Para hadirin berhasil melepaskan diri dari murid-murid pencinta ketampanan yang mengerikan itu, melarikan diri dengan memalukan kembali ke tempat tinggal.
Song Nanshi dikejar hingga kehabisan tenaga, setelah menutup pintu langsung duduk limbung di bangku, bergumam: "Murid-murid sekte Persatuan Harmonis ini, benar-benar menakutkan."
Yun Zhifeng juga wajahnya hitam legam tidak berkata-kata.
Hanya Adik Senior, melihat ke sana kemari, tiba-tiba berbisik: "Kakak Senior, mungkin aku telah membuat masalah."
Dua kakak senior serentak menatapnya, tak paham bagaimana Adik Senior mereka bisa membuat masalah hanya dalam waktu melarikan diri.
Adik Senior terlihat bersalah, terbata-bata: "Y-ya... kan tiba-tiba banyak orang asing mengejar kita."
Song Nanshi mendengar kata "orang asing" langsung merasa tak enak, tak bisa menahan diri duduk lebih tegak.
Adik Senior berbisik pelan: "Salah satunya mengejar terlalu dekat, aku sedikit takut, lalu..."
Song Nanshi suaranya gemetar: "Lalu?"
Suara Adik Senior semakin rendah: "Lalu... kudorong dia pelan-pelan."
Para hadirin: "..."
"Pelan-pelan" ini, sepelan apa sebenarnya?
Song Nanshi sekarang sama sekali tak percaya satuan kekuatan dalam ucapan Adik Senior, diam sejenak lalu hati-hati bertanya: "Apa mati?"
Adik Senior buru-buru melambaikan tangan: "Tidak, tidak! Aku sangat terkendali!"
Dua kakak senior saling memandang, tak percaya dengan kata "terkekang" dari Adik Senior.
Yun Zhifeng di samping diam-diam mengamati mereka, tiba-tiba bertanya: "Orang yang tiba-tiba terbang keluar itu kau yang mendorong?"
Adik Senior gemetar ketakutan: "Ya, ya."
Yun Zhifeng menatap Song Nanshi, berkata: "Tak perlu kalian khawatir, kulihat dia memang tidak mati."
Song Nanshi langsung cerah, Zhu Xiu bahkan bersyukur: "Bagus tidak mati! Bagus tidak mati!"
Yun Zhifeng mengangguk: "Tidak mati, cuma dua tulang rusuk patah saat itu, satu kaki bengkok. Tidak masalah besar."
Kedua orang itu: "......"
Mereka diam-diam memandangi Adik Senior.
Adik Senior bergetar: "Waktu itu... aku sangat takut."
Song Nanshi: "......"
Grup itu mungkin juga cukup ketakutan.
"Sekarang aku mengerti kenapa mengejar setengah jalan tiba-tiba berhenti."
Namun bagaimanapun memang tidak ada korban jiwa, Song Nanshi menghela lega, Zhu Xiu yang berkeluguan hati juga langsung berkata: "Tidak ada korban jiwa saja sudah bagus, Nanshi, lebih baik ceritakan padaku bagaimana Nyonya Peony bisa menjadi murid Sesepuh Shi? Bukankah ketiga belas murid Sesepuh Shi semuanya meninggal secara tidak wajar? Kok tiba-tiba muncul murid lagi?"
Pemahaman mereka tentang Lao Shi akhirnya tidak sedalam Song Nanshi. Meski tahu tindakan Nyonya Peony menyapu makam murid Sesepuh Shi patut dipertanyakan, sementara mereka belum bisa menaruh keraguan ke arah itu.
Soalnya kematian tiga belas murid Sesepuh Shi hampir menjadi pengetahuan umum di Sekte Tanpa Batas.
Siapa sangka seorang murid yang sudah mati bisa "menghidupkan kembali"?
Song Nanshi diam sejenak, lalu berkata: "Lao Shi setiap tahun selalu datang ke sini untuk ritual persembahan. Dan dari gaya bicara Sesepuh Zhou, setiap kali dia berritual, pasti bertemu dengan Nyonya Peony."
Alur pikiran Song Nanshi sangat jelas, "Aku terlalu mengenalnya. Selama belasan tahun aku tak pernah melihatnya akrab dengan siapapun, apalagi bertemu seseorang secara rutin tiap tahun. Lagipula tempat dia menguburkan muridnya sendiri adalah industri Nyonya Peony. Kalau bukan karena kepercayaan tingkat tinggi, meski untuk memindahkan makam murid pun dia tak mungkin menguburkannya di tanah orang lain. Dengan berbagai peristiwa seperti ini, menurut kalian bagaimana?"
