Di penginapan tempat Song Nanshi dan kelompoknya menginap, sebagian besar penghuninya adalah anggota Aliansi Immortal, sebagian kecil berasal dari sekte cultivator pedang yang reputasinya tak menonjol, dan sisanya adalah Song Nanshi beserta kawan-kawannya.
Namun tidak semua anggota Aliansi Immortal tinggal di sini. Yang menetap di sini hanyalah tim murid yang dipimpin sesepuh Aliansi Immortal untuk mengikuti Konvensi Jalan Immortal, sementara Pemimpin Aliansi Immortal membawa hampir separuh anggota lainnya menginap di istana peristirahatan Kaisar Bangsa Iblis yang letaknya terpisah, merencanakan konvensi ini bersama sang kaisar iblis.
Saat ini di aula utama penginapan, banyak cultivator sedang berdiskusi tentang aturan Konvensi Jalan Immortal yang baru saja diumumkan hari ini.
Song Nanshi berpikir sejenak, lalu mendekat untuk menyimak sekilas.
Di meja sebelah, sekelompok cultivator sedang berdiskusi dengan semangat membara. Seorang murid Aliansi Immortal dengan wajah bersemangat berkata: "Shixiongku ikut Konvensi Jalan Immortal edisi sebelumnya. Katanya dia bertemu cultivator dari klan ular yang ahli racun saat bertarung. Meski kalah telak, tahun ini dia bertekad menebus aib. Tapi siapa sangka aturan konvensi kali ini berubah!"
Seorang cultivator pedang di samping menambahkan: "Iya, Zhenzhen, perubahan ini benar-benar tiba-tiba. Aku ingat edisi sebelumnya selain pertarungan ada ujian formasi dan talisman. Kenapa tiba-tiba diubah?"
Seorang yang misterius berbisik: "Tidak juga mendadak. Konvensi ini dipercepat belasan tahun. Ditambah perubahan aturan, pasti ada masalah tersembunyi."
Cultivator pedang itu polos bertanya: "Bukannya katanya karena dua klan punya banyak talenta berbakat akhir-akhir ini?"
Seseorang langsung bersuit: "Kau benar-benar percaya alasan itu? Aku beri tahu, sepupuku punya teman yang pasangan terkasihnya dari bangsa iblis. Dia tahu beberapa rahasia mereka……"
Kemudian orang-orang itu langsung beralih membicarakan gosip keluarga kerajaan bangsa iblis.
Song Nanshi awalnya ingin mengembalikan topik pembicaraan, tapi semakin mendengar semakin larut. Refleks tangannya merogoh cincin penyimpanan mencari kuaci, namun hanya menggenggam udara kosong.
Tiba-tiba tangan lain menyodorkan segenggam kuaci dari samping, suara berat bertanya: "Mau?"
Song Nanshi menerimanya sambil bergumul: "Terima kasih."
Saat menoleh, matanya langsung bertemu dengan ekspresi datar Yun Zhifeng.
Song Nanshi berhenti sejenak, tersenyum malu-malu sambil menggenggam kuaci dan berjalan mundur.
Sesepuh Aliansi Immortal masih memelototi pengumuman aturan Konvensi Jalan Immortal yang ditempel di dinding, kerut keningnya menunjukkan kebingungan yang sama. Jelas meski dia bagian dari aliansi, tak ada informasi internal yang dia ketahui.
Disimpan rapat-rapat……
Song Nanshi berjalan mendekat, menyuapkan kuaci ke tangan sesepuh sambil berkata santai dalam pandangan linglung sepenuhnya pihak lawan: "Aku ingin menanyakan suatu hal pada Anda."
Sesepuh Aliansi Immortal langsung siaga, menjawab tegang: "Dari awal kukatakan, urusan internal aliansi takkan kubocorkan. Soal Konvensi Jalan Immortal kali ini, mungkin pengetahuanku tak lebih banyak darimu. Tak ada informasi dalaman atau jalur koneksi yang bisa kusodorkan."
Song Nanshi: "...Apa yang kau pikirkan? Apakah aku ini orang yang masuk lewat koneksi?"
