"Fang Ping kemarin dulu memang pergi ke warnet untuk menyelidiki beberapa data, tapi waktunya terbatas. Tentu saja, penyebab utamanya tetap karena kuota internet yang terbatas."
Ada beberapa hal yang tidak dia selidiki dengan jelas, misalnya urusan Ujian masuk universitas bela diri, sebenarnya di internet juga penjelasannya tidak gamblang.
Tanpa ponsel pintar, di rumah tidak ada komputer, Fang Ping sekarang ini jika tidak pergi ke warnet, akan sangat sulit untuk memahami sesuatu yang baru.
Beberapa masalah juga tidak enak untuk ditanyakan secara khusus, lagipula di mata banyak orang ini adalah pertanyaan common sense.
"Sepertinya harus membeli komputer." Pikir Fang Ping dalam hati, secara refleks mengabaikan fakta bahwa komputer juga harus dibeli dengan uang.
Tapi meski dirinya sendiri tidak terlalu paham, Yang Jian yang bertekad bulat mengikuti ujian ilmu bela diri pasti mengerti.
Setelah Yang Jian selesai bicara, Fang Ping berkata seolah tak sengaja: "Aku ingat tahun lalu ujian praktik ilmu bela diri tidak terlalu sulit. Dengan syarat-syaratmu, apakah kau tidak bisa melewati keempat gerbang? Ataukah kebijakan tahun ini berubah lagi?"
Ucapannya sengaja dibuat ambigu, bagaimanapun perubahan kecil kebijakan ujian masuk perguruan tinggi setiap tahun adalah hal normal. Fang Ping juga tidak takut Yang Jian berpikir terlalu jauh.
Sekalian memuji si nak ini, siapa tahu bisa mendapatkan lebih banyak informasi.
Ternyata, ketidaktahuan Fang Ping tidak dipedulikan Yang Jian. Senyuman di pipinya pun semakin lebar.
Jarang ada kesempatan Fang Ping bersedia membicarakan urusan Jalan Pedang dengannya, Yang Jian mungkin ingin berbicara lebih banyak.
Seperti Chen Fan yang tidak tertarik, sebelum kedatangan Fang Ping, percuma bicara dengannya.
"Saat melihat Fang Ping mulai tertarik, Yang Jian langsung menunjukkan senyuman lebar: 'Kamu benar-benar melebih-lebihkan kemampuanku. Lagipula, ujian masuk Jalan Pedang mana ada yang tidak sulit tiap tahunnya.'
Tapi tahun ini memang ada beberapa perubahan kebijakan. Soal detail ujiannya, sekarang aku juga belum terlalu paham. Tunggu Senior Wang datang besok lusa, mungkin dia akan menjelaskan.
Tapi selama beberapa hari ini aku sudah cari informasi dan tanya ke guru, ada beberapa perbedaan dibanding tahun lalu."
Melihat dia berhenti bicara di titik ini, Fang Ping tahu si Kumis Masa Depan sedang menggantung rasa penasaran, tapi memilih tidak bertanya lebih lanjut.
Anak-anak muda seperti Yang Jian dengan mulut besar ini, kalau tidak ditanya pun pasti tidak bisa menahan diri untuk tidak cerita.
Seperti dugaan, melihat Fang Ping tidak melanjutkan dialog, Yang Jian yang masih ingin pamer akhirnya melanjutkan: "Ambil contoh tahap pertama, verifikasi administratif."
Alis Fang Ping berkedut saat Yang Jian melanjutkan: "Dulu verifikasi administratif harus periksa catatan kriminal tiga generasi keluarga inti."
Tahun ini persyaratan dilonggarkan, hanya periksa dua generasi kerabat darah seperti orang tua dan saudara kandung.
Tapi ini tidak terlalu berpengaruh ke kita, kecuali kakek kita punya catatan kriminal."
Ujian ilmu bela diri tahap pertama: verifikasi administratif.
Ini wajar saja, petarung kan bukan rakyat biasa, kekuatan penghancurnya jauh lebih besar.
Pemerintah menginvestasikan dana besar setiap tahun untuk fakultas bela diri di universitas.
Dengan sumber daya yang dikeluarkan, tentu bukan untuk melatih penjahat. Meski tidak ada jaminan anak orang jahat pasti jahat juga.
Tapi kalau bisa memilih, lebih baik lebih ketat. Tidak terima pun percuma.
“Meski pengecekan latar belakang politik dilonggarkan, Tapi ini tidak menguntungkan Kita, malah jadi kerugian. Soalnya jumlah pelamar juga bertambah. Tapi ada perubahan di tes kedua yang menguntungkan Kita.”
Yang Jian berseri-seri berkata: “Tes kedua, pemeriksaan fisik untuk jurusan bela diri.
Perubahan krusial bukan pada item pemeriksaan, tapi usia.
