“Benar, aku ini banci kota.”
Suara Yun Zhifeng terdengar wajar hingga sangat terbiasa, seolah dia sudah menjadi banci kota orang lain selama bertahun-tahun dan tak lagi merasa malu untuk hal ini.
Maka kepala keluarga Yun yang barusan masih meragukan, mengira dengan karakter Yun Zhifeng bahkan mati pun belum tentu akan jatuh seperti ini, langsung ingin muntah!
Dia mengaku langsung! Benar-benar jadi banci kota!
Wajah kepala keluarga Yun langsung berubah dramatis, di satu sisi ada penghinaan melihat musuhnya jatuh hingga ke titik ini, di sisi lain ada kemarahan karena Putra Kirin keluarga mereka, mantan Putra Mahkota, menjadi banci kota.
Putra Kirin keluarganya sendiri jadi banci kota, meski telah ditelantarkan keluarganya, tapi dia tetaplah Putra Kirin, dia bermarga Yun. Dengan perbuatannya ini, bagaimana keluarga Yun harus menempatkan diri?
Apalagi, dulu begitu banyak orang yang dikepung, di antaranya yang kultivasinya lebih tinggi dari Yun Zhifeng tidak sedikit. Mereka semua mati, hanya Yun Zhifeng yang bertahan. Bahkan setelah keluarga Yun memburunya ke mana-mana, mereka tak kunjung berhasil. Keluarga-keluarga bangsawan lain pasti sudah menertawakan keluarga Yun habis-habisan, baik terang-terangan maupun diam-diam. Tapi si Yun Zhifeng yang begitu merepotkan satu keluarga ini, kok malah jadi banci kota?
Kepala keluarga Yun merasa tak bisa diterima.
Dulu keluarga Yun kalah dengan Putra Kirin, sekarang malah kalah dengan seorang banci kota.
Yang lebih membingungkan kepala keluarga Yun: "Kau sudah berani jadi banci kota! Lalu kenapa dulu kau pamer aura keadilan yang tak tergoyahkan? Andai kau sedikit merendahkan diri pada keluarga, kami takkan sampai tega meninggalkan Putra Kirin."
Kini semuanya sudah final, kau malah berlagak bisa menyesuaikan diri.
Apa jadi Putra Mahkota keluarga Yun lebih buruk daripada jadi banci kota di luar?
Kepala keluarga Yun tiba-tiba merasa seperti menelan lalat.
Maka kemarahan yang meluap darinya bahkan mengabaikan situasi saat ini, membentak: "Yun Zhifeng! Kau berani melakukan perbuatan merusak moral seperti ini! Apakah kau pantas menerima para leluhur keluarga Yun? Ke mana perginya sikap tegas dan pantang menyerahmu dulu? Di mana keluarga Yun pernah bersalah padamu? Kau lebih memilih jadi banci kota daripada mengutamakan imbalan keluarga dengan jujur!"
Song Nanshi yang berada dalam audiensi merasa ini sangat menarik.
Saat memburu Yun Zhifeng tak ingat para leluhur, sekarang baru teringat masih punya leluhur.
Benar-benar Leluhur ala Xue Ding'e.
Selain itu, seluruh ucapannya bernada "meski Yun Zhifeng dikejar-kejar kami, selama masih bermarga Yun, lebih baik mati di luar daripada melakukan hal yang merusak kehormatan keluarga", membuat Song Nanshi teringat para kolot yang teriak "mati kelaparan tak masalah, yang penting tak merusak moral".
Atau seperti pria brengsek di zaman modern yang tidak pernah menanyakan kabar anaknya setelah bercerai, tapi langsung melompat marah saat anaknya mengganti nama keluarga: "Ini keturunan keluarga Lao X!"
Mungkin perumpamaannya kurang tepat, tapi déjà vu-nya sangat kuat.
Intinya, dia panik.
Song Nanshi sengaja merangkul lengan Yun Zhifeng, berkata tulus: "Aku tahu kau panik, tapi tenang dulu. Feng'er lebih memilih jadi banci kotaku daripada jadi Putra Mahkota keluarga Yun. Bukankah kau harus introspeksi diri?"
Begitu kata "Feng'er" meluncur, wajah kepala keluarga Yun dan Gui Qing langsung berkerut seperti habis mencium bau busuk.