Beberapa orang terdiam merenung. Melihat situasi ini, Song Nanshi meneguk air untuk melembabkan tenggorokannya.
Tiba-tiba Zhu Xiu dengan wajah serius berkata: "Aku berpikir, jangan-jangan Sesepuh Shi dan Nyonya Peony punya masa lalu yang sakit menusuk sumsum tapi tak terucapkan."
Song Nanshi "Hah..." menyemburkan air dari mulutnya.
Pikirannya langsung membayangkan sosok kurus keriput Sesepuh Shi, lalu mengingat kembali pesona memikat Nyonya Peony saat pertemuan pertama.
Dia meletakkan cangkir teh, menatap Zhu Xiu dengan ekspresi rumit.
Zhu Xiu mengedipkan mata: "Tentu saja, ini cuma pendapatku saja."
Song Nanshi ingin mengatakan sesuatu namun ragu: "Kau menggeretuk cp begitu nekat, tidak takut gigi rontok?"
Kakak Kedua: "Ah?"
Song Nanshi gelengkan kepala: "Tidak."
Ia akhirnya paham, bukan hanya manusia modern yang cp-nya semakin tak bisa dipahami, orang zaman dulu kalau benar-benar menggeretuk, caranya pun semakin aneh tak karuan.
Ia membuang jauh-jauh bayangan "Dua Tiga Kisah Tak Terucapkan Sesepuh Shi dan Nyonya Peony" cp menyimpang ini, mengabaikan sorot mata penuh harap sang kakak.
Dengan tenang ia berkata: "Awalnya kupikir dia mungkin keluarga atau junior Sesepuh Shi, tapi kenapa saat menyapu makam dia tak menyapu makam murid termuda Shi Xiniang? Ini agak janggal. Kebetulan hari ini Sesepuh Zhou tak sengaja bilang, Nyonya Peony setiap tahun melakukan ritual persembahan, jangan-jangan yang dikubur di situ..."
Ia melanjutkan dengan tenang: "Ada kemungkinan lain mengapa Nyonya Peony tak menyapu makam Shi Xiniang."
"Dia sendiri adalah Shi Xiniang. Dulu dia tidak mati, jadi tak perlu menyapu makamnya sendiri."
Dia selesai bicara lalu memandang para hadirin, memberi mereka waktu untuk mencerna informasi yang mengejutkan.
Siapa sangka Zhu Xiu justru berkomentar kecewa: "Ternyata ini bukan percintaan penuh siksaan ya."
Song Nanshi: “……”
Kau benar-benar punya gigi yang bagus.
Yun Zhifeng melihat ekspresi wajahnya yang campur aduk, berbisik sinis lalu menarik kembali topik: "Jika Nyonya Peony adalah Shi Xiniang, mengapa mengumumkan kematiannya ke publik, bahkan mengganti nama dan mendirikan nisan. Senior Shi setiap tahun mengunjunginya, membuktikan dia tahu kebenarannya. Dengan kemampuan Senior Shi sekarang, aku tak bisa membayangkan alasan apa yang membuat hubungan guru-murid ini merahasiakan selama puluhan tahun."
Song Nanshi merenung sejenak, bergumam: "Murid-murid Lao Shi meninggal berturut-turut dalam 10 tahun terakhir, kabarnya karena kecelakaan. Jika benar kecelakaan, apa yang ditakuti Lao Shi?"
Berhenti sejenak, dia berkata dengan nada iri: "Bahkan aku pun tidak diberi tahu."
Yun Zhifeng meliriknya, juga tak kalah kesal: "Lebih baik kau tanyakan langsung pada Senior Shi setelah kita menyelamatkannya."
Song Nanshi melihat keadaannya, tak bisa menahan diri terkekeh.
Yun Zhifeng memandang tawanya, tiba-tiba merasa keiri-annya tak beralasan, tak urung tersenyum kecut.
Keduanya lalu saling tertawa di hadapan orang lain.
Kali ini, bahkan sang kakak senior yang doyan "mengikuti" segala jenis hubungan asmara pun merasa giginya keropos oleh rasa iri.
Adik senior di samping menggosok lengannya, berbisik: "Kok aku merasa ada yang tidak beres di antara mereka?"
