Song Nanshi dengan kepala terbungkus dan Yun Zhifeng yang lengannya digantung, berbaring di kamar pasien yang disediakan Bangsa Iblis saling pandang bingung.
Saat Lao Shi mendengar kabar dan bergegas datang, yang dilihatnya adalah pemandangan seperti ini.
Wajahnya berubah pucat karena terkejut, bertanya pada Jiang Ji yang mengantarnya masuk dengan suara bernada aneh: "Bukannya katanya mereka berdua tidak apa-apa? Ini bagaimana??"
Jiang Ji tampak bingung: "Ah... Bagaimana ya menjelaskannya?"
Lao Shi semakin panik hingga nadanya tinggi: "Ya jelasin sesuai fakta!"
Kemudian dia langsung menghampiri ranjang Song Nanshi. Ekspresi sinisnya yang biasa tiba-tiba berubah lembut, membuat Song Nanshi merinding sekaligus tersanjung.
Lao Shi bertanya dengan penuh perhatian: "Tidak apa-apa kan?"
Sambil berkata demikian, tangannya dengan hati-hati menyentuh kepala Song Nanshi, menunjukkan kekhawatiran.
Song Nanshi menjawab gugup: "I-iya, tidak apa-apa..."
Sebelum selesai bicara, suara Jiang Ji yang jujur sudah terdengar: "Sesepuh tak perlu khawatir, lukanya bukan karena pertarungan dengan Shen Bingyi, tapi karena tertimpa Lingshi."
Lao Shi: "……"
Song Nanshi: "……"
Raut wajah Lao Shi terlihat kosong, mengulangi: "Tertimpa Lingshi?"
Song Nanshi segera memberi kode mata pada Jiang Ji.
Sayangnya perban di kepalanya menghalangi komunikasi nonverbal ini. Jiang Ji tak melihatnya, terus menjelaskan detail: "Benar, adik senior awalnya baik-baik saja. Tapi saat diangkat keluar Wanxiang Pagoda, cultivator yang berkumpul terlalu antusias melemparkan bunga dan saputangan..."
Lao Shi mengulangi: "Lalu?"
Jiang Ji berhenti sejenak, lalu tulus melanjutkan: "Seorang cultivator yang mendengar mereka kekurangan uang, dengan jujur melemparkan bungkusan Lingshi di antara tumpukan bunga dan saputangan itu..."
Tepat di kepala Song Nanshi.
Saat itu Song Nanshi masih marah-marah bertanya siapa yang melemparnya, saat menunduk melihat bungkusan Lingshi, langsung tersenyum lebar sebelum pingsan.
Lao Shi setelah mendengar: "..."
Tangan yang awalnya hati-hatinya tiba-tiba dipenuhi kekuatan, tamparan telapak tangan mengarah ke kepala Song Nanshi yang dibalut perban. Mungkin takut benar-benar membuatnya cedera, dengan susah payah mengurangi tenaga, tapi tetap membuat mata Song Nanshi berkunang-kunang.
Dia membentak: "Lihatlah betapa tak berprestasinya kau ini!"
Sudah jadi dewa, bertarung melawan antagonis utama tak terluka sedikitpun, keluar malah pingsan kena lempar bungkusan Lingshi.
Lao Shi sampai malu mengaku ke orang lain bahwa si konyol ini pernah diajarinya.
Song Nanshi di samping menyelimuti kepalanya sambil merintih pilu.
Yun Zhifeng yang melihatnya tak tega, akhirnya bicara membela: "Senior tenangkan diri, Nanshi juga tak ingin dilempar..."
Song Nanshi membongkar kebohongan, langsung mengangkat tangan di samping: "Tidak! Aku ingin dihujani Lingshi! Semakin banyak semakin baik!"
Yun Zhifeng yang dibongkar kebohongannya oleh kekasih hati: "……"
Di bawah tatapan datar Lao Shi, ia berpura-pura tak mendengar dan berusaha melunakkan situasi: "Ini ketidaksengajaan, Senior tak perlu menghukumnya berlebihan."
Lao Shi tak bisa menahan decak kagum melihat kemampuannya berbohong di siang bolong.
Ia meliriknya dan bertanya: "Lalu kenapa kau? Juga kena hujanan Lingshi?"
Yun Zhifeng berhenti sejenak: "Bukan."
