Fang Ping sedang bersemangat dengan hasil yang diperolehnya.
Tiba-tiba wajahnya berubah, buru-buru mengangkat tas menuju rumahnya.
……
Kamar 101.
Di dalam kamar kecil.
Wajah Fang Ping tampak masam, dalam hati mengumpat: "Dari dulu sudah tahu kau tidak bisa diandalkan, ternyata benar!"
"Jangan-jangan melihat harta lalu berniat jahat, menelan nilai kekayaanku?"
Persis ketika dia sedang bersemangat tadi, tiga baris data di bidang pandang tiba-tiba menghilang!
Sangat mendadak, seperti mati listrik, tak ada yang terlihat sama sekali.
Sistem brengsek ini, dari dulu tidak memberikan manual, Fang Ping sudah curiga ada yang tidak beres, produk rakitan.
Sekarang setelah susah payah mengumpulkan lebih dari 2 juta nilai kekayaan...
Belum sempat menikmati, hilang!
Kalau bukan niat jahat melihat harta, kabur membawa kabur harta, masih bisa apa lagi?
Fang Ping terus mengumpat dalam hati, tapi tak mau menyerah, matanya membelalak menatap kosongnya kehampaan yang seperti layar hitam.
Persis ketika mata Fang Ping mulai berair karena terlalu lama membelalak, panel hitam di bidang pandang tiba-tiba berkedip.
Perlahan, tiga baris data itu muncul kembali.
Fang Ping akhirnya lega, menggosok-gosok matanya, tersadar dalam hati: "Dasar sistem, naik level kok nggak ngasih tau? Tiba-tiba hilang, sengaja nakutin aku ya?"
Semakin kesini, Fang Ping makin tidak puas dengan sistem hancur ini.
Nggak ada manualnya udah parah, muncul dan hilang seenaknya, kayak sistem ini punya nyawa sendiri.
Meski menggerutu, Fang Ping tetap fokus memeriksa tiga baris data baru yang muncul:
Harta: 2403800
Energi darah: 121 kal
Spiritual: 110 hertz
……
Perubahannya tidak signifikan, hanya ada konversi data.
"Alat pengukur energi darah kecil jadi gudang energi darah besar?"
Fang Ping mulai menganalisis fungsi perubahan ini.
Paling tidak, bisa menghemat biaya pemeriksaan di rumah sakit.
Upgrade kali ini mungkin karena nilai harta mencapai standar tertentu, versi sederhana naik ke versi presisi.
Tiba-tiba terlintas kemungkinan fungsi kedua.
"Sebelumnya, tiap peningkatan 0.1 membutuhkan 10.000 harta untuk 10 kal energi darah. Sekarang, mungkinkah 1.000 harta untuk 1 kal?"
Setelah berpikir, Fang Ping memutuskan untuk mencoba.
Dengan harta berlimpah, 1.000 harta bukan masalah baginya.
Dalam hati, dia berkonsentrasi meningkatkan 1 kal energi darah...
Data di hadapannya segera berubah:
Harta: 2402800
Energi darah: 122 kal
Spiritual: 110 hertz
"Ternyata!"
Fang Ping berseri-seri. Metode ini benar-benar bekerja.
Data yang ter-upgrade ini tidak sekadar menghemat biaya pemeriksaan energi darah.
Melainkan memungkinkan Fang Ping memahami situasi tubuhnya secara lebih visual.
Misalnya sebelumnya, setiap kali Fang Ping meningkatkan kemampuannya, unit yang digunakan adalah 10 kalori.
Terakhir kali, tubuhnya hampir tidak memenuhi syarat dan membuatnya tersayat-sayat kesakitan.
Itu karena peningkatan yang terlalu drastis sekaligus membuat tubuhnya tidak bisa mengikuti irama.
Sekarang berbeda, peningkatan 1 kalori tidak terlalu terasa oleh indra Fang Ping, memungkinkannya mengendalikan tubuh lebih efektif dan menghindari risiko pembuluh darah pecah.