Sang sesepuh tetap memandanginya diam seribu bahasa.
Seketika tercipta diam yang lebih bermakna.
Song Nanshi: "..."
Dengan kesal ia berkata: "Aku cuma ingin bertanya apakah Sesepuh tahu asal-usul Wanxiang Pagoda itu, biar kami bisa melakukan persiapan lebih awal."
Jika sesuai dengan yang dikatakan Yun Zhifeng, kemunculan pertama Wanxiang Pagoda adalah sebagai penyegel sisa jiwa Raja Iblis ketika Sekte Iblis muncul di dunia sepuluh ribu tahun lalu. Selanjutnya banyak jiwa-jiwa gelap lainnya yang disegel, melalui beberapa kali gesekan perang antara Bangsa Iblis dan manusia sebelum akhirnya runtuh. Yang paling memahami pagoda ini pastinya Aliansi Immortal.
Karena Aliansi Immortal telah ada sejak sepuluh ribu tahun lalu dan terus bertahan hingga kini. Tapi Bangsa Iblis, bahkan Kaisar Bangsa Iblis sekalipun, dalam ribuan tahun terakhir sudah tiga kali berganti tuan.
Houtu baru saja menduduki istana iblis dengan kokoh.
Sorot matanya berkilat memandang sesepuh Aliansi Immortal.
Sesepuh Zhao dari Aliansi berhenti sejenak, dengan enggan berkata: "Segala sesuatu di Cermin Air dan Bulan dibuat sesuai kemampuan jalan iblis yang disegel di Wanxiang Pagoda semasa hidupnya. Jika Nona Dewa Song ingin tahu kabar tentang pagoda itu, itu termasuk... menyontek lebih awal, ini..."
Song Nanshi segera menyela: "Jika Sesepuh memberitahu saya..."
Dia berhenti sejenak, serius: "Mulai sekarang, saya tidak akan lagi memungut biaya potret. Dewa Kekayaan itu, Sesepuh bisa sembah sesuka hati!"
Sesepuh: "……"
Kau belum lupa dengan biaya potretmu itu.
Sesepuh terdiam sesaat, akhirnya menarik mereka ke sudut ruangan, berbisik pelan: "Yang kuketahui tidak banyak, tapi bisa kukatakan pada kalian."
Jiang Ji dan yang lain langsung mengerumuni, ada yang menggeser bangku, ada yang mengunyah kuaci, memposisikan diri dengan gaya penasaran.
Sesepuh berhenti sejenak, lalu berpikir, murid Sekte Tanpa Batas ini benar-benar menarik.
Lima pasang mata menyala-nyala menatapnya.
Sesepuh merinding dibuatnya, menarik napas dalam sebelum mulai bercerita: "Jika kalian ingin tahu asal-usul Wanxiang Pagoda, ini memang bidang keahlianku."
Song Nanshi segera mengambil posisi "memandikan telinga" siap mendengar.
Sesepuh menyilangkan kaki, dengan suara lembut namun menusuk: "Ketika aku masih muda, Guru pernah bercerita padaku, saat Wanxiang Pagoda pertama kali dibangun, tepat pada masa kehancuran total Sekte Iblis sepuluh ribu tahun lalu. Setelah pemimpin sekte iblis itu terbunuh, sisa jiwanya tetap tak bisa lenyap. Senior yang memimpin cultivator dunia menghancurkan sekte iblis itu mengajak dua klan membangun menara ini. Ia sendiri tinggal di dalamnya untuk menekan jiwa iblis. Senior itulah tuan pertama Wanxiang Pagoda......"
"Tunggu!" Song Nanshi tiba-tiba memotong, bertanya: "Wanxiang Pagoda punya pemilik?"
Sesepuh berkata wajar: "Tentu. Sebelum merosot akibat perang, Wanxiang Pagoda dijaga turun-temurun. Setiap tuannya punya kewajiban menjaga iblis dalam menara."
Song Nanshi mengusap dagu.
