Sebesar apa kegaduhan yang ditimbulkan ketika pemeran utama dan antagonis dari tiga buku bersama-sama bertindak?
Song Nanshi tidak berani menghitung, ia hanya bisa mengabaikan kerugian yang timbul dari setiap tebasan pedang Yun Zhifeng, sambil menggeretakkan gigi dalam hati memaki Senior Shi yang telah menghancurkannya.
Tapi ia tetap tak berhenti, karena informasi yang diberikan takdir sesaat tadi membuatnya menyadari betapa parahnya masalah ini.
Shen Bingyi sama sekali tidak boleh memperoleh papan takdir.
Belum lagi konsekuensi jika ia benar-benar menjadi iblis baru di dunia manusia, papan takdir sendiri adalah kunci untuk membuka Wanxiang Pagoda. Begitu benda itu jatuh ke tangannya, pagoda yang mengurungnya akan berubah menjadi taman belakang yang bisa ia masuki sesuka hati.
Seorang iblis yang terperangkap di Wanxiang Pagoda dan iblis yang turun ke dunia manusia itu beda jauh.
Song Nanshi menggeretakkan gigi dalam hati sambil memaki ibu, sambil mengerahkan Angin Xun dan Api Li untuk membantu formasi Yun Zhifeng.
Tahu-tahu Shen Bingyi hanya meliriknya, lalu mencemooh, “Kau masih terlalu lemah. Dirimu yang sekarang, sama sekali bukan tandinganku.”
Song Nanshi lalu mendengus dingin, “Benarkah? Aku kira kedua jelmaanmu yang berusaha mati-matian menghadapi selama ini bukan aku.”
Shen Bingyi tidak merespons provokasinya, tiba-tiba bertanya, “Kau tahu tahta dewa apa yang didapat Shi setelah penerbangan ke surga?”
Song Nanshi bahkan belum menyentuh pintu penerbangan ke surga, masa mungkin dia tahu tahta dewa apa saja yang ada setelahnya.
Dia hanya bisa menghadapi Shen Bingyi sambil berkata sambil lalu, “Hamba ini kurang wawasan, tapi sepertinya Tuan sangat paham.”
Shen Bingyi sama sekali tidak peduli dengan sindiran dalam ucapan Song Nanshi, bahkan luka yang semakin banyak di tubuh yang digunakannya pun tak dihiraukan.
Dengan tenang dia berkata: "Shi naik ke surga sebagai Perwakilan takdir, menjadi Dewa yang menguasai ramalan di dunia dewa. Song Nanshi, meski kau menapaki jalan aslinya, prestasinya tak akan tertandingi! Kau hanya bisa berada di bawahnya!"
Di luar dugaan, Song Nanshi justru berseri-seri: "Bos langsung? Kebetulan tepat! Setelah aku menyelesaikan Wanxiang Pagoda di dunia manusia dan naik ke surga, langsung minta klaim biaya ke dia. Praktis banget!"
Shen Bingyi yang baru saja ingin menggoda kerjasama dengan dalih "lebih baik jadi partner daripada bawahan": "……"
Sial! Dari mana datangnya si miskin ini?!
Dasar Shi, pilihan orangnya memang sama melaratnya seperti dia!
Melihat lawan diam, Song Nanshi bahkan menambahkan: "Kalau enak, kasih tahu alamat unit kerjanya di surga. Kalau aku naik nanti tidak ditempatkan di bawahnya, aku cari sendiri ke unitnya buat klaim!"
Shen Bingyi: "……"
Dia langsung meninggalkan rencana membujuk ahli ramalan yang sepertinya agak kurang waras ini, dan tak ingin lagi mendengar ucapan-ucapannya yang mencemari pikirannya.
Dengan kibasan lengan panjangnya, aura hitam yang terus mengalir tiba-tiba merambat dari bawah tanah, membungkus Song Nanshi dan kawan-kawan berlapis-lapis. Bersamaan dengan itu, semua iblis di Wanxiang Pagoda seolah mendengar panggilan gaib, baik secara sukarela maupun terpaksa, mulai mengalir ke arah mereka.
