Begitu ucapan Song Nanshi keluar, baik Jiang Ji maupun Pemimpin Sekte Kecil yang diangkat di bahu langsung syok.
Jiang Ji hanya bergumam sebentar, lalu dengan berat hati menurunkan Pemimpin Sekte Kecil. Ia membaringkannya di tanah dengan pose tenang sambil menyilangkan kedua tangan, berkata: "Kau sudah dengar tadi, pergilah dengan tenang."
Pemimpin Sekte Kecil yang dipaksa tenang: "……"
Dengan ngeri ia berteriak: "Ini bukan kesepakatan awal kita!"
Tapi Jiang Ji sudah menatap Song Nanshi. Setelah menarik napas dalam-dalam, ia berujar: "Perebutan kekuasaan bukan hal sepele. Kita harus merencanakan cara matang. Tapi saat ini, maksudku... kita harus cari daerah aman dulu untuk membuang mayat ke padang gersang."
Pemimpin Sekte Kecil langsung semakin panik, tapi tak berani bergerak karena "efek racun".
Song Nanshi: "……"
Dengan ekspresi datar ia mengunyah kue lapis, memandangi kedua orang ini seperti melihat orang bodoh.
Lalu ia menyadari: keduanya benar-benar serius.
Jiang Ji dengan serius merenungkan urusan pembunuhan dan pembuangan mayat serta perebutan tahta selanjutnya, sementara Pemimpin Sekte Kecil yakin betul bahwa wajah yin-yang-nya setelah meminum pil kecantikan kedaluwarsa adalah gejala keracunan.
Dari mana datangnya "naga tidur dan burung phoenix kecil" seperti ini?
Song Nanshi menarik napas dalam-dalam, bertanya: "Kalian berdua serius?"
Pemimpin Sekte Kecil hampir menangis: "Racunku benar-benar tidak ada penawarnya?"
Jiang Ji menjawab dengan sungguh-sungguh: "Kalau orang lain bilang mungkin aku tidak percaya, tapi Adik ketiga, kau benar-benar bisa melakukannya."
Song Nanshi: "……"
Mulutmu ini buat apa sih?
Dengan santai ia menyuapkan sisa kue lapis ke mulutnya, berkata pada Pemimpin Sekte: "Sudah, bangunlah. Aku akan memberimu penawar."
Air mata Pemimpin Sekte langsung berhenti: "Bisa disembuhkan?"
Dalam hati Song Nanshi bergumam: Ini kan cuma efek samping pil kecantikan kedaluwarsa yang membuat wajah tidak simetris. Paling-paling ia beri pil kedaluwarsa lagi untuk menyeimbangkannya.
Maka dengan yakin ia menjawab: "Bisa!"
Pemimpin Sekte Kecil ingin bangkit, tetapi berhenti sejenak, tetap waspada bertanya: "Sekarang efek racunku kambuh, apakah aku masih bisa bergerak?"
Song Nanshi: \"……Setuju.\"
Pemimpin Sekte Kecil baru merasa tenang lalu bangkit.
Saat ini, beberapa orang yang mengetahui situasi di dapur telah membawa kue lapis dan duduk berjajar di bawah atap, mengamati persiapan Song Nanshi untuk penawar racun.
Yun Zhifeng masih memiliki sedikit beban sebagai idola di hadapan kekasih hatinya. Tanpa membawa kue lapis, dia memeluk pedang dengan wajah dingin menyelimuti sambil menyandar di pintu dapur.
Zhu Xiu melihat tangan kosongnya, merasa bersalah, lalu memilih di antara dua kue lapis di tangannya dan menyerahkan yang kecil dengan ramah: \"Kau mau makan?\"
Yun Zhifeng: \"……Terima kasih.\"
Diam-diam menerima kue lapis.
Tiba-tiba, Song Nanshi meraba-raba di cincin penyimpanannya, mengeluarkan butir pil kecantikan kadaluarsa lagi.
Langsung disodorkannya: \"Makanlah.\"
Pemimpin Sekte Kecil dengan hati-hati menerimanya, melakukan persiapan psikologis sejenak sebelum akhirnya menelannya.
Dia memikirkannya lebih dalam, berkata: "Penawarnya kok baunya sama persis dengan racun ya?"
Song Nanshi: Karena itu kedaluwarsa dalam botol obat yang sama.
Di permukaan, dengan tenang dia menjawab: "Obat-obatan kan memang baunya sama."