Selain itu, Fang Ping segera menyadari keuntungan lain.
Dapat lebih efektif menyembunyikan rahasia!
Peningkatan 10 kalori sekaligus akan langsung terdeteksi oleh petarung seperti Wang Jinyang melalui indranya.
Seperti sebelumnya, Fang Ping terpaksa mencari alasan untuk mengelabui.
Jika hanya meningkatkan 1-2 kalori, perubahannya tidak terlalu mencolok sehingga Wang Jinyang pun sulit mendeteksinya.
Saat ini masih aman karena Fang Ping belum banyak berinteraksi dengan petarung, hanya Wang Jinyang.
Tapi setelah masuk fakultas bela diri, akan banyak petarung di sekitarnya.
Jika tiba-tiba energi dan darahmu naik 10 kalori dalam semalam, wajar jika orang lain curiga.
Dengan menaikkan 10 kalori secara bertahap dalam seminggu atau 10 hari, resiko ketahuan akan lebih kecil.
Setelah memahami ini, Fang Ping merasa sangat puas.
Efek dari peningkatan level kali ini cukup bagus, bahkan unit pengukuran pun ditampilkan secara konkret.
"Ini perkembangan positif, sistemnya cukup bisa diandalkan."
Fang Ping diam-diam memuji sistemnya, tapi juga tak bisa menahan diri mengutuk: "Dasar sistem yang hanya aktif saat ada uang!"
Saat tidak punya uang, bahkan manual book pun tidak diberikan, semua harus dipelajari sendiri.
“Sekarang nilai harta bertambah, bahkan unit spesifiknya ditampilkan.”
Penjilat!
……
Data muncul kembali, tapi Fang Ping tidak buru-buru meningkatkan Spiritual.
Wang Jinyang masih di lantai atas, kalau dia meningkatkan diri sekarang dan muncul keanehan, mudah ketahuan.
Lebih baik manfaatkan setelah dia pergi.
Mempertimbangkan Wang Jinyang di atas plus hantu di atas kepala, Fang Ping agak merinding.
Tidak berlama-lama di rumah, menyembunyikan cash, membawa obat saku, lalu pergi ke sekolah dengan tas.
Di perjalanan, Fang Ping masih mempertimbangkan mau beli atau sewa rumah.
Rumah terlalu kecil!
Orang tua masih baik, biasanya tidak masuk kamar dan mengobrak-abrik.
Tapi Fang Yuan yang tidak bisa diandalkan itu terlalu penasaran.
Sering masuk kamar cari snack, komik, mainan...
Intinya si gadis itu tertarik pada segalanya!
Di kamarnya sekarang, ditambah 20 ribu dari orang tua, total ada lebih dari 220 ribu cash.
Meski disembunyikan, 200 ribu bukan selembar kertas—kalau ketahuan gadis itu bakal repot.
“Harus segera buat kartu bank nanti.”
Fang Ping bergumam, apalagi 1 juta dari Wang Jinyang belum ditransfer.
Cepat buat kartu, jangan sampai dia pulang bertapa breaktrough lalu lupa.
Selanjutnya Latihan teknik kultivasi, latihan tubuh—rumah sendiri tidak memadai, tidak bisa terus latihan di halaman.
Ketika tak ada uang di tangan, Fang Ping tak akan mempertimbangkan ini.
Kini punya uang, membuat sarang rahasia untuk diri sendiri sangat diperlukan.
“Menyewa atau membeli rumah……”
Menyimpan hal ini dalam hati, Fang Ping bersiap mencari pada Minggu ini.
……
Menghabiskan sore di sekolah, begitu bel pulang, Fang Ping langsung buru-buru pulang.
Dia agak khawatir, uang cash masih tersimpan di rumah, Fang Ping takut Fang Yuan menemukannya.
Baru sampai di bawah apartemennya, ekspresi Fang Ping berubah hijau.
Daripada Fang Yuan menemukan uang itu, sepertinya ada hal lebih buruk terjadi!
……
Di dalam lorong apartemen.
Depan pintu rumah Fang Ping.