Kepala keluarga Yun mengulurkan jari gemetar ke arah mereka: "Kau... Kalian..."
Song Nanshi menggelengkan kepala: "Aku ingat dulu kalian yang memburu Yun Zhifeng? Sekarang apa urusannya dengan kalian? Kalau tak suka, ngapain dulu melakukan itu semua?"
Kepala keluarga Yun langsung berteriak: "Kau ngerti apa!"
Dia melihat-lihat Yun Zhifeng dan Song Nanshi, lalu melirik Gui Qing. Seolah-olah baru menyadari bahwa urusan hari ini mungkin tak bisa diselesaikan dengan damai.
Yun Zhifeng sudah kembali, sementara Gui Qing punya niat mengkhianati. Tak perlu harap bantuannya, kalau tidak menusuk dari belakang saja sudah untung.
Hari ini rasanya sulit baginya untuk meninggalkan Gunung Sicang.
Maka kata-kata yang terkubur selama bertahun-tahun bergolak bagai lahar gunung berapi.
Dengan kemarahan meledak, ia membentak: "Kau pikir aku rela membunuh Putra Kirin yang langka dalam seribu tahun ini? Kau kira aku mau menanggung reputasi hancur di mata keturunan? Kau tak paham! Kalau Yun Zhifeng tidak bertindak sampai ke ujung, apa aku mau merugikan kekuatan klan sendiri?!"
Matanya menatap tajam ke arah Yun Zhifeng.
Song Nanshi juga menoleh ke sana.
Tulang punggung Yun Zhifeng tetap tegak, tak sedikitpun terpengaruh oleh amarahnya. Dengan tenang ia berkata: "Aku tak merasa melakukan kesalahan."
Kepala keluarga Yun tersenyum getir dibuatnya.
Ia berkata: "Benar! Kau orang baik, kau berintegritas tak tergoyahkan, matamu tak bisa dimasuki pasir. Andai kau bukan Putra Kirin, andai kau bukan Putra Mahkota keluarga Yun, aku pun akan memujimu sebagai pahlawan sejati. Tapi Yun Zhifeng, justru kau seharusnya bukan Putra Mahkota kami. Yang keluarga Yun butuhkan adalah seseorang yang mengutamakan kepentingan klan, yang tak segan menggunakan segala cara - bukan seorang yang baik hati."
Ia menatapnya dengan nada rumit: "Mengapa pemilik darah keturunan Qilin justru harus kau."
Yun Zhifeng tetap diam, memandangnya dengan tenang.
Kepala keluarga Yun berekspresi campur aduk: "Yun Zhifeng, keponakanku, tahukah kau? Sebelum operasi pemberantasan di Gunung Sicang, aku bahkan sempat ragu. Aku memberimu kesempatan - kuserahkan dua murid yang melakukan kesalahan demi kepentingan keluarga. Kukira, bahkan tak perlu kau mengampuni mereka. Cukup pertimbangkan pengabdian mereka pada keluarga dalam menjatuhkan hukuman ringan, maka berani aku menjamin posisimu. Tapi nyatanya..."
Ia menghela napas panjang: "Jalan kebenaranmu, moralitasmu, semuanya lebih berat daripada keluarga ini."
Yun Zhifeng menunggu sampai dia selesai berbicara, tiba-tiba tertawa pendek.
Dia berkata: "Sudah kukatakan, aku tidak salah."
Kepala keluarga Yun: "Kau..."
Yun Zhifeng memotongnya: "Jika semua yang kulakukan terlihat tak selaras di matamu, maka yang salah bukan aku, melainkan keluarga ini."
Dengan tenang dia melanjutkan: "Pernah kucoba mengubahnya, tapi kau tak memberi kesempatan."
Kepala keluarga Yun terdiam sejenak, lalu menyeringai: "Bodoh!"
Yun Zhifeng tersenyum tipis, tanpa sepatah kata.
Segala perbuatannya dianggap kebodohan dan kenaifan oleh kepala keluarga, namun tindakan sang kepala keluarga justru dipandang Yun Zhifeng sebagai jalan menuju kehancuran.
Sang kepala menginginkan Putra Mahkota yang tak peduli cara, sedangkan Yun Zhifeng menolak menjadi bagian dari keluarga semacam itu.
Jalan berbeda tak mungkin disatukan.