Pemimpin Sekte Kecil mempercayainya, gemetar ketakutan menunggu efek penawar bekerja.
Entah karena tubuhnya sudah beradaptasi dengan pil kecantikan kedaluwarsa, efek obat kali ini bekerja sangat cepat. Dalam sekejap, perubahan sudah terlihat di wajahnya.
……Lalu Song Nanshi menyaksikan separuh wajahnya yang bercahaya semakin berkilau seperti pakai filter kelembutan, sementara separuh lainnya masih terlihat lelah seperti habis begadang tiga hari.
Zhu Xiu nyaris tersedak kue lapis di kerongkongannya.
Pemimpin Sekte Kecil tak henti-hentinya menatap cermin, lalu tiba-tiba menangis tersedu-sedu.
Dengan panik dia berteriak: "Apa tadi itu racun lagi? Kau meracuniku lagi?"
Song Nanshi: "……"
Tamat. Dia juga tak menyangka pil kecantikan itu hanya mempercantik separuh wajahnya.
Song Nanshi melihat botol pil kecantikan kedaluwarsa yang tersisa di cincin penyimpanannya, lalu menatap wajahnya sambil menggulung lengan baju. "Tak apa, ini karena dosisnya kurang. Ayo kita coba satu butir lagi!"
Usai berkata, satu butir pil langsung dimasukkannya ke mulut si pemuda.
Dengan semangat membara, dia bergumam, "Aku tak percaya satu botol penuh pil kecantikan kedaluwarsa ini tak ada satu pun yang bisa memperbaiki separuh wajahnya yang tersisa!"
Syukurlah, pil tersebut bekerja efektif pada separuh wajahnya yang belum terobati.
Tapi— efek satu butir pil kecantikan masih kalah halus dibanding dua butir yang memberikan filter kelembutan berlapis.
Dorongan perfeksionis Song Nanshi muncul. Ingin menyamakan kedua sisi, dia memaksakan satu butir lagi.
Kali ini malang, pil justru bekerja pada bagian wajah yang sudah diobati sebelumnya.
Demikianlah proses ini berulang: satu butir demi satu butir.
Para hadirin terpaku menyaksikan filter kelembutan di wajah Pemimpin Sekte Kecil semakin tebal, sementara pil dalam botol Song Nanshi kian menyusut.
Pada akhirnya, kedua wajah Pemimpin Sekte Kecil akhirnya seimbang, sementara pil di tangan Song Nanshi sudah habis tak tersisa.
……Lalu mereka menyaksikan seorang pemuda tampan berkelas yang seolah memiliki filter kelembutan sepuluh meter.
Si pemuda tampan mengeluarkan suara "grek" sambil menyendawa keras.
Yun Zhifeng tanpa sadar meletakkan kue lapis di tangannya, merasakan nyeri tersirat di perutnya.
Song Nanshi melempar botol obat itu, bertepuk tangan dengan riang: "Bukankah ini sudah beres?!"
Pemuda tampan: “……”
Ia mulai memahami situasi, membelalakkan mata: "Ini kan pil kecantikan! Aku sama sekali tidak keracunan! Kau membohongiku!"
Song Nanshi hendak membantah "Baru sadar sekarang?", tapi pandangannya tertumbuk pada wajah Pemimpin Sekte Kecil yang seolah baru keluar dari komik.
Suaranya langsung berubah lembut, berkata dengan manis: "Benar, Sayangku."
Di samping, Yun Zhifeng melihat ekspresi Song Nanshi, perasaan krisis langsung muncul. Ia segera berjalan mendekat dan menghalangi pandangan Song Nanshi, memotong dengan ekspresi datar keluhan Pemimpin Sekte Kecil yang belum sempat terucap, lalu bertanya dingin: "Sudahkah kau ambil kembali cincin itu?"
Pemimpin Sekte Kecil berhenti sejenak, raut wajahnya suram. Ia menggelengkan kepala.
Wajah pemuda tampan itu dipenuhi kesedihan.
Song Nanshi yang sedang menyembulkan kepala dari balik bahu Yun Zhifeng langsung merasa pilu melihatnya. Dengan suara lembut ia menghibur: "Jangan terlalu bersedih, kalau tidak..."
Yun Zhifeng menarik napas dalam-dalam. Sebelum kecerdasannya tertutupi ketampanan, ia langsung memutar badan dan melotonginya, menghentikan kalimat yang belum sempat terucap.