Dulu batas maksimal 22 tahun, Tapi tahun ini kebijakan berubah jadi 20 tahun. Biar dasar bangsat itu enggak bisa mengulang terus, bikin mereka kesal!”
Petarung tidak selalu lebih baik jika lebih muda. Tubuh dan tulang belum matang, psikologi manusia juga belum stabil.
Latihan bela diri di usia terlalu muda malah mudah melukai tubuh. Remaja setengah dewasa dengan kekuatan di atas normal juga bisa melakukan hal nekat.
Ini alasan utama negara baru membuka fakultas bela diri di tingkat universitas!
Pendidikan pemikiran bertahun-tahun di universitas membuat murid lebih matang. Tubuh sudah berkembang sempurna, latihan jadi efisiensi tinggi. Sedikit petarung yang bermasalah di kemudian hari.
Dulu, murid yang gagal tes memilih mengulang itu hal wajar.
Pengalaman lebih dari yang lain, setelah sekali ujian tahu kelemahan diri sendiri, bisa melakukan pengganti sesuai situasi aktual.
Setiap tahun, murid yang mengulang menguasai sebagian kuota calon petarung.
Dengan batas usia 22 tahun dulu, beberapa bahkan mengulang bertahun-tahun.
Tahun ini langsung membabat jadi 20 tahun. Mungkin harapan para pengulang langsung pupus.
Soalnya siswa kelas 3 SMA umumnya 18-20 tahun. Mengulang setahun saja, kemungkinan sudah melebihi 20 tahun.
Fang Ping tidak perlu khawatir tentang ini, bagaimanapun usianya baru 18 tahun, bahkan jika harus mengulang dua tahun lagi pun masih bisa.
Setelah berpikir sebentar, Fang Ping bertanya: "Lalu tidak ada reaksi dari pihak siswa yang mengulang?"
Yang Jian terkekeh: "Mana mungkin? Dengar-dengar beberapa hari lalu sempat kacau balau, tapi apa gunanya?
Salah sendiri awalnya tidak lulus. Sudah berusia lebih dari 20 tahun, meski lulus pun hanya akan jadi beban.
Lagipula protes tidak ada artinya. Peserta ujian jurusan bela diri kebanyakan lulusan baru. Orang-orang malah berharap mereka yang mengulang dilarik ujian. Untuk jurusan sastra tidak ada batasan ini, masih boleh ikut."
Fang Ping mengangguk paham, lalu kembali ke topik: "Apa perbedaan besar antara pemeriksaan kesehatan jurusan bela diri dan sastra?"
Yang Jian menggaruk-garuk kepalanya, tak bisa menahan diri untuk tidak meliriknya.
Chen Fan yang selama ini diam akhirnya tak kuasa berkata: "Masih perlu ditanya? Perbedaannya sangat besar! Fang Ping, kau tidak sedang mengigau?
Tentang pemeriksaan kesehatan jurusan bela diri, aku sudah sering mendengar.
Kau kira uang pendaftaran 10 ribu yuan itu bayaran percuma?
Pemeriksaan kesehatan jurusan bela diri mencakup pemeriksaan mendalam termasuk apakah ada cedera tulang atau kecacatan.
Yang penglihatan buruk, tulangnya cedera, atau punya luka besar di tubuh, semuanya tidak akan diterima.
Selain itu, yang terpenting adalah memeriksa kabut darah. Jika kabut darah tidak cukup, tubuh lemah, syarat lain bagaimanapun baiknya tetap tidak berguna. Beberapa orang sejak lahir fisiknya lemah, sekeras apapun berusaha tetap tidak bisa memulihkan, seumur hidup tak bisa menjadi petarung.
Biasanya keluarga yang makanannya kurang bergizi, standar kabut darah umumnya tidak memenuhi syarat. Makanya rasio penerimaan di kota besar lebih tinggi daripada kota kecil seperti kita.
Kota kecil lebih tinggi lagi dibandingkan wilayah kota kecamatan dan pedesaan.
"Di daerah yang semakin miskin, semakin sedikit petarung. Bagaimanapun, meskipun kamu tidak berbeda jauh dengan orang lain, ujian ilmu bela diri punya kuota tahunan. Yang terbaik dari yang terbaik pasti dipilih."
Fang Ping mengangguk, mengingat-ingat bahwa dirinya seharusnya tidak bermasalah. Energi tubuhnya baru saja meningkat signifikan, pasti lebih kuat dari rakyat biasa.
Jika Fang Ping sebelumnya, mungkin tidak bisa. Soalnya semua orang biasa-biasa saja, tidak ada keistimewaan khusus padamu.
Tapi apakah energi 1.1 bisa memenuhi standar masih diragukan. Sepertinya sebelum pemeriksaan kesehatan, lebih baik ditambah sedikit lagi.
Selain itu Fang Ping agak penasaran. Dari nada bicara Chen Fan, sepertinya sekarang sudah ada prosedur profesional untuk memeriksa energi.