Dengan ekspresi tenggelam dalam pikiran, ia bertanya: "Kau bilang tuan pertama Wanxiang Pagoda adalah pemimpin yang menghancurkan sekte iblis sepuluh ribu tahun lalu?"
Sesepuh: “Setuju, menurut legenda setelah senior itu tinggal di Wanxiang Pagoda tak pernah keluar. Saat itu semua orang mengira dia akan berjaga terus-menerus. Siapa sangka suatu hari tiba-tiba turun serangan petir penerbangan ke surga di luar menara. Para hadirin mengira ada fenomena aneh di Wanxiang Pagoda, bergegas datang untuk menekan jalan iblis. Di bawah sorotan semua orang, senior itu terbang ke surga dengan cahaya tekat sepuluh ribu zhang dan aura kemakmuran ribuan helai.”
“Beberapa tahun setelah senior itu naik ke surga, datanglah seorang pemuda membawa tanda cinta senior ke Wanxiang Pagoda. Dia mengaku sebagai penerus aliran senior. Awalnya para cultivator tak percaya, tapi ternyata dia jujur-jujur bisa membuka pintu utama yang hanya diketahui cara membukanya oleh senior itu. Sejak saat itu, setiap generasi Wanxiang Pagoda memiliki penjaga menara. Baru ketika penjaga sebelumnya terbang ke surga atau habis umurnya, penerus generasi berikutnya baru boleh masuk.”
Ia menghela napas, berkata: "Sayang sekali, di awal tahun-tahun itu sering terjadi gesekan konflik antara Bangsa Iblis dan manusia. Setelah perang usai, kedua klan baru menyadari Wanxiang Pagoda tak lagi memiliki penjaga. Tapi selama bertahun-tahun menara itu tak pernah bermasalah, perlahan semua orang melupakannya. Siapa sangka kini tiba-tiba menara itu dihidupkan kembali..."
Sampai di sini, ia berhenti sejenak. Menatap sorot mata berapi-api Song Nanshi, ia menolak melanjutkan. Hanya tersenyum manis: "Tentang asal-usul Wanxiang Pagoda, pengetahuan hamba hanya sampai di sini. Adapun berapa banyak sisa jiwa kultus gelap yang terkunci di dalamnya selama bertahun-tahun ini, itu di luar jangkauan pengetahuan hamba."
Song Nanshi juga tersenyum: "Ini sudah lebih dari cukup."
Sesepuh itu segera menyambar kesempatan: "Kalau soal hak..."
Song Nanshi berhenti sebentar, lalu mengibaskan tangan besar: "Silakan digunakan semau kalian!"
Wajah sesepuh langsung sumringah. Ia segera bangkit hendak pergi.
Persis di saat itu, Jenderal Er Gou yang mengantarkan angsuran kedua 200 ribu tael datang berlari terengah-engah dengan keringat bercucuran.
Ia mencari beberapa kali baru menemukan Song Nanshi dan rombongannya di sudut terpencil ini. Saat berlari mendekat, Fu Jingshen tak bisa menahan diri berkata: "Saya sudah konfirmasi tiga kali ini adalah Penginapan Fulin, tapi tak kunjung menemukan Nona Dewa Song. Saya sempat mengira alamatnya salah."
Song Nanshi belum sempat menjawab, sesepuh Aliansi Immortal yang melihat jenderal bangsa iblis mencari Song Nanshi justru berhenti sejenak. Dengan penasaran ia bertanya: "Ada urusan penting apa gerangan Sang Jenderal mencari Nona Dewa Song?"
Song Nanshi merasakan firasat buruk, namun tak sempat mencegah. Fu Jingshen yang polos langsung menjawab: "Oh, Nona Dewa Song menyelamatkan nyawa Pangeran kami. Atas perintah, bawahan datang mengantarkan 200.000 Lingshi sebagai tanda terima kasih..."
Sisa ucapan Fu Jingshen semakin lirih di bawah tatapan tajam Song Nanshi, akhirnya ia pun menutup mulutnya rapat-rapat.
Namun sorot mata sesepuh Aliansi Immortal yang tertuju pada Song Nanshi kini telah berubah sama sekali.