Song Nanshi tersadar, baru menyadari keberadaan pacarnya. Dengan sedikit rasa bersalah, ia mengusap hidungnya dan berkata malu-malu: "Silakan bicara, silakan."
Yun Zhifeng berkata dengan ekspresi datar kepada Pemimpin Sekte Kecil: "Artinya kau kalah berjudi. Sudah waktunya kau menepati janji judi."
Pemuda tampan dengan filter kelembutan sepuluh meter diam sejenak, akhirnya bersuara parau: "Tapi aku ingin tahu, mengapa ibuku melakukan hal-hal itu."
Song Nanshi meliriknya, meski telah melepaskan diri dari jerat ketampanan, namun demi filter kelembutan sepuluh meter itu, akhirnya bertanya dengan lembut: "Apa kau tahu ibumu cultivator jenis apa?"
Pemimpin Sekte Kecil bingung sejenak, ragu: "Ibu dia..."
Tiba-tiba ia berhenti, baru menyadari bahwa setelah belasan tahun berinteraksi dengan ibunya yang saling terbuka dalam segala hal, ternyata tak pernah tahu profesi cultivator sang ibu.
Ia tahu ibunya bukan murid sekte Persatuan Harmonis, dikenal ayahnya di luar lalu dibawa masuk ke sekte, tapi tak pernah sekalipun melihat ibunya mengikuti insting bertarung.
Dulu tak ada yang menyinggung hal ini, dan ia pun menganggapnya wajar.
Tapi ketika disebut nama khusus oleh orang lain, barulah ia sadar ini tidak normal.
Ibu bukan manusia biasa, tapi selama belasan tahun tak pernah bertarung, bahkan hanya mengandalkan artefak magis pemberian ayah untuk menjaga diri.
Ini bukan hal yang wajar.
Song Nanshi melihat raut wajahnya, melanjutkan: "Dari kabar yang kita ketahui sekarang, ibumu adalah murid Lao Shi. Dia kehilangan dua belas murid, dan ibumu satu-satunya yang selamat."
Pemimpin Sekte Kecil itu tiba-tiba teringat tiga belas kuburan yang tertanam di Gunung Tuyun.
Dia membuka mulut, tapi tak mengucapkan sepatah kata pun.
Song Nanshi berbicara dengan sabar: "Aku tidak tahu mengapa ibumu membiarkan orang lain mengira dirinya mati lalu menyembunyikan identitas selama setengah abad. Aku juga tidak paham kenapa dia berubah drastis setelah ayahmu meninggal. Tapi satu hal yang pasti—ini berhubungan dengan bos pembunuh bayaran itu. Pemimpin Muda, coba kau ingat-ingat, apakah ibumu pernah mengatakan sesuatu atau melakukan hal yang terasa tidak bersemangat saat berinteraksi dengannya?"
Song Nanshi menatapnya dengan tajam.
Menurutnya, pasti ada alasan kuat di balik kebencian seseorang terhadap orang lain.
Pemimpin Sekte Kecil bukanlah orang yang kolot, tidak akan membenci Tuan Shen hanya karena rumor dari orang luar tentang ibu dan Tuan Shen. Pasti ada alasan lain yang membuatnya sangat membenci Tuan Shen.
Raut wajah Pemimpin Sekte Kecil menunjukkan perenungan.
Song Nanshi sedang mengawasinya dengan serius ketika tiba-tiba kedua tangan Yun Zhifeng menutupi matanya. Suara datarnya berkata: "Istirahatkan matamu."
Song Nanshi: "……"
Sialan "istirahatkan matamu"!
Ia menarik ke bawah tangan Yun Zhifeng tanpa sepatah kata, lalu melihat raut wajah Pemimpin Sekte Kecil yang tiba-tiba berbinar, seolah mengingat sesuatu.
Segera ia berseru: "Aku ingat! Ketika bos pembunuh bayaran itu pertama kali mengunjungi ibuku, dia pernah mengatakan telah meramalkan nasib ibuku. Hasil ramalannya menunjukkan bahwa ibuku tertakdir hidup sendirian, harus menghabiskan masa tua dalam kesendirian!"
Dia mengerutkan alis: "Saat itu wajah ibu langsung pucat, lalu sangat marah, langsung menyuruh orang mengusirnya keluar. Setelah itu dia berkata padaku, para pembunuh bayaran itu bukan orang baik. Sejak saat itulah aku mulai membencinya, kemudian…"
Wajahnya langsung pucat, bergumam: "Setelah itu, ayah mati dalam serangan petir."