Dalam ingatan Fang Ping, konsep "cukup/tidaknya energi" sebenarnya istilah pengobatan Tiongkok. Tanpa alat profesional, hanya bisa diketahui melalui diagnosa empat metode tradisional.
Dalam ujian nasional berskala besar, kemungkinan menggunakan diagnosa tradisional kecil. Lebih mungkin menggunakan prosedur terstandarisasi dengan peralatan medis profesional.
Saat Fang Ping sedang kalkulasi, Yang Jian menyela: "Selain dua poin itu, perubahan lain tidak signifikan."
Lolos pemeriksaan administrasi, lolos pemeriksaan kesehatan, menyaring sebagian peserta, sisanya ikut ujian ketiga praktik.
"Lalu ada ujian akademik dan ujian spesialisasi, dua tantangan besar ini..."
"Batuk-batuk!"
Fang Ping ingat dua hari lalu melihat info ujian akademik di internet. Saat itu tidak dipedulikan, kini tak tahan bertanya: "Ujian akademik biasa saja kan? Masih tidak percaya diri?"
"Sesuai pemikiran Fang Ping, ini mirip dengan ujian seni di kehidupan sebelumnya. Syarat lain sudah terpenuhi, ujian akademik seharusnya mudah dilalui. Dengan sedikit perhatian, 90% siswa Sekolah 1 pasti bisa."
Namun tak disangka, saat kata-katanya meluncur, Yang Jian tersenyum pahit: "Fang Ping, kalau kamu mungkin masih ada harapan, aku sulit. Tahun lalu nilai ambang batas terendah jurusan bela diri masih 10 poin lebih tinggi dari jalur sastra fokus. Dengan nilaimu ini, belum tentu bisa melewati batas."
"Petarung itu cakap dalam sastra dan bela diri, bukan sekadar tukang pukul. Wajar jika sedikit lebih tinggi dari jalur sastra fokus. Kalau petarung cuma tukang pukul, mana mungkin mereka jadi pejabat tinggi."
Perkataan ini diucapkan Chen Fan dengan tenang, seolah sesuatu yang sudah sewajarnya.
Mahir dalam sastra dan bela diri - inilah sosok petarung sejati!
Petarung dijuluki elit masyarakat. Bisakah tukang pukul biasa mengatur negara, mengelola perusahaan?
Dongeng itu semua bohong!
Di TV, orang buta huruf asal dapat kitab rahasia langsung jadi ahli? Omong kosong!
Tukang pukul mungkin meraih sedikit pencapaian di jalan pedang, tapi takkan pernah mencapai puncak.
Diberi kitab rahasia, tapi huruf saja tak kenal, masih mau belajar bela diri?
Kenal huruf tapi tak paham maknanya, buat apa belajar?
Tak paham makna teknik bela diri sangat mungkin terjadi. Beberapa teknik rumit bahkan mahasiswa di kehidupan sebelumnya tak mengerti, bagaikan kitab langit.
Jadi petarung harus menguasai berbagai pengetahuan sampingan: kedokteran, ilmu tubuh manusia termasuk diagram tulang manusia, peta aliran meridian - semua harus hafal di luar kepala.
Ini masih siswa kelas 3 SMA. Saat masuk universitas, jurusan seni bela diri akan menambahkan banyak mata pelajaran baru dibanding jurusan sastra.
Seperti mineralogi, nutrisi...
Ujian profesional yang dimaksud Yang Jian sebenarnya menguji pengetahuan campur aduk ini.
Sambil menyeimbangkan pelajaran budaya dan latihan fisik, mereka juga harus mempelajari pengetahuan ini. Bisa dikatakan, siswa yang lolos ke jurusan seni bela diri semuanya adalah jenius sejati.
Nilai akademik harus lebih tinggi dari batas minimal jurusan sastra, fisik harus prima, plus menguasai pengetahuan profesional di luar kurikulum biasa...
Setelah mendengar lima tantangan besar jurusan seni bela diri, Fang Ping merasa sangat lelah mental.
Untuk tiga tantangan pertama dengan sistem yang tidak terlalu bisa diandalkan, Fang Ping merasa masih bisa diatasi.
Tapi ini kan ujian jurusan seni bela diri!
Katanya ujian fisik, tapi harus ujian akademik juga, bahkan lebih tinggi dari batas minimal?
Sudahlah, Fang Ping masih membaca buku teks. Isinya tidak jauh berbeda dengan kehidupan sebelumnya, kecuali buku sejarah yang memuat elemen jalan pedang.
Lalu ujian profesional ini bagaimana?
Pengetahuan ini sama sekali belum pernah dipelajari Fang Ping.
Ujian sudah dekat, bisakah dia menyeimbangkan semuanya?
MMP！
Fang Ping penuh kekesalan. Mendingan jadi ikan asin saja?