Kini semua sudah terlambat.
Namun kepala keluarga Yun seolah-olah merasa tak bisa menahan diri, berkata dengan kasar: "Ya! Banyak orang menganggap asal-usul jabatanku tidak sah! Dulu kalau bukan karena kakak kandungku ayahmu yang mati berperang, sama sekali tak mungkin aku jadi kepala keluarga! Bahkan setelah ayahmu meninggal, anak yatimnya tetap dianggap Putra Kirin, anakku juga tak mungkin jadi kepala keluarga. Keluarga kami memang tak berjodoh dengan posisi ini! Jadi kau pikir niatku membunuhmu hanya demi nafsu pribadi? Tapi Yun Zhifeng, kutetapkan! Bertahun-tahun aku membesarkanmu dengan sepenuh hati! Pernahkah aku memperlakukannya dengan buruk sekalipun?"
Tanpa menunggu jawaban Yun Zhifeng, ia menatap Song Nanshi dengan suara lembut namun menusuk: "Dan kau kira, tanpa aku, mungkinkah ada Putra Kirin ini?"
Sepertinya ia merasa tak akan bisa keluar dari Gunung Sicang hari ini, akhirnya mengungkapkan cerita rahasia yang tersimpan lama.
Kepala keluarga Yun yang sekarang sebenarnya adalah adik kedua. Kakak kandungnya, ayah Yun Zhifeng, dulunya adalah pewaris utama.
Dulu, saat ibu Yun Zhifeng sedang mengandungnya, sebelum ayahnya menggantikan posisi kepala keluarga, ayah Yun Zhifeng tiba-tiba tewas dalam pertempuran. Posisi kepala keluarga pun terpaksa diserahkan secara terburu-buru kepada kepala keluarga Yun yang sekarang.
Akibatnya, posisi ibu Yun Zhifeng dan anak yatim piatu ini tiba-tiba menjadi canggung.
Ibu Yun Zhifeng tidak tahan menghadapi pukulan kematian suami dan masa depan yang tak pasti. Saat melahirkan, ia mengalami persalinan sulit dan meninggal tak lama setelah melahirkan bayi yang hampir tak bernyawa.
Namun ironisnya, bayi yang nyaris tak bernafas ini justru memiliki darah keturunan Qilin yang sangat pekat, menjadi Putra Kirin pertama keluarga Yun dalam ribuan tahun.
Aturan keluarga menetapkan bahwa Putra Kirin wajib mewarisi kepemimpinan keluarga.
Maka yang berada di posisi canggung kini beralih ke keluarga kepala keluarga Yun.
Para sesepuh keluarga Yun seolah curiga kepala keluarga akan berbuat jahat pada Yun Zhifeng, sehingga langsung menjemput Yun Zhifeng pergi.
Tapi saat dilahirkan, Yun Zhifeng nyaris tidak memiliki napas. Melihat kondisinya yang nyaris tak mungkin bertahan hidup, para sesepuh tidak punya pilihan lain. Mereka langsung menyegel Yun Zhifeng untuk memperpanjang nyawanya.
Maka Yun Zhifeng tetap terpelihara dalam kondisi bayi yang tertidur lelap. Waktu seolah berhenti mengalir di tubuhnya, menanti metode penyelamatan yang mungkin.
Tahun demi tahun berlalu.
Awalnya para sesepuh keluarga Yun masih saling curiga dengan kepala keluarga, khawatir dia akan berbuat jahat pada Putra Kirin.
Tapi seiring waktu, mereka pun mulai meragukan kemungkinan Yun Zhifeng bisa diselamatkan.
Mereka beranggapan tubuh Yun Zhifeng tampaknya tak mampu menanggung darah keturunan Qilin.
Tapi hasrat mereka akan Putra Kirin tetap membara.
Alhasil, kepala keluarga Yun kembali menjadi sorotan.
Sang kepala keluarga memiliki putra dewasa bernama Yun Tang yang garis keturunannya paling dekat dengan Yun Zhifeng.
Mereka menyita Giok Darah Kirin yang menyertai kelahiran Yun Zhifeng, lalu meneliti metode terlarang untuk menyedot darah keturunan Qilin dan memindahkannya ke tubuh Yun Tang.
Meski tidak sampai mendapatkan darah keturunan Qilin yang utuh, namun garis keturunan Qilin juga tidak akan lenyap bersamaan dengan kematian bayi ini.