Song Nanshi merasakan gelombang kekhawatiran mulai menggelora di hatinya.
Dengan cepat ia menarik lengan Fu Jingshen pergi, berniat mencari tempat lain untuk membahas urusan 200.000 Lingshi tersebut.
Sesepuh Aliansi Immortal memicingkan matanya di belakang mereka.
Setelah Song Nanshi dan yang lain pergi, murid sesepuh akhirnya menemukan gurunya, mengeluh dan menghela napas: "Guru, kenapa Anda bersembunyi lagi? Pemimpin Aliansi dia..."
Ucapannya belum selesai, sesepuh tiba-tiba berlari mendekat, menggenggam tangannya: "Murid baik, berapa banyak patung Dewa Kekayaan Nona Song yang masih kau simpan?"
Murid gagap: "Cuma dua. Satu untuk Anda, satu untukku..."
Sesepuh mengibaskan tangan besar, langsung memotong: "Buat lebih banyak! Beberapa hari ini, kita harus berusaha agar setiap murid Aliansi Immortal memiliki satu. Mulai sekarang kita semua akan menyembah Dewa Kekayaan!"
Murid: "......"
Ia menatap kedua tangannya sendiri yang mulai bergetar halus.
Guru... apakah Anda tidak menyadari semua patung ini sebenarnya hasil ukiranku sendiri...
Dengan keputusasaan: "Guru, bukankah Anda bilang benda ini hanya bisa dipercaya kalau kita yakin?"
Sesepuh menjawab dengan sikap yang sangat dalam: "Tidak, sekarang aku tidak lagi berpikir begitu."
"Nona Song itu, pasti adalah jelmaan Dewa Kekayaan!"
Murid: "......"
Dewa Kekayaan paling pelit, ya?
Di kamar Song Nanshi, setelah Jenderal Er Gou - si tool character pemberi uang - diantar pergi, barulah Song Nanshi menutup pintu untuk berdiskusi tentang informasi yang baru didapat.
Pernyataan Shen Bingyi sebagai murid Wanxiang Pagoda ini diungkapkan oleh Liu Lao Tou, jadi saat ini yang tahu hanya Song Nanshi dan Jiang Ji.
Song Nanshi langsung melemparkan kabar ini.
Begitu mendengar tentang Wanxiang Pagoda, wajah orang-orang langsung berubah, berbagai pikiran bermunculan sementara.
Hanya Yun Zhifeng yang berpikir berbeda.
Ia memandang Song Nanshi, tiba-tiba iri: "Mengapa hal ini bahkan diketahui Jiang Ji, tapi aku tidak?"
Song Nanshi: "..."
Jiang Ji: "..."
Apa maksudnya "bahkan" Jiang Ji tahu? Apakah posisi terhormat Jiang Ji sangat rendah, sampai-sampai kalian tidak percaya dia bisa tahu sesuatu yang orang lain tidak tahu?
Dengan tidak sabar ia bertanya: "Apa pengetahuanku sangat aneh?"
Yun Zhifeng memandangnya datar, "Bagaimana kamu tahu?"
Tentu dari Liu Lao Tou.
Tapi Liu Lao Tou melarangnya menutupi keberadaannya.
Ia berhenti sejenak, membusungkan dada dan berkata: "Aku menyimpulkan sendiri!"
Yun Zhifeng: “……”
Orang lain: “……”
Bahkan Yun Zhifeng dan Yu Jiaojiao pun tak percaya.
Para hadirin sama sekali tak memerhatikannya, melanjutkan diskusi tentang asal usul Shen Bingyi dari Wanxiang Pagoda.
Jiang Ji merasa dirinya dihina.
Ia bertanya melalui transmisi suara kepada Liu Lao Tou: "Apa maksud mereka?"
Liu Lao Tou dengan ekspresi datar: "Artinya mereka menganggap kau tak punya kapasitas otak untuk itu!"
Jiang Ji: “……”
Ia merasa menjadi korban perundungan.
