan selama empat abad itu semua jenius mereka mati berguguran?
Ah, lagipula dia cuma korban penipuan yang harus mengembalikan uang. Ini bukan urusannya.
Song Nanshi hanya menangkap satu poin penting.
Keluarga Shen, menggunakan golok.
Dia menyelidiki apakah ada keluarga Shen di Zhongzhou yang masih menggunakan golok.
Kemudian ia menemukan tak ada satu pun keluarga Shen yang terkait dengan golok.
Song Nanshi diam sejenak, lalu meninggalkan semua dokumen tentang keluarga Shen.
Bukan berarti ia tak ingin melunasi utang, ia sudah berusaha maksimal menyelidikinya.
Tapi sampai tahap ini, kemungkinan besar keluarga Shen itu benar-benar sudah runtuh.
Ya, biarkan mengalir saja.
Langkah Song Nanshi terasa ringan.
Sebelum keluar perpustakaan, ia berhenti sebentar, berbalik badan sambil memastikan tak ada orang di sekitar, lalu diam-diam menyelidiki kabar tentang Lao Shi.
Namun informasi yang ditemukannya hampir sama dengan yang sudah diketahui umum.
Shi Wo, masuk Sekte Tanpa Batas 600 tahun lalu, mendirikan Xuantong Peak, mengambil 13 murid yang semuanya tewas.
Song Nanshi menaruh kembali catatan sejarah sekte tentang Lao Shi sambil menghela napas dalam hati, lalu pergi dari perpustakaan.
Setelah dua hari dua malam di perpustakaan, saat keluar ia hampir tak mengenali dunia di luar.
Seluruh sekte tiba-tiba menjadi sangat sibuk. Tim penegak hukum bahkan meningkatkan intensitas patroli. Song Nanshi baru berjalan beberapa langkah sudah melihat sekelompok murid penegak hukum, seolah terjadi sesuatu yang besar.
Selain itu, banyak wajah asing bermunculan di sekte. Entah itu murid luar baru atau tamu dari sekte lain yang datang untuk pertukaran persahabatan.
Ketika Song Nanshi kembali ke Lanze Feng, barulah ia menyadari: benar-benar ada masalah besar.
Zhu Xiu meletakkan selembar kertas mirip formulir pendaftaran di hadapannya, bertanya: "Adik ketiga, kau mau ikut?"
Song Nanshi menunduk melihat.
[BUKU PENDATAAN PESERTA KOMPETISI ANTAR SEKTE UNTUK MURID TAHAP FOUNDATION ESTABLISHMENT KE ATAS]
Song Nanshi menghitung waktu, lalu memahami.
Kompetisi antar sekte diadakan setiap tiga tahun. Rupanya sudah tiba waktunya lagi.
Saat kompetisi terakhir, Song Nanshi baru berusia 14 tahun - masih di tahap Refining Qi dan dikenal sebagai ahli ramalan yang payah.
Dia memang memiliki sedikit keinginan untuk maju, berniat mencoba ikut serta sebagai uji coba kemampuan. Tapi siapa sangka, formulir pendaftaran yang baru saja dikirim langsung ditolak oleh seorang paman seperguruan yang bertanggung jawab atas acara ini.
Alasannya terdengar mulia dan resmi. Setelah dianalisis Song Nanshi, ternyata pihak panitia mengkhawatirkan kondisi Lanze Feng yang sedang kehilangan guru dan senior. Mereka takut Song Nanshi yang masih dianggap "si payah" ini bisa tewas di arena pertarungan, sehingga tidak mau memikul tanggung jawab tersebut.
Benar-benar masih segar dalam ingatan.
Song Nanshi menghela napas sejenak, lalu menatap buku pendaftaran di hadapannya dengan penolakan tegas.
Tiga tahun lalu dirinya masih punya semangat untuk berkembang, tapi sekarang...
Dia hanya ingin memanfaatkan momentum ini untuk mengeruk lebih banyak uang.
Zhu Xiu tampak kecewa melihat penolakan blak-blakannya.
Sambil menyimpan buku pendaftaran, dia berkata: "Aku pikir hadiah untuk juara kategori Foundation Establishment dalam kompetisi kali ini cukup menjanjikan. Tapi kalau adik senior memang tidak berminat..."