Zhu Xiu memandang si adik, berkata dengan kedalaman sikap: "Ini bukan hal yang pantas diketahui di usiamu."
Setelah mereka selesai tertawa, Zhu Xiu baru berbisik: "Aku mau bicara sekarang, tidak mengganggu kalian kan?"
Song Nanshi tersadar, batuk kecil: "Tidak, tidak mengganggu."
Zhuxiu akhirnya berkata: "Menurut dugaanmu, Nyonya Peony adalah Shi Xiniang yang dulu tidak mati, mengganti nama dan menyembunyikan diri di kota Haiyi. Setelah itu bertemu dengan Pemimpin sekte Persatuan Harmonis lalu menikah. Hidupnya terlihat mulus, lalu bagaimana dia bisa menemukan bahan obat ini dan mulai bermain dengan Ying Gui? Apakah karena pasangannya mati akibat serangan petir? Apa dia begitu takut tidak bisa melewati tribulasi petir?"
Song Nanshi tenggelam dalam pikiran: "Kurasa, ini mungkin ada hubungannya dengan alasan dia menyembunyikan identitasnya dulu."
Sambil menggelengkan kepala, dia melanjutkan: "Sudahlah, jangan dipikirkan dulu. Karena Sesepuh Zhou ingin menguji Nyonya Peony saat membuka Tanah Terlarang sekte Persatuan Harmonis untuk mengambil cap pemimpin, aku harus mencari kesempatan bertanya apakah dia bisa membawaku menyusup masuk."
Jawabannya tentu saja tidak bisa.
Sehari kemudian, tepat saat Sesepuh Zhou baru saja meyakinkan sesepuh lain untuk membuka Tanah Terlarang dan mengambil cap pemimpin, dia mendengar permintaan Song Nanshi ini.
Sesepuh Zhou langsung menolaknya.
Dia berkata: "Tanah Terlarang seharusnya hanya bisa dimasuki oleh pemimpin sekte sepanjang masa. Aku sudah melanggar tradisi leluhur dengan mengusulkan agar seorang sesepuh memimpin Nyonya Pemimpin Sekte sebelumnya untuk mengambil cap pemimpin sekte atas nama kakak junior yang masih kecil, dengan alasan area terlarang ini berbahaya. Apalagi membawa orang lain masuk, meski kau menyamar sebagai murid sekte Persatuan Harmonis lainnya."
Sesepuh Zhou bahkan sudah proaktif membuat keputusan yang melawan leluhur, Song Nanshi hanya bisa mengurungkan niatnya dengan penyesalan.
Setelah berpikir, dia juga meminta anggota lain untuk mengurangi aktivitas keluar rumah selama dua hari ini guna menghindari masalah baru.
Saat hari pembukaan Tanah Terlarang sekte Persatuan Harmonis tiba, Song Nanshi memperkirakan mereka sudah masuk berdasarkan perhitungan jam. Dia menyuruh kakak dan adik seniornya berjaga di rumah, sementara sendiri pergi dengan Yun Zhifeng untuk menyelidiki situasi.
Zhu Xiu menyembulkan kepala: "Yang penting bukan menyelidiki situasi, tapi pergi bersama Yun Zhifeng kan?"
Song Nanshi menaruh tangan di pinggang: "Setuju, lalu apa?"
Zhu Xiu hanya tersenyum.
Kini dia hanya merasa meski dirinya tak bisa menahan pahitnya cinta, tapi melihat orang lain berpacaran sungguh sangat menarik.
Hari ini kembali menjadi hari di mana mengorek permen dari retakan batu, lalu menangis tersentuh oleh kisah cinta orang lain.
Song Nanshi berangkat keluar rumah ditemani pasangannya di tengah gemanya tawa.
Adik Junior yang berdiri di samping tak mengetahui hubungan Kakak Senior Ketiga dengan Yun Zhifeng kini, juga tak mengerti maksud tawa Kakak Kedua, wajahnya penuh kebingungan tak jelas.
Saat Zhu Xiu menoleh, terlihat adik juniornya memegang kelinci dengan ekspresi bingung.
Baru teringat olehnya bahwa kelinci itu dulunya adalah pasangan terkasih adik juniornya di kehidupan sebelumnya, seketika kebahagiaannya kembali menyergap.
Dengan suara lirih dia bertanya, "Adik Junior, kau menyukai tipe orang seperti apa?"