Kedua pihak langsung cocok.
Kepala keluarga Yun memilih persetujuan diam-diam.
Dan tepat ketika segala persiapan telah rapi, bayi Yun Zhifeng yang tersegel bertahun-tahun ini, sudah bangun.
Bahkan setelah melalui penyerapan energi spiritual secara tak sadar hari demi hari dalam segel, darah Qilin-nya menyatu dengan sempurna, kultivasinya melesat bagai roket.
Posisi keluarga kepala Yun kembali menjadi canggung.
Song Nanshi yang mendengar merasa hati berdebar-debar, sama sekali belum terpikir ada episode ini.
Dia melirik ke arah Yun Zhifeng.
Yun Zhifeng ragu sejenak, lalu memegang lembut tangannya.
Saat ini, suara kepala keluarga Yun nyaris collapse: "Dulu semua sudah disiapkan! Meski Yun Zhifeng bangun, aku bisa bertindak sebelum mereka sempat bereaksi! Tapi aku masih hati melembut! Kau pikir tanpa sikap lembutku, mana mungkin ada Putra Kirin sekarang!"
Dia menggeretakkan gigi, raut wajah kacau: "Apa salahku? Aku mewarisi posisi kepala keluarga secara terang-terangan! Aku bekerja untuk keluarga dari pagi hingga malam! Kalian tahu betapa menyebalkannya para sesepuh itu? Kalian paham betapa rumitnya urusan keluarga? Tidak!"
Sambil berkata, dia langsung mengangkat tangan membuka rambut di pelipis, memperlihatkan ubun-ubun yang garis rambutnya sudah mundur jauh.
Song Nanshi tertegun sejenak!
Cultivator juga bisa botak??
Dulu aku tak paham.
Tapi sekarang, kurasa aku mengerti.
Kepala keluarga Yun melepaskan rambutnya, collapse: "Sudah kucurahkan segalanya, tapi di mata orang lain aku tetap mendapat posisi secara tidak sah, anakku tetap tak pantas! Kami terus menerus mendapat harapan lalu kehilangan, mendapat lalu kehilangan! Semua ini kutetapi, bahkan belum kusentuh dirimu. Tapi Yun Zhifeng, beginikah imbalanmu padaku!"
Aura dendamnya membara, bahkan sekujur tubuhnya mulai menyemburkan aura hitam...
Tidak asli! Benar-benar ada aura hitam!
Jatuh ke dalam kegelapan!
Song Nanshi kaget dalam hati, refleks menggenggam tangan Yun Zhifeng sambil mundur dua langkah. Pikirannya masih linglung.
Baru bicara beberapa kalimat saja langsung masuk jalan iblis?
Yun Zhifeng dengan tenang menghalangi Song Nanshi, berkata dingin: "Jadi karena kasus Yu Niao kali ini, kau memutuskan untuk tidak menahan diri lagi?"
Kepala keluarga Yun mendengus dingin: "Dengan membunuhmu lalu menyedot darah keturunan Qilin-mu, setidaknya kami bisa dapat separuh darah Qilin. Daripada memelihara serigala tak tahu terima kasih sepertimu!"
Yun Zhifeng: "Menurutmu semua pengorbananmu untuk keluarga ini, terhalang oleh aku yang menghambat jalanmu bersama klan?"
Kepala keluarga Yun membalas: "Apa bukan begitu?"
Yun Zhifeng: "Bagaimana jika yang salah adalahmu?"
Kepala keluarga Yun mencemooh: "Mana mungkin aku salah!"
Suara Yun Zhifeng tiba-tiba meninggi: "Jika kau benar, lalu siapa yang kini dipermainkan sampai berputar-putar dan terisolasi tanpa bantuan di Gunung Sicang?!"
Kepala keluarga Yun terkejut sejenak.
Aura hitam di sekujur tubuhnya langsung mengental.
Refleks ia menoleh ke arah Gui Qing.
Ia bergumam: "Gui Qing... Gui Qing-lah yang membahayakan..."
Namun sebelum kalimatnya selesai, Gui Qing yang sejak tadi tersenyum mendengarkan tiba-tiba muncul di belakangnya dan menikam belati ke bagian belakang jantung.