Jiang Ji menambahkan: "Kakak Yun terluka karena proses transformasi energi spiritual menjadi aura setan terlalu cepat saat pertama kali jatuh ke jalan iblis, sampai mengenai tangan kanannya yang memegang pedang."
Ekspresi Lao Shi akhirnya sedikit membaik.
"Alasan terluka yang wajar ini," Lao Shi menghela napas, "masih bisa kuterima dengan enggan."
Lalu dia menatap Song Nanshi dengan raut menghina, "Yun Zhifeng masih bisa dimaklumi, tapi kau yang sudah jadi dewa, masa sampai terluka oleh bungkusan Lingshi?"
Song Nanshi mengangkat bahu ala ikan asin, "Saat mencapai dewa, semua energi spiritualku habis dipakai untuk membentuk Shenge. Kini, tak hanya bungkusan Lingshi, bahkan anak kecil bawa golok pun bisa mengalahkanku."
Ekspresi Lao Shi langsung berubah serius, berbisik, "Shenge-mu masih dalam proses pembentukan?"
Song Nanshi meraba kondisi tubuhnya, "Aku masih di Tahap Kristal Emas. Berbeda dengan cultivator yang langsung jadi dewa saat Terbang Ke Surga. Mereka punya cukup energi untuk membentuk Shenge, tapi aku harus menguras semua energi spiritual kini hanya untuk membuat bentuk awalnya. Sepertiku baru bisa menyempurnakannya di Tahap Transformasi Dewa nanti."
Jadi saat ini statusnya masih sebagai Dewa Penegak Hukum yang belum sempurna.
Tapi untungnya, setelah shenge selesai terbentuk, yang perlu ditunggunya hanyalah proses bertahap dan konsisten, tanpa harus menghabiskan energi spiritual setiap kali untuk membentuk shenge lagi.
Lao Shi langsung tampak gelisah, berkata: "Ini jadi masalah! Sekarang orang-orang di luar sana sudah dengar dunia kultivasi tiba-tiba punya dua dewa yang belum terbang ke surga. Pasti banyak yang punya niat jahat. Kau yang masih lemah tak berdaya ini harus sangat waspada terhadap orang-orang yang ingin membuat masalah."
Yun Zhifeng segera menyahut: "Senior, meski tangan saya masih terluka, energi spiritual saya masih utuh. Selama Nanshi belum pulih energinya, saya bisa melindunginya."
Lao Shi pun menatapnya tajam.
Lalu dia mulai menggaruk-garuk kepalanya.
Kok di mana-mana ada anak ini?
Dulu kenapa dia tidak sadar Yun Zhifeng suka pamer begini? Atau jangan-jangan setelah jadi Dewa Kegelapan, karakternya berubah semua?
Dia langsung mengabaikan aksi pamer Yun Zhifeng, bertanya ke Song Nanshi: "Ngomong-ngomong, dewa bidang apa sih kau ini sebenarnya?"
Song Nanshi baru saja ingin menyebutkan jabatan dewanya, tiba-tiba teringat reaksi Zhu Xiu saat mendengar jabatan dewa-nya ketika kakak senior itu mengangkat mereka keluar dulu.
Dia tak bisa menahan jeda sejenak, lalu bertanya dengan hati-hati: "Menurutmu jabatan dewa apa yang kumiliki?"
Lao Shi pun mengusap dagunya.
Kemudian dia menebak: "Dewa Kemiskinan?"
Song Nanshi: "……"
Dengan ekspresi datar dia berkata: "Tolong hargai tahta dewaku. Aku adalah Dewa Penegak Hukum, terima kasih."
Reaksi pertama Lao Shi: "Tidak mungkin! Dewa Kemiskinan sangat cocok untukmu! Apa Tian Dao memberimu akses khusus?"
Song Nanshi: "……"
Dengan keberanian luar biasa, dia langsung mengusir Lao Shi keluar.
Lao Shi mengumpat sepanjang jalan keluar, tapi saat sudah sampai di pintu, tak kuasa menoleh sambil berkata: "Dengar, tentang keselamatanmu…"
Yun Zhifeng segera mengangkat tangan kirinya yang tersisa, berjanji: "Aku pasti takkan membiarkan Nanshi terluka."
Lao Shi melihat kedua orang yang terbaring menyedihkan di ranjang rumah sakit ini, merasa dia percaya pada omong kosong si anak ini.