Ekspresi Song Nanshi tiba-tiba menjadi sangat khidmat.
Grup bahan obat itu adalah ahli ramalan. Pemimpin Sekte Kecil mungkin mengira mereka sedang mengutuk, tapi Song Nanshi tidak berpikir demikian.
Dia berkata Nyonya Peony terkena bintang kesepian.
Kebetulan, Lao Shi juga pernah berkali-kali bilang padanya bahwa dirinya terkena bintang kesepian, makanya di kehidupan ini tidak mau menerima murid lagi.
Apakah ini kebetulan?
Tapi—sekali pun tidak membahas hubungan antara kedua hal ini, sebelumnya Nyonya Peony sangat membenci Tuan Shen. Setelah suaminya benar-benar mati, malah memperlakukan Tuan Shen seperti tamu kehormatan...
Arah pandangan Song Nanshi tak terhindarkan tertuju pada Pemimpin Sekte Kecil.
Dulu dia selalu merasa, mungkin Nyonya Peony mulai menghisap nasib orang lain untuk memperkuat dirinya setelah menyaksikan suaminya tewas di bawah serangan petir, karena ketakutan.
Tapi perubahan karakter drastis dari seseorang yang lembut dan ramah seperti itu tiba-tiba terasa terlalu dipaksakan.
Tapi bagaimana jika ini demi anaknya sendiri?
Nasib bintang kesepian—suami sudah meninggal, apakah anaknya juga akan mati?
Dia pernah menyaksikan sendiri bagaimana Guru Shi kehilangan dua belas murid, hanya menyisakan dirinya.
Pantas saja sejak itu, perlindungannya terhadap Pemimpin Sekte Kecil menjadi hampir tak wajar.
Apakah Tuan Shen punya cara untuk mengubah nasibnya dengan menghisap nasib orang lain?
Tapi bagaimanapun—entah dia benar-benar bernasib sial atau tertipu—setelah kematian suaminya, dia percaya, dan bertindak.
Saat mengangkat pandangan, wajah Pemimpin Sekte Kecil yang pucat memandanginya sambil bergumam, "Apa yang dia katakan benar?"
Song Nanshi diam sejenak, lalu menggelengkan kepala. “Aku tidak tahu, tapi Pemimpin Sekte Kecil, apa kau masih ingin ibu mu terus seperti ini?”
Pemimpin Sekte Kecil menggigil, bibirnya bergetar. Setelah lama, ia berkata dengan suara parau, “Ibu... dia melakukan kesalahan.”
Setelah mengucapkan kalimat ini, pemuda itu seolah-olah cangkang hijau dan kekanak-kanakannya memudar. Suaranya masih gemetar, tapi ia berusaha tenang: “Aku akan bantu kalian menyelamatkan orang, juga bersedia berkoordinasi. Aku akan memperbaiki kesalahan ibu. Setelah ini, aku akan mengundurkan diri dari jabatan Pemimpin Sekte. Hanya mohon... jangan sakiti ibu.”
Ia memandang mereka dengan penuh harap: “Ibu sudah menyakiti orang. Ikatan sebab-akibat sudah membelitnya. Di bawah serangan petir, dia takkan selamat. Aku rela menggunakan seluruh tenaga seumur hidup untuk menyembuhkan dua murid yang terkena gangguan energi dalam, membantu mereka kembali ke Jalan Suci. Jabatan Pemimpin Sekte juga akan kukembalikan. Asalkan... aku bisa membawa ibu pergi.”
Song Nanshi tetap diam.
Pemuda ini sangat pintar, posisi Pemimpin Sekte tentu sangat menarik bagi sekte. Jika dia benar-benar rela meninggalkan semua ini, mungkin sekte akan memberikan kelonggaran untuknya dan ibunya.
Song Nanshi hanya berkata tenang: "Asalkan sekte kalian tidak menuntut pertanggungjawaban, dan Lao Shi juga baik-baik saja, aku tidak akan melakukan intervensi lebih."
Pemimpin Sekte Kecil langsung merasa lega: "Setelah ini, aku akan berdiskusi dengan para sesepuh."
Kemudian dia proaktif bertanya: "Bagaimana aku bisa membantu kalian?"
Song Nanshi berpikir sejenak, bertanya: "Jika kami ingin menyelamatkan Lao Shi dan yang lain dari luar, apakah itu mungkin?"