Yu Jiaojiao mengernyit sambil berpikir serius.
Chi Shu'an yang menyimak dengan khidmat menjadi kaku seketika, detak jantungnya berpacu kencang.
Lalu terdengar suara Yu Jiaojiao yang tegas, "Aku tidak menyukai manusia."
Chi Shu'an: “……”
Kakak Kedua: “……”
Ia melirik Pangeran Iblis yang bisa berubah wujud manusia namun bukan manusia sejati, tiba-tiba bingung apakah sosok ini memenuhi kriteria.
Di saat yang sama, Song Nanshi yang baru keluar rumah tak menyangka mereka sudah membuat target curiga secepat ini.
Beberapa hari lalu saat mengirim surat, Song Nanshi tahu Jiang Ji ditugaskan menjaga kediaman Pemimpin Sekte. Khawatir seniornya membocorkan rahasia, ia memanfaatkan kunjungan Nyonya Peony ke Tanah Terlarang hari ini untuk menyelinap turun gunung. Namun siapa sangka, baru sampai di dekat jembatan, mereka melihat pemimpin muda sekte yang dijaga ketat Nyonya Peony itu sedang marah di tepi kolam.
Pemuda itu menyobek giok dari pinggangnya dan menghancurkannya di tanah, berteriak pada pengawal di belakangnya: "Sudah kukatakan jangan ikuti aku! Kalian tidak mengerti perkataanku? JANGAN IKUTI AKU!"
Beberapa pengawal saling memandang, ragu: "Tapi... perintah Nyonya kami untuk melindungi Tuan Kecil."
Pemimpin Sekte Kecil dengan wajah datar: "Ini adalah sekte Persatuan Harmonis, aku adalah pemimpin yang akan segera naik takhta. Bahaya apa yang mungkin kuhadapi di sekte sendiri?"
Pengawal bimbang: "Tapi Nyonya berkata…"
Pemimpin Sekte Kecil langsung meledak, berteriak: "Kalian dengarkan dia! Atau dengarkan aku!"
Beberapa pengawal langsung diam seribu bahasa.
Pemimpin Sekte Kecil memejamkan mata sebentar: "Pergilah kalian."
Mereka saling memandang, akhirnya pergi.
Song Nanshi juga ingin mengambil kesempatan pergi, tapi setelah melihat pemimpin muda itu, menarik lengan Yun Zhifeng dan memutuskan untuk tinggal.
Para pengawal segera menghilang tanpa jejak. Pemimpin Sekte Kecil berbalik berdiri di tepi kolam, sosoknya terlihat kesepian.
Song Nanshi berpikir sejenak, lalu berjalan keluar bersama Yun Zhifeng.
Mereka sengaja tidak menahan langkah kaki. Pemimpin Sekte Kecil langsung menoleh.
Sudut matanya masih basah oleh air mata.
Melihat mereka, dia buru-buru mengeringkan wajah, terkejut: "Kalian…"
Song Nanshi tetap tenang: "Kami mendaki gunung mencari Jiang Yan, sedang bersiap turun."
Pemimpin Sekte Kecil sama sekali tidak curiga: "Seperti ini ya."
Song Nanshi melihat sudut matanya: "Kau menangis?"
Pemimpin Sekte Kecil langsung diam-diam, tanpa sepatah kata maupun penyangkalan.
Setelah lama, bahunya tiba-tiba lunglai. Ia berkata pelan: "Nona Song, apakah aku ini percuma sekali?"
Song Nanshi terkejut: "Ada apa?"
Pemimpin itu menunduk: "Hari ini sekte membuka Tanah Terlarang untuk mengambil cap pimpinan sepanjang masa, tapi aku bahkan tak berhak masuk. Kata mereka, Tanah Terlarang itu berbahaya."
Song Nanshi dalam hati menjawab: "Ini masih jadi kesalahanku". Dengan perasaan bersalah ia menghibur: "Kau masih muda."
Pemimpin Sekte Kecil menatapnya: "Tapi kau hanya beda satu dua tahun dariku. Menurutku, kau sangat lihai."
Hati Song Nanshi berdebar, mengira kemampuannya yang disembunyikan terlihat.
Tiba-tiba si pemimpin melirik Yun Zhifeng, iri berkata: "Bisa juga menikahi menantu laki-laki. Pasti kau memang berbakat."
Song Nanshi: "..."