Dia harus menemui pemimpin untuk berdiskusi. Song Nanshi toh adalah anggota Sekte Tanpa Batas mereka. Bagaimanapun juga, dia takkan membiarkannya diperlakukan tidak adil di depan mata mereka.
Song Nanshi melihat Lao Shi pergi, lalu mengulurkan jari menyentuh lengan Yun Zhifeng, berbisik bertanya: "Katakan, kenapa tiba-tiba kau jadi..."
Dia berhenti sejenak mencari kata yang pas, lalu melanjutkan: "...suka pamer?"
Yun Zhifeng diam seribu bahasa.
Song Nanshi terus menyentuhnya, mendesak: "Cepat bilang."
Tiba-tiba Yun Zhifeng berkata: "Nanshi, menurutmu jika aku melamar Senior Shi sekarang, akankah dia mengusirku?"
Song Nanshi tertegun mendengarnya.
Dia mengusap telinganya tak percaya, bertanya: "Kau bilang mau..."
Yun Zhifeng menatapnya dalam-dalam, suaranya rendah dan menggoda seolah sengaja memancing.
Dia berkata perlahan: "Nanshi, hidupku selama lebih dari seratus tahun sebelumnya tanpamu, aku sudah membuang-buang lebih dari seratus tahun. Untuk sisa hidupku, sepercik detik pun tak ingin kulanjutkan sia-sia."
Sambil berbicara, tanpa disadarinya dia telah mendekati Song Nanshi, berlutut setengah di tepi ranjang dan menggenggam lembut tangan gadis itu.
Saat ini, kepala Song Nanshi masih dibalut perban berlapis-lapis yang sama sekali tidak mempercantik penampilannya.
Tapi Yun Zhifeng memandangnya seolah sedang menatap kecantikan tiada tara, sorot matanya penuh kasih bahkan mengandung bujukan halus.
Song Nanshi yang tak punya prestasi ini pun berhasil terbujuk.
Sebenarnya dia sempat berpikir, sebagai lamaran, setidaknya dirinya harus menjaga sikap sedikit.
Siapa sangka, tanpa sadar dia berkata: "Kalau kau bisa menangani Lao Shi..."
Ucapannya terhenti di situ.
Yun Zhifeng memahami makna tersiratnya. Tanpa peduli tangan kirinya masih terbungkus perban, dia merangkul punggung Song Nanshi dengan tangan kanan yang sehat, membungkuk dan menciumnya.
Dia tampak lembut, tapi ciuman ini begitu sangar, seolah tak ingin melepaskan lagi selamanya.
Memang dia tak ingin melepaskannya.
Dalam kenangan, dia menyaksikan seluruh hidup "Yun Mo" tanpa Song Nanshi, sepanjang dan jelas bagai menjalani sendiri kehidupan itu.
Yun Zhifeng yang tak pernah gentar meski dikhianati keluarga justru merasakan ketakutan untuk pertama kalinya.
Sungguh kehidupan yang menyedihkan.
Dengan ketenangan, dia berbisik: "Nanshi, mari kita mengikat janji, setuju?"
Ciumannya berulang, suaranya tanpa diajari telah mengandung bujukan halus.
Song Nanshi termakan pesona pria itu, spontan menjawab: "Aku..."
Namun sebelum selesai, suara dari luar tiba-tiba terdengar. Keduanya yang tajam pendengarannya langsung berpisah, refleks menoleh.
Tampak Kaisar Bangsa Iblis membelakangi mereka sambil berjalan pergi, bergumam: "Lanjutkan saja, aku tak melihat apa-apa."
Song Nanshi: "..."
Masak bisa dilanjutkan lagi?
Yun Zhifeng menarik napas dalam-dalam, suaranya dingin membeku: "Yang Mulia Kaisar Iblis, lain kali datang, harap Anda setidaknya bisa menghormati pintu itu!"
Kaisar Iblis seketika menghentikan langkahnya, berkata tanpa kesungguhan: "Aku salah".
Kemudian berbalik badan dan melangkah cepat masuk.
Yun Zhifeng dengan wajah dingin: "Tak perlu masuk. Kami sedang terluka, maaf tidak bisa menjamu. Langsung saja katakan urusan Anda."
Kaisar Iblis sampai tertawa geram: "Kamar rawat ini pun kami yang menyediakan, mana mungkin Kaisar tak boleh melihat?"
Yun Zhifeng ekspresi datar: "Yang Mulia bisa bicara terus terang."