Pemimpin Sekte Kecil langsung menggelengkan kepala: "Tidak mungkin. Artefak magis itu baik untuk dibuka maupun ditutup, hanya pemilik yang energinya tercatat yang bisa mengendalikannya. Dulu pemiliknya adalah ibu dan aku. Kini... aku tidak tahu apakah aku masih bisa mengontrolnya. Jika kalian gagal membuka dan ketahuan, orang-orang di dalam akan dalam bahaya."
Song Nanshi mendengar ini, langsung merasa lega karena tidak bertindak gegabah.
Lalu dia cerdik bertanya: "Tidak bisa diselamatkan dari luar, berarti maksudmu dari dalam bisa keluar?"
Pemimpin Sekte Kecil diam sejenak dengan keraguan, lalu mengangguk dan berkata: "Artefak sekuat ini pasti punya celah. Ruang internalnya dibangun berdasarkan formasi Bagua. Meski formasi ini terus berubah, selalu ada pintu kehidupan yang bisa dilalui. Ayah berkata, saat membuat artefak ini, ahli senjata spiritual menghabiskan banyak waktu namun tak bisa menghilangkan pintu kehidupan ini. Untungnya formasi terus berubah-ubah dan orang biasa takkan menyangka ruang ini ditopang formasi Bagua, jadi tak terlalu mengganggu."
Song Nanshi langsung bersemangat mendengarnya.
Formasi Bagua? Ini bidang keahliannya!
Yun Zhifeng langsung bertanya begitu melihat ekspresinya: "Kau ingin masuk dan mengeluarkan mereka dari dalam."
Song Nanshi: "Benar!"
Yang lain terkejut, tapi Yun Zhifeng diam sejenak sebelum berkata tanpa mencegah: "Kalau begitu aku ikut."
Song Nanshi tersenyum manis: "Tentu akan kubawa."
Pemimpin Sekte Kecil memandang mereka, bingung: "Bagaimana kalian akan masuk? Langsung menemui ibuku dan ditangkap?"
Song Nanshi menggelengkan kepala: "Tidak, cara itu terlalu kasar."
Dia berkata: "Pemimpin Sekte Kecil, kami ingin meminjam upacara penobatanmu untuk memainkan sebuah sandiwara."
……
Setelah Pemimpin Sekte Kecil pergi, Song Nanshi segera berniat turun gunung sebentar.
Yun Zhifeng tak kuasa bertanya: "Kau mau kemana?"
Song Nanshi melambai: "Aku mau melihat kondisi bahan obat itu."
Mendengar ini, Yun Zhifeng langsung menyuapkan kue lapis ke tangan Jiang Ji, lalu melangkah cepat mengikutinya.
Keduanya pun turun gunung bersama.
Di jalan, Song Nanshi merenung sejenak lalu bertanya: "Yun Zhifeng, tahukah kau dalam situasi apa seseorang bisa bebas dari pengaruh takdir?"
Yun Zhifeng bukan ahli ramalan profesional, tapi dia adalah orang kejam yang pernah mempertimbangkan feasible-nya menjadi iblis saat diburu.
Maka dia langsung menjawab: "Jika berhasil masuk jalan iblis, tak terikat oleh hukum karma alam semesta, tentu tak gentar pada takdir."
Song Nanshi tak menyangka ada opsi ini, langsung terkejut.
Bahan obat itu... Apakah ingin membuat Nyonya Peony masuk jalan iblis?
Apa keuntungan bagi Nyonya Peony dengan menjadi iblis?
Song Nanshi sama sekali tidak bisa memahami, akhirnya memutuskan untuk tidak memikirkannya lagi dan melanjutkan perjalanan ke bawah gunung.
Mereka yang hafal jalan langsung menuju kedai minuman pada hari itu, namun sebelum menemukan Tuan Shen, telinga mereka lebih dulu menangkap suara pendongeng yang sedang bercerita baru.
Song Nanshi datang terlambat, hanya sempat mendengar sang pendongeng berkata: "...Begitu murid perempuan itu mengirimkan talisman komunikasi, Tuan Shen langsung mengeluarkan 100.000 Lingshi tanpa ragu!"
Meski tidak tahu latar belakang ceritanya, Song Nanshi tak bisa menahan diri menarik napas tajam.
"Cerita karangan ini terlalu berani! Mana mungkin Tuan Shen bisa mengambil 100.000 Lingshi semudah itu!"
Song Nanshi si kemiskinan merasa ini tidak pantas, melihat Tuan Shen juga tidak ada di kedai, lalu berbalik hendak pergi.