Song Nanshi diam-diam menyaksikan keramaian, setelah puas memandang, baru batuk kecil dan bersuara: "Kini pertanyaannya—Wanxiang Pagoda adalah menara penekan jalan iblis dengan penjaga menara. Apakah Shen Bingyi yang mewarisi ilmu dari Wanxiang Pagoda itu penjaga menara legendaris yang dimaksud?"
Semua hadirin mulai berpikir.
Terdengar masuk akal, tapi Shen Bingyi jenis orang seperti itu yang menjaga menara...
Bukankah dia malah akan langsung melepas para iblis?
Yun Zhifeng berspekulasi: "Dia juga mungkin adalah iblis yang ditahan di dalamnya."
Song Nanshi: "...Jangan main-main."
Dia berkata: "Wanxiang Pagoda penuh dengan sisa jiwa iblis. Shen Bingyi memiliki wujud fisik, bagaimana mungkin dia hanyalah sisa jiwa di dalam sana?"
Yun Zhifeng mengerutkan alis: "Tapi aku tak percaya dia penjaga menara. Jika penjaga sebandel ini, sisa-sisa jiwa itu pasti sudah dilepaskan sejak lama."
Song Nanshi mengusap dagu sambil tenggelam dalam pikiran: "Mungkin Kaisar Bangsa Iblis tahu sesuatu."
Kalau tidak, mustahil kebetulan seperti ini.
Tanpa basa-basi, Song Nanshi mengeluarkan kertas dan menulis semua informasi tentang Shen Bingyi yang mereka ketahui:
Shen Bingyi menguasai ramalan Kun.
Shen Bingyi mempermainkan Ying Gui dan ahli dalam kutukan.
Dulunya Shen Bingyi sering sakit-sakitan, tapi kini sepertinya sudah pulih?
Song Nanshi tidak bisa menahan diri menggambar tanda tanya di atas kertas saat menulis sampai di sini.
Melihat ini, Yun Zhifeng menambahkan: "Dia sangat akrab dengan warisan Senior Shi. Kemungkinan dia sudah mengenal Senior Shi bahkan sebelum penerbangan ke surga."
Song Nanshi langsung mencatat poin ini.
Lalu... Shen Bingyi menyebut diri sebagai murid Wanxiang Pagoda.
Satu per satu, Song Nanshi mencatat banyak hal.
Kemudian dia mengeringkan jejak tinta dengan tiupan, menyelipkan kertas itu ke cincin penyimpanan sambil berkata: "Apa sebenarnya yang mereka rancang? Mari kita kunjungi Cermin Air Bulan itu untuk tahu jawabannya."
[Mereka] menciptakan ilusi yang meniru Wanxiang Pagoda untuk menekan pengaruh jalan iblis.
Song Nanshi merasa situasinya tidak sesederhana itu.
Sementara itu, murid yang dibebani tugas berat oleh sang Guru berjalan lesu ke jalan untuk membeli bahan dengan kepala tertunduk.
Dia sedang tawar-menawar dengan pedagang untuk seonggok bahan batu.
Kebetulan sekali, pandangan sampingnya menangkap dua bayangan bersembunyi di gang gelap, sedang memperagakan sesuatu ke wajah pihak lawan.
Dua wajah ini tidak dikenalnya, tapi bayangan yang terasa familiar, perasaan familiar ini...
Murid itu membelalakkan matanya!
Ia tak menawar lagi, melemparkan Lingshi dan menyelipkan bahan batu lalu kabur!
Apa ini kalau bukan firasat akan jadi kaya?!
Guru memang bijaksana! Menyembah Nona Dewa Song benar-benar manjur!
Uang mereka, ini datang dengan sendirinya!
……
Song Nanshi bertahan hidup di penginapan selama dua hari, sementara di istana bangsa iblis, situasi Fengyun berubah drastis.
Kultivator iblis yang ditangkap diinterogasi secara pribadi oleh Kaisar Bangsa Iblis.
Kaisar itu tetap di ruang penyiksaan selama dua hari, sedangkan sang putra mahkota yang baru lepas dari obsesi cintanya, mencoba menghubungi ras asal para assassin di luar ruangan.