Dengan refleks cepat, Song Nanshi langsung menahan buku tersebut.
Zhu Xiu: "？？？"
Song Nanshi sorot mata berkilat: "Jelaskan detailnya."
Zhu Xiu: "Ah?"
Song Nanshi: "Penghargaan."
Dulu dia mengikuti kompetisi antar sekte hanya untuk reputasi, belum pernah dengar ada hadiah.
Zhu Xiu bingung sesaat, lalu berkata: "Oh, ini reformasi percobaan tahun ini. Katanya untuk memicu minat belajar, jadi tiap tahap ada hadiah. Untuk tahap Foundation Establishment hadiahnya 1000 lingshi, tiap naik level besar tambah 1000 lingshi..."
Song Nanshi segera mulai kalkulasi penambahan dan pengurangan.
Peserta kompetisi mulai dari tahap Refining Qi sampai Transformasi Dewa.
Foundation Establishment 1000, berarti Transformasi Dewa 4000.
Tinggal selisih 1000 dari jumlah utang di surat perjanjian.
Song Nanshi menarik napas dalam-dalam.
Saat itu Zhu Xiu menambahkan: "...Hadiahnya tidak besar, cuma motivasi. Menurut Pemimpin, selama ini banyak murid Sekte Tanpa Batas yang terbebani reputasi sehingga malas berlatih, makanya dibuat sistem ini."
Hadiahnya tidak besar...
Song Nanshi kembali menarik napas dalam-dalam, lalu tersenyum, perlahan menarik buku pendaftaran ke arahnya.
Dia berkata: "Kakak Senior, tiba-tiba aku sangat tertarik dengan kompetisi antar sekte ini. Karena Pemimpin ingin reformasi, sebagai murid langsung, kewajiban moral generasi kita memang tak bisa dihindari!"
"Aku ikut!"
Dia langsung mengambil pulpen dan mulai mengisi formulir pendaftaran dengan cepat.
Zhu Xiu: "..."
Dia selalu merasa bagi Adik Senior, titik motivasi ini seolah-olah terletak pada Lingshi.
Setelah berpikir, dia tak bisa menahan diri untuk menasihati: "Tapi Adik, demi memberi murid sekte perasaan krisis, kompetisi kali ini tak hanya diikuti anggota Sekte Tanpa Batas. Kultivator mandiri dari kota Xianyuan dan sekte lain juga bisa mendaftar. Tekanan persaingannya sangat besar. Pemimpin sudah memperingatkan, jika juara dari suatu level direbut orang luar, para hadiris semua akan..."
Song Nanshi menggerakkan pulpennya: "Bukankah ini alasan lebih kuat bagiku untuk ikut serta!"
Dia tergesa-gesa mengisi formulir pendaftaran lalu meletakkannya dengan khidmat di tangan Zhu Xiu, berkata: "Kali ini, aku mempercayakannya pada Kakak Senior."
Zhu Xiu secara refleks mengambil formulir itu dan memeriksanya.
Nama: Song Nanshi.
Profesi: Ahli ramalan.
Sekte asal: Lanze Feng.
Kultivasi: Foundation Establishment.
Target: Kaya mendadak.
Keahlian khusus: Sangat miskin.
Zhu Xiu: "……"
Dengan suara lemah ia berkata: "Adik Senior, ini harusnya tujuan kompetisi dan keahlian bertempur."
Song Nanshi menjawab sistematis: "Tidak ada yang salah dengan pengisian ini!"
Tujuan kompetisi memang kaya mendadak, sedangkan kondisi sangat miskin adalah motivasi tak tergoyahkan untuk meraihnya.
……
Kota Xianyuan.
Yun Zhifeng juga mendengar kabar kompetisi antar sekte Wu Liang Zong yang mengizinkan partisipasi pihak luar.
Seluruh kota Xianyuan ramai membicarakannya, semua orang ingin mencoba peruntungan, tapi Yun Zhifeng sama sekali tidak tertarik.
Karena kini ada hal yang jauh lebih penting baginya.
Kondisi kultivasinya kini baru bisa dipulihkan hingga level episode transformasi dewa, namun lukanya masih ada, termasuk dalam kategori bisa meledak dalam waktu singkat mengandalkan blood jade namun daya tahannya tidak kuat.