Mata kepala keluarga Yun membelalak lebar, nafasnya terhenti dalam sekejap.
Song Nanshi dan Yun Zhifeng sebenarnya ingin bergerak saat aksi itu mulai, namun karena sebelumnya kepala keluarga Yun menunjukkan tanda-tanda akan jatuh ke kegelapan, mereka justru sibuk saling melindungi satu sama lain hingga terlambat selangkah.
Tubuh kepala keluarga Yun lunglai ambruk ke tanah.
Yun Zhifeng memandangi mayat kepala keluarga Yun yang tak bernyawa, berhenti sejenak, lalu mengangkat wajah dengan ekspresi datar: "Gui Qing."
Gui Qing tersenyum sinis sambil mengangkat alis: "Jika menunggunya jatuh ke dalam kegelapan, pasti akan sulit dihadapi. Saya mengambil inisiatif terlebih dahulu. Putra Kirin, jangan-jangan kau masih punya ikatan paman-keponakan dengannya?"
Ekspresi Yun Zhifeng tetap dingin: "Kau tidak membiarkannya menyelesaikan ucapannya tadi."
Mendengar ini, Gui Qing pun tertawa.
Ia bertanya: "Kau ingin mendengar kelanjutan ucapannya?"
Dengan senyum tipis, ia berkata: "Bisa kuberitahu, mungkin dia ingin mengatakan bahwa klan mereka memelihara Yu Niao karena burung itu awalnya kubawa ke sini."
Song Nanshi tiba-tiba menatap: "Ternyata kau!"
Gui Qing mengernyit: "Apa maksudmu 'ternyata aku'?"
Dengan tenang ia berkata: "Dulu aku membawa Yu Niao hanya karena merasa binatang buas zaman kuno yang sudah punah ini langka, lalu kuberikan sebagai hadiah untuk mereka. Tapi siapa sangka nafsu mereka akan kekuatan tak terpuaskan? Bertahun-tahun mereka menggunakan Yu Niao untuk melakukan berbagai hal rahasia secara diam-diam. Semakin lama semakin sulit melepaskannya, sampai akhirnya menyebabkan masalah hari ini. Ini bukan salahku, kan?"
Dengan senyum mengejek di sudut mulutnya, ia melanjutkan: "Hari ini pelihara satu dua ekor, merasa berguna. Besok pelihara lima enam ekor, berjaga-jaga. Lalu tahu keluarga bangsawan lain memelihara lebih banyak Yu Niao. Agar tidak ketinggalan dan untuk menjaga diri, terpaksa pelihara lebih banyak lagi. Sampai akhirnya mereka terjerat sendiri, sampai wilayah keluarga tak bisa menampung lagi. Kau tahu kenapa Gunung Sicang jadi begini? Karena tempat persembunyian Yu Niao mereka sudah penuh! Mereka harus cari tempat baru untuk menyembunyikan Yu Niao. Dan orang sepertimu, Putra Kirin, adalah batu penghalang bagi mereka!"
Song Nanshi bersuara tenang: “Saat kau menyerahkan Yu Niao ke tangan mereka, sudah tahu akan ada hari ini, bukan?”
Gui Qing tertawa pendek: “Aku cuma memberi hadiah, bagaimana mungkin tahu?”
Song Nanshi tak menghiraukan: “Lalu apa tujuanmu? Memberi Yu Niao untuk memicu kompetisi persenjataan pasukan mereka? Mengorbankan mereka demi agenda pribadimu?”
Gui Qing tersenyum: “Imajinasimu sangat kaya, Nona Song.”
Song Nanshi menatapnya lama, tiba-tiba berkata: “Saat pertama datang ke Zhongzhou, kau pasti juga tak tahu lokasi makam Senior Shi kan? Bertahun-tahun keluarga bangsawan sibuk dengan Yu Niao, baru bisa kau temukan makamnya tersembunyi di Gunung Sicang. Tapi ternyata... ketemu pun tak bisa masuk.”
Wajah Gui Qing berubah drastis: “Senior Shi? Kau...”
Song Nanshi tersenyum: “Aku bertemu dengannya.”
Raut wajah Gui Qing tiba-tiba menjadi muram.
Song Nanshi tetap datar: “Dan kabar baiknya—warisan itu tak akan pernah kau dapat.”