Yang pertama tiba adalah iblis dari lapisan kedelapan. Mereka dengan cepat menahan Jiang Ji dan yang lain.
Sementara Song Nanshi benar-benar kehilangan arah di tengah kepungan aura hitam yang berlapis-lapis.
Setiap helai aura hitam terasa seperti menggerogoti tubuhnya. Ia harus memfokuskan seluruh konsentrasi untuk melawan serangan gas hitam ini.
Dengan cepat ia terjerumus dalam kesulitan tanpa pertolongan.
Yun Zhifeng adalah orang pertama yang menyadari kesulitan Song Nanshi.
Langsung ia mengusir Shen Bingyi dengan satu tebasan pedang, bersiap menyelamatkan Song Nanshi.
Tapi Shen Bingyi bagaikan penyakit yang melekat di tulang, dengan cepat merangkulnya. Sepasang mata penuh niat jahat menyapu tubuhnya sejenak, tiba-tiba berkata dengan nada ambigu: "Kau memang sangat cocok untuk berkultivasi jalan iblis."
Usai mengucapkan itu, dia mengira Yun Zhifeng akan membantah atau menegurnya dengan kata-kata tegas. Siapa sangka Yun Zhifeng hanya memandangnya datar dan berkata tenang: "Aku tahu."
Shen Bingyi terkejut, lalu langsung bersemangat.
Dia merasa telah menemukan makhluk sejenis.
Dengan gegas dia berseru penuh gelora: "Bakatmu yang luar biasa ini sia-sia dihabiskan untuk kultivasi! Para pendeta jalur benar itu penuh kepalsuan dan kelicikan, hanya mengikat bakatmu dengan dalih tanggung jawab! Tapi berkultivasi jalan iblis berbeda - di mana ada kejahatan, di situ ada iblis! Selama kejahatan di dunia ini belum punah, maka iblis pun takkan musnah! Setelah penerbangan ke surga, aku akan menjadi Dewa Kegelapan, dan kau akan menjadi Dewa Kegelapan kedua!"
Usai mengucapkan kata-kata itu, matanya menyala-nyala memandang Yun Zhifeng bagai terserang demam.
Namun reaksi Yun Zhifeng justru dingin membeku.
Dia memandang Shen Bingyi dengan tenang, bertanya: "Lalu bagaimana?"
Shen Bingyi terkejut, refleks menjawab: "Apa?"
Yun Zhifeng: "Kubilang, lalu bagaimana?"
Ia menyatukan dua jari, perlahan mengusap bilah pedangnya, berkata dengan tenang: "Yang kuinginkan bukanlah belenggu, yang tak kumau, takkan kuterima dari siapapun."
Pedang itu diayunkannya dengan dahsyat!
Seketika, ribuan bayangan cahaya pedang menyembur dari tebasan itu, menjalin jaring rapat di sekeliling Shen Bingyi, mengikatnya erat.
Sementara Yun Zhifeng melangkah mantap menembus aura hitam.
Tanpa perlu mencari-cari, ia cukup mengulurkan tangan.
Suaranya lantang: "Song Nanshi."
Seketika, sepasang tangan ramping yang hangat menggenggam erat tangannya.
Disusul suara Song Nanshi yang khas.
Keluhannya penuh vitalitas: "Shen Bingyi ini pasti kurang waras! Yun Zhifeng! Apa dia sempat memperlakukanmu tidak adil saat aku tak ada?"
Suara Yun Zhifeng langsung menjadi lembut, berkata dengan pelan: "Tidak."
Song Nanshi sambil batuk berkata: "Kalau begitu baik, aura hitam ini terlalu sulit dikalahkan."
Yun Zhifeng langsung menariknya keluar dari lingkaran aura hitam dengan sekuat tenaga.