Karena itu dia masih harus menghindari keluarga Yun.
Keluarga Yun bisa melacaknya lewat gelombang energi spiritualnya, sekarang dia bisa mengandalkan dinding angin Song Nanshi untuk memutus energi spiritual, tapi tidak bisa terus-terusan bergantung padanya.
Sejak awal pelariannya ke Kota Xianyuan, dia terus mencari artefak magis yang bisa memutus energi spiritual.
Kini, akhirnya dia mendapatkan kabar tentang seorang ahli senjata spiritual yang memiliki artefak semacam itu.
Yun Zhifeng langsung berkunjung ke ahli senjata spiritual yang sedang menetap di Kota Xianyuan itu pada hari yang sama.
Ahli senjata itu sangat kooperatif, langsung mengatakan bersedia menjual kepadanya.
Yun Zhifeng merasa kali ini semuanya sudah stabil.
Saat hendak mengucapkan terima kasih, tiba-tiba sang ahli melanjutkan: "Tidak terlalu mahal, karena ada kecocokan pandangan denganmu, bayarlah 3000 Lingshi sebagai bentuk simbolis saja."
Yun Zhifeng: "..."
Setelah diam sejenak, dia berkata tenang: "Bisa lebih murah?"
Ahli senjata spiritual yang pertama kali ditawar harga itu terpesona sepenuhnya.
Dia refleks berkata, "Kau... kau ini..."
Yun Zhifeng: "Menawar harga."
Ahli senjata spiritual: "……"
Sesaat kemudian, dia diusir keluar dengan brak.
Ahli senjata spiritual tegas menyatakan barangnya tidak bisa ditawar, menyuruhnya menyatukan uang dulu baru kembali.
Yun Zhifeng berdiri di pintu masuk bengkel senjata spiritual, diam-diam dalam waktu lama.
Kemudian dia dengar dua orang yang lewat membicarakan kabar kompetisi besar Sekte Tanpa Batas.
Yun Zhifeng tidak terlalu tertarik.
Sampai dia mendengar salah satunya berkata, "Kabarnya tahap Foundation Establishment dapat hadiah uang seribu, dan setiap naik satu level, hadiahnya bertambah seribu."
Yun Zhifeng cepat-cepat kalkulasi penambahan dan pengurangan.
Tahap Foundation Establishment: seribu.
Tahap transformasi dewa: empat ribu.
Artefak magis penghalang energi spiritual: tiga ribu.
Masih tersisa seribu untuknya.
Yun Zhifeng: "!"
Dia merasa mulai penuh minat.
Langsung ingin mendaftar, tapi belum dua langkah, teringat suatu pertanyaan.
Dia ikut kompetisi ini demi membeli artefak magis.
Dia membeli artefak magis untuk menutupi energi spiritual.
Tapi kini di tangannya tidak ada artefak magis, ikut kompetisi antar sekte akan menampakkan energi spiritualnya dan menarik perhatian keluarga Yun.
Tapi kalau tidak ikut kompetisi, dia tidak akan mampu membeli artefak magis.
Jika tak bisa beli artefak magis, mustahil menutupi energi spiritualnya.
Yun Zhifeng：“……”
Siklus setan.
Dengan ekspresi datar, dia berdiri lama di depan rumah ahli senjata spiritual sebelum akhirnya berbalik badan dan menghantamkan pintu lagi.
Ahli senjata membuka pintu：“Lho, sudah dapat uang segitu cepat?”
Tentu saja Yun Zhifeng belum.
Tapi dia berkata：“Bolehkah Master meminjamkan artefaknya dulu? Setelah saya menang 4000 Lingshi di kompetisi Sekte Tanpa Batas, pasti akan saya kembalikan...”
“Bang”!
Pintu hampir menghantamkan ke wajah Yun Zhifeng.
Dari dalam terdengar teriakan ahli senjata：“Mau dapat untung tanpa modal? Kau kira saya mudah dibohongi?!”
Yun Zhifeng：“……”
Sepanjang jalan pulang, dia ingat jelas Jiang Ji pernah meminjam barang dengan metode serupa.
Tapi kenapa giliran dia tidak bisa?
Yun Zhifeng tampak kebingungan.