Yun Zhifeng: "..."
Song Nanshi tetap tenang: "Benar, dia menantu yang diambil keluarga. Karena aku berkemampuanlah dia mengikutiku."
Yun Zhifeng memejamkan mata sebentar.
Pemimpin Sekte Kecil itu memandanginya dengan sangat iri.
Dia berkata: "Bagus sekali, kau bahkan bisa mengambil menantu laki-laki yang berkemampuan. Aku pun para pengawal di sampingku saja tidak mendengarkan perintahku."
Song Nanshi memeriksanya, bertanya: "Jadi kau sedih karena tidak bisa masuk ke Tanah Terlarang, atau sedih karena pengawalmu tidak patuh?"
Mendengar ini, Pemimpin Sekte Kecil itu terdiam.
Setelah lama, dia berbisik: "Aku sedih karena diri ini terlalu lemah."
Dia menatap mereka: "Andai aku tidak terlalu payah, ibu pasti tidak akan seperti ini."
Hati Song Nanshi berdesir halus: "Seperti apa?"
Pemimpin Sekte Kecil itu berkata datar: "Menganggap luar sana penuh bahaya, semua orang ingin membunuhku, setiap orang ingin menyakitiku. Seolah hanya dengan berdiam di rumah tanpa kemana-mana aku bisa aman."
Dia menatap mereka: "Kalian tahu? Shixiong kalian, Jiang Ji, awalnya dipindahkan ke sampingku. Tapi karena ibu melarang pengawal memberikan makanan sekte kepadaku, sedangkan aku ingin makan, dia membiarkanku. Malam itu juga dia dibuang kembali ke kediaman Pemimpin Sekte."
Song Nanshi baru tahu alasan shixiong-nya tiba-tiba diasingkan.
Diam-diam dia merasa Nyonya Peony... benar-benar terlalu berlebihan.
Takut mati di bawah serangan petir lalu menghisap qi manusia lain, khawatir anaknya celaka lalu mengurungnya seperti burung dalam sangkar - apakah ini delusi paranoid? Atau ada hal sensitif yang tak bisa diungkapkan?
Saat itu, pemuda jalur benar di depannya berkata dengan lurus: "Aku bersalah pada shixiong kalian."
Song Nanshi berkomentar santai: "Tak apa, lagipula dia pasti akan kembali sendiri."
Bisa disebutkah cobaan yang dialami Long Aotian sebagai kesulitan? Itu hanyalah prolog tamparan di muka!
Pemimpin Sekte Kecil mengira dia sedang menghiburnya, lalu berkata tulus hati: "Terima kasih."
Song Nanshi juga tulus berkata: "Tidak sungkan, aku belum mengucapkan terima kasih padamu."
Terima kasih untuk seluruh anggota keluarga kalian yang menyediakan materi untuk memukul di muka Long Aotian.
Pemimpin Sekte Kecil hanya merasa dia benar-benar orang baik yang baik hati.
Maka dia tak bisa menahan diri: "Sebenarnya ibu dulunya tidak seperti ini. Saat ayah masih ada, ibu sangat lembut dan baik hati. Tapi sejak ayah tewas dalam pertempuran..."
Ekspresi Song Nanshi berubah halus, bertanya: "Kapan Tuan Shen mulai mengenal Nyonya? Aku lihat meski Nyonya sekarang curiga pada orang di sekitarnya, tapi tidak pernah meragukan Tuan Shen. Apakah mereka sudah lama saling mengenal?"
Pemimpin Sekte Kecil menjawab enggan: "Mereka baru kenal setengah tahun sebelum ayahku tewas. Awalnya ibu sangat dingin pada bos pembunuh bayaran itu, bahkan bilang padaku bahwa pemelihara pembunuh pasti bukan orang baik. Tapi setelah ayah meninggal..."
Dia tiba-tiba berhenti sejenak di sini, melihat ekspresi mereka, lalu buru-buru menjelaskan: “Tapi ibu dan bos pembunuh bayaran itu benar-benar tidak ada hubungan, semua ini hanya dugaan sembarangan orang luar……”
Song Nanshi menenangkan: “Aku paham.”
Melihat tak ada lagi yang bisa ditanyakan, dia berpikir sejenak lalu menyandarkan diri ke depan sambil menepuk-nepuk bahunya, ingin menghiburnya.
Tak disangka, baru saja menepuk langsung ditarik pergi oleh Yun Zhifeng.