Hasilnya, komunitas mereka sama sekali tidak tahu tentang perbuatan anggota mereka.
Chi Shu'an tak tahu seberapa benar ucapan mereka, tapi mereka berkeras mengaku tidak tahu.
Setelah merenung, Chi Shu'an merasa kemungkinan besar itu benar.
Posisi Ayah Kaisar sudah sangat kokoh. Tidak mungkin mereka bertindak sekarang. Bahkan jika mereka punya niat memberontak, dengan mengerahkan seluruh kekuatan klan, seharusnya mereka bertindak lebih rahasia dan lebih kejam.
Seharusnya mereka langsung menyerang Ayah Kaisar, bukan Putra Mahkota seperti diriku yang bisa diganti kapan pun meski sudah mati.
Jika Putra Mahkota mati, Kaisar Bangsa Iblis masih bisa mengangkat yang baru. Tapi jika Kaisar Bangsa Iblis yang mati...
Chi Shu'an mengerutkan bibir. Ia terpaksa mengakui, saat ini ia belum memiliki kemampuan untuk mempertahankan stabilitas seluruh Bangsa Iblis jika ayahnya meninggal.
Tapi para assassin itu jelas-jelas berasal dari komunitas mantan musuh bebuyutan ayahku, mantan pasukan Raja Singa tua. Mengapa mereka mengganggu Putra Mahkota seperti diriku?
Chi Shu'an sama sekali tidak bisa memahami alasannya.
Pada saat itu, Kaisar Bangsa Iblis keluar dari ruang interogasi.
Aroma darah masih melekat di tubuhnya. Setelah menyuruh mundur para pengawal, ia langsung berkata: "Semua assassin itu bermasalah."
Chi Shu'an langsung menoleh: "Ada apa dengan mereka?"
Kaisar Bangsa Iblis tersenyum sinis: "Mereka dengan tegas menolak mengatakan apapun."
Chi Shu'an: “……Ini tidak wajar?”
Kaisar Bangsa Iblis memandangi anaknya yang bodoh sesaat, tiba-tiba tersenyum.
Dia berkata: “Inilah yang paling tidak wajar.”
Ia berbisik sinis: “Kau kira siapa yang menginterogasi mereka?”
Chi Shu'an tiba-tiba berhenti sejenak.
Ia teringat metode ayahnya...
Kabarnya dulu saat Raja Singa tua kalah telak, dengan tegas menolak mengungkap lokasi sisa pasukannya, Kaisar Bangsa Iblis secara pribadi menginterogasinya satu hari satu malam. Keesokan harinya, raja tua yang tak pernah mengernyitkan alis meski tangan-kaki terputus di medan perang itu akhirnya mengaku semua.
Raja Singa tua saja masih seperti itu.
Sedangkan orang-orang ini...
Dan bukan cuma satu orang yang bungkam, tapi semua sama sekali tak bersuara.
Kalau Raja Singa punya bawahan seulet ini, masak dulu dia bisa kalah?
Chi Shu'an segera bertanya: “Ayahanda berpikir mereka kenapa?”
Kaisar Bangsa Iblis mendengus dingin: “Aku berpikir?”
“Menurutku, mereka terlihat sadar, persepsi spiritualnya normal. Tapi sepertinya bahkan tak tahu apa yang sedang dipertahankan.”
“Ada yang sudah memainkan trik kotor pada otak mereka.”
Ia menatap putranya dengan ekspresi tenggelam dalam pikiran: “Ini aneh, sudah mengorbankan usaha sebesar ini, mereka tidak menyerang Sang Kaisar, mengapa malah fokus padamu?”
Ayah dan putra itu saling terdiam.
Setelah lama, Chi Shu'an tiba-tiba bertanya: “Ayah, bolehkah aku pergi?”
Sang Kaisar yang masih terbelit dalam logika konspirasi bertanya sambil lalu: “Pergi untuk apa? Kau ingin jadi umpan?”
Chi Shu'an: “...Tidak, aku ingin pergi menemui Jiao Jiao.”