Saat itu berdiri seseorang tak terduga - Wang Jinyang!
Meski Wang Jinyang bilang akan pergi malam ini, Fang Ping mengira pria ini takkan keluar di siang hari.
Siapa sangka, dia malah jalan-jalan keluar dengan santai!
Kalau cuma Wang Jinyang sendiri, Fang Ping takkan peduli, tapi kini Wang Jinyang sedang mengobrol dengan Fang Yuan!
Kepala Fang Ping pusing tujuh keliling, segera menghampiri.
Wang Jinyang yang sedang berbicara juga melihat Fang Ping, mengangguk sambil tersenyum.
Fang Yuan tersenyum lebar, begitu melihat Fang Ping langsung berseri-seri, “Fang Ping, kamu kembali!”
“Iya, kalian ini sedang…?”
“Fang Ping, kebetulan banget, aku ketemu senior Wang!”
Fang Yuan antusias, lalu heran, “Kan kamu kenal ya?”
Ekspresi Fang Ping pahit, “Ngomong aja, aku pasti kenal dong!”
Yang krusial, kok kalian berdua bisa ngobrol bareng sih?
“Brengseknya Wang Jinyang ini, kenapa kamu tidak setia menjaga mayat malah turun ke bawah!”
Fang Yuan tidak bisa menyimpan rahasia, mengabaikan kebingungan Fang Ping, berseri-seri berkata: “Baru saja saat aku kembali, aku bertemu Senior Wang di luar!”
“Fang Ping, tak kusangka Senior Wang punya kerabat yang tinggal di kompleks kita.”
“Kalau bukan karena teman sekelasku kemarin memamerkan foto tanda tangan Senior Wang, aku belum tentu mengenalinya.”
“Sebelumnya aku sudah bilang sayang sekali tidak bertemu Senior Wang, tak disangka hari ini akhirnya ketemu juga!”
“Fang Ping, kemarin kamu bohong bilang Senior Wang sudah pergi...”
Ekspresi wajah Fang Ping semakin hijau, bukan karena lain, tapi karena dia menyadari kebohongan 'sempurna' yang dia ciptakan kemarin!
Dia mengira keluarganya tidak akan berinteraksi lagi dengan Wang Jinyang, makanya kemarin bilang obat itu dibeli dari Wang Jinyang.
Kalau adiknya sampai menyinggung ini, pasti kebocoran!
Tapi melihat wajah Fang Yuan yang bersemangat, sepertinya belum sempat menyebutkan.
Fang Ping buru-buru berkata: “Jangan ganggu Kak Wang, dia sibuk! Masuk dulu!”
Ekspresi gembira Fang Yuan langsung memudar, bergumam: “Nggak mau, Senior Wang saja tidak bilang sibuk.”
“Pulang! Jangan mempermalukan kakakmu.”
Fang Ping membentak, lalu tertawa kaku ke Wang Jinyang: “Adikku ini, kemarin maksa minta tanda tanganmu, bahkan mau jual ratusan lembar untuk cari uang...”
Saat ini Fang Ping hanya bisa mengalihkan topik.
Mendengar ini, Wang Jinyang tersenyum kecut.
Fang Yuan melototi Fang Ping sambil menggeretakkan gigi, "Si jahat! Padahal aku sudah mempersiapkan diri untuk meminta tanda tangan Wang Jinyang nanti!"
Sekarang setelah diingatkan kakaknya, gadis kecil itu malu mengakuinya.
Buru-buru menggelengkan kepala ke arah Wang Jinyang, lalu gadis itu membuka pintu kamar dan masuk dengan cepat sambil berkata, "Kalian lanjutkan bicara, aku mau mengerjakan PR!"
"Bruk!"
Suara pintu ditutup keras, jelas terlihat gadis kecil itu jengkel karena Fang Ping merusak rencananya.
Fang Ping tersenyum pahit, tak tahan lagi melihat Wang Jinyang, kenapa orang ini keluar di siang bolong?