Tepat saat memutar badan, matanya menangkap bayangan Tuan Shen.
Song Nanshi langsung menyapa dengan ramah: "Tuan Shen, Anda di sini."
Tuan Shen tanpa sadar memencet kipas lipatnya, namun tetap tersenyum santun: "Kalian mencari saya?"
Song Nanshi mengangguk: "Setuju, menemukan sini, siapa sangka di dalamnya sedang mengatakan Tuan Shen memberikan 100.000 Lingshi kepada kekasih hati Anda. Aku langsung merasa ini tidak masuk akal, Tuan setuju kan?"
Tuan Shen: "……"
Ia menggeretakkan gigi: "Benar! Ini semua kesalahpahaman yang diturunkan!"
Song Nanshi tersenyum sambil mengangguk, lalu bertanya lembut: "Melihat Tuan masih hidup dengan baik, hatiku jadi tenang. Semoga Tuan dan kekasih hati bahagia selamanya."
Setelah berkata demikian, tanpa ragu langsung membawa Yun Zhifeng pergi.
Yun Zhifeng: "……"
"Jadi kau sengaja datang ke sini untuk membuatnya kesal karena ulah Tuan Shen ya?"
Ia memutar kepala bertanya, melihat Song Nanshi berkata dengan serius: "Tidak, ini taktik provokasi."
Suaranya baru saja jatuh, dia melihat seekor anjing kuning besar di pinggir jalan, dengan girang berteriak: "Dahuang! Dahuang!"
Mendengar kata "Dahuang", Tuan Shen langsung menoleh ke arah mereka.
Bersamaan itu, anjing kuning itu mengibas-ngibaskan ekor mendekat.
Seorang manusia dan seekor anjing saling memandang dari balik setengah jalan.
Kemudian anjing kuning itu memutar tubuhnya, menghadapkan pantat ke arahnya, lalu menggesekkan diri penuh semangat ke tangan Song Nanshi.
Tuan Shen: “……”
Akhirnya taktik provokasi Song Nanshi berhasil.
Tuan Shen berbalik badan dan pergi, sambil berjalan mengaktifkan talisman komunikasi untuk memerintah bawahan: “Sekarang! Kalian harus menipu Jiang Ji sampai berdarah bagaimanapun caranya!”
Tidak bisa menghadapimu, masa tidak bisa menghadapi orang di sekitarmu?
Semua ini dikarang-karang, kenapa hanya dia yang ditipu!
Bawahan yang pertama kali menerima tugas penipuan itu bengong: “Jiang Ji?”
Tuan Shen: “Karakter pendukung pria di novel itu, pemimpin pengawal di sisi Pemimpin Sekte Kecil!”
Bawahan itu langsung menangkap maksud!
Astaga, ternyata ini soal saingan cinta!
Tanpa bicara lagi, dia secara tidak langsung menemukan talisman komunikasi Jiang Ji, langsung menghubungi sambil berkata dengan tatapan tajam: “Kekasih hatimu ada di tangan kami! Kalau mau dia selamat, serahkan lima belas ribu!”
Jiang Ji yang sedang mengunyah kue lapis: “??”
Dia punya kekasih hati dari mana?
Penipuan?
Ia diam sejenak, dengan ekspresi datar berkata: "Oh, kalau begitu kalian robek saja tiketnya."
Langsung merobek talisman komunikasi.
Di sisi lain, beberapa orang yang gagal menipu saling pandang kebingungan.
Seorang bertanya: "Bagaimana ini?"
Yang lain merenung lama, lalu berkata: "Aku ada caranya!"
Begitu kata langsung menghubungi tuannya.
Tuan Shen yang mengira telah sukses, sedang dalam perasaan bahagia, tiba-tiba mendengar bawahannya berseru girang: "Pemimpin! Kabar gembira! Saiangan cinta Anda demi 150.000 spirit stone mau merobek tiket kekasih hati Anda! Sudah kurekam semuanya! Nanti Tuan perdengarkan rekaman ini pada sang kekasih, prajurit kecil itu mana bisa jadi tandingan Tuan! Bawahan ucapkan selamat atas pernikahan Tuan dengan sang cantik!"
Orang di sampingnya paham situasi, serempek berseru: "Selamat atas pernikahan Pemimpin dengan sang jelita!"
Tuan Shen: "……"
Maka dengan terpaksa, ia pun menikahi sang cantik.