Saat ini, seluruh Lapisan Kesembilan hampir menjadi reruntuhan, batas antara lapisan kesembilan dan kedelapan nyaris tidak terlihat.
Para iblis di bawah terus menerobos ke atas dikendalikan Shen Bingyi, Jiang Ji dan kawan-kawan sedang menghadang mereka, cultivator yang tetap di Lapisan Delapan juga bertahan, suasana sekitar sangat kacau.
Song Nanshi mengernyitkan alisnya melihat pemandangan ini.
Dia berkata: "Ini tidak bisa terus begini, kita harus mengungsikan mereka dulu."
Zhu Xiu di samping langsung menanggapi: "Tapi untuk mengungsikan mereka harus membuka Pagoda Wanxiang, kalau sekarang dibuka bagaimana jika Shen Bingyi kabur?"
Yun Zhifeng dengan tenang menjawab: "Aku yang akan mengendalikan Shen Bingyi, kalian buka Pagoda Wanxiang dan evakuasi cultivator-cultivator ini."
Song Nanshi segera menatapnya: "Boleh?"
Yun Zhifeng hanya mengangguk: "Setuju."
Song Nanshi langsung mempercayainya tanpa ragu.
Ia segera memerintahkan Jiang Ji dan yang lain untuk mengumpulkan cultivator yang masuk kali ini. Yun Zhifeng telah kembali menghadapi Shen Bingyi yang lepas dari kilau pedang, sementara Song Nanshi tanpa ragu berbalik badan mulai memanjat platform bundar yang mengurung jiwa Shen Bingyi.
Firasatnya mengatakan pintu keluar Menara Wanxiang ada di sini.
Shen Bingyi seolah tahu rencananya, langsung meneriakkan peringatan: "HADANG DIA!"
Seketika aura hitam pekat muncul dari udara kosong, membelit kaki Song Nanshi. Juemingzi berdua juga langsung menyergap untuk menghentikannya.
Api spiritual Song Nanshi menyala-nyala, membakar habis aura hitam itu hingga bersih.
Tapi Juemingzi berdua telah menyergap, mengapit kiri-kanan sambil menarik tangan Song Nanshi.
Song Nanshi lumpuh tak bergerak.
Melihat mereka hendak menarik Song Nanshi ke bawah, cahaya samar berkilat di matanya. Dengan tekad membaja, dua ramalan Qian muncul tiba-tiba di tangannya. Memanfaatkan gaya tarikan mereka, ia langsung menekannya ke dalam tubuh mereka.
Ramalan Qian menguasai kehidupan, bagi orang biasa bisa menjadi benda penghidup kembali yang mati. Tapi bagi orang seperti Juemingzi, belum tentu.
Tubuh keduanya mendadak kaku. Mereka merasakan niat jahat yang mengendalikan gerak-gerik mereka seolah terbakar api. Seluruh badan berkedut-kedut sebelum akhirnya terjatuh langsung dari platform tinggi.
Song Nanshi tidak menoleh. Di tengah riuh teriakan pembunuhan dan hujan batu kecil dari atas, ia terus memanjat ke atas.
Ia mendengar Shen Bingyi memaki-maki Juemingzi dan kawannya: "Dasar sampah! Kalau kalian tak berguna begini, lebih baik tidak usah dipakai!"
Suara Juemingzi berubah panik: "Tuan! Beri kami kesempatan lagi, tolong-"
Ucapan mereka terpotong oleh jeritan memilukan yang menusuk telinga.
Song Nanshi buru-buru menoleh sebentar, menyaksikan adegan yang takkan terlupakan seumur hidup.
Dia melihat Juemingzi dan Gui Qing menghilang sepenuhnya dalam tubuh Shen Bingyi.
Song Nanshi terkejut selama dua detik, lalu memutar kepala dan terus memanjat ke atas dengan ekspresi datar.
Dia tahu apa yang terjadi.
