Meski Fang Ping berpikir lebih baik mengandalkan diri sendiri daripada orang lain.
Tapi di saat genting ini, Fang Ping merasa perlu mempertimbangkan matang-matang.
Setelah berpikir sejenak, Fang Ping memutuskan untuk mencoba melapor ke polisi dulu, jika benar tidak berguna, barulah mencari cara sendiri.
Malam itu, Fang Ping mencari alasan untuk keluar kompleks, menggunakan telepon umum untuk melapor ke pihak berwajib.
Hasilnya tidak mengejutkan, dalam situasi Fang Ping tidak mau mengungkapkan statusnya, hanya menyatakan curiga penyewa lantai atas adalah orang jahat.
Petugas operator wanita itu pun terdiam, meski tidak mengeluarkan kata-kata kasar, hanya menghibur: "Kami pasti akan melindungi keamanan kehidupan dan harta benda semua warga, akan mengirim tim patroli..."
Mengenai apakah benar-benar dilakukan pelacakan dan patroli, Fang Ping tidak perlu berpikir keras untuk tahu kebenarannya.
Ini wajar, sumber daya polisi terbatas. Tanpa bukti konkret, hanya berdasarkan kecurigaan mustahil mengerahkan pasukan besar untuk mengolah kasus ini.
Kalau benar seperti itu, para polisi tidak akan bisa bekerja normal, setiap hari hanya menunggu menangani hal-hal seperti ini.
Setiap hari banyak laporan palsu, kecuali Fang Ping bilang dia sedang sekarat sekarang, kemungkinan petugas datang sangat rendah.
Ditambah Fang Ping tidak mau menyebut identitasnya, pihak kepolisian semakin enggan datang.
……
Sebenarnya Fang Ping bukan tidak mau melaporkan dengan identitas asli, terutama khawatir orang lantai atas punya koneksi untuk mengetahui informasi ini.
Kalau menggunakan identitas nyata, jika mereka berniat jahat, mungkin akan segera bertindak.
Sekarang melapor sebagai orang asing, meski ketahuan, kompleks perumahan ini padat penduduk. Perilaku mencurigakannya wajar dicurigai, belum tentu bisa ditebak sebagai Fang Ping.
Berperan sebagai 'tante Yangcheng' tapi tidak membuahkan efek, Fang Ping merasa campur aduk.
Yangcheng bukan kota metropolitan, sumber daya polisi terbatas, pengawasan juga minim. Seringkali lebih memilih menghindari masalah.
Kasus seperti ini tanpa bukti kejahatan nyata, hanya laporan dari telepon umum, jarang diolah.
Akhirnya Fang Ping terpaksa membatalkan ide mencari bantuan paman polisi.
“Masih harus mengandalkan diri sendiri, setelah menjatuhkan lawan, cari dulu apakah ada bukti. Kalau ketemu, baru laporkan ke polisi juga tidak terlambat.”
“Kalau tidak ketemu…”
Fang Ping mengusap dahinya. Jika benar-benar tidak menemukan, dia harus membuat keributan juga.
“Karena tidak bisa menemukan bukti kejahatan di lantai atas, cari bukti sendiri.”
“Aku ini pemuda penuh semangat, demi membantu polisi menangkap penjahat, melakukan hal sedikit melampaui batas. Setelahnya aku akan mengakui kesalahan pada paman polisi...”
“Dengan begini, polisi pasti akan memperhatikan.”
“Entah lawan itu jahat atau baik, pasti akan diawasi polisi.”
“Kalau baik, itu bagus. Aku akan mengakui kesalahan dengan jujur dan aktif mengganti kerugian.”
“Kalau jahat, lebih baik lagi. Sekali selesai, mungkin aku bisa dapat piagam penghargaan.”
Setelah menimbang untung rugi, Fang Ping merasa apapun hasilnya, paling-paling dia hanya akan dikritik dan diberi pendidikan. Kerugian tidak besar.
“Dibandingkan nyawa terancam, hasil ini masih bisa ditanggung.”
Setelah memikirkannya, Fang Ping merasa lebih tenang. Dengan lega dia merencanakan cara menjatuhkan orang ini.
……
Malam itu, Fang Ping terus berlatih di halaman belakang.
Tapi saat berlatih, sambil melihat jendela lantai dua, Fang Ping selalu merasa ada yang mengintipnya.
“Dia sedang mengamatiku!”
Fang Ping menarik kesimpulan, semakin yakin orang di lantai atas mengincarnya.
Sebenarnya ini kebetulan yang tidak disengaja.
Huang Bin memang mengamati sebentar dari atas, tapi karena punya urusan sendiri, tidak lama melihat.
……
Hari berikutnya.
Pagi hari saat Fang Ping pergi ke sekolah, dia bertemu lagi dengan Huang Bin yang baru membeli sarapan.