Seolah membaca pikirannya, Wang Jinyang tersenyum sinis: "Jangan tegang. Aku bukan penjahat. Kalau bukan takut terlihat di siang hari yang bikin orang panik, bahkan sekarang aku bisa jalan keluar sambil membawa ini."
Fang Ping tersenyum kering tanpa suara.
Wang Jinyang yang jarang menjelaskan menambahkan: "Tak ada kantong barang, tidak praktis. Sekalian beli kantong barang dan makanan cepat saji."
Usai berkata, dia mengangkat makanan cepat saji di tangannya ke arah Fang Ping.
Saat menyebut kantong barang, Fang Ping tak perlu otak pun tahu untuk menaruh apa.
Tapi saat menyebut makanan cepat saji, tiba-tiba kulit kepala Fang Ping merinding!
Apa orang ini tidak waras?
“Anda lebih baik makan di luar sampai habis, masih membeli makanan cepat saji kembali, jangan lupa, di lantai atas masih ada bangkai.”
Begitu terpikir orang ini, sambil makan siang sambil menikmati mayat Huang Bin, Fang Ping merasa agak tidak wajar.
Wang Jinyang justru tidak memiliki kesadaran ini, dia tertawa ringan: "Kebetulan di jalan bertemu adikmu, gadis kecil yang cukup menarik."
"Jangan berani-berani mengincar adikku!"
Kalimat ini meluncur spontan dari mulut Fang Ping. Wang Jinyang di sampingnya tertegun sejenak, lalu sudut mulutnya berkedut.
Apa kau ini kakak yang overprotektif terhadap adik perempuan?
Pasti!
Sialan, di Universitas Wu saja sudah banyak perempuan cantik yang mengejarku, belum lagi dari kampus lain.
Mentor cantik, bunga kelas, putri konglomerat...
Kapan pernah Wang Jinyang sampai harus mengincar seorang gadis kecil?
Baru saja Fang Yuan mengenalinya, lalu dengan akrab mengobrol sepanjang jalan. Wang Jinyang hanya merasa itu menarik.
Kebetulan mereka satu arah, Wang Jinyang juga tidak sengaja menghindar.
Hasilnya, Fang Ping ini malah meragukan integritasnya!
Sorot mata Wang Jinyang tajam menatap Fang Ping, sementara Fang Ping tersipu malu, "Kebiasaan, hanya kebiasaan saja!"
Di kehidupan sebelumnya, banyak yang mengincar adiknya. Fang Ping sering turun tangan membantu Fang Yuan membereskan mereka.
Begitu Wang Jinyang mengatakan itu, dia langsung refleks mengeluarkan kalimat tadi.
Setelah saling tatap beberapa saat, Wang Jinyang tersenyum: "Aku akan pergi malam ini, besok kembali ke Universitas Wu. Semoga pertemuan kita berikutnya tidak terlalu lama. Kau sangat menarik."
Berani, teliti, juga kejam dan licik, tahu kapan harus mengambil dan melepas...
Ini semua kesan Wang Jinyang tentang Fang Ping.
Jadi Wang Jinyang cukup tertarik pada Fang Ping, sangat ingin tahu apakah pria ini akan melakukan hal-hal lebih menarik setelah menjadi petarung.
Fang Ping tersenyum, mengangguk dan tidak berbicara lagi.
Wang Jinyang juga tidak berlama-lama, membawa makanan cepat saji sambil berjalan santai naik tangga.
Setelah dia pergi, Fang Ping baru menghela napas pelan.
Bagaimanapun lawannya adalah petarung, meskipun bersikap ramah, Fang Ping tetap merasa tertekan.
……
Malam yang sunyi.
Ketika mendengar suara pintu tertutup samar dari lantai atas, Fang Ping yang pura-pura membaca di kamar bergumam: "Akhirnya pergi juga!"
Selama Wang Jinyang tidak pergi, tekanan itu terus menghantuinya.
Kini setelah kepergiannya, kasus Huang Bin benar-benar berakhir, saatnya memanfaatkan hasil jerih payah ini untuk meningkatkan kekuatan.