Saat kekuatan avatar tidak memadai dan tak bisa terus menyediakan nilai, maka avatar itu tak lagi berharga.
Avatar yang tak bernilai hanya akan diserap oleh tubuh asli.
Berasal dari tubuh asli, kembali ke tubuh asli.
Juemingzi dan Gui Qing telah kembali menjadi bagian dari tubuh asli.
Song Nanshi tak tahu apakah dua manusia yang hidup mandiri selama bertahun-tahun ini ikhlas menjadi bagian tubuh asli, yang dia tahu hanyalah: Shen Bingyi, mutlak tak boleh ada di dunia ini.
Mutlak! Tidak boleh ada!
Dengan mengerahkan seluruh tenaga, dia melewati lapisan terakhir, berjongkok setengah di atas platform, meraih papan takdir lalu menekannya ke bawah tanpa ragu!
Papan takdir tersambung sempurna dengan alur di tengah platform.
Krak.
Setelah suara gemerincing yang nyaring, sebuah pintu tiba-tiba muncul di hadapan Song Nanshi.
Song Nanshi sangat gembira, segera berkata: "Cepat kemari!"
Namun, yang lebih histeris dibanding dirinya adalah para pengikut jalan iblis di Wanxiang Pagoda.
Baik saat menghalangi Song Nanshi maupun menuruti perintah Shen Bingyi, mereka hanya punya satu agenda.
——Keluar.
Kini, jalan keluar itu terbentang di hadapan mereka.
Para iblis ini hampir seperti gila menyerbu platform bundar.
Jiang Ji dan yang lain sudah mengantisipasi, sambil menghalangi iblis-iblis gila, sambil membuka terowongan menuju platform.
Song Nanshi meletakkan satu tangan di papan takdir, terus mengalirkan energi spiritual untuk mempertahankan kemunculan "pintu".
Dia punya firasat: jika aliran energinya terputus, pintu itu juga akan menghilang.
Dengan tenang dia menunggu mereka datang.
Di telinganya, bergema teriakan pertempuran di bawah platform, dan desir angin sepoi-sepoi dari balik pintu.
Dan juga...
"Song Nanshi? Song Nanshi?"
Ada yang memanggilnya?
Dengan cepat, dia memutar kepala ke arah pintu.
Pintu itu memancarkan cahaya putih menyilaukan, membuatnya tak bisa melihat jelas apa yang ada di luar, namun suara dari balik pintu terdengar nyata.
Itu suara Kaisar Bangsa Iblis.
Dengan suara keras dia bertanya: "Song Nanshi! Kau dengar? Ah, sudahlah! Aku akan bicara dari sini! Dengarkan baik-baik!"
Song Nanshi refleks mengangguk, lalu menyadari mereka tak bisa melihatnya. "Bicaralah," ujarnya.
Namun orang di luar seolah tak mendengar, terus berbicara sendiri: "Aku tak peduli apa yang kalian lakukan! Segera keluar! Semua keluar! Aku dan Pemimpin Aliansi telah menemukan cara untuk menyegel kembali benda Lapisan Kesembilan itu. Keluar! Kita akan mengurungnya kembali!"
Sorot mata Song Nanshi tiba-tiba berbinar.
Jika bisa menyegel Shen Bingyi kembali, itu pasti cara terbaik untuk memaksimalkan imbalan.
Asalkan dia terkurung di Wanxiang Pagoda...
Dia segera berpaling, berteriak ke bawah: "Cepat keluar! Kaisar Bangsa Iblis punya cara untuk menyegel Shen Bingyi kembali!"
Jiang Ji dan yang lain berseru gembira, langsung mengajak sekelompok cultivator bergegas naik.
Cultivator pertama terjatuh-bangun berhasil naik, langsung didorong Jiang Ji ke luar pintu, kemudian disusul nomor dua dan tiga.
Zhu Xiu dan yang lain melindungi cultivator lainnya sambil bergegas, para cultivator dengan tegang namun cepat keluar dari pintu sementara Jiang Ji cs menghadang serbuan jalan iblis.