Sang Kaisar: “......”
Ia memaksa menyaksikan bekas Putra Mahkota yang kejam itu perlahan menunjukkan rona malu di wajah.
Sang Kaisar terdiam cukup lama.
Kini, ia tak hanya meragukan otak para tawanan saat ini.
Ia juga mulai mencurigai otak putranya sendiri tidak wajar.
……
Song Nanshi mendapatkan informasi kedatangan Sekte Tanpa Batas pada siang hari ketiga.
Sebagai murid Sekte Tanpa Batas, ia langsung pergi dengan semangat ke posisi kediaman sekte tersebut.
Bukan karena alasan lain, terutama setelah beberapa hari, entah mengapa murid-murid Aliansi Immortal masing-masing memiliki patung Dewa Kekayaan berwajahnya, membuat Song Nanshi merasa tidak nyaman.
Ia mencari sampai ke pemimpin sekte, lalu langsung diusir oleh sang pemimpin.
Pemimpin memandanginya, lalu melihat Yun Zhifeng yang mengikuti langkahnya dari belakang, langsung memotong: "Kalian menghadiri acara ini secara terpisah, tidak bersama Sekte Tanpa Batas."
Song Nanshi terkejut: "Sekte Tanpa Batas tidak menginginkanku lagi?"
Pemimpin: "...Apa yang kau pikirkan? Saat Bangsa Iblis dan Aliansi Immortal mengirim undangan, nama kalian tercantum dalam satu surat yang sama bersama Yun Zhifeng. Dia bukan anggota Sekte Tanpa Batas, tak mungkin hadir bersama kami. Jika kalian ikut Sekte Tanpa Batas, maukah meninggalkannya sendirian?"
Song Nanshi sangat ingin mengatakan 'ingin'.
Tapi setelah melihat ekspresi Yun Zhifeng, akhirnya berkata: "Tak ingin."
Akhirnya mereka pun pulang dengan tangan kosong.
Tapi pemimpin juga mengajukan syarat tambahan.
Dia melihat gaya berpakaian Song Nanshi dengan ekspresi dicuekin, berkata: "Kini kau sudah menjadi terkenal seketika di Sekte Persatuan Harmonis. Meski tidak bersama Sekte Tanpa Batas, kau tetap mewakili harga diri mereka. Saat menghadiri acara, pikirkan baik-baik pakaianmu. Paling bagus sampai orang langsung tahu kau adalah Song Nanshi yang reputasinya melejit!"
Syarat ini jadi sulit.
Apa yang harus dipakai agar orang tahu dia Song Nanshi?
Song Nanshi kembali ke penginapan sambil tenggelam dalam pikiran.
Ia menatap tangannya sendiri, lalu melihat papan takdir di genggaman. Tiba-tiba ide sakti muncul di benaknya.
Keesokan harinya saat Konvensi Jalan Immortal dibuka, Yun Zhifeng menghantamkan pintu kamar Song Nanshi untuk mengajaknya ikut upacara pembukaan.
Pintu perlahan terbuka.
Yun Zhifeng mengangkat pandangan hendak bicara, tapi mendadak berhenti sejenak saat melihat siluet di balik pintu.
Jiang Ji dan yang lain menyusul di belakang, juga terpaku.
Di balik pintu, Song Nanshi mengenakan jubah panjang bergaya penipu Jianghu yang sama dengan tukang ramal di depan pintu. Di tangannya tergenggam spanduk tipu muslihat bertuliskan bagua besar, rambutnya disanggul rapi dengan topi kecil - persis seperti penipu Jianghu.
Song Nanshi merasa penampilannya sempurna. Hanya perlu menambahkan kacamata hitam bulat untuk menyatu sempurna dengan kelompok "Peramal Setengah Buta" dan dipanggil "Tuan Song".
Ia bertanya: "Bagaimana? Apakah langsung terlihat bahwa aku seorang peramal!"
Para hadirin: "......"
Setuju.
Hanya saja Pemimpin mungkin akan mematahkan kakimu.