Kaisar Iblis pun meniru ekspresi datarnya: "Oh, tidak ada hal penting."
Dia berkata: "Kaisar hanya datang mengantarkan daftar perkiraan kerugian Wanxiang Pagoda kali ini."
Keduanya: "..."
Song Nanshi tak kuasa mengusap telinganya: "Anda mengantar apa?"
Kaisar Iblis tersenyum sinis, mengucap perlahan: "Penawaran harga."
Song Nanshi: "..."
Tamat, hukum karma datang terlalu cepat. Ternyata sebagai manusia memang tak boleh terlalu kurang ajar.
Yun Zhifeng ingin mengatakan sesuatu, Song Nanshi langsung mendudukkannya, lalu mengangkat tangan mengambil teh dingin di meja dan meneguk habis, bersuara serius: "Sudah-sudah, kau bicara!"
Kaisar Bangsa Iblis memandangnya, merasa tidak tega, lalu berkata: "Lebih baik kau lihat sendiri."
Dia menaruh tagihan di atas meja.
Song Nanshi mempersiapkan mental, lalu menyambar tagihan itu.
Kemudian……
"Dua ratus lima puluh...puluh ribu? Lingshi?"
Dua ratus lima puluh ribu Lingshi.
Song Nanshi langsung tertegun di tempat.
Dia merasa setiap angka di sini □□ sedang mengejeknya dengan kasar.
Dengan gemetar dia bertanya: "Kau yakin tidak menulis ekstra karakter 'puluh ribu' di tagihan ini?"
Kaisar Bangsa Iblis memandangnya penuh belas kasihan, "Aku yakin."
Song Nanshi hampir ingin pingsan lagi saat itu juga.
Kaisar Bangsa Iblis melihat situasi ini bukan tempat untuk berlama-lama, langsung kabur.
Sebelum pergi, dia berhenti sejenak dan mengingatkan: "Dan, kalian anak muda, sudah terluka sebaiknya lebih bisa mengontrol diri."
Tak satu pun dari mereka menghiraukannya.
Melihat mereka tidak sopan, Kaisar Bangsa Iblis sama sekali tidak merasa bersalah memutuskan untuk tidak memberitahu bahwa Aliansi Immortal dan klan iblis telah sepakat membantu mereka memperbaiki Wanxiang Pagoda bersama.
Bagaimanapun, pagoda itu ambruk demi mencegah setan di dalamnya keluar. Mereka jelas bukan monster kejam.
Tapi untuk saat ini...
Biarkan mereka merasakan dahulu keburukan hati manusia! Agar tidak menjadi sombong setelah jadi dewa.
Song Nanshi sama sekali tidak sombong saat ini. Ia malah bertanya pada takdir: "Jika aku melepaskan gelar dewa ini, maukah kau menukarnya dengan 2.5 juta Lingshi?"
Takdir mempertahankan kesunyian berkualitas tinggi.
Yun Zhifeng di sampingnya takut ia terlalu terluka hati, berusaha menghibur: "Nanshi, 2.5 juta Lingshi saja. Kita pasti bisa cari cara..."
Song Nanshi langsung menatapnya tajam.
Tiba-tiba ia bertanya: "Apa yang kukatakan tadi?"
Yun Zhifeng bingung: "Tentang Lingshi?"
Song Nanshi: "Bukan itu. Tentang lamaranmu."
Yun Zhifeng langsung bersemangat, segera berkata: “Kau bilang aku hanya perlu membuat Senior Shi...”
Song Nanshi bertepuk tangan: “Benar! Ini dia!”
Dia menangkap tangan pihak lawan, bersemangat berkata: “Begini, kita bertukar tugas bagaimana? Aku yang mengurus Kakek Shi, kau yang bertanggung jawab atas 2,5 juta Lingshi ini!”
Yun Zhifeng: “……”
Jalan pernikahannya tiba-tiba menjadi sulit.
Sangat hebat.
Sementara itu, para hadirin di luar yang tak bisa melihat Song Nanshi dan lainnya sedang berdiskusi tentang proses mereka menjadi dewa dengan semangat membara.
Diantaranya, cultivator Aliansi Immortal paling bersemangat.
“Mengapa? Karena di Aliansi Immortal ada cultivator yang dianggap memiliki kemampuan meramal, sudah mulai berziarah kepadanya bahkan sebelum Song Nanshi menjadi dewa.”