Kemarin pagi Huang Bin pura-pura tidak mengenal Fang Ping, jadi tak perlu menyapa.
Tapi malamnya bertemu Fang Ping dan sudah saling kenal, sehingga saat bertemu lagi, untuk menjaga citra orang jujur, Huang Bin tersenyum kecut dan menyapa lebih dulu.
Justru sapaan ini membuat Fang Ping curiga, "Memberi hormat tanpa alasan, pasti ada udang di balik batu!"
Seandainya Huang Bin tahu pikiran ini, pasti akan merasa terpojok hingga gila.
Menyapa dianggap bermaksud jahat.
Tidak menyapa pun Fang Ping akan berpikir, "Dia sengaja pura-pura tak kenal aku!"
Prinsip 'mencurigai tetangga mencuri kapak' berlaku di sini - saat kau curiga pada seseorang, semua tindakannya akan kau anggap sesuai dugaanmu.
Kini Fang Ping yakin Huang Bin berniat jahat padanya, semakin yakin pria ini berbahaya.
Keyakinan ini menguatkan tekad Fang Ping untuk menaklukkan Huang Bin terlebih dahulu.
Dengan persiapan menghadapi yang tak waspada, masih ada metode untuk menjatuhkan lawan.
……
Di sekolah pagi itu, Fang Ping pura-pura serius belajar tapi sebenarnya merencanakan aksi.
Begitu pelajaran pagi usai, Fang Ping langsung menghilang dari pandangan.
Chen Fan yang melihatnya lari kencang hanya bisa berkomentar "Fisiknya memang kuat" dengan iri.
Saat kelas siang dimulai, Fang Ping baru tiba tepat waktu.
Tak ada yang menyadari kantongnya kini berisi beberapa bungkusan kecil.
Untuk menjatuhkan seseorang, obat tidur dan penenang paling efektif - meski sulit didapat karena termasuk obat resep.
Fang Ping juga tidak berencana membeli ini, efek obat ini biasa-biasa saja, reaksinya pun lambat.
Apalagi lawannya mungkin seorang petarung, ketahanan tubuhnya lebih kuat dari rakyat biasa, obat tidur biasa pun takkan mempan.
Kecuali menelan obat dalam jumlah besar, tapi orang di lantai atas bukan idiot, memberinya segelintir pil putih, hanya orang bodoh yang mau memakannya.
Kalau murid biasa, mungkin sudah mentok di situasi seperti ini.
Sayangnya, Fang Ping bukan orang biasa.
Pada siang hari, Fang Ping pergi ke toko perlengkapan dewasa.
Di kehidupan sebelumnya, seorang teman Fang Ping yang bekerja sebagai wartawan pernah melakukan investigasi rahasia tentang legenda air penghilang ingatan yang sedang ramai diperbincangkan.
Hasilnya membuktikan, klaim obat bisa membuat orang pingsan dan kehilangan ingatan dalam hitungan detik adalah omong kosong belaka.
Kalau benar ada obat seperti itu, departemen anestesi sudah lama gulung tikar.
Tapi memang ada obat bius sejenis anestetik dengan efek lebih kuat dari obat bius biasa.
Obat bius ini meningkatkan komposisi zat penenang, hanya mengejar efek instan tanpa peduli konsekuensi, efek sampingnya sangat besar.
Mual dan pusing selama beberapa hari adalah hal yang wajar.
Teman Fang Ping pernah mencoba sendiri dengan meminum sedikit "air penghilang ingatan", walau tidak sampai pingsan tapi kesadarannya berkabut dan seluruh tubuh lemas.
Saat itu Fang Ping juga hadir, mengambil dompet temannya di depan matanya.
Menurut temannya setelahnya, dia sebenarnya menyadari kejadian itu tapi tak berdaya, ingin menghalangi namun tak bisa, tangan kaki lemas bahkan tak bisa bersuara.
Tapi efek obatnya tidak sehebat legenda, dia berada dalam kondisi setengah sadar selama hampir 20 menit.
Mungkin karena minum sedikit, tapi takut minum terlalu banyak bisa membahayakan tubuh, teman tidak berani melanjutkan percobaan.
Berkat pengalaman inilah Fang Ping baru tahu di mana bisa membeli barang ini.
Sebenarnya saat itu, beberapa toko perlengkapan dewasa hampir menjualnya secara terbuka dengan harga yang tidak mahal.
Siang hari itu, Fang Ping mengunjungi beberapa toko dan menghabiskan 400 yuan untuk membeli tiga kantong kecil sekaligus.
Menurut pemilik toko yang agak mesum itu, efeknya luar biasa kuat. Dia juga merekomendasikan Fang Ping untuk membeli yang berefek perangsang.
Jenis yang dibeli Fang Ping ini, wanita yang meminumnya akan seperti bangkai. Pemilik tidak menyarankan Fang Ping menggunakannya.