Song Nanshi tak melihat bayangan Yun Zhifeng, tapi di bawah platform bundar, suara pertarungan terus bergemuruh.
Sampai cultivator terakhir pun telah melewati pintu.
Song Nanshi segera mendesak Jiang Ji cs, berkata: "Kalian cepat keluar! Aku akan menunggu Yun Zhifeng."
Jiang Ji ragu: "Tapi kalian..."
Song Nanshi: "Yun Zhifeng sedang menghadang Shen Bingyi! Baru setelah kalian semua pergi dia bisa naik! Cepat! Aku yang menahan pintu, akan pergi bersama Yun Zhifeng."
Jiang Ji cs langsung mengangguk tanpa ragu.
Pertama Yu Jiaojiao, lalu Zhu Xiu.
Jiang Ji terakhir menuju pintu. Sebelum keluar, ia menoleh berpesan: "Jangan lama-lama, aku menunggu di luar."
Song Nanshi: "Baik."
Maka Jiang Ji pun pergi keluar.
Seketika, Wanxiang Pagoda yang megah itu hanya menyisakan Song Nanshi, Yun Zhifeng, dan jalan iblis.
Song Nanshi segera meninggikan suaranya: "Yun Zhifeng! Naiklah!"
Yun Zhifeng telah menunggu di bawah platform bundar sejak tadi, menanti komando Song Nanshi.
Mendengar suaranya, dia langsung menghentikan pertarungan. Kilau pedang menjerat Shen Bingyi sementara tubuhnya melayang ke atas platform.
Tiba-tiba, Shen Bingyi tertawa terbahak-bahak.
Tubuh buatan yang dipakainya sudah rusak parah, tapi dia sengaja tak menghindar. "Kalau begitu," ujarnya, "Kau juga akan menemaniku di sini!"
Sekumpulan benang halus muncul di tangannya.
Ujung benang itu... terhubung ke tubuh Yun Zhifeng.
Jasad Shen Bingyi ambruk tak bernyawa. Suara asing menggema di benak Yun Zhifeng.
"Sebenarnya, kaulah wadah terbaik untukku."
Yun Zhifeng berhenti sejenak.
Dengan ekspresi datar dia bertanya, "Kau ada di kekuatan spiritualku?"
Shen Bingyi tertawa terbahak-bahak: "Kalian bukan selalu bingung, saat di lapisan pertama, Biksu Buddha mereka jelas-jelas tidak mengikuti kalian, mengapa kalian masih bisa diikuti begitu ketat oleh jalan iblis?"
"Karena yang dipengaruhi oleh persepsi spiritualku, ada satu lagi yaitu dirimu."
Yun Zhifeng diam sejenak, berkata: "Aku tidak ingat pernah mendekati Wanxiang Pagoda, juga tidak ingat pernah disusupi persepsi spiritual saat dalam kondisi lemah."
Pandangannya tajam: "Bagaimana kau bisa terjangkau kekuatan spiritualku?"
Dalam kekuatan spiritual, Shen Bingyi tersenyum bahagia.
Dia berkata: "Dalam kehidupan kali ini kau belum terpengaruh oleh persepsi spiritualku, lalu bagaimana dengan kehidupan sebelumnya? Yun Zhifeng, percayakah kau pernah memiliki kehidupan sebelumnya yang sama sekali berbeda?"
Yun Zhifeng tertegun sejenak.
Suara Shen Bingyi penuh niat jahat bergema: "Awalnya aku tidak percaya, sampai kusadari aku tak pernah menyusup ke kekuatan spiritualmu. Tapi saat kau memasuki Wanxiang Pagoda, tiba-tiba ada benang halus ini di tanganku... Kuyakin, di kehidupan sebelumnya, kau pasti sudah jadi bonekaku sejak lama. Pasti aku sudah berhasil, tapi ada yang tak ingin ini terjadi sehingga mengubah waktu. Benang yang tertinggal di kekuatan spiritualmu ini adalah buktinya..."