Song Nanshi tidak menjelaskan secara gamblang mengapa dia tidak bisa mendapatkannya, tetapi Gui Qing bukanlah orang bodoh.
Ketika Song Nanshi mengatakan telah bertemu Senior Shi, tentu bukan bertemu dengan jasadnya yang sebenarnya.
Dia meninggalkan persepsi spiritualnya.
Dengan sengaja menyisipkan persepsi spiritual untuk mewariskan ilmu, maka hari ini bahkan jika dia membunuh Song Nanshi, tak sepatah kata pun akan didapat.
Gui Qing tiba-tiba tertawa terbahak-bahak: "Baik! Sangat baik!"
Sesaat kemudian, suara siulan melengking terdengar tanpa peringatan. Secara mendadak, kawanan burung Yu dari hutan belakang mengembangkan sayap dan beterbangan.
Song Nanshi memandangi burung-burung itu, reaksi pertamanya justru: Para bangsawan pasti tak menyangka, persaingan mereka selama ini dan pengembangbiakan burung Yu hanya akan menguntungkan pihak lain.
Saat itu, Yun Zhifeng telah menghunus pedang panjangnya, memandangi kawanan burung itu dengan wajah dingin.
Song Nanshi bahkan melihat Jiang Ji dan yang lain berlari menuruni lereng bukit sambil berteriak memintanya menghindar.
Song Nanshi tiba-tiba berkata: "Yun Zhifeng, serahkan Gui Qing padamu."
Sekejap kemudian, Kristal Emas setengah jadi di dantian-nya tiba-tiba terbentuk sempurna.
Di udara, serangan petir tribulasi mulai terkumpul.
Kewibawaan tribulasi petir itu memancarkan tekanan yang mencekam.
Pada saat yang sama, Song Nanshi mengangkat kakinya dan melangkah masuk ke tengah kawanan burung Yong.
Para hadirin membelalakkan mata mereka.
Petir menyambar tiba-tiba, menghujam tubuh Song Nanshi sekaligus burung-burung Yong yang dianggap sebagai penghalang oleh tribulasi tersebut.
Gui Qing merubah raut wajahnya, lalu menatap Yun Zhifeng dengan dingin: "Kau hanya berdiri menyaksikan orang yang kau sukai mengambil risiko? Tidak takutkah kau akan menyesal jika sesuatu terjadi padanya?"
Yun Zhifeng memalingkan kepala sebentar, tiba-tiba tersenyum.
Dengan tenang ia berkata: "Gui Qing, kau pasti tak pernah merasakan bagaimana nikmatnya saling mempercayai dan dipercaya, bukan?"
Lanjutnya: "Aku percaya padanya, maka aku yakin dia tak akan sembrono. Dia percaya padaku, maka dia pun tak akan membahayakan dirinya hingga membuatku menyesal."
Begitu kata-kata Yun Zhifeng terdengar, suara tenang Song Nanshi menggema, "Zhen mewakili petir."
Seketika, kilatan biru yang sama sekali berbeda dari serangan petir ungu menghujam deras. Petir biru ini tampak saling menetralkan dengan tribulasi petir, mendarat beruntun di tubuh Song Nanshi namun justru melumpuhkan kekuatan tribulasi tersebut.
Tapi saat menyambar tubuh Yu Niao, energi itu berubah ganas—bahkan lebih kejam dari tribulasi petir.
Wajah Gui Qing langsung berubah pucat.
Trigram Zhen. Dia telah menguasai Trigram Zhen.
Ia memejamkan mata sebentar, tiba-tiba tersenyum getir. "Lalu apa? Meski kalian bisa membantai semua Yu Niao di sini, sudah terlambat."
Suaranya mendesah panjang, "Di kota Zhongzhou masih ada kawanan Yu Niao. Menurutmu berapa banyak warga yang bisa dilindungi Aliansi Immortal?"
Mendengar ini, Song Nanshi langsung membuka mata lebar-lebar.
Tanpa basa-basi, ia melemparkan cincin penyimpanannya keluar zona ranjau. Kak Keledai langsung berguling-guling kabur dari dalam cincin.
Dengan suara lantang ia berseru, "Pergilah! Pikachu!"
Kak Keledai，Zhongzhou！
Gui Qing：“？”
，Yu Jiaojiao，kelinci hitam，：“！Kelinci！”
“brak”。
Kelincibatu。