Terhadap pikiran kotor pemilik toko, Fang Ping mencemooh, "Aku tipe orang seperti itu?"
Tapi seorang pemuda seperti dia yang membeli barang-barang ini di toko dewasa, siapapun yang melihat pasti mengira dia memang tipe begitu!
……
Setelah membeli obat, langkah berikutnya tentu memikirkan cara membuat target meminumnya.
Fang Ping khawatir petarung punya resistensi kuat. Pemilik bilang 5ml cukup untuk rakyat biasa. Fang Ping membeli tiga botol kecil total 50ml.
Dosis sepuluh kali lipat ini, bahkan petarung pasti akan lumpuh total dan kesadarannya kacau?
Tapi memikirkan overdosis bisa menyebabkan kematian, akhirnya Fang Ping memutuskan mengurangi dosis. Efek samping parah lebih baik daripada mati.
Orang di lantai atas itu tidak pernah masak sendiri, selalu makan di luar.
Saat itu belum ada layanan pengiriman makanan seperti Meituan atau Ele.me, semua harus beli sendiri.
Tapi semalam Fang Ping memperhatikan - saat orang lantai atas turun buang samping, ada kotak makanan bekas.
"Ini menunjukkan bahwa pihak lain tidak makan di luar, melainkan membeli dan membawa pulang, mungkin khawatir orang lain curiga melihat porsi makannya yang berlebihan."
Tanpa kurir pengantar makanan, akan lebih sulit untuk bertindak.
Fang Ping terus merencanakan, bagaimana cara membuatnya memakan itu?
Statusnya sebagai murid dan tetangga bawah kemungkinan memiliki efek memabukkan yang cukup, pastilah si itu tidak akan waspada terhadapnya?
……
Sepanjang hari, Fang Ping merencanakan cara menjatuhkan si itu.
Saat pulang sekolah, Fang Ping menggelengkan kepala dengan gerutuan, merasa dirinya seperti penjahat besar.
Menekan pikiran itu, Fang Ping menghibur diri: paling-paling hanya membuatnya pusing beberapa hari, nanti bisa memberikan ganti rugi.
Lagipula bukan wanita, mana mungkin dia mengambil keuntungan?
Jika benar-benar penjahat, maka ini berarti dia telah membasmi kejahatan untuk rakyat.
Sesampai di rumah, Fang Ping langsung mengurung diri di kamar dan mencampur beberapa botol obat bius cair.
Setelah berpikir, dia mengganti baju lengan panjang dan memakai jaket di luar.
Dengan begitu lebih mudah untuk menyamarkan.
Saat Fang Ping keluar kamar, Fang Yuan terkejut melihat kakaknya: "Bang Fang Ping, kenapa lagi?"
"Fang Ping, kamu tidak kepanasan?"
Cuaca April memang tidak sepanas musim panas, tapi suhu saat ini cukup tinggi.
Tiba-tiba pakai jaket tebal di rumah, jangan-jangan Fang Ping sakit?
Begitu melihat adik perempuannya, Fang Ping baru tersadar. Jika lawannya adalah seorang petarung, akan merepotkan sekali jika tidak berhasil dibiusnya. Malam hari seluruh keluarga ada di rumah, kurang aman.
Siang hari orang tua tidak di rumah, Fang Yuan juga harus sekolah.
Tampaknya lebih baik mencari waktu siang hari untuk menghindari hal tak terduga.
Memikirkan ini, Fang Ping segera melepas jaketnya sambil tersenyum, "Tidak apa, tadi agak kedinginan."
"Sedang sakit?" tanya Fang Yuan dengan penuh perhatian.
Awalnya Fang Ping hendak menyangkal, tapi setelah berpikir ia mengangguk, "Sepertinya agak kurang enak badan. Kalau perlu besok pagi izin dulu, tidur sebentar pasti membaik."
Mendengar ini, Fang Yuan bahkan sengaja meraba dahinya, merasakan tidak demam lalu sedikit lega.
Malam harinya, mendengar Fang Ping kurang sehat dan akan izin besok pagi, Fang Mingrong dan Li Yuying menanyakan dengan khawatir.
Fang Ping bilang keadaannya tidak parah. Meski orang tua masih cemas, akhirnya tidak banyak berkata.
Hanya berpikir kalau besok belum membaik, harus dibawa ke rumah sakit.
Li Yuying awalnya juga mau izin besok untuk merawat putranya, tapi Fang Ping menolak tegas.
Melihat kondisi anaknya memang tidak terlalu parah, Li Yuying tidak memaksa. Malam itu ia memberi Fang Ping 100 yuan lagi, berpesan agar naik taksi ke rumah sakit jika perlu.
……
Setelah semua diatur, Fang Ping merasa lebih tenang. Tinggal menunggu kesempatan bertindak besok.