"Apakah ada Song Nanshi di kehidupan sebelumnya?" Yun Zhifeng tiba-tiba memotong.
Shen Bingyi terkejut, reflek menjawab: "Jika ada kehidupan sebelumnya, pasti tidak ada Song Nanshi. Dalam ramalanku, dia selalu jadi variabel."
Yun Zhifeng tiba-tiba tersenyum.
Dengan tenang ia berkata: "Aku paham sekarang."
Shen Bingyi memicingkan mata: "Paham?"
Yun Zhifeng berkata datar: "Andai di kehidupan sebelumnya aku jadi bonekamu, kau tetap takkan berhasil."
"Karena di dunia tanpa Song Nanshi, lebih baik kita bunuh diri bersama daripada kau kendalikan aku."
Saat itu, Song Nanshi sudah lama tidak mendengar suara Yun Zhifeng, mulai merasa gelisah dan mendesak: "Yun Zhifeng, kau ada di dalam?"
Tidak ada gema.
Di luar pintu, Kaisar Bangsa Iblis justru mendesak: "Song Nanshi! Cepat keluar!"
Song Nanshi tidak menjawab, hanya memanggil lagi: "Yun Zhifeng! Bicara!"
Ujung suaranya bergema berulang-ulang.
Kali ini, akhirnya ada jawaban.
"Song Nanshi."
Suara Yun Zhifeng terdengar tenang.
Song Nanshi sangat gembira, buru-buru mendesak: "Yun Zhifeng! Cepat naik!"
Yun Zhifeng berbisik sinis, berkata lembut: "Song Nanshi, kau yang keluar dulu."
Song Nanshi belum menyadari keanehan, langsung berkata: "Kau cepat naik, kita keluar bersama. Pintu ini benar-benar menghabiskan energi spiritual..."
"Tidak."
Yun Zhifeng memotongnya, berkata: "Maksudku, kau yang pergi."
Song Nanshi berhenti sejenak, akhirnya menyadari sesuatu yang tidak beres.
Dia membentak: "Yun Zhifeng! Ada apa denganmu?"
Di luar pintu, Jiang Ji dan yang lain juga bertanya: "Song Nanshi, ada masalah apa?"
Song Nanshi tidak menjawab, hanya menatap ke bawah.
Setelah waktu lama, suara Yun Zhifeng terdengar.
Dengan tenang dia berkata: "Aku untuk sementara tidak bisa keluar, tapi tak apa, kau keluar dulu, aku tunggu kau menjemputku."
Suaranya terdengar mengerikan karena terlalu datar.
Song Nanshi terdiam-diam.
Sesaat kemudian dia bertanya dengan tenang: "Kau sekarang tidak bisa keluar, Benarkah?"
Yun Zhifeng berbisik: "Ya, tapi tak masalah, nanti setelah beberapa waktu kau bisa menjemputku. Sekarang, pergilah."
Song Nanshi menjawab: "Baik."
Yun Zhifeng tak bisa menahan senyum.
Tapi di detik berikutnya, Song Nanshi tiba-tiba melepaskan tangan yang menyuntikkan energi spiritual.
"Pintu" berkedip dua kali lalu perlahan menghilang.
Bersamaan dengan itu, hilang pula suara-suara panik di luar pintu.
"Song Nanshi! Yun Zhifeng! Ada apa dengan kalian!"
"Pintunya menghilang!"
"Bahaya! Mereka tidak keluar!"
"Penyegelan..."
"Siapa berani menyegel sekarang!"
Song Nanshi tak menghiraukan, sama sekali tidak melirik pintu yang telah lenyap. Diambilnya papan takdir, lalu berjalan tegas menuju tepi platform bundar.
“Yun Zhifeng, aku datang untuk menjemputmu,” ujarnya dalam keheningan yang tiba-tiba menyergap.