Orang itu tak lain adalah murid sesepuh Aliansi Immortal.
Saat ini, murid tersebut di depan para rekan seperguruannya berbicara dengan wajah bersemangat, "Sejak di sekte Persatuan Harmonis, Guru dan aku sudah melihat bahwa Nona Dewa Song benar-benar luar biasa! Fakta membuktikan bahwa kami memang memiliki Mata Tajam! Dulu ketika aku bersembahyang memuja Nona Song, kalian semua mengejekku! Sekarang lihatlah? Dia benar-benar dewa!"
Beberapa mengangguk percaya, namun ada yang tidak bisa menahan perasaan iri, "Ini cuma dewa biasa. Bukankah tujuan latihan kita semua agar bisa terbang ke surga menjadi dewa? Kalau aku terbang, aku juga akan jadi dewa. Kau malah menyembah dewa..."
Ada yang tidak tahan mendengarnya, lalu menyeringai sinis.
Dia berkata, "Terbang ke surga itu satu hal, tapi kau pikir semua yang terbang bisa dapat tahta dewa? Tahta dewa di surga ibarat lobak dan lubang - satu lobak satu lubang. Kebanyakan yang terbang hanya jadi pelayan atau pengawal para makhluk sakti di atas sana! Nona Song dan kawan-kawannya sudah memesan dua tahta dewa sebelum terbang! Kau? Pastikan dulu bisa terbang ke surga baru bicara!"
Orang itu langsung pergi dengan mengibaskan lengan baju karena marah.
Para hadirin membalikkan badan dan berkata, "Abaikan dia. Ngomong-ngomong, kalau sejak awal kau sudah menyembah Nona Dewa Song, lebih baik tunjukkan caramu berziarah. Kami bisa mempersiapkan diri setelah kembali."
Murid itu menyetujui dengan wajah berseri-seri.
Kemudian sekelompok orang menuju kamar si murid.
Di perjalanan, seseorang bertanya, "Kita tahu Yun Xianjun adalah Dewa Kegelapan, tapi jenis tahta dewa apa yang dimiliki Nona Dewa Song?"
Saat itu, si murid sedang mendorong pintu kamarnya.
Tiba-tiba, mereka melihat patung Dewa Kekayaan berwajah Song Nanshi yang bersinar keemasan...
Para hadirin tertegun sejenak.
Lalu seseorang berseru, "Oh begitu! Rupanya tahta dewa Nona Song adalah Dewa Kekayaan!"
Murid itu merasa agak aneh mendengarnya, tapi setelah merenungkan, hal itu terasa wajar.
Bukankah Nona Song memang Dewa Kekayaan?!
Dengan keyakinan penuh, ia mengangguk tegas dan berkata, "Benar! Tepat seperti itu!"
Para hadirin: "Oh~"
Seketika tersadar!
Maka, pada hari itu, seluruh dunia kultivasi gempar membicarakan masalah tahta dewa Song Nanshi.
Contohnya, dia adalah Dewa Kekayaan.
Atau misalnya, cara dia menarik rejeki untuk orang lain sangat tidak biasa.
Tahukah kenapa seorang Dewa Kekayaan bisa sebegitu miskin? Karena dia terlahir untuk memakmurkan orang lain. Dia menggunakan rejekinya sendiri demi kekayaan orang lain. Semakin miskin dirinya, semakin kaya orang yang dimohonkan.
Meski para hadirin merasa ini agak tidak bermoral, tapi malam itu juga, mereka semua menutup pintu dan mulai bersembahyang kepada Dewa Kekayaan.
Hingga ketika luka Song Nanshi mulai membaik dan sempat turun gunung, setiap orang yang menemuinya langsung mengawasinya dengan penuh harapan.
Bahkan ada yang tak tahan bertanya: "Nona Dewa Song, apakah Anda dalam kemiskinan?"
Song Nanshi teringat Lingshi yang menghantamnya, langsung menjawab: "Miskin! Sangat miskin!"
Orang itu: "Terlalu baik!"
Song Nanshi: "??"
Apa hutangku padamu? Senang sekali melihatku melarat?
Sampai akhirnya Yu Jiaojiao datang mencari.
Adik Senior bertanya dengan penuh semangat: "Kakak Senior, benarkah kau adalah Dewa Kekayaan yang semakin miskin sendiri semakin membuat orang lain kaya?"
Song Nanshi: “……”
Paham.