Kemudian Yun Zhifeng dengan wajah datar menggantikan posisinya, menepuk keras bahunya dua kali sambil berkata: “Yang kau kurang bukan usia, tapi kemampuan. Kalau ingin jadi pemimpin sekte yang baik, tingkatkanlah kekuatanmu.”
Matanya langsung berkaca-kaca: “Menurutmu aku benar-benar bisa?”
Yun Zhifeng menarik Song Nanshi yang masih ingin menghibur lagi, menjawab singkat: “Pendapat orang lain tak penting, yang penting keyakinanmu sendiri.”
Dengan suara lantang dia langsung berseru: “Aku bisa!”
Senyuman mengembang di wajah Yun Zhifeng.
Namun sebelum tawanya habis, Pemimpin Sekte Kecil yang darahnya mendidih berteriak: "Jiang Ji bilang, 30 tahun di Hedong, 30 tahun di Hexi, jangan remehkan pemuda miskin!"
Senyuman di sudut mulut Yun Zhifeng membeku.
Bukan main, Song Nanshi malah tertawa sambil bertepuk tangan: "Kamu benar!"
Yun Zhifeng langsung menarik tangan Song Nanshi pergi!
Song Nanshi masih sempat berteriak ke arah calon Long Aotian belia itu: "Saudara Senior benar! Pemimpin Sekte Kecil! Jangan remehkan pemuda miskin!"
Di mata Pemimpin Sekte Kecil berkilau penuh harapan.
……
"WKWKWKWK!"
Song Nanshi masih terus tertawa saat ditarik turun gunung.
Yun Zhifeng menghela napas: "Apa segitu lucunya?"
Song Nanshi: "Saudara Senior mendidikmu dengan baik!"
Ia segera membalikkan genggaman menarik Yun Zhifeng: "Ayo, kita cari Saudara Senior!"
Keduanya segera tiba di kota kecil.
Sebelum sempat ke kediaman Pemimpin Sekte, mereka melihat sang Senior di kedai minuman.
Masih mengenakan seragam pengawal, ia berdiri di pintu sambil mengerutkan kening membelakangi mereka.
Song Nanshi mendekat ingin menyapa.
Lalu terdengar seseorang sedang mendongeng di dalam kedai minuman.
Song Nanshi menghentikan langkahnya mendengarkan sekilas, merasa cerita itu agak familiar tanpa alasan jelas.
Pendongeng menceritakan kisah seorang cultivator pria yang jatuh hati pada murid perempuan lembut dan baik hati. Si perempuan berasal dari faksi protagonis sementara pria itu berlatar belakang jahat, lalu merencanakan segala cara untuk merebutnya paksa.
Ada juga karakter pendukung pria yang menghangatkan hati.
Perebutan paksa... pemeran utama... karakter pendukung...
Saat ini, sang pendongeng berkata: "Para hadirin mungkin belum tahu, cerita ini sebenarnya memiliki wujud asli."
Penonton di bawah berteriak: "Siapa itu!"
Song Nanshi mulai merasa situasi memburuk.
Sang pendongeng melanjutkan: "Karakter pendukung ini tak terkenal namanya, kabarnya berasal dari sekte Persatuan Harmonis. Mungkin murid sekte tersebut, tapi setelah kucek info, tak ada murid bernama itu di sana. Bisa jadi dia pengawal kediaman Pemimpin Sekte. Konon dia punya tiga adik senior, masing-masing cantik bak bunga..."
Senior utama yang memiliki tiga adik senior cantik dan bekerja sebagai pengawal kediaman Pemimpin Sekte itu memutar kepala kaku, menatap Adik ketiga yang berdiri di belakangnya dengan mulut menganga.
Kakak-beradik seperguruan saling pandang.
Sang pendongeng melanjutkan: "Tapi si tokoh utama ini lebih menarik lagi."
Penonton bersemangat: "Siapa itu! Cepat ceritakan!"
Sang pendongeng tampak berpuas hati, sengaja berbisik pelan: "Dia adalah bos organisasi pembunuh bayaran 'Sileme'!"
"Hah——"
Tuan Shen yang sedang duduk di lantai tiga kedai minuman langsung menyemburkan anggurnya, terkejut memandang ke bawah.
Persis melihat si tokoh pendukung pria yang menoleh saat mendengar keributan.
Di belakangnya berdiri dalang utama semua ini, Song Nanshi.
